Anda di halaman 1dari 46

Asuhan Keperawatan

Pasien dengan
Gangguan Hubungan Sosial

Nur Lailatul M, MNS


PENGERTIAN
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL
merupakan suatu hubungan
interpersonal yang terjadi akibat adanya
kepribadian yang tidak fleksibel
sehingga menimbulkan perilaku
maladaptif dan mengganggu fungsi
seseorang dalam berhubungan sosial
RENTANG RESPON SOSIAL
☻Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan
orang lain dan lingkungan sosial dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
☻Manusia tidak akan mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa ada hubungan
dengan lingkungan sosialnya.
☻Hubungan dengan orang lain dan lingkungan
sosialnya menimbulkan respon-respon sosial
pada individu.
RESPON ADAPTIF

adalah respon individu dalam penyelesaian masalah


yang masih dapat diterima oleh norma-norma
sosial dan budaya yang umum berlaku, dengan kata
lain individu tersebut masih dalam batas-batas
normal dalam menyelesaikan masalahnya.
A. MENYENDIRI (SOLITUTE)
Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang
untuk merenungkan apa yang telah dilakukan di
lingkungan sosialnya dan juga suatu cara
mengevaluasi diri utk menentukan langkah2
selanjutnya.

B.OTONOMI
Merupakan kemampuan individu dalam
menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,
perasaan dalam hubungan sosial.
C. KEBERSAMAAN
Merupakan suatu kondisi dalam hubungan
interpersonal dimana individu mampu untuk
saling memberi dan menerima.

D. SALING KETERGANTUNGAN
Merupakan suatu hubungan saling tergantung
antar individu dengan orang lain dalam rangka
membina hubungan interpersonal
RESPON MALADAPTIF
adalah respon individu dalam penyelesaian
masalah yg menyimpang dari norma-norma
sosial dan budaya lingkungannya :

A.MANIPULASI :
orang lain diperlakukan sebagai obyek,hubungan
terpusat pada masalah pengendalian orang lain dan
individu cenderung berorientasi pada diri sendiri
atau tujuan, bukan pada orang lain.
B. IMPULSIF
Individu yang impulsif tidak mampu
merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar
dari pengalaman, tidak dapat diandalkan.
C.NARKISISME
Pada individu narkisisme terdapat harga
diri yang rapuh, secara terus menerus
berusaha mendapatkan penghargaan
dan pujian, sikap egosentris,
pencemburu, marah jika orang lain tidak
mendukung.
PROSES PERAWATAN
PENGKAJIAN
Dalam pengkajian ada beberapa faktor
yang perlu dieksplorasi yaitu
• Faktor pendukung/predisposisi
• Faktor presipitasi terjadinya ggn hubungan sosial
• Perilaku klien
• Mekanisme koping.
1.FAKTOR PREDISPOSISI
1.FAKTOR TUMBUH KEMBANG
Pada setiap tahapan tumbuh kembang
individu ada tugas perkembangan yg
harus dipenuhi agar tidak terjadi
gangguan dalam hubungan sosial.
Tugas perkembangan pd masing-masing
tahap tumbuh-kembang ini memiliki
karakteristik tersendiri.

Bila tugas-tugas dalam perkembangan ini tdk


terpenuhi misalnya jika pd fase oral tugas
membentuk rasa saling percaya maka akan
menghambat fase perkembangan sosial
berikutnya yang dapat mengakibatkan
masalah antara lain adalah CURIGA.
2.FAKTOR KOMUNIKASI Dalam KELUARGA
Gangguan komunikasi dalam keluarga
merupakan faktor pendukung untuk terjadinya
gangguan dalam hubungan sosial
Dalam teori ini termasuk masalah komunikasi yg
tidak jelas yaitu suatu keadaan dimana seorang
anggota keluarga menerima pesan yang saling
bertentangan dalam waktu bersamaan, ekspresi
emosi yg tinggi dalam keluarga yang
menghambat untuk berhubungan dengan
lingkungan diluar keluarga.
3. FAKTOR SOSIAL BUDAYA
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari
lingkungan sosial merupakan suatu faktor
pendukung terjadinya gangguan dalam
hubungan sosial.

Hal ini disebabkan oleh norma2 yang salah


dianut oleh keluarga, dimana setiap anggota
keluarga yang tidak produktif seperti usila,
penyakit kronis dan penyandang cacat
diasingkan dari lingkungan sosialnya.
4.FAKTOR BIOLOGIS
Faktor biologis juga merupakan salah satu
faktor pendukung terjadinya gangguan
dalam hubungan sosial.
Organ tubuh yang jelas dapat mempengaruhi
terjadinya gangguan hubungan sosial adalah
otak.
Sebagai contoh :
Pada klien schizofrenia yg mengalami
masalah dalam hubungan sosial
terdapat struktur yg abnormal pada otak
seperti atropi otak, perubahan ukuran
dan bentuk sel2 dalam limbik dan
daerah kortikal.
TUGAS PERKEMBANGAN
1.Masa bayi :Menetapkan rasa percaya.
2.Masa bermain : Mengembangkan
otonomi dan awal perilaku mandiri.
3.Masa pra sekolah : Belajar menunjukkan
inisiatif, rasa tanggung jawab dan hati
nurani.
4.Masa sekolah : Belajar berkompetisi,
bekerjasama dan berkompromi.
5.Masa pra remaja : Menjalin hubungan
intim dengan teman sesama jenis kelamin.
6.Masa remaja : Menjadi intim dengan
teman lawan jenis dan tidak tergantung
pada ortu.
7.Masa dewasa muda : Menjadi saling
tergantung antara ortu dan teman,
mencari pasangan, menikah,dan mempunyai
anak.
8.Masa tengah baya : Belajar
menerima hasil kehidupan yg
sudah dilalui.
9.Masa dewasa tua : Berduka karena
kehilangan dan mengembangkan
perasaan keterikatan dg budaya.
Fase Perkembangan Anak Dalam
Konsep Islam
• Masa bayi (0 hingga 2 tahun)
Pada fase ini orang tua anak perlu untuk
mengembangkan kasih sayang secara dua
arah dimana ibu memberikan kasih sayangnya
dan dalam waktu bersamaan juga
mengembangkan kemampuan anak
memberikan respon terhadap kita
Masa anak-anak (2-7 tahun atau
disebut dengan fase thufulah)
• Pada fase inilah merupakan fase penting
memberikan pondasi dasar tauhid pada anak
melalui cara aktif agar anak terdorong dan
memiliki tauhid aktif dimana anak mau
melakukan sesuatu yang baik semata menurut
Allah.
• Masa Tamyiz (7-10 tahun)
Di fase ini anak sudah mulai mampu
membedakan baik dan buruk berdasarkan
nalarnya sendiri sehingga di fase inilah kita
sudah mulai mempertegas pendidikan pokok
syariat.
Masa Amrad (10-15 tahun)
Fase ini adalah fase dimana anak mulai
mengembangkan potensi dirinya guna mencapai
kedewasaan dan memiliki kemampuan bertanggung
jawab secara penuh.
Fase dimana anak mencapai aqil baligh sehingga sudah
semakin pandai menggunakan akalnya secara penuh.
Salah satu yang menjadi tuntutan bagi anak kemudian
adalah kepandaiannya dalam mengatur harta yang
dimulai dengan kemampuan mengatur anggaran untuk
dirinya sendiri.
Masa Taklif (15-18 tahun)
Fase taklif = bertanggung jawab.
Bagi lelaki setidaknya fase ini paling lambat
dicapai di usia 18 tahun dan bagi anak
perempuan paling lambat dicapai di usia 17
tahun.
Tanggung jawab yang dimaksud selain pada diri
sendiri juga tanggung jawab terhadap keluarga,
masyarakat sekitar dan masyarakat secara
keseluruhan.
FAKTOR PRESIPITASI
1. FAKTOR EKSTERNAL
 Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stress
yang ditimbulkan oleh keluarga/ lingkungan

2.FAKTOR INTERNAL
 Contohnya adalah stresor psikologik, yaitu stres terjadi akibat
ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan
keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya.
 Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah
dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan
ketergantungan individu.
MEKANISME KOPING
☻Mekanisme pertahanan diri yg sering digunakan
pada masing2 gangguan hubungan sosial sangat
bervariasi, seperti pada curiga adalah regresi,
proyeksi, represi;
☻pada dependen adalah : regresi
☻pada manipulatif adalah regresi, represi, isolasi;
☻pada menarik diri adalah :regresi, represi, isolasi
PERILAKU
♥ Perilaku yg biasa muncul pada klien dg
gangguan hubungan sosial adalah sbb :
♦ MENARIK DIRI
• Kurang spontan, apatis, ekspresi
wajah kurang berseri, tdk merawat
diri, kurang komunikasi verbal,
masukan makan minum kurang,
aktivitas menurun, rendah diri,
posisi fetus pada saat tidur.
♦ CURIGA
• Tidak mampu mempercayai
orla,bermusuhan,mengisolasi diri
dalam lingkungan sosial,paranoia.
♦ MANIPULASI
• Ekspresi perasaan yg tidak
langsung pada tujuan,kurang
asertif, mengisolasi diri dari
hubungan sosial, harga diri yg
rendah,sangat tergantung pada
orang lain.
MASALAH KEPERAWATAN

