Anda di halaman 1dari 40

KONSEP KOMUNIKASI

Anggi Napida Anggraini


PERKENALAN

ANGGI NAPIDA ANGGRAINI, S. KEP.,NS., M.M.R

ALAMAT : JL HARJUNA JURUGENTONG GEDONG KUNING YOGYAKARTA


NO HP : 0852-2569-1616
EMAIL : angnvd@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN:
S1 : PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN – UMY
PROFESI : PROGRAM PROFESI NERS – UMY
S2 : MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT - UMY
Komunikasi ???
DEFINISI KOMUNIKASI

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare


atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik
bersama.

Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita


berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain
tersebut menjadi milik bersama artinya saling dimengerti.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, untuk mengubah sikap pendapat
atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui
media
Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
Komunikasi adalah Proses pengiriman dan penerimaan ide, pesan,
informasi atau konsep di tempat kerja, baik di dalam kelompok format
maupun informal
Kemampuan berkomunikasi menunjukkan kemampuan mengirimkan
pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-
pesan secara akurat (D.B.Curtis,1992)
Fungsi komunikasi
Mencapai pengertian satu sama lain
Membina hubungan saling percaya/Berhubungan dengan orang lain
Mengkoordinir tindakan
Merencanakan strategi/Mencapai sebuah tujuan
Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
Melakukan pembagian pekerjaan
Berbagi rasa/Mengungkapkan perasaan
Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
Jenis komunikasi

• Komunikasi Formal : Komunikasi yang dapat berupa perintah, saran,


laporan, rapat, atau konferensi.

• Komunikasi Informal : Komunikasi yang tidak direncana dan tidak


ditentukan dalam struktur organisasi.

• Komunikasi Non Formal : Komunikasi antara resmi dan tidak resmi.


Komunikasi formal
 Informasi yang disampaikan mempunyai sanksi
 Berhubungan erat dengan proses : Penyelenggaraan kerja
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
 Bersumber dari perintah resmi yang diberikan oleh orang
yang berwenang
 Banyak menggunakan sarana atau media komunikasi
Komunikasi informal
Merupakan komunikasi yang tidak resmi berupa kabar angin
atau desas.
Mengandung hubungan dan keterangan yang tidak resmi
Terjadi melalui informasi dari mulut kemulut
Mempunyai kemungkinan mengandung informasi yang
bertentangan dengan kepentingan perusahaan
Komunikasi non formal

Komunikasi bersifat antara resmi dan tidak resmi


Merupakan sarana untuk mengarahkan komunikasi informal ke
komunikasi formal
Merupakan jembatan antara formal dan informal dalam memperlancar
tugas resmi
Merupakan saluran bagi pimpinan untuk mendapatkan ide atau
metode baru
Komponen komunikasi

Komunikator Komunikan Pesan

Saluran Sikap atau respon


Komunikator : seseorang yang menyampaikan berita,informasi,
atau pesan
Komunikan : seseorang yang menerima berita, informasi, atau
pesan
Pesan : isi berita atau informasi yang akan disampaikan
Saluran : media yang digunakan sebagai perantara penyampaian
informasi
Sikap atau respon : jawaban dari si penerima informasi
HAROLD LASSWELL’MODEL

Dari Merupakan teori komunikasi awal (1948)


Cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan
Formula Lasswell
Apa yang akan disampaikan (pesan, informasi atau kebijakan)
Siapa yang akan menyampaikan pesan informasi atau
kebijakan .
Mengapa pesan, informasi atau kebijakan perlu disampaikan
Dimana (where) pesan, informasi atau kebijakan harus
dilakukan
Kapan (when), kapan pesan, informasi atau kebijakan
disampaikan ( timing harus tepat)
Bagaimana (how), proses penyampaian pesan, informasi atau
kebijakan dilakukan agar tepat waktu
Kesalahan dalam berkomunikasi
PENGIRIM PESAN PENERIMA PESAN
Cepat-cepat berbicara tanpa Tidak memperhatikan
menyusun ide
Merumuskan jawaban sebelum
Terlalu banyak gagasan, tidak mendengar lengkap
berhubungan
Pernyataan terlalu pendek Memperhatikan detail, bukan
pesan keseluruhan
Mengabaikan pengetahuan
pendengar Menilai benar salah sebelum
Tidak merumuskan pesan sesuai paham
sudut pandang penerima
Faktor penghambat Informasi
1. Kecakapan yang kurang baik antara komunikator vs
komunikan
2. Sikap yang kurang tepat/ acuh tak acuh
3. Pengetahuan yang kurang
4. Kurang memahami sistem sosial (ibu/bapak/anak/lansia
5. Prejudice/budaya
6. Kesalahan bahasa
7. Jarak dan Penerima/media
8. Informasi yang berlebihan
9. Waktu
CARA UNTUK MENGURANGI
HAMBATAN KOMUNIKASI
PENGIRIM
 SIAPA : Kepada siapa pesan harus disampaikan.
 KAPAN : Pilih waktu terbaik untuk penerimaan yang optimal.
 MENGAPA : Mengapa saya berkomunikasi ? Apa motivasi saya ?
 APA : Putuskan apa yang hendak disampaikan. Harus jelas mengenai apa
yang perlu anda komunikasikan.
 BAGAIMANA : Gunakan bahasa yang dapat dipahami penerima dan yang
tidak bermakna ganda.
 DIMANA : Pilih lokasi yang tidak akan mengganggu proses penerimaan,
pemahaman dan penyambutan berita
PENERIMA
 Sepenuhnya memperhatikan pengirim
 Mendengarkan secara aktif berita yang disampaikan
 Bila perlu mintalah penegasan atau pengulangan
 Tetap bekerja sama dengan pengirim

BERSAMA-SAMA
 Menyadari bahwa kesalahpahaman sangat mungkin terjadi
dan waspadalah terhadap gejala-gejalanya.
 Dengarkan, dengarkan, dengarkan dan dengarkan lagi.
 Ujilah pemahaman anda terhadap pesan.
 Bagikan pendapat, perasaan dan persepsi yang dihasilkan
ETIKA BERKOMUNIKASI
Salam (komunikasi melalui media)
Diam dan Menyimak
Sikap menghargai
Mengerti lawan bicara
Tidak Memotong Pembicaraan
Tidak meninggalkan lawan bicara
Tidak menepis pembicaraan lawan
Tidak berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai
Komunikasi Interpersonal dan
Intrapersonal
Komunikasi interpersonal
pendahuluan
 Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.
 Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler,
atau bertatap muka. Pesan berbentuk verbal dan non verbal
 Relatif tidak berstruktur, Bahasa yang digunakan biasanya bersifat
informal (tidak baku) , terkadang menggunakan bahasa daerah,
bahasa pergaulan atau bahasa campuran.
 Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila
komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat, dan untuk
pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu
organisasi.
 Adanya pertukaran pesan dan adanya saling ketergantungan
komunikasi dan FOCUSED INTERACTION
Definisi
 Komunikasi antar pribadi (Interpersonal) adalah komunikasi yang
berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau
lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
Komunikasi Interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua
arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan
perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di
dalam kelompok kecil.
 Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi
yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua
sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya
Jenis-jenis komunikasi (Interpersonal)
ada 2 jenis :
 Komunikasi diadik (dyadic communication)
 Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang
berlangsung antara dua orang yakni yang seorang
adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan
yang seorang lagi komunikan yang menerima pesan.
Oleh karena perilaku komunikasinya dua orang, maka
dialog yang terjadi berlangsung secara intens.
Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada
diri komunikan seorang itu.
Komunikasi triadik (triadic communication)
Komunikasi triadic adalah komunikasi antarpribadi
yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni
seorang komunikator dan dua orang komunikan.
Jika A yang menjadi komunikator maka ia yang
pertama-tama menyampaikan kepada komunikan
B, kemudian kalau dijawab atau ditanggapi beralih
kepada komunikan C juga secara berdialogis.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
 Menyampaikan informasi
 Berbagi pengalaman
 Melakukan kerja sama
 Menceritakan kekecawaan atau kekesalan
 Menumbuhkan motivasi
 Sebagai sarana pembelajaran.
 Mengenal diri sendiri dan orang lain.
 mempengaruhi individu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan.
 mengakrabkan diri kita dengan orang lain.
 Bermain dan mencari hiburan.
 Mengetahui dunia luar
 Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
 Mengubah sikap dan perilaku
 Membantu orang lain
Hambatan dalam Komunikasi
Interpersonal
Komunikator;
 Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.
 Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.
 Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya
yang laki-laki.
Media
 Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi komunikasi (microphone, telepon, power
point, dan lain sebagainya).
 Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah tertentu sehingga signal HP tidak dapat
ditangkap.
 Hambatan simbol/ bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada komunitas tertentu.
Misalnya kata-kata “wis mari” versi orang Jawa Tengah diartikan sebagai sudah sembuh dari
sakit sedangkan versi orang Jawa Timur diartikan sudah selesai mengerjakan sesuatu. Misal
“atos-atos : keras2  hati-hati”
 Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses komunikasi.
lanjutan

