Anda di halaman 1dari 59

1

NEUROANATOMI

Pembimbing:
dr. Komang Yunita Wiryaning Putri, Sp. S

Oleh:
Trinita Diyah Permatasari 142011101068
Rahmad Adi Prasetyo 142011101091
2
3
SSP

Divisi Efferen

SS. Somatik SS. Otonom

Divisi Afferen
Divisi Divisi Simpatik
Parasimpatik
Reseptor Reseptor
sensorik khusus sensorik somatik
Otot Polos
Reseptor Otot Jantung
sensorik dalam Otot Skeletal Kelenjar
SERABUT SARAF 4

Endoneurium : membungkus secara


langsung masing-masing akson

Perineurium : pembungkus fasikel

Epineurium : pembungkus beberapa


fasikel dan pembuluh darah

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
5

SUSUNAN SARAF
PUSAT
6

A. PELINDUNG DAN PENDUKUNG


OTAK
Tulang tengkorak

Meningen
• Duramater
• Arachnoid mater
• Piamater
• Aplikasi Klinis : apabila selaput otak ini teriritasi baik itu
karena infeksi atau perdarahan subarachnoid maka akan
menyebabkan sakit kepala yang hebat dan pada
pemeriksaan klinis didapatkan “meningeal sign” positif.

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
7

Cairan serebrospinal
• Mencegah kontak antara susunan saraf dg fossa cranium
• Menyokong otak
• Penyalur nutrisi dan pesan-pesan kimia

Blood Brain Barrier

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
8

B. SISTEM VENTRIKULER

 4 Ventrikel di dalam otak


Dua ventrikel lateralis, ventrikel III dan ventrikel IV

 Pleksus Choroideus
Pusat yang memproduksi CSS

 Volume cairan ±150ml, kurang lebih separuh dari cairan


berada di dalam sistem ventrikel

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
C. VASKULARISASI 9
PICA 10
Vaskularisasi ke bagian basal
hemisfer serebeli, bagian
bawah vermis, sebagian
nuclei serebeli, pleksus
khoroideus, ventrikel ke IV,
dan bagian dorsolateral
medulla

AICA
Vaskularisasi ke folikulus
serebeli dan bagian anterior
hemisfer serebeli
PCA
Membentuk cabang
perforantes ke
mesencephalon dan talamus
Arteri Komunikan Posterior 11
Membentuk cabang perforantes ke
tuber sinerum, korpus mamilare,
nuclei rostral talami, subtalamus,
dan sebagian kapsula interna

Arteri Serebri Anterior


Vaskularisasi ke regio praseptal,
bagiaan rostral ganglia basalis,
diencephalon, kornu anterior kapsula
Arteri Serebri Media
interna, korpus kalosum, permukaan
Vaskularisasi ke lobus frontal,
medial hemisfer serebri, dan regio
parietal dan temporal yang luas.
parasagital
Area kortikal : korteks motorik dan
sensorik primer, area broca dan
wernicle, korteks auditori dan
gustatorik primer dan
D. SUSUNAN SARAF
12
PUSAT
SSP Otak (Encephalon) Cerebrum Telencephalon Korteks

Subkorteks

Ganglia basalis

Diencephalon Thalamus

Metathalamus

Epithalamus

Subthalamus

Hypothalamus

Batang Otak Mecencephalon

Pons

Medula Oblongata

Cerebelum Paleocerebelum

Neocerebelum

Arkicerebelum

Medula spinalis Cervical


Sakral
Thorakal
Koksigeal
Lumbal

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis


D. SUSUNAN SARAF
13
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon

Korteks Serebri
Bagian (Lobus) Fungsi
Subkorteks

Ganglia basalis LOBUS FRONTALIS


Kontrol sadar dari otot skelet
Korteks Motorik Perifer
Sistem Limbik
LOBUS PARIETALIS Persepsi sadar dari sentuhan, tekanan,
Diensefalon Korteks Sensoris Primer getar, nyeri, temperatur, dan rasa
Epitalamus LOBUS OKSIPITALIS
Persepsi sadar dari stimulus visual
Korteksvisual
Talamus

