Anda di halaman 1dari 18

Pendahulan

• Baptisan Roh Kudus sering kali menjadi hal yang


sering diperdebatkan sehingga menghasilkan
berbagai pendapat karena dibingungkan dengan
baptisan air.
• Sebagian orang mengerti baptisan sebagai “berkat
kedua”, dimana diberikan kuasa untuk pelayanan
dan/atau dapat dimanifestasikan melalui bahasa roh.
• Bagian dari kebingungan terletak pada kegagalan
untuk mengerti natur khusus dari gereja. Dimana
pada waktu Pentakosta gereja itu lahir dan Roh Kudus
memulai pekerjaan membangun gereja dengan
membaptis orang percaya ke dalam Tubuh Kristus.
Definisi
• Baptisan Roh Kudus dapat
dijabarkan sebagai pekerjaan di
mana Roh Kudus menempatkan
orang percaya ke dalam
persekutuan dengan Kristus dan
dengan orang percaya lain dalam
Tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).
Sejarah Baptisan Roh Kudus
• Kisah Para Rasul sering disebut “kisah perbuatan
Roh Kudus”, khususnya yang berhubungan dengan
baptisan dalam Roh Kudus, dipenuhi Roh Kudus,
dan dipimpin Roh Kudus.
• Dapat pula dikatakan bahwa Kisah Para Rasul
merupakan sejarah tentang baptisan Roh Kudus
dalam pembentukan dan pengembangan gereja-
Nya, di mana peristiwa bersejarah itu telah terjadi
pada hari Pentakosta, ketika Roh Kudus turun ke
atas semua orang Yahudi yang percaya, yang sedang
berkumpul di Yerusalem, satu kali untuk
selamalamanya.
• Walaupun ungkapan “baptisan Roh Kudus” tidak
ditemukan dalam Kisah Para Rasul 2, tetapi
peristiwa “pencurahan Roh Kudus” (Kisah
2:18,33) atau “pemberian karunia Roh Kudus”
(Kisah 3:38) identik dengan baptisan dalam Roh
Kudus yang terjadi di rumah Kornelius seperti
yang dinyatakan oleh Petrus sebagai berikut,
“Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh
Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke
atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan
Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi
kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus” (Kisah
11:15-16).
• Setelah terjadi peristiwa baptisan Roh Kudus
pada hari Pentakosta khusus untuk orang-orang
Yahudi, selanjutnya kita akan melihat dalam
Kisah Para Rasul bahwa baptisan Roh Kudus juga
berlaku bagi orang-orang Samaria, orang bukan
Yahudi (kafir) di rumah Kornelius di Kaisaria, dan
akhirnya untuk kedua belas murid Yohanes
Pembaptis di Efesus dan mereka semua
dipersatukan menjadi satu tubuh Kristus. Setiap
peristiwa tersebut terjadi secara terpisah
dengan latar belakang yang berbeda dan dengan
cara yang bervariasi menurut kedaulatan Allah
sendiri.
Sifat-sifat Baptisan Roh Kudus
• Baptisan Roh Kudus adalah hal yang unik bagi
zaman gereja. Dasar referensi adalah 1Kor.
12:13, dengan kata lain tidak ada lagi perbedaan
didalam pesekutuan dalam Tubuh Kristus.
Pelayanan Roh Kudus ini dimulai pada waktu
Pentakosta (Kis. 1:5), yang mengindikasikan
bahwa karya pembaptisan akan terjadi di masa
depan (Kis. 11:15), yang menandakan
“permulaan” dari pekerjaan ini pada hari
pentakosta. Pekerjaan pembaptisan ini tidak
mucul di PL; hal itu unik bagi zaman gereja yang
dimulai pada waktu pentakosta.
• Baptisan Roh Kudus mencakup semua orang
percaya pada masa itu. 1Kor. 12:13,
mingindikasikan “kita semua telah
dibaptiskan.” Rom. 6, semua yang telah
dibaptis (ay. 3) adalah mereka yang telah
disatukan dengan Kristus (ay. 5), jadi , semua
orang percaya. Galatia 3:27-28,
mengindikasikan “kamu semua” dibaptis
dalam Kristus dan menjadi “satu dalam
Kristus”.
• Baptisan Roh Kudus membawa orang
percaya ke dalam persekutuan dengan
orang percaya yang lain dalam Tubuh
Kristus.
• Baptisan Roh Kudus membawa orang
percaya ke dalam persekutuan. Ia yang
“dibaptis kedalam Kristus” (Rom. 6:3)
juga “dipersatukan dalam Dia” (Rom.
6:5). Kebenaran ini melarang baptisan
Roh Kudus sebagai karya setelah
keselamatan.
• Baptisan Roh Kudus bukan suatu
pengalaman. Baptisan terjadi bersamaan
dengan keselamatan, hal itu bukan
