Refreshment - Penerimaan - Update
Refreshment - Penerimaan - Update
BENDAHARA PENERIMAAN
1 2 3
terintegrasi dengan refreshment.
1. Pejabat Perbendaharaan Negara
PENGGUNA ANGGARAN
MENTERI/PIMP.LEMBAGA
(1)
KUASA PA
KEPALA SATKER
(2)
3
2. Penetapan Pejabat Perbendaharaan
Menunjuk kepala Satker yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil untuk melaksanakan kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga sebagai KPA
Penunjukan Kepala Satker sebagai KPA
bersifat ex-officio
Menteri/Pimpinan
Lembaga selaku PA Menetapkan Pejabat
Perbendaharaan
Negara lainnya, yaitu
PPK dan PPSPM
Menetapkan
PPSPM
Setiap terjadi pergantian jabatan kepala Satker, setelah serah terima jabatan pejabat
kepala Satker yang baru langsung menjabat sebagai KPA.
4
2. Penetapan Pejabat Perbendaharaan (lanjutan)
Penetapan PPK dan PPSPM
Penetapan PPK dan PPSPM tidak terikat periode tahun anggaran, dalam hal
tidak terdapat penggantian PPK dan/atau PPSPM, maka pada awal tahun
anggaran, KPA menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala KPPN.
5
2. Penetapan Pejabat Perbendaharaan (lanjutan)
Penetapan Bendahara Pengeluaran
Arsip
Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media yang dibuat dan diterima oleh lembaga
negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Intonasi bicara
Dalam operasionalisasi tugasnya, bendahara berhubungan atau berinteraksi dengan
pihak-pihak yang dilayani pembayarannya, seperti KPA, PPK, PPSPM, penerima
pembayaran, pegawai, non pegawai, dan pemeriksa. Dalam interaksi tersebut,
bendahara dituntut untuk selalu berkomunikasi lisan secara efektif dan suara yang
jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dan dampak negatif lainnya.
8
5. Perjalanan dinas
9
6. Microsoft Office
perangkat lunak paket aplikasi perkantoran buatan Microsoft
dan dirancang untuk dijalankan di bawah sistem operasi
Microsoft Windows dan Mac OS X.
Contoh: Jika kita akan menyimpan dokumen yang telah dibuat, maka telah disediakan tombol dengan ikon
gambar floppy disk/disket dan pengguna cukup meng-klik nya saja.
10
Microsoft Office (Lanjutan)
Ctrl + A = Memblok seluruh text /naskah Ctrl + R = Rata Tengah (Align Right)
Ctrl + B = Menebalkan Text (Bold) Ctrl + S = Menyimpan (File – Save)
Ctrl + C = Mencopy text (Edit – Copy ) Ctrl + T = Hanging Indent
Ctrl + D = Format font / duplikat Objek Ctrl + U = Menggaris bawahi (Underline)
Ctrl + E = Menengahkan Text (Centre) Ctrl + R = Rata Kiri (Align Right)
Ctrl + F = Mencari Kata (Edit - Find) Ctrl + S = Menyimpan (File – Save)
Ctrl + G = Masuk ke halaman tertentu Ctrl + V = Paste (edit – Paste)
Ctrl + H = Find and Replace Ctrl + W = Menutup dokumen yang aktif
Ctrl + I = Memiringkan text (Italic) Ctrl + X = Cut Objek /Text yang diblok
Ctrl + J = Rata Kiri – kanan (Justify) Ctrl + Y = Redo (Edit – Redo )
Ctrl + K = Masuk Ke Hyperlink (Web) Ctrl + Z = Undo (Edit – Undo )
Ctrl + L = Rata Kiri (Align left)
Ctrl + M = Memindahkan left indent
Ctrl + N = Membuat dokumen baru (New)
Ctrl + O = Membuka dokument (Open)
Ctrl + P = Memcetak naskah (Print)
7. Aplikasi SILABI
Menu Aplikasi SILABI
Aplikasi SILABI merupakan salah satu modul yang menjadi bagian dari Sistem Aplikasi Satker.
12
7. Aplikasi SILABI
Ilustrasi backup data
Melalui Modul Admin Melalui Modul Bendahara
412446000_03-03-2015.BLPJ
03-03-2015SPM.BAC 13
8. Uang Persediaan
Konsep Pembayaran
Pembayaran Langsung Pembayaran dengan UP
Jenis Pembayaran yang Utama Untuk membiayai keperluan sehari-
(prinsip) hari perkantoran
Langsung ke rekening yg LS UP Pembayaran tidak boleh melebihi Rp
berhak/rekanan/pihak ketiga 50 juta kepada satu rekanan kecuali
Untuk keperluan tertentu (gaji dsb) honorarium dan Perjadin.
melalui Bendahara Pengeluaran Tetap memperhatikan ketentuan
perpajakan.
