Perusahaan AKS B menerbitkan sukuk ijarah dengan nilai Rp200 miliar
tanggal 21 November 2018 dengan masa 5 tahun. Sukuk ini diterbitkan pada nilai nominal. Ujrah atas atas sukuk tersebut adalah sebesar 20%/tahun. Imbal hasil akan dibagikan 3 bulan. Biaya yang dikeluarkan terkait penerbitan emisi: a. Biaya penjamin efek = 0,20% b. Biaya profesi penunjang pasar modal = 0,15% c. Biaya penunjang lembaga pasar modal = 0,10% d. Biaya penerbitan tidak langsung = Rp400 juta Bank ABC membeli 10% dari jumlah sukuk yang ditawarkan perusahaan AKS B. Tujuan pembelian ini untuk memperoleh arus kas kontraktual. Biaya transaksi sebesar 0,1% Penerbit Sukuk PT ABC Bank XYZ sebagai Penerbit sebagai Investor Pengakuan dan Kas 199,1 M Investasi sukuk ijarah 20,2 M pengukuran Sukuk ijarah 199,1 M* Kas 20,2 M OJK akan mengawasi transaksi ini. (Bank XYZ diukur dengan harga perolehan karena tujuannya Nilai nominal sukuk 200M memperoleh arus kas kontraktual Biaya emisi (900jt) sehingga harga perolehan 200M x (0,20% + 0,15% + 0,1%) termasuk biaya transaksi) Nilai bersih sukuk ijarah 199,1M Biaya Biaya amortisasi 133.334 transaksi Investasi sukuk ijarah 133.334 Biaya amortisasi per bulan: 0,1% x 20M x 1/60 Biaya Biaya transaksi akan sebagai penerbitan pengurang nominal emisi Biaya lain Beban jasa lain 400jt Kas 400jt Pengakuan imbal Beban imbal hasil sukuk 3,34M Piutang imbal hasil 334jt hasil Utang imbal hasil 3,34M Pendapatan imbal hasil 334jt Asumsi pendapatan yang akan dibagihasilkan bulan 1 = Rp200M x 20% x 30/360 = 3,34M Saat pembayaran Utang imbal hasil 10M Kas 100jt imbal hasil untuk Kas 10M Piutang imbal hasil memudahkan 100jt perhitungan maka = 3,34M x 3 = 10M diasumsikan setiap bulan pendapatan yang akan dibagihasilkan sama Amortisasi biaya Biaya penerbitan sukuk 45jt penerbitan sukuk Sukuk ijarah 45jt (emisi) = 900jt /60 x 3 = 45jt Dilakukan selama periode sukuk (3 bulan)