merupakan suatu pengalaman.
• Baptisan Roh Kudus dilakukan oleh Roh
Kudus.
Problematika Baptisan Roh Kudus
• Gerakan Neo-pentakosta telah mencapai hampir
semua denominasi Kristen. Neo-
pentakostalisme telah berusaha untuk
merumuskan suatu doktrin baptisan Roh Kudus
berdasarkan pengalaman-pengalaman orang.
Tetapi tidak selalu, orang kristen karismatik
berpikir bahwa baptisan Roh Kudus sebagai
karya kedua dari anugerah, yang terpisah dan
merupakan kelanjutan dari regenerasi atau
pertobatan. Ini merupakan pekerjaan Roh Kudus
yang tersedia bagi semua orang Kristen tetapi
tidak diterima oleh semua orang.
• Orang pentakosta memakai pola di dalam
Kisah Para Rasul, dimana orang percaya (yang
secara jelas telah mengalami pekerjaan
regenerasi dari Roh Kudus sebelum hari
Pentakosta) telah dipenuhi oleh Roh Kudus
dan berbahasa lidah. Pola di dalam Alkitab,
yang menjelaskan ada senjang waktu antara
pertobatan dan batisan Roh Kudus, akhirnya
dilihat sebagai pola yang berlaku secara
normatif di segala zaman.
• Orang pentakosta benar di dalam hal
keterpisahan antara regenerasi oleh Roh
Kudus dan baptisan Roh Kudus. Regenerasi
menunjuk pada Roh Kudus memberikan
kehidupan yang baru pada orang percaya,
yaitu menghidupkan orang yang telah mati
oleh dosanya. Baptisan Roh Kudus menunjuk
pada Allah yang memberi kuasa pada umat-
Nya untuk pelayanan.
• Perbedaan antara regenerasi dan baptisan oleh Roh
Kudus adalah benar, tetapi membuat kesenjangan
waktu di antara kedua hal yang normatif ini berlaku di
segala zaman adalah tidak benar. Pola biasa yang
berlaku sejak zaman para rasul adalah dimana orang
kristen menerima kuasa dari Roh Kudus bersamaan
dengan regenerasi. Jadi, orang Kristen tidak perlu
berusaha untuk mendapatkan karya baptisan dari Roh
Kudus yang kedua secara khusus setelah kelahiran baru.
Derajat seorang kristen dipenuhi oleh Roh Kudus
bergantung dari seberapa jauh dia menyerahkan dirinya
kepada Roh sama seperti yang dialami oleh orang
Yahudi pada hari Pentakosta, maka pencakupan mereka
di dalam gereja tidak dapat disangkali.
• Peristiwa pembaptisan oleh Roh
Kudus setelah hari Pentakosta harus
dimengerti sebagi perluasan dari
pentakosta, dimana semua anggota
tubuh Kristus di perlengkapi dengan
karunia untuk melayani.
Maksud Baptisan Roh Kudus
• Baptisan dari Roh Kudus merupakan suatu karya
khusus, dimana Roh Kudus mengaruniakan kepada
orang-orang percaya karunia karunia untu melayani.
• Dalam Kisah Para Rasul, Roh Kudus dicurahkan pada
empat kelompok (yahudi, samaria, orang-orang yang
takut akan Allah, dan non yahudi). Hal ini
menunjukkan bahwa mereka semua termasuk di
dalam gereja ikatan perjanjian baru.
• Pentakosta menggenapi nubuat perjanjian lama yang
menyatakan bahwa Roh Kudus akan dicurahkan pada
semua orang percaya dan tidak hanya terbatas pada
sebagian orang saja.
Ciri-ciri Orang yang Dipenuhi atau
Dibaptis Roh Kudus
• Taat pada Roh
• Hidup Kudus
• Menjunjung Tinggi Firman Tuhan
• Membritakan Injil
• Berani Menjalankan Kehendak Allah
• Menghasilkan Buah Roh
Kesimpulan
• Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan dalam satu
definisi tentang baptisan Roh Kudus secara alkitabiah sebagai
berikut. Baptisan Roh Kudus bukan suatu pengalaman yang
harus dicari dan diusahakan dan bukan pula merupakan berkat
kedua sesudah pertobatan. Baptisan Roh Kudus adalah suatu
peristiwa bersejarah masa lampau yang dilakukan oleh Yesus
Kristus pada hari Pentakosta, yang tidak pernah diulang, satu
kali untuk selama-lamanya, dengan mengikutsertakan semua
orang percaya, yang terjadi pada saat orang percaya dan
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat,
dengan tujuan untuk mempersatukan semua orang percaya
dalam persatuan yang hidup dan organik, baik orang Yahudi
maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka
menjadi satu tubuh Kristus, yaitu gereja.

Anda mungkin juga menyukai