Definisi UP
Uang persediaan adalah Uang Muka Kerja yang diberikan kepada
bendahara pengeluaran, bersifat daur ulang (revolving) untuk
membiayai kegiatan operasional sehari-hari perkantoran yang
tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.
• Penggantian UP dapat dilakukan setelah UP digunakan
sekurang-kurangnya 50% dari UP yang diterima
• Sisa UP setelah pengajuan SPM GU Nihil pada akhir tahun
anggaran harus disetor ke rekening Kas Negara dengan batas
waktu yang ditentukan
• Dalam hal Penggunaan UP belum mencapai 50% sedangkan satker memerlukan pendanaan melebihi sisa dana yang tersedia dapat
dimintakan Tambahan Uang Persediaan (TUP)
Dapat diberikan pengecualian oleh Dirjen PBN atau Kanwil Ditjen PBN 15
Penyelesaian Tagihan Melalui Mekanisme Pembayaran LS
Penyedia
No Uraian PPK PPSPM
Barang/Jasa
Mengajukan tagihan atas Kontrak/Bukti
1 penyelesaian Pekerjaan, disertai Pendukung
dengan bukti pendukung
PPK melakukan pengujian dan
2 penelitian materil dan formal Uji
tagihan.
17
Mekanisme GUP
Bendahara
No Uraian PPSPM PPK Pengeluaran/
BPP
1 Bendahara Pengeluaran Bukti
menyampaikan bukti pengeluran Pengeluaran
kepada PPK
2 Atas dasar bukti pengeluaran
tersebut, PPK melakukan pengujian
apabila memenuhi syarat Uji
menerbitkan SPP-GUP.
3 SPP-GUP beserta bukti pendukung
SPP-GUP & Bukti
disampaikan kepada PPSPM Pendukung
18
Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP)
a. DRPP dibuat per JENIS BELANJA, KEGIATAN
dan OUTPUT (1 DRPP, 1 KEGIATAN, 1 SPP GUP
OUTPUT, 1 LOKASI) JENIS DRPP SPP GUP NIHIL
b. Bisa terdiri dari lebih dari 1 (satu) kuitansi
c. Bisa terdiri dari lebih dari 1 (satu) akun SPP PTUP
d. 1 DRPP untuk 1 SPP
Alur DRPP
Modul Bendahara Modul PPK Modul PSPM KPPN
RUH Kuitansi
SPP SPM SP2D
RUH Transaksi
RUH DRPP
ADK
Cetak
19
Format DRPP
20
9. Jenis Belanja dan Akun
Belanja Pegawai (51)
Kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus
dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi, kecuali
pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Pembayaran kepada pekerja yang dipekerjakan sendiri, dan pekerja lain yang bukan
karyawan pemerintah tidak termasuk dalam kelompok belanja pegawai tetapi dalam
kelompok belanja barang dan jasa.
Belanja Barang
524 525 526
Belanja Perjalanan Belanja BLU Belanja Barang untuk diserahkan kpd masyarakat/Pemda
21
9. Jenis Belanja dan Akun (lanjutan)
Belanja Modal (53) (Lampiran II PP 71 dan PMK 91/PMK.06/2007)
Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Aset Lainnya diantaranya
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang aset tak berwujud, tagihan
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 penjualan angsuran yang
bulan untuk digunakan, atau jatuh tempo lebih dari 12
dimaksudkan untuk digunakan dalam bulan, dan aset kerjasama
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan dengan pihak ketiga
oleh masyarakat umum. (kemitraan).
PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga, deviden,
sewa, royalti, dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Pasal 21
23
10. Jenis-Jenis Pajak dan Denda (lanjutan)
3 Langkah Penyetoran Pajak
24
10. Jenis-Jenis Pajak dan Denda (lanjutan)
Sanksi Terlambat Setor (Pasal 9 ayat (2a) UU KUP)
dikenai sanksi
administrasi dihitung dari tanggal jatuh
tempo pembayaran s.d.
tanggal pembayaran.
25
11. Dokumen Sumber Transaksi
Dokumen Sumber Transaksi Pengeluaran
Kuitansi/Bukti SSBP/
SSP
pengeluaran SSPB
LPJ Bendahara
26
11. Dokumen Sumber Transaksi (lanjutan)
Dokumen Sumber Transaksi Penerimaan
DIPA
DOKUMEN
SSBP SUMBER SSPB
Bukti
penerimaan
lain
27
12. Mekanisme Pengembalian UP/TUP
Tahun Anggaran Berjalan
Mekanisme Dokumen
Sisa UP/TUP melalui Aplikasi SIMPONI dengan mengakses
https://simponi.kemenkeu.go.id melalui menu Billing dan
mengisi semua data yang diperlukan
Akun
815114 815514
Sisa UP Tahun Anggaran yang Lalu Sisa TUP Tahun Anggaran yang Lalu
29
13. Pembukuan Bendahara
Dalam hal Bendahara
mengelola valas,
Dalam hal tertentu, Bendahara membuat
pembukuan bisa catatan atas keadaan
dilakukan dengan Pembukuan dilakukan kurs transaksi
manual tangan atau terpisah untuk setiap penyetoran ke kas
komputer. DIPA. negara.
30
14. Rekonsiliasi Internal
Pemeriksaan Kas
Pemeriksaan Kas dilakukan dalam hal:
• Terjadi pergantian Bendahara
• Dilakukan rekonsiliasi internal
• Sewaktu-waktu
Hasil Pemeriksaan Kas dituangkan dalam BA
Dalam hal lebih dari Rp 50 juta di akhir jam kerja, harus dibuat Berita Acara yang ditandatangani
2 KPA/PPK atas nama KPA dan Bendahara Pengeluaran/BPP.
KPA/PPK atas nama KPA melakukan pengamanan atas uang yang ada di brankas Bendahara
3 Pengeluaran.
31
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
Bendahara Penerimaan
• DIPA • Konfirmasi Penerimaan Negara yang
• Surat Hak Tagih atau yang dipersamakan diterbitkan oleh KPPN
• Surat Bukti Setor • Rekening Koran
• Surat Setoran Bukan Pajak • Laporan Saldo Rekening
• Surat Setoran Pajak • LPJ Bendahara Penerimaan
• SKTB
• SKP4
JENIS-JENIS BUKU PADA LPJ BENDAHARA
• Buku Kas Umum
• Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan
• Buku Pembantu
• Buku Pembantu PNBP Umum
• Buku Pembantu PNBP Fungsional
• Buku Pembantu Bank
• Buku Pembantu Kas Tunai
• Buku Pembantu Perpajakan
• Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga
• Buku Pembantu Lain-lain
Pembukuan DIPA
Pembukuan dimulai ketika pada awal Sebagai ilustrasi, sebuah satker
tahun anggaran, yaitu membukukan Universitas A, mempunyai target
penerimaan DIPA. Setelah diterima, PNBP berupa pendapatan uang
DIPA dibukukan sebagai target
pendidikan (Akun 423511) sebesar
penerimaan PNBP. Pembukuan
seterusnya mengikuti siklus pekerjaan Rp.1.200.000.000. Maka,
bendahara penerimaan mulai dari bendahara penerimaan akan
menerima PNBP sampai dengan mencatat di
menyetorkannya ke rekening kas 92 BPAP di kolom akun 423511
negara. sebesar Rp.1.200.000.000 sebagai
target PNBP.
Pembukuan Menerima Secara Tunai PNBP
Umum/PNBP Fungsional
PNBP yang diterima secara tunai oleh bendahara Sebagai ilustrasi, pada tanggal 2 Januari 2014
penerimaan harus dibukukan. Penerimaan tunai PNBP bendahara penerimaan Universitas A menerima
dibuktikan dengan diterbitkannya Surat Bukti Setor SBS pendapatan uang pendidikan (Akun
(SBS). SBS merupakan bukti adanya penerimaan yang 423511) sebesar Rp.7.500.000. Maka
mempengaruhi saldo kas tunai dan buku pembantu pembukuannya adalah sebagai berikut:
PNBP. Selain itu karena sudah ada realisasi a. Dibukukan disisi debet di BKU sebesar
penerimaan maka dibukukan di Buku Pengawasan Rp.7.500.000,-
Anggaran Pendapatan. Dan posisi PNBP ini belum b. Dibukukan disisi debet di BP Kas Tunai
disetorkan ke kas negara. Sehingga pembukuannya sebesar Rp.7.500.000,-
adalah dibukukan disisi debet pada Buku Kas Umum c. Dibukukan disisi debet di BP PNBP
(BKU), Buku Pembantu (BP) Kas Tunai, BP PNBP Fungsional sebesar Rp.7.500.000,- (jenis
Umum/BP PNBP Fungsional, dan Buku Pengawasan PNBP Fungsional).
