4
ANATOMI
▫ 1. Kornea
▫ 2. Conjunctival Ring.
▫ 3 Corneoscleral Junction
▫ 4. Vertex Corneae.
▫ 5 Anterior Surface.
▫ 6 Posterior Surface.
▫ (7,8,9,10,11) ----
▫ 12 Vascular Tunic Of Eyeball (Uveal Tract).
▫ 13 Choroid.
▫ 14 Suprachoroid lamina (lamina fusca).
▫ 15 Perichoroidal space
▫ 16 Vascular lamina
▫ 17 Choriocapillaris
▫ 18 Basal lamina [[Bruch’s membrane]].
▫ 19 Ciliary body.
▫ 20 Pars plicata
6
▫ 21 Ciliary processes
LIMBUS
7
▫ Zona sentral: 1-2 mm
▫ Zona donat 3-4 mm
▫ Zona parasentral 7-8mm area
pendataran kornea
▫ Refraktif += zona sentral dan
parasentral
▫ Zona perifer diameter 11mm area
pendataran kornea terbesar
▫ Zona limbal 0,5-1mm ke skler
merupakan area kornea curaam
swebelum ketemu limbal dan sklera
8
2 HISTOLOGI
Sel superfisial 40 µm
2-3 lapis sel
Desmosom dan tight junction
Mikrovili dan mikroplika
Bentuk akhir differensiasi sel
11
HISTOLOGI KORNEA
(Transparan, Avaskuler)
5 Lapis :
- Epitel Kornea Anterior
- Membrana Bowmann/ Lamina
Limitans Anterior
- Stroma Kornea
- Membrana Descemet/ Lamina
Limitans Posterior
- Epitel Kornea Posterior
12
7. Epitel anterior.
epitel skuamosa berlapis ( terdiri
dari 5 lapis) epitel yang menutupi
permukaan anterior kornea
dengan permukaan yang sangat
halus.
▫ 8. membran yang Membatasi
Anterior (Bowman). Membran
basal epitel anterior, memiliki
ketebalan 10−20 mm.
Berkesinambungan hingga
posterior dengan propria
substantia.
13
▫ 9.Substantia propria.
Bagian predominan dari avaskular
kornea yang terdiri dari jaringan ikat
pipih yang terorganisir di dalam
mucopolysaccharide. Kondisi
turgesence dan distribusi matriks
koloid mempengaruhi transparansi
kornea.
14
10. membran yang membatasi posterior
(Descemet).
Merupakan membran basal dari endotel
kornea (posterior). Pada margin lateral
tersebut terbagi menjadi serat yang
menyebar ke dalam trabecular meshwork,
sklera dan iris. Aqueous humor melewati
celah untuk mengalir ke dalam sinus
venosus sclerae.
15
16
“
Lapisan kornea dan bentuknya tersusun
paralel dari serat-serta kolagen seperti
kolagen tipe I, VI, dan XII diliputi oleh matriks
ekstraselular. Matriks ekstraselularnya
tersusun dari kolagen tipe I, III, V, VI, dan
glikosaminoglikans.
17
3 FISIOLOGI
Fisiologi endotel kornea
2 fungsi utama:
1. Jalur untuk penyerapan nutrisi kornea
dan pembuangan sisa metabolisme
melalui difusi dan mekanisme trasnport
aktif.
2. Mengatur hidrasi kornea dan
mempertahankan transparansi kornea
19
Fungsi :
20
Barier : air mata dan kornea tight junction lebih resisten
terhadap penetrasi air di bandingkan endotel
Proteksi terhadap mikroorganisme
Menjaga permukaan kornea tetap licin glikokaliks pada mikrovili
PEMERIKSAAN
22
KERATOSKOP PLACIDO
▫ Fungsi : untuk melihat kerataan lengkungan kornea.
Alat ini berbentuk piringan hitam dengan tepi berwarna
putih setebal 0,5 cm, di tengahnya berlubang untuk
melihat kornea
▫ pasien.
▫ Interpretasi hasilnya antara lain: ulkus (gambaran
garis putih putus-putus), edema (gambaran garis putih
bergerigi), sikatriks (garis putih penyok ke arah lokasi
sikatrix).
24
25
UJI FLUORESENSI
▫ Fungsi :untuk memeriksa kontinuitas
kornea, seperti adanya ulkus.
▫ Kornea dioles cairan fluoresens dengan
strip steril, lalu disinari dengan slitlamp
yang
▫ telah diberi filter biru, permukaan kornea
yang rusak akan terlihat lebih
terfloresensi karena area tersebut terisi
cairan fluorescein.
26
TES SENSIBILITAS KORNEA
▫ Pemeriksaan sensibilitas kornea
dilakukan dengan menyentuhkan kapas
pada kornea dengan lembut.
▫ Interpretasi :
Refleks normal = kornea refleks
mengedip.
Refleks negatif =menurunnya sensitifitas
saraf sensoris
27
28
29