☻Masalah keperawatan yg mungkin terkait dg


masalah gangguan hubungan sosial adalah
{Capernito,1995} :
• A.Ansietas.
• B.Isolasi sosial.
• C.Harga diri rendah.
• D.Defisit perawatan diri.
• E.Resiko mencederai dirisendiri.
☻Diagnosa keperawatan yg mungkin
untuk masalah gangguan hubungan
sosial adalah :
• A.ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
• B.GANGGUAN KONSEP DIRI :
HARGA DIRI RENDAH
RENCANA KEPERAWATAN

£ TUJUAN
Tujuan yg ingin dicapai secara umum dalam
memberikan tindakan keperawatan adalah
untuk menumbuhkan perasaan yg
menyenangkan dalam hubungan
interpersonal yg optimal dan menetapkan
serta mempertahankan perubahan yg telah
dicapaidalam hubungan interpersonal tsb.
☻Berikut ini adalah contoh tujuan
khusus untuk klien menarik diri :
• 1.Klien dapat menyebutkan
penyebab menarik diri.
• 2.Klien dapat menyebutkan
keuntungan berhubungan dg
orang lain.
• 3.Klien dapat melakukan hubungan
sosial secara bertahap : klien-
perawat; klien-perawat-
klien/perawat;
• Klien-kelompok; klien-keluarga.
• 4.Klien dapat mengungkapkan
perasaannya setelah berhubungan
dg orla.
• 5.Klien dapat memberdayakan
sistem pendukung untuk
memfasilitasi hubungan sosial.
TINDAKAN KEPERAWATAN

►MENARIK DIRI
Perhatikan kebutuhan dasar fisiologis.
Berikan kegiatan secara bertahap.
Batasi pilihan yg akan ditawarkan pd
klien.
Perluas kontak dg klien. Sosial scr
bertahap.
►CURIGA
Tetapkan hubungan saling percaya.
Jelaskan setiap prosedur kegiatan pd
pasien.
Perhatikan kebutuhan fisiologis klien.
Hargai privacy klien.
Batasi jumlah tim kprwtn yg merawat
klien.
Terbuka dan jujur.
Diskusikan harapan tindakan
keperawatan bersama2 dg klien.
Libatkan klien dalam rencana prwtn.
Hindari berbicara berbisik2 dan tdk
jelas didekat klien.
Lindungi hak klien bila klien menolak
pengobatan atau perawatan.
►DEPENDEN
Bantu klien untuk mengenali
perasaannya.
Anjurkan klien untuk menolong
dirinya sendiri.
Hindari memberi pujian untuk
tingkah laku dependen.
Buat rencana secara teratur dan
buat jadwal untuk mengadakan
kontak dg klien.
►MANIPULATIF
Libatkan orang2 yg berarti bagi klien.
Lindungan klien dari ancaman terhadap diri sendiri.
Berpedoman pd respon tingkah laku klien.
Berikan tindakan keperawatan secara terstruktur.
Bantu klien untuk mengenali perasaannya.
Fokuskan tindakan keperawatan
kepada kekuatan klien.
Buat batasan perilaku dg
pendekatan terapi modifikasi
perilaku.
EVALUASI
♦ Evaluasi dilakukan dg berfokus pd
perubahan perilaku klien setelah
diberikan tindakan keperawatan.

♦ Keluarga jg perlu dievaluasi karena


merupakan sistem pendukung yg
terutama,bahkan dapat dikatakan
keluarga merupakan indikator dari
keberhasilan perawatan klien.
♦ Sebagai contoh pd tahap evaluasi untuk klien menarik
diri diharapkan :
¥ 1.Klien dapat menyebutkan penyebab
menarik diri.
¥ 2.Klien dapat menyebutkan keuntungan
berhubungan dg orla.
¥ 3.Klien dapat melakukan hubungan
sosial secara bertahap.
¥ 4.Klien dapat mengungakapkan
perasaannya setelah berhubungan
dg orla.
¥ 5.Klien dapat memberdayakan
sistem pendukungnya untuk
memfasilitasi hubungan sosialnya.
• SP 1 PASIEN:
• Membina hubungan saling percaya,
• membantu pasien mengenal
penyebab isolasi sosial,
• membantu pasien mengenal
keuntunganberhubungan dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain,
• mengajarkan pasien berkenalan

Anda mungkin juga menyukai