Anggaran Pendapatan (BPAP). Selain itu juga dicatat d. Dibukukan di BPAP sebagai realisasi PNBP
dikolom masih berupa bukti penerimaan di BPAP. Akun 423511 sebesar Rp.7.500.000,- di
BPAP dan diisi kolom masih berupa bukti
penerimaan sebesar Rp.7.500.000,-.
Pembukuan Menyetorkan PNBP
Umum/Fungsional ke Rekening Kas Negara
PNBP yang diterima oleh Bendahara Penerimaan harus a. Dibukukan disisi kredit di BKU sebesar
segera disetorkan ke rekening kas negara. Bukti setoran Rp.7.500.000
tersebut adalah SSBP yang sudah sah. Penyetoran b. Dibukukan disisi kredit di BP Kas Tunai
PNBP ke kas negara akan mempengaruhi saldo kas
sebesar Rp.7.500.000
tunai dan buku pembantu PNBP. Transaksi ini dicatat
dicatat pada sisi kredit pada BP BKU, BP PNBP umum
c. Dibukukan disisi kredit di BP PNBP
atau Buku Pembantu PNBP Fungsional sesuai dengan Fungsional sebesar Rp.7.500.000 (jenis
jenis PNBP. Dan karena sudah disetor ke kas negara PNBP Fungsional)
maka Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan diisi d. Diisi kolom di BPAP sudah disetorkan
kolom sudah disetorkan. Sebagai ilustrasi, pada tanggal sebesar Rp.7.500.000, sehingga posisi
2 Januari 2014 bendahara penerimaan Universitas A yang masih berupa bukti penerimaan
menyetorkan pendapatan uang pendidikan (Akun menjadi 0 (nol).
423511) sebesar Rp.7.500.000 ke kas negara dengan
menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP). Maka
pembukuannya adalah sebagai berikut:
Pembukuan Penyetoran ke Kas Negara PNBP
Melalui Rekening Bendahara Penerimaan
PNBP yang diterima melalui rekening bendahara penerimaan a. Dibukukan disisi kredit di BKU sebesar
disetorkan ke kas negara dengan pemindahbukuan dari Rp.20.000.000
rekening bendahara penerimaan ke rekening kas negaradengan b. Dibukukan disisi kredit di BP Bank
menggunakan bukti SSBP. Penyetoran PNBP ke kas negara akan
sebesar Rp.20.000.000
mempengaruhi saldo kas di bank dan buku pembantu PNBP.
Sehingga transaksi ini dicatat pada sisi kredit pada BP BKU, BP
c. Dibukukan disisi kredit di BP PNBP
Bank, BP PNBP umum atau Buku Pembantu PNBP Fungsional Fungsional sebesar Rp.20.000.000
sesuai dengan jenis PNBP. Dan karena sudah disetor ke kas (jenis PNBP Fungsional)
negara maka Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan diisi d. Diisi kolom di BPAP sudah disetorkan
kolom sudah disetorkan. Sebagai ilustrasi, pada tanggal 6 sebesar Rp.20.000.000 (akumulatif
Januari 2014 bendahara penerimaan Universitas A menjadi Rp.27.500.00) sehingga posisi
menyetorkan ke rekening kas negara melalui pemindahbukuan yang masih berupa bukti penerimaan
dari rekening bendahara penerimaan pendapatan uang menjadi 0 (nol).
pendidikan (Akun 423511) sebesar Rp.20.000.000. Maka
pembukuannya adalah sebagai berikut:
Pembukuan Penyetoran ke Kas Negara PNBP
Melalui Rekening Bendahara Penerimaan
Bendahara penerimaan membukukan atas Sebagai ilustrasi, pada tanggal 8 Januari 2014 bendahara
penerimaan PNBP yang disetorkan langsung oleh penerimaan Universitas A menerima SSBP atas pendapatan
wajib setor ke rekening kas negara. Bendahara uang pendidikan (Akun 423511) sebesar Rp.10.000.000. Maka
penerimaan hanya menerima bukti setoran pembukuannya adalah sebagai berikut:
tersebut berupa SSBP yang sah. PNBP yang a. Dibukukan di BPAP sebagai realisasi yang menambah
disetorkan oleh wajib setor ke rekening kas negara pendapatan uang Pendidikan Akun 423511 sebesar
tidak mempengaruhi kas di Bendahara Penerimaan. Rp.10.000.000 (akumulasi menjadi Rp.37.500.000) dan
Sehingga SSBP ini dicatat sebagai realiasasi b. Diisi kolom di BPAP sudah disetorkan sebesar
penerimaan PNBP atau debet di BPAP dan dicatat di Rp.10.000.000 (akumulatif menjadi Rp.37.500.00) sehingga
kolom sudah disetorkan. posisi yang masih berupa bukti penerimaan tetap 0 (nol).
14. Rekonsiliasi Internal (lanjutan)
Pelaksanaan Rekonsiliasi
Rekonsiliasi internal antara pembukuan Bendahara dengan UAKPA dilakukan minimal 1 kali di
akhir bulan bersamaan dengan pemeriksaan kas dan dituangkan dalam Berita Acara.
Tujuan Rekonsiliasi
Bendahara Pengeluaran:
Saldo UP/TUP dan saldo selain UP/TUP
Bendahara Penerimaan:
Jumlah setoran penerimaan negara
ke kas negara & saldo penerimaan
negara yang belum disetor ke kas
negara
39
15. LPJ Bendahara
Penyusunan LPJ Bendahara
LPJ Bendahara disusun secara LPJ Bendahara disusun berdasarkan LPJ BPP disampaikan ke
bulanan atas uang yang BKU, Buku Pembantu dan Buku Bendahara Pengeluaran
dikelolanya baik rupiah Pengawasan Anggaran yang telah
maupun valas ke KPPN paling direkonsiliasi dan ditandatangani
lambat tanggal 10 bulan oleh Bendahara dan pejabat yang
berikutnya. melakukan pemeriksaan kas dan
rekonsiliasi
Rekening Koran
BA Pemeriksaan Kas
40
15. LPJ Bendahara (lanjutan)
Alur LPJ Bendahara
Rekonsiliasi
Sekjen K/L LKK/L LKPP
4
2a
1 2b 3
Verifikasi
Satker KPPN Kanwil KanPus DJPBN
BPK
Keterangan singkat:
1. Satker menyampaikan LPJ ke KPPN untuk dilakukan verifikasi dan rekonsiliasi
2. Setelah diverifikasi oleh KPPN dan benar, satker menyampaikan LPJ kepada unit eselon I K/L dan BPK. KPPN
melaporkan kepada Kanwil DJPb.
3. Kanwil DJPb melaporkan LPJ dalam lingkup kerjanya dan melaporkan kepada Kantor Pusat DJPb.
4. LPJ yang diterima oleh K/L merupakan salah satu dokumen dalam penyusunan Laporan Keuangan.
5. LPJ yang diterima oleh Kantor Pusat DJPb menyusun Laporan Keuangan Tingkat Pusat .
6. Kantor Pusat DJPb dan K/L melakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan K/L dan LKPP.
41
15. LPJ Bendahara (lanjutan)
Verifikasi LPJ Bendahara Bendahara Penerimaan
Menguji kesesuaian saldo
Meneliti izin rekening
awal
Bendahara.
01 02 Menguji kesesuaian saldo
Meneliti kepatuhan 07 rekening bank
Bendahara dalam
penyetoran PNBP dan Pajak 06 03 Menguji kesesuaian jumlah
(bila ada) uang di brankas
Menguji kesesuaian 05 04 Menguji kebenaran
penyetoran ke kas negara perhitungan
01
Mengelola sistem e-
02
Menyediakan
03
Menyediakan akses
04
Menyediakan bantuan
05
Melakukan pendaftaran
Procurement atau pelatihan kepada internet bagi teknis untuk dan verifikasi terhadap
Sistem Pengadaan Panitia/ULP dan Panitia/ULP dan mengoperasikan Admin Agency dan
Secara Elektronik Penyedia barang/jasa Penyedia barang/jasa SPSE kepada Penyedia barang/jasa
(SPSE) Panitia/ULP dan
Penyedia barang/jasa
Posisi LPSE
Panitia/Unit Layanan
Layanan Pengadaan Penyedia
Pengadaan Secara Barang/
(ULP) Elektronik Jasa
(LPSE)
43
BENDAHARA PENERIMAAN
PNBP
“pungutan yang dibayar oteh orang pribadi atau badan dengan
memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas
layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh
negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang
menjadi penerimaan pemerintah pusat di luar penerimaan
perpajakan dan hibah dan dikelola dalam mekanisme
anggaran pendapatan dan belanja negara.”
