Anda di halaman 1dari 29

TUGAS BESAR

MEKATRONIKA 2

PENERAPAN PLC (PROGRAMMABLE


LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI
SISTEM KENDALI PADA MESIN
KONVEYOR
KELOMPOK 2

 ZAENAL MUSTOFA (2111161074)


 RESKA SAKTI HERMAWAN (2111151053
 JAZAT ADRIANSYAH (2111161052)
 AIDIL KURNIAWAN N (2111161057)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
LATAR BELAKANG

Dunia teknologi berkembang pesat dewasa ini sehingga menuntut kita untuk lebih
maju agar tidak tertinggal dengan negara lain. Dunia Industri menuntut kita untuk
meningkatkan produksinya dengan efektif dan efisien.
Sistem pengendalian dan pengontrolan berbasis Programmable Logic Controller
(PLC) akhir-akhir ini sedang dikembangkan seiring dengan tuntutan industri. Laju
perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini, sistem kendali suatu mesin tidak
menggunakan sistem pengendali konvensional yang menggunakan saklar magnet
(Magnetic Controller), tetapi sebagian besar industi menggunakan PLC, dan mempunyai
keistemewaan dibandingkan dengan saklar magnet kendali konvensional.
LATAR BELAKANG

Berdasarkan latar belakang tersebut dimana teknologi berkembang pesat yang


menuntut peralihan dari mesin konvensional ke mesin otomatis, akan diangkat suatu tema
penggunaan PLC sebagai pengendali dalam proses perpindahan barang dengan
menggunakan konveyor berdasarkan keistemewaan penggunaan pengendali berbasis PLC.
Berdasarkan judul ini penulis akan membuat sebuah miniatur sistem pengendali PLC pada
mesin konveyor yang digunakan untuk memindahkan beban dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan penggerak motor AC (Alternating Current).
PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas dari pokok permasalahan yang


akan dibahas dalam pembuatan skripsi ini. Pembatasan masalah dari judul ini adalah :
1. Pembuatan miniatur suatu mesin konveyor sesuai yang diinginkan dan dikendalikan
dengan PLC.
2. Menerapkan program sebagai perintah di dalam PLC sesuai dengan mesin konveyor
yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok 900 .
.PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan diangkat dalam pembuatan skripsi ini adalah


sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat miniatur sistem kendali konveyor berbasis PLC ?
2. Bagaimana menerapkan program keluaran PLC sebagai perintah untuk
mengendalikan mesin konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok 90°
?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Dapat merancang sebuah miniatur suatu mesin konveyor menggunakan
sistem kendali PLC.
2. Dapat menerapkan program keluaran PLC untuk ON, OFF dan Belok 90° yang
digunakan sebagai perintah-perintah untuk mengerakkan mesin konveyor.
MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Memberi alternatif setingkat lebih maju dari sebuah sistem pengendalian dengan
menggunakan sistem pengendali berbasis PLC terhadap sistem pengendalian
konvensional yang masih menggunakan Magnetic Controller.
2. Bagi dunia industri merupakan sumbang saran, khususnya pada proses sistem
pengendalian agar efisiensi dan optimalisasi hasil produksi dapat terpenuhi.
3. Bagi dunia pendidikan khususnya Jurusan Teknik Mesin UNNES merupakan salah
satu aplikasi sistem pengendalian suatu mesin sehingga menjadi bahan praktikan dan
mudah dipahami sekaligus dapat dipraktikkan oleh mahasiswa lain.
Pengertian PLC

PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional (Eko Putra, Agfianto.
2004:1). PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait),
kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa
menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna
membuat program (dengan menggunakan ladder program atau diagram tangga) yang
kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
Keuntungan dari PLC

Keuntungan PLC menurut Factory Automatic Omron (CPM 1 Training Manual, 1998:8)
adalah sebagai berikut :
1. Lama pengerjaan untuk sistem baru desain ulang lebih singkat.
2. Modifikasi sitem tanpa tambahan biaya yang masih ada input dan output.
3. Perkiraan biaya suatu sistem desain baru lebih pasti.
4. Relatif mudah untuk dipelajari.
5. Desain sistem baru mudah untuk dimodifikasi dan aplikasi PLC sangat luas.
6. Mudah dalam hal perawatan (maintenance) dan sangat handal.
7. Standarisasi sistem control mudah diterapkan.
Sistem PLC

Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor, bagian
masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Fungsi kerja dari ketiga komponen
tersebut digambar secara diagram pada gambar berikut :
Bagian-bagian PLC

