Anda di halaman 1dari 28

Bahan Organik dan Organisme

Tanah
Bahan organik tanah (BOT)  salah satu
komponen penyusun tanah
Di dalam tanah mineral jumlahnya relatif
sedikit tetapi peranannya sangat besar.
Berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan
biologi tanah
Sumber BOT: sisa tumbuhan/hewan,
ditambahkan dalam bentuk pupuk kandang,
pupuk hijau
Umur, jenis, kelembaban dari bahan, sumber
BO mempengaruhi sifat BOT
Bentuk dalam tanah: serasah (~5%),
nekromass (+ 20%), humus (+ 70%), dan
biomass (+ 5%)
Dipersiapkan oleh: Gunawan Djajakirana
Susunan Bahan Organik Tanah

UNSUR SENYAWA

11%
75% C 60 % HIDRAT
Air ARANG

10 %
O LIGNIN
25 %
25% Padatan 2%H
10% PROTEIN
2 % ABU
5% LEMAK,
HIDRAT ARANG: TANIN & WAKS/
GULA & PATI 1-5 % LILIN
SELULOSA (20-50%), HEMISELUSLOSA (10-30%),
HUMUS
Definisi
• Campuran Senyawa Kompleks
• Senyawa Relatif Resisten Berasal
dari Tanaman/Hewan
• Senyawa Resintesis

Humus Adalah:
Senyawa Kompleks Agak
Resisten, Berwarna Coklat-hitam,
Amorphus, Koloidal, Berasal dari
Tumbuhan dan Binatang yang
Telah Dimodifikasi atau
Disintesiskan oleh Mikroba
Sifat dan Ciri Humus
• Koloidal
• Permukaan sangat luas
• KTK tinggi (150-300 meq/100g)
1% humus ~ 2 meq/100 g
• Daya jerap air tinggi sekali ( 4 - 5 x
bobot)
• Sifat plastisitas dan sifat kohesi rendah
• Mempengaruhi warna tanah

Sifat-sifat ini menyebabkan humus memainkan


peranan penting dalam tanah
PENGARUH B.O.T. TERHADAP SIFAT TANAH:
 Pengaruh terhadap tumbuhan:
Auksin, hormon tumbuh lainnya, vitamin
 Sifat fisik:
Warna, merangsang granulasi, plastisitas,
konsistensi/kohesi, water holding capacity (whc),
ketersediaan air
 Sifat kimia:
KTK, Daya sangga, suplai dan ketersediaan hara
(N, P, S dan Mikro)
 Sifat biologi:
Sumber energi  Aktifitas dan populasi mikroba
HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN B.O.T. DAN NITROGEN

 Suhu : makin rendah suhu makin tinggi B.O.T.


 Curah hujan : makin tinggi curah hujan makin tinggi
B.O.T.
 Tekstur : makin halus tekstur makin tinggi B.O.T.
 Drainase : makin buruk drainase makin tinggi B.O.T.

 Pengaruh faktor lingkungan bekerja bersama-sama


 Topografi mempengaruhi B.O.T.
 Peningkatan kadar B.O.T. diikuti oleh peningkatan
kadar nitrogen
ORGANISMA TANAH:

 Berupa Fauna, Flora dan Virus


 Berukuran: mikro, meso dan makro serta mega
 Hidup di dalam dan dari tanah
 Siklus hidup: transient, temporary, periodik, permanen
 Mereka berperan dalam perombakan bahan organik
 Berperan dalam distribusi bahan tanah (Bioturbasi)
 Berperan juga dalam proses pembentukan tanah
 Peranan khusus dalam ketersediaan hara, faktor tumbuh
(IAA, gibberelin)
 Bisa merugikan (hama dan penyakit)
KELOMPOK ORGANISMA TANAH
Mamalia
Hidup Dari Keong
Bahan Tumbuhan Cacing, dsb
Makro
Serangga
Umumnya Celurut
Predator Tungau

Binatang Meso Predator, Colembola


Parasit, Saprofit Acari
Tardigrada

Mikro Predator, Protozoa


Parasit, Saprofit Rotifera

Akar Tumbuhan
Algae (Hijau, Biru Hijau, Diatom)
Tumbuhan Fungi (Jamur, Ragi, Kapang)
Aktinomisetes
Bakteri (Aerobik, Anaerobik, Autotropik, Heterotropik)
ENERGI ENERGI
DAN INPUT CO2 DAN KEHILANGAN CO2