UU Nomor 9 Tahun 2018 tentang PNBP
OBJEK PNBP
Objek PNBP dirinci menurut jenisnya, dan diatur dengan UU, PP. dan/atau
Peraturan Menteri
SUBJEK & TARIF PNBP
Orang
Pribadi
Subjek PNBP Wajib Bayar
Badan
Dalam kondisi tertentu:
• Kegiatan sosial
Spesifik • Kegiatan keagamaan
• Kegiatan kenegaraan 0%
• Pertimbangan di luar
Tarif PNBP atau
kemampuan wajib bayar
• Kondisi kahar Rp 0
Ad Valorem • Masyarakat tidak mampu
• Mahasiswa berprestasi
• UKM
PENGELOLAAN PNBP
Instansi Pengelola
Menteri Keuangan
PNBP
• Menyusun kebijakan umum • Menyusun usulan tariff dan Perencanaan
PNBP jenis PNBP
• Mengevaluasi, menyusun, • Mengusulkan penggunaan
dan/atau menetapkan tariff PNBP
dan jenis PNBP • Menyusun dan
• Menetapkan target PNBP menyampaikan perencanaan
• Menetapkan penggunaan PNBP Pengawasan Pelaksanaan
PNBP • Memungut dan menyetor
• Melakukan pengawasan • Melaksanakan APBN yang
• Meminta instansi pengelola bersumber dari PNBP
untuk melakukan • Mengelola piutang PNBP
pemeriksaan • Menyusun LPJ Pertanggung
• Menetapkan pengelolaan • Menunjuk pejabat kuasa
PNBP lintas instansi pengelola PNBP jawaban
PNBP TERUTANG
Kapan?
• Sebelum wajib bayar menerima manfaat atas kegiatan Instansi Pengelola PNBP
contoh: Pemberian Hak Paten, Pemberian Layanan Pendidikan
• Setelah wajib bayar menerima manfaat atas kegiatan Instansi Pengelola PNBP
contoh: Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Perhitungannya?
• Ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
contoh: Pemberian Hak Paten, Pemberian Layanan Pendidikan, Pemberian Layanan Kesehatan,
atau Penjualan Karcis/Tiket
• Dihitung sendiri oleh Wajib Bayar
contoh: Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Pembayaran
• Pada saat jatuh tempo
• Keterlambatan pembayaran akan dikenai sanksi administrasi berupa DENDA 2% per bulan,
maksimal selama 24 Bulan
PENYETORAN PNBP
Kode billing (15 digit) Channel pembayaran
• Teller bank
XYYYYYYYYYYYYYY
• ATM
• Internet banking
14 digit angka acak
• Mesin EDC
Angka awal 0,1,2,3 DJP
Angka awal 4,5,6 DJBC
Angka awal 7,8,9 PNBP
MAKSIMUM PENCAIRAN
Maksimum Pencairan adalah Batasan Tertinggi yang dapat digunakan untuk Pembayaran Tagihan yang
Sumbernya berasal dari PNBP
Settlement System
• Menyiapkan interface dari dan ke arah biller
• Menyiapkan interface dari dan ke arah switcher
• Men-generate notifikasi transaksi penerimaan negara (menerbitkan NTPN)
Switching System
• Menyiapkan interface ke arah sistem settlement
• Menyiapkan interface dari arah Bank/Pos Persepsi
• Menyiapkan link yang terhubung ke Bank/Pos Persepsi
• Memungkinkan berjalannya proses rekonsiliasi data transaksi dan pengiriman data ke sistem biller
Bank/Pos Persepsi
• Menyiapkan interface ke arah sistem Settlement
• Memungkinkan berjalannya proses transaksi penerimaan negara dengan men-generate
notifikasi transaksi Bank/Pos (menerbitkan NTB/P)
• Mencetak/menyediakan fasilitas cetak BPN
penyetor 2 Biller
1
4 7 3
1. pembuatan tagihan
2. penerbitan Id_billing
3. pengiriman data
tagihan
4. pembayaran dengan
6 Id_billing
5. proses
5
inquiry/pembayaran
perolehan NTPN
6. Pengesahan dg NTPN
7. penyerahan BPN
8. penyampaian notifikasi
Bank/Pos Persepsi Settlement
54
WP/WB/WS
(2) Data diperbaiki di sistem Billing(KPP/KPBC/DJA)
SPAN
Implementasi:
• Bendahara Pengeluaran PMK Nomor 61/PMK.05/2009
• Bendahara Penerimaan PMK Nomor 126/PMK05/2009
TERIMA KASIH