Hipotalamus LOBUS TEMPORALIS


Persepsi sadar dari stimulus pendenggaran
Korteks pendengaran dan
dan penciuman
Subtalamus korteks penciuman

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
Medula
Oblongata
D. SUSUNAN SARAF
Lobus parietalis 14
PUSAT Lobus temporalis :
Area 3, 1 dan 2 korteks
Area 41: kortex auditorik
1. CEREBRUM sensorik utama
Area 42: kortex auditorik
Telensefalon
sekunder
Korteks Serebri
Area 22: area bahasa
Subkorteks
perseptif (Wernicle)
Ganglia basalis Lobus
areaoksipitaslis
28 : area olfaktorik
Sistem Limbik Area 17 : kortex visual primer
Diensefalon Area 18,19 : kortex asosiasi
Epitalamus visual Lobus frontalis
Talamus Area 4 : kortek motoric
Hipotalamus primer
Subtalamus Area 6 : area premotorik
Batang Otak Area 8 : berkaitan dengan
Mesensefalon
Aspek klinis gerakan mata dan
- Lesi pd korteks serebri dapat menimbulkan sindroma kortikal
Pons - Lesi destruktif dapat perubahan
mengakibatkan defisit pupil
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi danneurologi
Aplikasi linis Diagnosis Topis
Medula
Oblongata
- Lesi iritatif dapat mengakibatkanArea 44, 45 : areapositif
fenomena bahasa
(bangkitan)
D. SUSUNAN SARAF
15
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon

Korteks Serebri

Subkorteks

Ganglia basalis

Sistem Limbik

Diensefalon

Epitalamus
Kapsula interna
Talamus - Sekumpulan serabut bermyelin yang memisahkan nukleus lentiformis
dg nukleus caudatus dan thalamus
Hipotalamus
Ekstremitas (krus) Anterior
Subtalamus - Berisi serat-serat thalamocortikal dan kortikotalamik, traktus-traktus
Batang Otak frontopontin dan serat-serat saraf yang menghubungkan nukleus
kaudatus dan putamen
Mesensefalon Ekstremitas (krus) Posterior
Pons - Bagian sentral (2/3 depan)
Medula - Bagian retrolentikuler (1/3 belakang)
Oblongata - Bagian sublentikuler (dibawah nukleus lentikularis)
D. SUSUNAN SARAF
16
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon Tdd : nukleus caudatus,


Korteks Serebri putamen, globus palidus, dan
area abu-abu lain di dasar otak
Subkorteks

Ganglia basalis Fungsi :


- Kontrol bawah sadar dan
Sistem Limbik integrasi otot rangka
- Pola koordinasi dari gerakan
Diensefalon
belajar dan pengolahan,
Epitalamus integrasi dan penyampaian
informasi dari korteks serebral
Talamus ke talamus
Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak
ASPEK KLINIS
Mesensefalon Secara klinis gangguan pada ganglia basalis dibagi menjadi dua kelompok :
- Lesi pada globus palidus dan substansia nigra mengakibatkan sindroma
Pons hipokinesia-hipertonia (akinesia).
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
Medula - Lesi pada putamen dan nukleus caudatus mengakibatkan sindroma
Oblongata hiperkinesia-hipotonia.
D. SUSUNAN SARAF
17
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon
Meliputi daerah inti dan daerah sepanjang perbatasan antara cerebrum
Korteks Serebri dan diencefalon
Subkorteks Fungsi :
- Pembentukan status emosional dan berhubungan dengan perilaku
Ganglia basalis - Menghubungkan kesadaran, fungsi intelektual dari korteks serebral
Sistem Limbik dengan bawah sadar dan fungsi otonom bagian lain dari otak
- Memfasilitasi penyimpanan dan pengambilan memori
Diensefalon

Epitalamus

Talamus

Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Medula
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
18
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon

Korteks Serebri

Subkorteks

Ganglia basalis

Sistem Limbik Terdiri dari :