CPU adalah otak dari PLC, merupakan tempat mengolah program sehingga sistem
control yang telah didesain akan bekerja seperti yang diprogramkan. Bagian – bagian dari
PLC adalah sebagai berikut :
1. Terminal Input Power Supply Terminal Input Power Supply adalah terminal untuk
memberi tegangan sumber dari CPU ke Power Supply (100 sampai 240 VAC atau
VDC).
2. Terminal Ground fungsional (Fungtional earth Terminal) Terminal Ground fungsional
(Fungtional earth Terminal) adalah terminal yang harus masuk ground jika
menggunakan tegangan sumber AC.
Bagian-bagian PLC
3. Terminal Output power supply Satu buah CPM dengan tegangan sumber AC dengan dilengkapi
output 24 V DC untuk mensuplai tegangan-tegangan.
4. Terminal masukan (terminal input) Terminal masukan (terminal input) adalah terminal yang
menghubungkan kerangkaian input.
5. Terminal keluaran (terminal output) Terminal keluaran (terminal output) adalah terminal yang
menghubungkan kerangkaian output
6. Indikator PC Indikator yang menampilkan status opersi atau mode dari PC.
7. Terminal Ground pengaman (protective out terminal) Terminal Ground pengaman (protective
out terminal) adalah terminal pengaman ground untuk mengurangi resiko kejutan listrik.
8. Indikator masukan Menyala saat terminal koresponden ON.
9. Indikator keluaran Indikator keluaran menyala saat terminal output koresponden menyala ON.
10. Peripheral Port Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya. 21
11. Expansion I/O Penghubung CPU ke expansion I/O unit untuk menambah 12 input dan 8 output
extra.
PENERAPAN PLC PADA MESIN KONVEYOR
Penerapan PLC pada mesin konveyor adalah memanfaatkan PLC untuk digunakan sebagai sistem pengendali otomatis
pada mesin konveyor.
 Spesifikasi dan Karakteristik PLC

PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensorsensor terkait), kemudian melakukan proses dan
melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1,
hidup atau mati). Pengguna membuat program (dengan menggunakan ladder program atau diagram tangga yang dalam
aplikasinya di komputer menggunakan program Syswin 3.4) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
24

Spesifikasi karakteristik PLC yang akan digunakan dalampembuatan conveyor ini menggunakan PLC merk OMRON
Sysmac series CPM 1A. Pada pembuatan rancang bangun miniature sistem pemindah barang dengan menggunakan PLC ini,
yang akan digunakan adalah PLC dengan spesifikasi dan karakteristik sebagai berikut :
a. Spesifikasi b. Karakteristik
Merek : OMRON Sysmac series CPM 1A Metode kontrol : Metode penyimpan program
Model : 20 CDR A Bahasa pemrograman : Ladder Diagram menggunakan
Tegangan Suplai : 100 - 240 V AC program Syswin 3.4
Frekuensi : 50 -60 Hz Panjang Instruksi : 1 set setiap instruksi (1-5) word /
Daya : 30 VA instruksi
Arus Input : 5 mA / 12 mA Kapasitas program : 2048 words
Tegangan Output : 24 V DC (RCS), 250 V AC (GEN) Max I/O point : 50
Output : 8 buah
Input : 12 buah
Kecepatan : 0,72 - 16,2 Ms
PLC Menentukan aksi pada yang harus dilakukan pada instrument keluaran berkaitan dengan status
suatu ukuran atau besaran yang diamati.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

DATA DESKRIPTIP
Analisis Data
Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian ON, OFF, Belok 900


menunjukkan bahwa :
1. Pengujian pertama saat PLC memberi
keluaran untuk pengujian On maka motor
listrik berjalan. Hasil pengujian
menunjukkan 100% pengujian On untuk
PLC berhasil.
2. Pengujian yang kedua pada saat motor listrik
berhenti atau OFF juga sama. Pengujian ini
menghasilkan data benar 10 kali (100%).
Hasil hubungan antara beban dengan waktu
3. Pengujian yang ketiga berupa belok 900 ada
menunjukkan hasil yang sebanding yang artinya
satu pengujian yang tidak berhasil (salah).
semakin berat beban yang digunakan maka akan
Hal itu dikarenakan pada katup solenoid
semakin bertambah pula waktu yang ditempuh. Kecuali
valve tidak menutup secara tepat sehingga
pada beban 1 Kg (pertama), dikarenakan pada beban 1
terjadi kebocoran gas. Tapi perintah pada
Kg ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi
PLC menunjukkan keluaran yang benar.
penambahan waktu yang berakibat pada laju yang kecil.
Pengujian selanjutnya benda behasil belok
Pada beban kedua (2 Kg) sampai seterusnya waktu yang
900 karena katup pada solenoid valve sudah
hasilkan konstan (tetap).
tepat menutup.
Keterbatasan Penelitian
Faktor yang mempengaruhi beban pertama
adalah karena bebarapa hal
antara lain : 1. PLC yang tidak bisa dibongkar.
1. Kurangnya gesekan antara bandrefill dengan 2. Penentuan waktu tenggang (time delay) antara
roll, dikarenakan beban 1 Kg merupakan sensor dengan pneumatik sehingga harus dilakukan
kotak kosong. percobaan berulang-ulang.
2. Pada beban 1 Kg hampir sama dengan
konveyor yang berjalan tanpa beban atau
tidak diberi beban sehingga tekanan pada
bandrefill kurang.
3. Peletakan awal dari beban walaupun sudah
ditandai. Korelasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah korelasi product momen
yaitu korelasi untuk menentukan dua gejala
yang timbul. Dalam penelitian ini dua gejala
itu adalah Beban (X) dan Laju (Y).
KESIMPULAN

1. PLC dapat diterapkan pada mesin konveyor yang telah


dibuat sesuai yang diinginkan.
2. Program pada PLC dapat diubah berdasarkan pada alat
yang diinginkan.
3. Penerapan PLC pada mesin konveyor dikategorikan ke
sangat mudah, berdasarkan kriteria uji ON sebesar 100 %
(sangat mudah), OFF sebesar 100 % (sangat mudah) dan
belok 900 sebesar 90% (sangat mudah).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai