Anda di halaman 1dari 16

ADSORPSI

Kelompok A-9
Rika Putri Septiawati 051911133002
Febi Eka Sulistyani 051911133007
Alfira Maulidyah Rahmah 051911133071
Alifia Maulida Sulaiman 051911133081
Galuh Laksatrisna Pide 051911133107
Devita Fatikhasari 051911133232
Cuttafia Della Darakita 051911133236
PENGERTIAN ABSORBSI, ADSORBSI, DAN
SORBSI
ABSORBSI
 Adalah molekul-molekul dari satu fase berinterpenetrasi secara merata diantara molekul
molekul fase lainnya membentuk suatu larutan dengan fase kedua
 Contoh dalam bidang kefarmasian adalah ammonia di absorbsi oleh air
ADSORBSI
 Adalah molekul-molekul satu fase berada dalam kadar lebih tinggi pada permukaan fase
kedua
 Contoh dalam bidang kefarmasian yaitu ammonia yang di absorbsi oleh air tadi kemudian di
adsorbsi oleh karbon aktif
SORBSI
 Adalah gabungan dari absorbsi dan adsorpsi , yaitu proses bergeraknya substansi dari satu
fase untuk terakumulasi dalam fase yang lain.
 Contoh dalam bidang kefarmasian adalah ion exchange dan kromatografi film yaitu melalui
adsorbat yang secara selektif ditransfer dari fasa cair ke permukaan fasa padat yang rigid dan
tak larut yang tersuspensi dalam tabung atau dikemas dalam kolom
PENGELOMPOKAN ADSORBSI
Adsorbsi fisik

 Faktor yang mendasari yaitu gaya tarik antara molekul molekul absorbat dan absorben adalah gaya

van der waals yang lemah. Oleh karena gaya tariknya lemah, proses adsorpsi fisik dapat dengan

mudah dibalik dengan pemanasan dan penurunan tekanan absorbat (dalam kasus gas).

 Contoh dalam bidang kefarmasian : Adsorpsi 𝑁2 pada besi 80 karat dan adsorbsi gas oleh arang.

Adsorbsi kimia

 Faktor yang mendasari yaitu gaya tarik antara adsorbat dan adsorben dengan gaya tarik menarik

yang sangat kuat, molekul-molekul adsorbat membentuk ikatan kimia dengan molekul molekul

adsorben yang ada di permukaan.

 Contoh dalam bidang kefarmasian : adsorpsi 𝑂2 dan CO pada wolfarm, adsorpsi 𝑂2 pada logam-

logam perak
AKTIVASI ADSORBEN

Merupakan jumlah adsorpsi yang ditingkatkan dengan mengaktifkan adsorben melalui beberapa
cara yaitu :

a. Pemanasan

Contoh : 1 g arang yang semula hanya dapat mengadsorpsi 𝐶𝐶𝑙4 (24°C) sebanyak 0,011 g
setelah diaktifkan dengan pemanasan 350°C-1000°C, arang dapat mengadsorpsi 1,48 g 𝐶𝐶𝑙4 .

b. Aktivasi fisis zeolit alam Malang dilakukan dengan memanaskan zeolit pada suhu 250°C
selama 3 jam dengan tujuan untuk proses adsorpsi methilen blue (Rosita dkk., 2004). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aktivasi zeolit dengan asam memberikan daya adsorpsi yang lebih
kecil dibandingkan aktivasi dengan basa. Semakin tinggi konsentrasi asam yang digunakan maka
daya adsorpsi zeolit terhadap uap air menjadi semakin kecil
ISOTERM ADSORBSI

 Isoterm adsorpsi gas yaitu hubungan antara banyaknya adsorpsi dan tekanan
pada zat gas.
 Isoterm adsorpsi sering dipelajari dengan rumus isoterm adsorpsi freundlich
dan isoterm adsorpsi langumir.
 Rumus isoterm adsorpsi freundlich murni ialah:
x/m = k P ¹/ⁿ
Dengan Y = x/m
 Persamaan freundlich dapat diubah menjadi bentuk linear dengan
menjadikan kedua ruas persamaan dalam bentuk logaritma.
log Y = 1/n log P + log k
 Dengan Y = jumlah adsorbat per garam adsorben; k dan n adalah tetapan
empirik, yang bergantung pada sifat gas, dan P adalah tekanan gas.
SIFAT UTAMA GAS YANG MEMPENGARUHI
JUMLAH ADSORPSINYA DAN PENGARUHNYA

 Suhu kritik gas


 Kemudahan gas untuk dicairkan ditentukan dengan suhu kritik . Gas dengan nilai
suhu kritik tinggi mudah dicairkan dibandingkan dengan gas-gas dengan nilai suhu
kritik rendah. Oleh karena itu, gas-gas yang memiliki nilai suhu kritik yang tinggi
lebih banyak diadsorpsi.
 Pengaruhnya = gas-gas yang mudah dicairkan lebih banyak diadsorpsi.
 Contoh : 𝑁𝐻3 , HCl, dan 𝑆𝑂2 diadsorpsi lebih banyak daripada 𝐻2 , 𝑁2 , dan CO.
 Tabel 1.2. Volume gas-gas pada N.T.P yang diadsorpsi oleh 1 g arang pada 288 K

Gas H2 N2 CO CH4 CO2 HCl NH3 SO2

Volume adsorbed 4.7 8.0 9.3 16.2 48 72 181 380


(cc)

Semakin ke kanan, gas semakin mudah dicairkan


SIFAT UTAMA LARUTAN YANG
MEMPENGARUHI JUMLAH ADSORPSINYA
DAN PENGARUHNYA

 Jumlah adsorpsi solute dari larutan ditentukan oleh sifat zat terlarut yang terutama
adalah kelarutannya. Pengaruhnya, jika kelarutan solute meningkat maka jumlah
adsorpsi turun (Hukum Lundelius)
ADSORBSI NEGATIF
 Adsorpsi negatif ialah ketika konsentrasi solut meningkat setelah
terjadinya proses adsorpsi.
 Hal tersebut dapat terjadi karena adsorben memiliki kecenderungan
untuk menarik zat-zat tertentu lebih banyak dalam suatu larutan.
 Umumnya, karbon aktif jauh lebih efektif mengadsorpsi non elektrolit
dari larutan daripada elektrolit, sebaliknya zat padat anorganik
cenderung mudah mengadsorpsi elektrolit daripada non elektrolit.
Kebalikan dari adsorpsi negatif adalah adsorpsi positif.
 Contoh: Larutan encer kalium klorida yang diaduk dengan karbon.
Ketika karbon cenderung mengadsorpsi pelarutnya, yaitu air yang
bersifat elektrolit, dibanding solut kalium klorida, yang elektrolit
sehingga menyebabkan konsentrasi solut meningkat. Fenomena
inilah yang disebut dengan adsorpsi negatif. sedangkan pada
konsentrasi tinggi larutan kalium klorida menunjukkan adsorpsi
positif, yaitu garam klorida lebih diadsorpsi dibandingkan air.
MENGAPA JIKA SUHU MENINGKAT, JUMLAH
ADSORPSI GAS ATAU LARUTAN AKAN
BERKURANG?

 Adsorpsi adalah proses yang disertai pelepasan panas, sehingga bersifat


eksotermik ( ΔH negatif).

 Berdasarkan prinsip Le Chatelier, yaitu reaksi = - aksi. Laju adsorpsi akan


meningkat dengan turunnya suhu. Jumlah adsorpsi yang berkurang terutama
dengan naiknya suhu, utamanya berlaku untuk adsorpsi fisik, sedangakan untuk
adsorpsi kimia, adsorpsi pada awalnya meningkat dengan naiknya suhu,
kemudian menurun.
PERSAMAAN ISOTHERM ADSORPSI DALAM KURVA
Y = 1/N LOG C + K

1.4

1.2
Y = Amount absorbed (mg/g)

0.8

0.6 Series1

0.4 Y = 7.599 * x ˆ(0.8657) R = 0.9061


0.2

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14

C = Concentration at equilibrium (mg/ml)


No x (c) y (Y)
1 0.02 0.257 Berapakah nilai n dan k
2 0.04 0.468 adsorpsi oleh karbon aktif
3 pada kurva tersebut?
0.06 0.665
4 0.08 0.853
5 0,1 1.035
Log Y = 1/n * log c + log k
6 0,12 1,212

 Diket x = 0.02 dan y = 0.257  Diket x = 0.04 dan y = 0.468


Log 0.257 = 1/n * log (0.02) + log Log 0.468 = 1/n * log (0.04) +
k log k
-0.590 = 1/n * (-1.699) + log k -0.330 = 1/n * (-1.397) + log k
1/n * (-1.699) + log k = -0.590 1/n * (-1.397) + log k = -0.330

 Mencari nilai n  Mencari nilai k


1/n * (-1.699) + log k = -0.590 1/n * (-1.699) + log k = -0.590
1/n * (-1.397) + log k = -0.330 1/1.158 (- 1.699) + log k = - 0.590
- -1.467 + log k = -0.590
- 0.301 1/n = - 0.260 Log k = 0.877
k = 7.534
n = 1.158
SOAL LATIHAN HALAMAN 20 N0 1

1. Berikut ini data adsorpsi CO oleh 2,964 g arang kayu pada 0 ºC. tekanan P adalah mmHg,
sedangkan x adalah volume gas dalam cc diukur pada kondisi standar.

P x
73 7.5
180 16.5
309 25.1
540 38.1
882 52.3

 a)Tentukan persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dan hitunglah tetapan n dan k dari
persamaan tersebut.
 b)Jika tekanan gas terukur adalah 340 mmHg, berapa volume (cc) gas CO yang diadsorpsi
oleh 1 g arang?
Pembahasan

 Rumus empirik murni untuk absorbat gas :


1
𝑥 1
= k𝑃 𝑛  log Y = log P + Log k
𝑚 𝑛
 Diketahui: massa absorben (arang kayu) = 2,964 g
1
𝑥
Maka, = k𝑃 𝑛
2,964
 Menentukan n dan k dengan menggunakan data 1 dan 2
Diketahui : P = 73 dan x = 7,5
1
7,5
Maka, = k 73 𝑛
2,964
1
2,530 = k 73 𝑛 .... (pers. 1)
Lanjutan..

Diketahui : P = 180 dan x = 16,5


1
16,5
Maka, = k 180 𝑛
2,964
1
5,567 = k 180 𝑛 ....(pers. 2)

 Eliminasi pers 1 dan 2


1
2,530 = k 73 𝑛
1
5,567 = k 180 𝑛

:
1
0,454 = 0,405 𝑛

1
Log 0,454 = log 0,405
𝑛
1
-0,34 = (-0,39)
𝑛
n = 1,147
Lanjutan..

 Subtitusi n pada persamaan 1


1
2,530 = k 73 1,147

2,530 = k (42,123)
k = 0,060
a) Tetapan n = 1,147 dan k = 0,060. Jadi persamaannya
adalah
1
𝑥
= 0,060 𝑃 1,147
𝑚
b) Diketahui: P = 340 mmHg
m=1g
Ditanya : berapa volume (cc) gas CO ?
1
𝑥
Jawab : = 0,060 𝑃 1,147
𝑚 1
𝑥
= 0,060 (340) 1,147
1
x = 9,6 cc
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai