A. Pengertian Mutasi
Dalam dunia ketenagakerjaan kegiatan memindahkan tenaga pendidik
dan kependidikan dari satu bagian (tempat kerja) ke bagian lain bukanlah
merupakan kegiatan yang dianggap tabu. Bahkan, kegiatan ini dilakukan
oleh manajemen tenaga pendidik dan kependidikan untuk
mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan yang menjadi
tanggung jawabnya. Karena tidak selamanya tenaga pendidik dan
kependidikan yang ditempatkan pada bagian tertentu akan merasa cocok
dengan tenaga pendidik dan kependidikanan maupun lingkungan kerja
mereka. Mungkin hal ini disebabkan kemampuan dan kualifikasi yang
mereka miliki tidak sesuai dengan tugas dan tenaga pendidik dan
kependidikanan yang diberikan kepadanya atau karena lingkungan
tenaga pendidik dan kependidikanan yang kurang memberikan semangat
dan gairah kerja.
Tindakan yang paling tepat yang harus dilakukan
manajemen SDM adalah memindahkan tenaga pendidik
dan kependidikan ke posisi yang menurut hasil analisis
tepat (sesuai) dengan kualifikasi, kemampuan, dan
keinginan tenaga pendidik dan kependidikan yang
bersangkutan. Dengan demikian, tenaga pendidik dan
kependidikan yang bersangkutan memperoleh kepuasan
kerja semaksimal mungkin dan dapat memberikan
keluaran yang produktif sesuai dengan target sekolah.
Kegiatan memindahkan tenaga pendidik dan
kependidikan dari suatu tempat kerja ke tempat kerja lain
disebut mutasi. Akan tetapi, mutasi sebenarnya tidak
selamanya sama dengan pemindahan. Mutasi meliputi
kegiatan memindahkan tenaga pendidik dan
kependidikan, pengoperan tanggung jawab, pemindahan
status ketenagakerjaan, dan sejenisnya.
• Berdasarkan uraian tersebut, mutasi dapat
didefinisikan sebagai kegiatan ketenaga
pendidik dan kependidikanan yang
berhubungan dengan proses pemindahan
fungsi, tanggung jawab, dan status
ketenagakerjaan tenaga pendidik dan
kependidikan ke situasi tertentu dengan
tujuan agar tenaga pendidik dan kependidikan
yang bersangkutan memperoleh kepuasan
kerja yang mendalam dan dapat memberikan
prestasi kerja yang semaksimal mungkin
kepada sekolah.
B. JENIS MUTASI
Hampir seluruh kegiatan ketenaga pendidik dan
kependidikanan tidak selamanya bersumber dari
manajemen tenaga pendidik dan kependidikan,
tetapi seringkali berasal dari tenaga pendidik dan
kependidikan itu sendiri Manajemen tenaga
pendidik dan kependidikan hanyalah merupakan
sumber sentral dalam pengambilan keputusan dan
penentuan segala kebijakan yang berhubungan
dengan masalah ketenaga pendidik dan
kependidikanan. Masukan gagasan banyak berasal
dari para tenaga pendidik dan kependidikan yang
biasanya secara langsung menangani tenaga
pendidik dan kependidikanan operasional.
C. Mutasi atas Keinginan Tenaga pendidik dan kependidikan
Dalam banyak hal kadang-kadang tenaga pendidik dan kependidikan secara
spontanitas mengajukan keinginannya untuk dipindahkan ke tempat kerja lain
yang ada dalam lingkungan sekolah
Menurut sifatnya, keinginan mutasi tenaga pendidik dan kependidikan dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yakni mutasi jangka panjang dan mutasi jangka
pendek.
– Mutasi Jangka Panjang
Tenaga pendidik dan kependidikan ingin dipindahkan ke tempat kerja
atau status ketenaga pendidik dan kependidikanan lain dalam jangka waktu
lama dan tetap sifatnya. Kegiatan semacam ini terjadi karena ada formasi
kosong disebabkan beberapa kemungkinan, misalnya tenaga pendidik dan
kependidikan yang bersangkutan meninggal dunia, keluar dari sekolah, dan
mungkin dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi, dan sebagainya.
– Mutasi Jangka Pendek
Tenaga pendidik dan kependidikan mengajukan permohonan kepada
manajemen agar mereka dipindahkan pada posisi ketenaga pendidik dan
kependidikanan yang lain meskipun sifatnya jangka pendek. Hal ini terjadi
karena beberapa sebab, misalnya tenaga pendidik dan kependidikan yang
biasanya baru mengikuti program pendidikan dan pelatihan, penataran,
seminar, cuti, menderita sakit, berlibur, dan sejenisnya setiap saat (sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan mereka kembali pada tempat kerja
mereka).
D. Mutasi Kebijakan Manajemen Ketenaga pendidik dan kependidikanan
Mutasi karena merupakan salah satu fungsi dari manajemen ketenaga
pendidik dan kependidikanan, kegiatan ini menuntut keharusan untuk
dijalankan. Dengan demikian, manajemen ketenaga pendidik dan
kependidikanan yang bijaksana akan selalu memprogramkan kegiatan ini, baik
dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
a. Mutasi Jangka Panjang
Manajemen ketenaga pendidik dan kependidikanan memutasikan tenaga
pendidik dan kependidikan dalam jangka tidak terbatas dan sifatnya
tetap/konstan/statis untuk memikul tugas dan tenaga pendidik dan
kependidikanan yang diberikan kepadanya. Kegiatan ini timbul karena
beberapa kemungkinan, misalnya tenaga pendidik dan kependidikan yang
biasanya memikul tugas dan tenaga pendidik dan kependidikanan
sebelumnya meninggal dunia, mengundurkan diri dari sekolah, serta
dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi.
b. Mutasi Jangka Pendek
Manajemen ketenaga pendidik dan kependidikanan memutasikan tenaga
pendidik dan kependidikan dalam jangka pendek, sehingga dalam batas
waktu yang telah ditetapkan mereka dikembalikan ke tempat kerja dan status
ketenaga pendidik dan kependidikanannya sebagaimana sebelumnya.
Kegiatan semacam ini timbul karena beberapa kemungkinan, misalnya tenaga
pendidik dan kependidikan yang biasanya memikul tugas dan tenaga pendidik
dan kependidikanan sebelumnya sakit, mengikuti program pendidikan dan
pelatihan, penataran, seminar, lokakarya, berlibur, dan sejenisnya, dan pada
waktu yang telah ditetapkan kembali bertugas sebagaimana mestinya.
E. Sistem Mutasi dan Perubahan Angkatan Kerja
sistem mutasi ialah perubahan mendasar pada angkatan
kerja. Seperti telah ditekankan bahwa sasaran utama
sistem mutasi adalah mempengaruhi perilaku individu.
Sistem mutasi harus dicocokkan dengan sifat para
individu yang bertugas dalam sekolah Tugas
mencocokkan sistem mutasi dengan karakteristik
angkatan kerja menjadi semakin kompleks disebabkan
oleh beberapa perubahan jangka panjang yang sedang
terjadi pada diri angkatan kerja. Tinjauan ringkas tentang
perubahan yang terjadi meliputi tingkat pendidikan di
Indonesia meningkat, pengetahuan orang semakin luas,
angkatan kerja menjadi lebih heterogen, kesadaran hak
bertambah, struktur keluarga mengalami perubahan,
penerimaan orang terhadap kekuasaan primitif
berkurang, serta peran waktu luang berubah.
G. Faktor Dasar Mutasi
1. Mutasi Disebabkan Kebijakan dan Peraturan
Pimpinan
2. Mutasi Atas Dasar Prinsip The Right Man On The
Right Job
3. Mutasi Sebagai Tindakan Untuk Meningkatkan
Moral Kerja
4. Mutasi Sebagai Media Kompetisi Yang Rasional
5. Mutasi Sebagai Langkah Promosi
6. Mutasi Untuk Mengurangi Labour Turnover
7. Mutasi Harus Terkoordinasi
2. PROMOSI
A. PENGERTIAN PROMOSI
Bagi banyak orang, peluang untuk menghadapi tenaga pendidik dan kependidikanan
lebih memberikan tantangan, atau untuk lebih mengambil putusan sendiri daripada
melaksanakan putusan orang lain, sangatlah menarik. Sesungguhnya keinginan untuk
mandiri paling tidak dalam skala minimum atas kemampuan sekolah, merupakan
realisasi kematangan emosional. Jadi, kesempatan untuk promosi sering berperan
sebagi faktor pendorong yang sangat penting. Promosi adalah proses menaikkan tenaga
pendidik dan kependidikan kepada kedudukan yang lebih bertanggung jawab.
Kenaikan tersebut tidak terbatas pada kedudukan manjerial saja, tetapi mencakup setiap
penugasan kepada tenaga pendidik dan kependidikanan yang lebih berat atau
kebebasan beroperasi tetapi kurang kontrol. Promosi biasanya diimbangi dengan
kenaikan kompensasi bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang bersangkutan.