KEPERAWATAN
retno.citro@ui.ac.id
Timbang Terima dan Ronde Keperawatan
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) 2017
pada Sasaran Keselamatan Pasien mensyaratkan agar
rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses
komunikasi “ Serah Terima” (hand over) dan menyusun
cara komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap,
jelas, dan dapat dipahami penerima
(SNARS, 2017).
Proses serah terima keperawatan dianggap sebagai
bagian penting dalam memberikan kualitas perawatan di
lingkungan perawatan kesehatan modern
(Pothier et al. 2005).
Timbang terima / handover
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara
untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien
(Nursalam, 2014).
Tujuan
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan kepada pasien.
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti
oleh perawat dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
Hand over pasien dirancang sebagai salah satu metode
untuk memberikan informasi yang relevan pada tim
perawat setiap pergantian shif, sebagai petunjuk praktik
memberikan informasi mengenai kondisi terkini pasien,
tujuan pengobatan, rencana perawatan serta menentukan
prioritas pelayanan yang dilakukan secara tepat waktu,
akurat, lengkap, jelas, sehingga dapat dipahami, dan akan
mengurangi kesalahan, serta menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
(Rushton,2010)
Metode
SBAR Harus CUBAN
Situation Confidential = Kerahasiaan
Background Uninterrupted = Tidak terganggu
Assessment Brief = Singkat
Recommendation Accurate = Tepat
Named Nurse = Nama perawat
• (Nursalam, 2014).
Prosedur Timbang Terima
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
(Nursalam, 2014)
Kriteria Pasien :
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan
adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
(Nursalam, 2014)
(Nursalam, 2014)
Keterangan:
Praronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi
dan masalah yang langka).
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literatur.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan pasien: imformed consent dan pengkajian.
f. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg
mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
(Nursalam, 2014)
Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor
atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan.
(Nursalam, 2014)
Pascaronde
a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis;
intervensi keperawatan selanjutnya.
(Nursalam, 2014)
Dokumentasi Keperawatan
• Dokumentasi asuhan keperawatan adalah suatu catatan
yang memuat seluruh data yang dibutuhkan untuk
menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan
keperawatan,tindakan keperawatan, dan penilaian
keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan
dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum
(Mugianti, 2016)
Model Dokumentasi Keperawatan