FAUNA TANAH
OMNIVOR
HERBIVOR KARNIVOR PREDATOR
PARASIT
KONSUMEN KONSUMEN KONSUMEN
PRODUSEN TERSIER
PRIMER SEKUNDER
DETRITUS DETRITIVOR HUMUS
TANAH
PEMAKAN
KOTORAN
MIKROFITIK
MIKROFLORA DAN JAZAD MATI
TANAH

JARING MAKANAN DI EKOSISTEM TANAH


PENENTU KEGIATAN JAZAD MIKRO:
Jumlahnya (Populasi)  mikroba (flora & fauna)
penting
 Bobotnya (Biomassa) mikroflora penting
 Kegiatan metabolismenya  cacing +
mikroflora dominan
JUMLAH DAN BIOMASSA FLORA DAN FAUNA TANAH
(PADA LAPISAN ATAS TANAH)
Jumlah Jumlah Biomassa
Tiap m2 Tiap g (kg/HLB)
MIKROFLORA

Bakteri 1013-1014 108-109 450-4500


Aktinomisetes 1012-1013 107-108 450-4500
Fungi 1010-1011 105-106 560-5600
Algae 104-1010 104-105 56-560
MIKRO dan MAKRO FAUNA

Protozoa 109-1010 104-105 17-170


Nematoda 106-107 10-102 11-110
Cacing Tanah 30-300 - 110-1100
CACING TANAH
• Spesies yang banyak dijumpai dalam tanah:
– Lumbricus terrestis Temperate
– Allolobophora caliginosa
– Pheretima Tropika
– Pontoscolex
• Mereka berperan mengaduk dan mencampur tanah
dengan bahan organik dengan cara menelan dan
mengeluarkannya kembali  Bioturbation
• Tanah dengan populasi cacing tinggi menyebabkan
tanah menjadi lebih subur karena:
– Kotoran cacing mengandung
• Bahan organik tinggi
• Unsur hara tinggi
• Plant growth promoting hormon
– Memperbaiki aerasi dan drainase
CONTOH PERBANDINGAN ANTARA KOTORAN CACING
DENGAN LAPISAN ATAS TANAH

Satuan Kotoran Tanah 0-15 Cm


N Total % 0.35 0.25
C-org. % 5.17 3.35
NO3 ppm 21.9 4.7
P-tersedia ppm P2O5 150.0 20.8
Ca-dd ppm Ca 2793 1993
Ca total % 1.19 0.88
Mg-dd ppm Mg 492 162
KTK me/100g 4.70 3.82
KB % 92.7 74.1
• Jumlah kotoran (casting) bisa mencapai 15 ton/ha
• Jumlah cacing di dalam tanah tergantung pada:
Kelembaban tanah  cacing tanah menyukai
tanah lembab, tetapi tidak tergenang
Kapur, pH (tersedianya Ca lebih penting)
Bahan organik  makanan, habitat
Vegetasi  sumber pakan dan sebagai
pelindung
Fauna makro lainnya
 Semut Agen pemindah tanah setelah
 Rayap cacing tanah  terutama di tropik

Arthropoda lainnya
 Milipeda
 Centipeda
 Diplopoda
FAUNA MESO TANAH
• Colembola • Acari

• Tardigrada • Nematoda

Cara hidup:
– Parasit
– Pemangsa
– Pemakan bahan organik
 Grazing effect pada mikrob
 Kotorannya merupakan bahan dasar humus
FAUNA MIKRO TANAH
• Protozoa  pemakan mikroflora

• Rotifera  pemakan bahan organik


FLORA TANAH
• Peranannya lebih penting dari fauna

DEKOMPOSISI PEMBENTUKAN HUMUS


BAHAN ORGANIK SENY. SEDERHANA

• Flora makro contohnya: akar tanaman


Peranan akar:
 Suplai bahan organik tanah
 Penyeimbang hara dalam tanah
 Aerasi
• Flora mikro:
 Aktinomisetes
Algae

 Bakteri
Fungi – kapang – cendawan mikoriza
ARTI FLORA MIKRO BAGI PERTANIAN:
1. Distribusi dan Dekomposisi B.O.
2. Mineralisasi B.O.
 Aminisasi, Amonifikasi, Nitrifikasi
3. Sintesis:
 Asam-asam dalam pelarutan fosfat
 Senyawa baru (humus)
 Enzim-enzim (urease, fosfatase, selulase, dll), antibiotik, faktor
tumbuh (hormon: IAA, auxin)
4. Oksidasi-reduksi
 Nitrifikasi dan denitrifikasi
 Oksidasi dan reduksi besi
 Oksidasi dan reduksi belerang
5. Penyedia hara
 Fiksasi N2: Simbiotik dan Non-simbiotik
 Pelarutan mineral
 Mikorhiza
6. Lain-lain (parasit, penyakit, pesaing O2 atau unsur hara)
PENGARUH BUDIDAYA TERHADAP JAZAD TANAH

 Pengolahan tanah: mengurangi jumlah cacing


 Penambahan bahan organik:
 Meningkatkan jumlah cacing
 Meningkatkan aktivitas mikroba
 Penambahan pupuk: meningkatkan jumlah akar
 Penambahan kapur:
 Meningkatkan jumlah cacing
 Meningkatkan aktivitas mikroba
 Peningkatan kelembaban:
 Peningkatan jumlah cacing
 Peningkatan aktivitas mikroba
 Peningkatan pestisida: jumlah cacing/biota menurun
BIOTEKNOLOGI TANAH
• “Produksi barang dan jasa melalui proses yang menggunakan/ melibatkan
organisme tanah atau melalui pemanfaatan pengetahuan tentang sistem dan
proses biologis di dalam tanah”

Bidang-bidang kajian yang memanfaatkan mikrob


tanah
• Bioleaching dan Biooxidation di bidang pertambangan
• Industri antibiotika, metabolit primer dan sekunder dibidang
kedokteran dan farmasi
• Bioremediation dibidang lingkungan
• Biokatalisator & Bioaugmentation dibidang pertanian
• Biological control dibidang pertanian
• Biobleaching dibidang industri
• Biosafety dibidang keamanan pangan dan lingkungan
PERTAMBANGAN
BIOLEACHING
• Pelarutan biologis bahan tambang
• Penambangan tembaga (Cu), seng (Zn), nikel (Ni), Uranium (U).

BIOOXIDATION
Pembersihan bahan pencemar secara biologis  pemurnian bahan
tambang
• Penambangan emas dan perak
Mikroba:
- Thiobacillus ferrooxidans
- Thiobacillus thiooxidans
- Leptospirillum ferrooxidans

INDUSTRI
METABOLIT PRIMER
# Asam laktat, asam asetat, ethanol, asam sitrat, enzim-enzim,
asam amino, vitamin.
BIDANG INDUSTRI: ANTIBIOTIK DARI
MIKROB TANAH
• Isolasi kelompok mikrob
dari tanah yang diketahui
memiliki potensi
menghasilkan antibiotik
– Aktinomisetes
– Fungi
– Bacillus
– Myxobacteria
• Isolat murni diuji apakah
menghasilkan antibiotik
atau tidak
– Uji terhadap mikrob target:
mikrob pewakil atau mirip
patogen
BIOREMEDIASI
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara hayati
• Perombakan fenol
• Perombakan hidrokarbon
• Perombakan senyawa khlor-benzen
• Perombakan limbah biologis
• Presipitasi logam berat

BIOFERTILIZER/BIOKATALISATOR
PENGOMPOSAN
Mikoba penambat N2
Rhizobium
Azospirillum, Azotobacter

Ganggang hijau – biru

Anabaena azolae  simbiosis dengan Azolla pinata

Mikroba Pelarut Fosfat


Pseudomonas
Mikorhiza
Ektomikorhiza
Endomikorhiza
BIOLOGICAL CONTROL
Pengendalian hayati penyakit tanaman root – rot pathogen vs
Pseudomonas.
Pengendalian hayati hama tanaman Bacillus thuringiensis 
menyerang ulat.

BIOBLEACHING
Pemutihan pulp secara biologis pada industri kertas 
menggunakan enzim xylanase  dari Streptomyces

BIOSAFETY
Pelepasan GMO (genetically modified organism)
Kajian dinamika DNA tanah

Anda mungkin juga menyukai