-Nuklei Habenulae
Diensefalon -korpus pinealis
-Komisura posterior.
Epitalamus

Talamus

Hipotalamus
Aspek klinis
Subtalamus - Tumor pineal dapat mengakibatkan hidrocefalus (obstruksi aquaductus
serebri) dan sindroma Parinaud (tidak mampu melakukan gerakan
Batang Otak vertikal bola mata dan konvergensi).
Mesensefalon - Pada Germinoma dapat terjadi kematangan seksual dini.
- Lesi yang mengenai komisura posterior mengakibatkan hilangnya
Pons refleks cahaya konsensual
Medula
Oblongata Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
19
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon Talamus  Masa abu-abu berbentuk oval yang terdapat pada tiap-tiap
hemisfer otak dan masing-masing memiliki 5 kelompok inti, yaitu
Korteks Serebri anterior, median, medial, lateral, dan posterior
Subkorteks
Aspek klinis
Ganglia basalis
- Lesi pada thalamus ditandai adanya hemianestesi (kontralateral).
Sistem Limbik - Dapat pula terjadi hiperpatia (sensasi tidak menyenangkan yang terjadi
spontan atau saat disentuh) pada sisi tubuh yang terganggu.
Diensefalon - Manifestasi motorik : Thalamic hand, fleksi pergelangan tangan disertai
Epitalamus hiperekstensi sendi interfalang

Talamus

Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Medula
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
20
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon
• Terletak di bawah dan di depan talamus, merupakan lantai dan dinding
Korteks Serebri
bawah ventrikel III.
Subkorteks • Pusat pengaruh emosi dan organ viseral yang mempengaruhi serebrum
dan komponen batang otak.
Ganglia basalis • Kontrol bermacam fungsi otonom dan membentuk hubungan antara
Sistem Limbik saraf dan sistem endokrin.

Diensefalon

Epitalamus

Talamus

Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Medula
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
21
PUSAT
1. CEREBRUM • Inti Hipotalamus terbagi
Telensefalon
atas :
1. Pars Supraoptica (inti
Korteks Serebri supraoptika, suprakiasmatik, dan
Subkorteks paraventrikularis)
2. Pars tuberalis ( inti-inti
Ganglia basalis
ventromedial, dorsomedial dan
Sistem Limbik arkuata
Diensefalon 3. Pars mamilaris (inti mamilaris dan
inti posterior
Epitalamus

Talamus

Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak
Aspek klinis
Mesensefalon - Kelainan metabolisme dan endokrin (obesitas, bulimia, gangguan
regulasi suhu tubuh, diabetes insipidus, gangguan siklus tidur),
Pons disamping gangguan neurologik
Medula - Lesi hipotalamus bilateral, terjadi penurunan kesadaran
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
22
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon Terletak diantara tegmentum mesensefalon dan talamus bagian dorsal


Fungsi : mengatur fungsi-fungsi sensorik, motorik dan retikular
Korteks Serebri

Subkorteks Aspek klinis


- Hemibalismus, gerakan cepat seperti melempar, iregular terutama
Ganglia basalis
mengenai bagian proksimal anggota gerak
Sistem Limbik

Diensefalon

Epitalamus

Talamus

Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Medula
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
23
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon

Korteks Serebri
Terdiri dari:
Subkorteks
• Mesensefalon
• Pons
Ganglia basalis
• Medula
Sistem Limbik
Oblongata
Diensefalon

Epitalamus

Talamus

Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Medula
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
24
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon Midbrain
Korteks Serebri
Mengatur gerakan visual
Subkorteks
dan mengaudit
Ganglia basalis
informasi serta
membangkitkan respon
Sistem Limbik
reflek untuk stimuli
Diensefalon
Tdd :
Epitalamus
- Basis
Talamus
- Tegmentum
Hipotalamus
- Tektum
Subtalamus

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Medula
Oblongata Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
25
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon Terletak inferior dari


mesensefalon diatas medula
Korteks Serebri oblongata
Subkorteks Bagian pons
- Basis
Ganglia basalis - Tegmentum
- Brakhium pontis
Sistem Limbik

Diensefalon

Epitalamus Isi Pons


Talamus Subdivisi Bagian/Nukleus Fungsi
Hipotalamus Gray Matter - Pusat pernafasan - Mengubah pengeluaran dari pusat
(Substansia pernafasan di medula oblongata
Subtalamus - Nukleus/pusat lain - Nukleus yang terkait dengan 4 saraf
Nigra)
kranial dan otak kecil
Batang Otak
White Matter - Traktus ascenden Menguhungkan bagian lain dari SSP
Mesensefalon
(Substansia dan descenden interkoneksi hemisfer otak; interkoneksi
Pons Alba) - Serat transversus nukleus pontine dengan hemisfer otak di
sisi berlawanan
Medula
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
26
PUSAT
1. CEREBRUM

Telensefalon

Korteks Serebri Substansia Grisea


Terdiri dari : Nukleus gracilis, nucleus cuneatus,
Subkorteks
nucleus olivary dan pusat reflex (pusat kardiak,
Ganglia basalis vasomotor, dan ritme respirasi.
Sistem Limbik
Substansia Matter
Diensefalon
Terdiri dari traktus ascenden dan dan decendens
Epitalamus

Talamus

Hipotalamus

Subtalamus

Batang Otak

Mesensefalon

Pons
Medula
Oblongata
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
27
PUSAT

2. CEREBELUM Pusat mengontrol fungsi motorik.


Proses informasi yang berasal dari
3. MEDULA SPINALIS berbagai traktus sensori seperti
vestibular dan proprioseptik
bersama impuls motorik dan
modulasi aktifitas inti area motorik
di otak dan Medula spinalis dibawa
ke serebelum.
Tiga lobi serebelum
- Lobus anterior
(paleoserebelum) : mengatur
tonus otot
- Lobus posterior
(neoserebelum) : koordinasi
gerakan
- Lobus flokulonodularis
(arkiserebelum)
Fungsi :
- Koordinasi gerakan volunter
- Keseimbangan tubuh
- Tonus otot

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
28
PUSAT

2. CEREBELUM Otak kecil menerima informasi


proprioseptif, menunjukkan posisi
3. MEDULA SPINALIS tubuh (rasa posisi) dari sumsum
tulang belakang dan memantau
semua sensasi proprioseptif, visual,
sentuhan, keseimbangan, dan
pendengaran yang diterima otak

Aplikasi klinis
- Hipotonia (hilangnya tonus otot,
timbulnya gerakan peduncular
dan ataksia (gangguan koordinasi
gerakan otot) serta gangguan
keseimbangan
- Lesi pada vestibule serebelum,
terjadi gangguan keseimbangan,
terutama saat berdiri dan
berjalan serta nistagmus

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF
29
PUSAT

2. CEREBELUM - Panjang medulla spinalis


45 cm, terbentang dari
3. MEDULA SPINALIS
C1 – L1.
- Dilindungi oleh
duramater, arachnoid
mater dan pia mater
- Secara imajiner, Medula
Spinalis terdiri dari 31
segmen (8C, 12T, 5L, 5S,
dan 1 segmen
koksigeal).

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
D. SUSUNAN SARAF Suplai arteri untuk Medulla
30 30
PUSAT spinalis :
- A. spinalis anterior
2. CEREBELUM (berasal dari a.
vertebralis, a.
3. MEDULA SPINALIS subclavia, dan a.
radikularis magna)
- A. spinalis
posterolateralis
D. SUSUNAN SARAF
31
PUSAT
2. CEREBELUM Substansia Grisea (Gray matter)
- Kornu anterior
3. MEDULA SPINALIS - Kornu intermediolateralis :
berisi sel-sel preganglionik
sususan otonom yaitu saraf
simpatis
- Kornu dorsalis : jaras sensorik

Substansia Alba (White matter)


- Lintasan Descenden (merah)
- Lintasan Ascenden (biru)

Aplikasi klinis
Tergantung pada letak lesi pada medula spinalis

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
32

SUSUNAN SARAF
TEPI
SUSUNAN SARAF 33
TEPI

Terdiri atas :

- Saraf Kranial
- Saraf Spinalis  merupakan garis komunikasi antara SSP dan tubuh

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF 34
TEPI
Saraf Kranial  Komponen sistem saraf perifer yang berhubungan
dengan otak
SARAF KRANIAL