Komunikate
Hambatan biologis, misalnya komunikate yang tuli.
Hambatan psikologis, misalnya komunikate yang
tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan.
Hambatan gender, misalnya seorang perempuan
akan tersipu malu jika membicarakan masalah
seksual dengan seorang lelaki.
faktor yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal :
Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan,
tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah
membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada
faktor-faktor sebagai berikut:
 Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki
kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu.
Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan
konsisten.
 Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya
keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah
dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.
lanjutan
Perilaku suportif  akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri
perilaku suportif yaitu:
 Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman
atas kelemahan dan kekurangannya.
 Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama,
mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama
menetapkan tujuan dan menetukan cra mencapai tujuan.
 Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang
pendendam.
 Empati: menganggap orang lain sebagai personal.
 Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat
perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat
terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.
 Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
lanjutan

 Sikap terbuka,  kemampuan menilai secara obyektif,


kemampuan membedakan dengan mudah,
kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian
informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah
keyakinannya, profesional dll.
komunikasi intrapersonal
definisi
Komunikasi intrapersonal adalah
penggunaan bahasa atau pikiran yang
terjadi di dalam diri komunikator sendiri.

Seorang individu menjadi pengirim


sekaligus penerima pesan memberikan
umpan balik bagi dirinya sendiri
tujuan
 Komunikasi intrapersonal bertujuan untuk melakukan prediksi,
evaluasi dan penguatan/ pelemahan.
 Contoh  pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain,
timbul perbincangan dengan diri kita untuk prediksi.
 bagaimana rasanya berkomunikasi dengan orang itu?
 akan nyamankah berbincang dengannya?
 Sewaktu dan setelah berbincang dengan orang itu, kita
kembali akan mengevaluasi bagaimana proses
perbincangan tadi, nyamankah berbincang dengannya.
 Jika kita merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan
orang lain (komunikasi interpersonal) maka prediksinya kita
akan mengulang kembali berkomunikasi dengannya.
komunikasi intrapersonal yang melibatkan
beberapa unsur atau elemen :

 Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal


maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini
maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata
dan telinga.

 Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang


ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur
subyektif. Contohnya, evaluasi komunikan terhadap proses
komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi dengan orang
tersebut?
Lanjutan..
 Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya
dalam kognitif individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi
tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat,
baik sadar maupun tidak sadar. Proses pengingatan kembali ini
yang disebut sebagai recalling.
 Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk
memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses ini
meliputi pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan berfikir
kreatif. Setelah mendapatkan evaluasi terhadap proses komunikasi
interpersonal maka ada antisipasi terhadap proses komunikasi yang
selanjutnya. Contohnya, jika kita merasa tidak nyaman
berkomunikasi dengan dosen maka kita mempunyai cara untuk
antisipasi agar komunikasi di kemudian hari menjadi lancar.
Contoh komunikasi intrapersonal :

1. Berdoa bersyukur


2. Intropeksi diri dengan meninjau perbuatan kita
3. mengespresikan diri dengan apa yang sedang kita
rasakan
4. menyalahkan diri sendiri
5.berbicara dalam hati
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai