Neuralgia Trigeminal Dan Cluster Headache
Neuralgia Trigeminal Dan Cluster Headache
Headache
Arum Pratika
Laporan Kasus
Neuralgia Trigeminal
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. I
• Umur : 69 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Suku : Madura
• Alamat : Tanggul
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Tanggal pemeriksaan : 23 April 2018
3
RIWAYAT PENYAKIT
RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Nyeri wajah kiri
4
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Trauma kepala (-)
4. Riwayat Pengobatan
Tegretol dan kandestatin
5. Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap makanan dan obat disangkal
5
STATUSSINGKAT
STATUS INTERNA INTERNA SINGKAT
A. Keadaan umum
• Kesadaran
• Kualitatif : Compos mentis
• Kuantitatif : GCS 4-5-6
• Vital sign
– Tekanan darah : 120/80 mmHg
– Nadi : 78 x/min, reguler, kuat angkat
– RR : 20 x/min, reguler
– Suhu : 36,5 oC
6
B. Kepala
–Bentuk : Normochepal, bulat
–Dahi : lipatan dahi (+/+)
–Mata
• Sklera : ikterik (-/-)
• Konjungtiva : anemis (-/-)
• Lagophthalmus : (-/-)
–Telinga/ hidung : sekret (-), perdarahan (-)
–Mulut : sianosis (-), lipatan nasolabial
(+/+)
C. Leher
–Struma : (-)
–Bendungan vena : (-)
–Pembesaran KGB : (-)
7
D. Thorax
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis tidak teraba
• Perkusi :
Batas kiri atas : ICS II Linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah : ICS V L. midclavicularis sinistra
Batas kanan atas : ICS II L.Parasternalis dextra
Batas kanan bawah : ICS IV L.Parasternal dextra
• Auskultasi: S1S2 Tunggal, reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
• Inspeksi : simetris, retraksi (-/-), ketinggalan gerak (-/-)
• Palpasi : fokal fremitus (+/+)
• Perkusi : sonor (+/+)
• Auskultasi : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
8
E. Abdomen
• Inspeksi : flat, luka operasi (-)
• Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), tak teraba massa,
hepar lien tidak teraba
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+normal)
F. Ekstremitas
Akral hangat (+), edema (-) pada keempat ekstremitas
9
STATUS
STATUS PSIKIATRI
PSIKIATRI SINGKAT
SINGKAT
10
STATUS
STATUS NEUROLOGIK
NEUROLOGIK
• Keadaan Umum
• Kesadaran
• Kualitatif : compos mentis
• Kuantitatif : GCS 4-5-6
• Pembicaraan
• Disarthria :-
• Monoton :-
• Scanning :-
• Afasia : Motorik (-), Sensorik (-), Amnestik/anomik (-)
11
PEMERIKSAAN KHUSUS
12
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS
KIRI KANAN
N.I Hypo/anosmia negatif negatif
parosmia negatif negatif
halusinasi negatif negatif
KIRI KANAN
N.II Visus >3/60 (posisi >3/60 (posisi
duduk) duduk)
Lapang pandang dbn dbn
Melihat warna
Tidak dilakukan
Funduskopi
13
N III, N IV, N VI
KIRI KANAN
Kedudukan bola mata sentral sentral
Pergerakan bola mata
Ke nasal positif positif
Ke temporal atas positif positif
Ke bawah positif positif
Ke atas positif positif
Ke temporal bawah positif positif
Eksophthalmos Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Celah mata (Ptosis) Tidak ditemukan Tidak ditemukan
14
Pupil
KIRI KANAN
Bentuk Reguler (bulat) Reguler (bulat)
Lebar 3 mm 3 mm
Perbedaan lebar - -
Refleks cahaya langsung + +
RAPD
(Relative Afferent Pupillary + +
Defect)
15
KIRI KANAN
N. V
Cabang motorik
Otot maseter Normal Normal
Otot temporal Normal Normal
Otot pterygoideus med/lat Normal Normal
Cabang sensorik
I dbn dbn
II dbn dbn
III dbn dbn
17
N IX, X
◦ Bagian motorik
Suara biasa/parau/tak bersuara : suara biasa
Kedudukan arcus pharynx : simetris
Kedudukan uvula : di tengah
Pergerakan arcus pharynx/uvula : simetris
Detak jantung : 78 x/m
Menelan : normal (disfagia -)
Bising usus : normal (8x/menit)
◦ Bagian sensorik
◦ Pengecapan 1/3 belakang lidah : dbn
◦ Reflek-refleks
• Refleks muntah :+
• Refleks palatum-molle :+
18
KIRI KANAN
N.XI
Mengangkat bahu + +
Memalingkan kepala + +
N.XII
Kedudukan lidah
- Waktu istirahat : simetris
- Waktu gerak : simetris
- Atrofi : (-/-)
- Fasikulasi/tremor : (-/-)
- Kekuatan lidah pada bagian dalam pipi : dbn
19
EXTREMITAS
A. SUPERIOR
Inspeksi : atrofi (-/-), hipertrofi (-/-), deformitas (-/-)
Palpasi : nyeri tekan (-/-), konsistensi kenyal (-/-)
Perkusi : miotonik (-/-), mioedema (-/-)
Motorik
Kekuatan otot
Lengan Kanan Kiri
- M. Deltoid (abduksi lengan atas) : 5 5
- M. Biceps (flexi lengan bawah) : 5 5
- M. Triceps (ekstensi lengan bwh) : 5 5
- Flexi sendi pergelangan tangan : 5 5
- Extensi sendi pergelangan tangan : 5 5
- Membuka jari-jari tangan : 5 5
- Menutup jari-jari tangan : 5 5
Tonus otot : Normal Normal
Refleks fisiologis : BPR : (+)Normal (+)Normal TPR : (+)Normal (+)Normal
Refleks patologis : Hoffman : (-) (-)
Tromner : (-) (-)
20
Sensibilitas
Kanan Kiri
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superfisial : Normal Normal
- Rasa suhu(pns/dingin) : Normal Normal
- Rasa raba ringan : Normal Normal
Propioseptik
- Rasa getar : Normal Normal
- Rasa tekan : Normal Normal
- Rasa nyeri tekan : Normal Normal
- Rasa gerak & posisi : Normal Normal
Enteroseptik
- Referred pain : (-) (-)
21
B. INFERIOR
Inspeksi : atrofi (-), hipertrofi (-), deformitas ( -)
Palpasi : nyeri tekan (-), konsistensi kenyal (-)
Perkusi : miotonik ; -/-, mioedema ; -/-
Kekuatan otot
Tungkai
Kanan Kiri
Flexi articulatio coxae (tungkai atas) : 5 5
Extensi articulatio coxae (tungkai atas) : 5 5
Flexi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
Extensi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
Flexi plantar kaki : 5 5
Extensi dorsal kaki : 5 5
22
Gerakan jari-jari : 5 5
Kanan Kiri
Tonus otot : Normal Normal
Refleks fisiologis: KPR: (+) Normal (+) Normal
APR: (+) Normal (+) Normal
Refleks patologis:
Babinsky : (-) (-)
Chaddok : (-) (-)
Openheim : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Gonda : (-) (-)
Scaeffer : (-) (-)
23
Sensibilitas
Kanan Kiri
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superfisial : Normal Normal
- Rasa suhu (panas/ dingin) : Normal Normal
- Rasa raba ringan : Normal Normal
Propioseptik
- Rasa getar : Normal Normal
- Rasa tekan : Normal Normal
- Rasa nyeri tekan : Normal Normal
- Rasa gerak dan posisi : Normal Normal
Enteroseptik
- Referred pain : (-) (-)
24
FUNGSI LUHUR
Apraksia :(-)
Alexia :(-)
Agraphia :(-)
Acalculia :(-)
Finger agnosia :(-)
Membedakan kanan dan kiri :(+)
SISTEM VEGETATIF
Miksi : inkontinensia urin ( - ) retensio urin (-)
Defekasi : inkontinensia alvi ( - ) retensio alvi (-)
25
Resume
RESUME
1. GCS : 4 -5-6
3. N. Cranialis :
N.II : VOD (>3/60), VOS (>3/60) (posisi duduk)
N.III :Pupil isokor, RC +/+, D: 3mm/3mm, RAPD +
N. VII: diam/gerak : simetris / simetris
N. XII: diam/gerak : simetris / simetris
29
DIAGNOSA BANDING
• Migrain
• Cluster Headache
• Arteritis Temporalis
• Trigeminal Neuralgia
• Tumor Cerebri
• Trauma
30
PLANNING TERAPI
Planning Diagnostik : -
Planning Terapi :
• Fisioterapi
31
PROGNOSIS PROGNOSIS
32
33
TRIGEMINAL NEURALGIA
Definisi
• Merupakan serangan nyeri wajah unilateral, bersifat spontan, episodic, menusuk,
melibatkan N V.
• Faktor pencetus :
Sentuhan, bicara, makan, minum, mengunyah, menyikat gigi, menyisir rambut, bercukur, air
mandi. Terdapat trigger area pada plica nasolabialis.
Epidemiologi
- Wanita : pria = 3:2
- Usia decade 6-7
Etiologi
-Idiopatik
-Kompresi N V, demyelinisasi
-traksi gigi
-Genetik
-Tumor, multiple sclerosis
-Stress, imun 33
Beberapa teori yg mungkin dapat menerangkan terjadinya nyeri trigeminal adalah
sbb :
1. Degenerasi ggl trigeminal gasseri, shg sering ditemukan pd usia diatas 50 th.
2. Penekanan akar saraf trigeminus ; oleh arterioskelerosis a.Karotis interna,
aneurysma karotis, penekanan oleh tumor atau pergeseran batang otak.
3. Angulasi yg berlebihan akar saraf n.V akibat demineralisasi os petrosum tau
iritasi ggl gasseri oleh permukaan os petrosum pd wanita menopause.
4. Demielinisasi bgn proksimal akar saraf v atau traktus spinalis di batang otak (
multple skelerosis, tabes dorsalis ).
5. Cetusan paroksismal neuron nkl. Trigeminus di batang otak, ok ggn vaskuler
atau degenerasi.
34
Gambaran Klinis
Unilateral
Serangan paroksismal di muka/frontal dengan nyeri beberapa detik
sampai 2 menit
Terdapat 4 gejala :
1. Distribusi pada 1 / lebih cabang N V
2. Mendadak, tajam, stabbing, intense, terbakar
3. Intensitas berat
4. Faktor presipitasi dari area trigger makan, berbicara, sikat gigi,cuci
muka
5. Diantara paroksismal asimptomatik
35
Diagnosis
MRI / CT Scan
Penatalaksanaan
a. Medikal
- Lini pertama Carbamazepin 50-100 mg,
ditingkatkan sampai 600-1200 mg. jika menghilang
6-8 minggu di tapering
- Oxcarbazepine 300 mg, dan ditingkatkan 300 mg/hr
- Phenytoin (lini ke2) 300-500 mg/hr
- Gabapentin 600-2000 mg/hr
- Pregabalin 150-600 mg/hr
b. Bedah gagal terapi medikamentosa
36
CLUSTER HEADACHE
Definisi
Merupakan salah satu bentuk selfagia otonomik trigeminal. Suatu serangan nyeri kepala yang
hebat, nyeri selalu unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi, berlangsung 15
– 180 menit dan terjadi dengan frekwensi dari sekali tiap dua hari sampai 8 kali sehari.
Prevalensi
Nyeri kepala ini lebih jarang dibandingkan dengan migren.
Frekwensi nyeri kepala cluster 0,5% dari populasi laki-laki dan 0,1% dari populasi wanita.
Nyeri kepala cluster lebih banyak ditemukan pada pria.
37
Kriteria Diagnostik
A. Paling sedikit 5 serangan pada kriteria B-E
B. Nyeri hebat/ sangat hebat di orbita, supra orbita, dan atau temporal yang unilateral,
berlangsung 15-180 menit
C. Nyeri kepala disertai setidaknya satu dari sbb :
– Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral
– Kongesti nasal dan atau rhinorrhoea ipsilateral
– Edema palpebra ipsilateral
– Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
– Miosis dan atau ptosis ipsilateral
– Gelisah atau agitasi
D. Frekuensi serangan :1x tiap 2 hari sampai 8x/hari
E. Tidak berkaitan dengan gangguan lain
38
39
40
PRIMER
SEKUNDER
Penatalaksanaan
1. O2 100% 8-10 lpm selama 10-15 menit
2. Sumatriptan sc 6 mg
3. Zolmitriptan 5-10 mg, tidak pas untuk kronis
4. Obat lain:
- Dihydroergotamine 0,5-1,5 mg IV
- Ergotamine 1-2 mg oral atau supositoria kurang efektif
Profilaksis :
Dengan ergotamine, verapamil, litium, kortikosteroid, metisergid,
dan asam valproat
42
Pengobatan Non Farmakologi
• Hidup dan istirahat teratur
• Hindari tidur sore
• Hindari alkohol
• Batasi keterpaparan terhadap zat volatil :
gasoline
• Hati-hati bila berada di tempat ketinggian
• Hindari produk tembakau
• Hindari sinar terang dan suara gaduh
43
HAS/Neuro/Bdg/04
Nyeri kepala Sekunder
(Bahrudin, 2016)
45
46
Nyeri kepala Sekunder
47
Nyeri kepala Sekunder
48
Terimakasih
49