SARAF SPINAL

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF 35
TEPI
Nama Jenis Fungsi

SARAF KRANIAL I Olfaktorius Sensorik Menerima rangsang dari hidung dan


menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai sensasi bau
SARAF SPINAL
II Opticus Sensorik Menerima rangsang dari hidung dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Trochlearis Motorik Mengginervasi M. Oblliquus superior

V Trigeminus Gabunga Sensorik : Menerima rangsangan dari wajah


n untuk diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik : Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Menginervasi M. Rectus Lateralis

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF 36
TEPI

SARAF KRANIAL Nama Jenis Fungsi


VII Fasialis Gabunga Sensorik: Menerima rangsang dan bagian
n anterior lidah untuk diproses di otak sebagai
SARAF SPINAL sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk
menciptakan ekspresi wajah
VIII Vestibulokokl Sensori Sensori sistem vestibular: Mengendalikan
earis keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk
diproses di otak sebagai suara
IX Glosofaringea Gabunga Sensori: Menerima rangsang dari bagian
l n posterior lidah untuk diproses di otak
sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
X Vagus Gabunga Sensori: Menerima rangsang dari organ
n dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglosus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
37

SARAF KRANIAL
SST terdiri atas susunan motorik dan sensorik yangg dimulai dari
neuron motorik dan sensorik menuju ke neuromuscular junction dan
SARAF SPINAL otot
Terdiri dari 3 bagian utama : radiks spinalis, pleksus, saraf tepi

• Nervus Spinalis  saraf yg berpangkal di medulla spinalis,


merupakan gabungan serabut-serabut radix anterior dan posterior
• Serabut radix anterior dan posterior (N.spinalis)  harus melalui
foramen intervertebrale yg sesuai terlebih dahulu
• N. Spinalis  mengandung serabut motoris, serabut sensoris, dan
serabut postganglioner simpatis
• Akibat terjadi intumescentia cervicalis dan lumbalis serta adanya
perbedaan pertumbuhan antara medula spinalis dan columna
vertebralis, maka serabut-serabut radix anterior dan posterior
bagian caudal dalam mencapai for. Intervertebrale yang sesuai
harus berjalan descendens terlebih dahulu. Berkas serabut-serabut
yang berjalan descendens tersebut akan membentuk  cauda
equina
Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF 38
TEPI

SARAF KRANIAL

SARAF SPINAL

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF 39
TEPI
Dermatom adalah seluruh daerah
sensoris yang dilayani oleh satu
SARAF KRANIAL radiks sensoris

SARAF SPINAL

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF 40
TEPI
Aka Nyeri radikular Gangguan Kelemahan otot Refleks
SARAF KRANIAL r sensorik
C5 Bahu dan lengan Lengan atas dan Bahu, biseps Refleks biseps
atas (lateral) bawah (depan) menurun
SARAF SPINAL
C6 Lengan bawah Ibu jari, lengan Biseps, brakhioradialis, Refleks biseps
(radial) (radial) ekstensor pergelangan menurun
tangan
C7 Lengan bawah Jari telunjuk dan Triseps Refleks triseps
(dorsal) jari tengah menurun/hilang
C8 Lengan bawah Jari manis dan Otot-otot jari tangan
(ulnar) kelingking (interossei)
L4 Paha (anterior) Paha (anterior) Kuadriseps Refleks lutut
sampai betis meluas ke betis menurun
(medial) dan kaki (medial)
L5 Paha (lateral), Betis (lateral), ibu Ekstensor halusis
betis (lateral), jari longus (kadang-kadang
kaki (dorsal), ibu otot dorsofleksi dan
jari eversi kaki)
S1 Paha (dorsal), Betis (lateral), Gastroknemius Refleks Achilles
betis kaki dan jari V, (kadang-kadang otot menurun
(dorsolateral), kadang-kadang eversi kaki-kaki)
kaki dan jari V paha (dorsal

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
41

SUSUNAN SARAF SOMATIS


SUSUNAN SARAF SOMATIK 42

SOMATO SOMATO
MOTORIK SENSORIK
PIRAMIDAL PROPRIOSEPTIF

KORTIKOBULBAR PROTOPATIK

KORTIKOSPINAL

EKSTRAPIRAMIDAL

MYONEURAL JUNCTION

OTOL SKELETAL

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF SOMATIK 43

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF SOMATIK 44

TRAKTUS PIRAMIDAL
Jaras Kortikobulbar

Perifer membentuk
saraf kranialis

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF SOMATIK 45

TRAKTUS PIRAMIDAL

Jaras Kortikospinal

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF SOMATIK 46
45

UMN adalah semua neuron yang Korteks motorik  Kornu


menyalurkan impuls dari area motorik anterior
di korteks motorik sampai traktus
kortikobulbaris/ traktus
kortikospinalis.

LMN adalah semua neuron yg


menyalurkan impuls motorik dari
Neuron motorik  motorik neuron sampai akhir
Otot perjalanannya ke otot (final common
pathway/ myoneural junction)

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF SOMATIK 47

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis


SUSUNAN SARAF SOMATIK 48

TRAKTUS
EKSTRAPIRAMIDAL

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis Topis
SUSUNAN SARAF SOMATIK 49

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis Top
SUSUNAN SARAF SOMATIK 50

SOMATOSENSORIK

- Sensasi protopatik (eksteroseptif) : rasa raba, nyeri, dan


suhu
- Sensasi proprioseptif : rasa getar, tekan, gerak, dan posisi
sendi
- Sensasi visceral (interoseptif) : rasa lapar, mual, nyeri
visceral, yg disalurkan melalui serat-serat aferen
otonomik
- Rasa kombinasi (kortikal luhur)
- Sensasi khusus : penghidu, penglihatan, pendengaran,
pengecapan, keseimbangan, yang disalurkan melalui
saraf kranial Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis Topis
Gyrus post 51
 PROPRIOSEPTI
sentralis, lobus
Parietalis, area
brodman 3,2,1
F

Reseptor
Propioseptif dan
cuneatus : position = muscle
servikal spindel (di otot)
torakal
Touch , vibration
Menyilang meissner (di kulit)
di Grasilis : Pressure= paccini (di
lumbal sakral
medblong kulit)

Substansia
Ganglio gelatinosa
n
dorsalis

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis Topis
52

52  PROTOPATIK

Serabut saraf nyeri


bersinaps di formatio
retikularis -> RAS->
membangkitkan
hampir seluruh
bagian otak -> sadar

Reseptor
Nyeri =ujung saraf
bebas Panas =
ruffini
Dingin= krausse

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis


53

SUSUNAN SARAF
OTONOM
SUSUNAAN SARAF OTONOM 54

Mengontrol fungsi tubuh sebagian melalui impuls dan


sebagian melalui jalur hormonal, melalui sistem hipotalamus-
hipofisis.

SSO

Pusat Regulasi utama


saraf otonom perifer
Lintasan Lintasan diatur oleh hipotalamus
(sensorik) (motorik) melalui sistem
afferen efferent hipotalamus-hipofisis

Ke medula Parasimpati
Batang otak Simpatis
spinalis s

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAAN SARAF OTONOM 55

LINTASAN AFEREN

Lintasan Afferent ke Medula Spinalis


- Saraf sakral membawa rangsangan sensorik dari organ pelvis
(refleks miksi, defekasi, respon seksual)
- Saraf thorakal dan lumbal atas membawa impuls nyeri
visceral dari jantung, sal cerna atas, ginjal, sal empedu (rasa
lapar, mual, nyeri visceral)
Lintasan Afferent ke Batang Otak
- N. IX dan N. X membawa berbagai sensasi dari jantung,
pembuluh darah besar, sal nafas dan cerna (refleks regulasi
TD, frekuensi dan dalamnya pernafasan, denyut jantung)

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAAN SARAF OTONOM 56

LINTASAN EFEREN

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAAN SARAF OTONOM
57

LINTASAN EFEREN

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
SUSUNAAN SARAF OTONOM
58

Dr. Moch Bahrudin, Sp.S; Neuroanatomi dan Aplikasi linis Diagnosis Topis
59

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai