Anda di halaman 1dari 33

Gejala Umum Tuberkulosis

Batuk berdahak
selama 3 minggu Dada
atau lebih, dan terasa
dahak yg keluar nyeri dan
bercampur dgn sesak
darah

Demam lebih
dari sebulan, dan Nafsu
berkeringat di makan
malam hari berkurang,
(tanpa dan berat
melakukan badan
kegiatan) menurun

10 % dari yang dicurigai (suspek) adalah


TBC aktif yang menular (BTA +)
PENYAKIT TUBERKULOSIS
BATASAN
Klinis : - Penyakit Infeksi kronis/menahun
Epidemiologis : - Penyakit menular langsung
- Menyerang berbagai organ terutama paru

Penyebab :
Mycobacterium Tuberkulosa
– Basil tahan asam ( BTA )
– Cepat mati kena sinar matahari, beberapa jam dapat
hidup ditempat gelap/lembab
– Dalam tubuh dapat DORMAN, tertidur beberapa tahun
– Pertumbuhan lambat
TB di Dunia

 Mycobacterium Tuberculosis telah menginfeksi


sepertiga penduduk dunia.
 Th 1993 WHO mencanangkan kedaruratan global.
 Th 1995 penderita baru diperkirakan 9 jt dengan
kematian 3 jt jiwa.
 Epidemi HIV-AIDS di dunia diperkirakan penderita TB
meningkat.
 Kematian wanita karena TB lebih banyak daripada
kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas
(WHO).
KONTRIBUSI TB INDONESIA DI DUNIA

Indonesia 10% China


Bangladesh 4% 15%
Pakistan 4%
Philippines 3%
India
Nigeria 3% 30%
South Africa 2%
Russia 1% Other
28%
Masalah TB

 Di Dunia : Indonesia no 5
 Di Indonesia :
- No. 3 penyebab kematian setelah jantung dan ispa
- No .1 penyebab kematian dari semua penyakit infeksi
 Banyak kasus pada usia produktif dan kaum miskin
 WHO : 583.000 kasus baru/thn
140.000 meninggal/tahun
 Pengobatan tidak teratur akan mengakibatkan resistensi/kekebalan, yang
justru sangat merugikan

Di Jawa Barat dalam jumlah TB di tingkat nasional ± 18% (no. 1)


Th 2006 : perkiraan kasus TB baru BTA⊕ = 41.198 or/ thn ➠ 113 or/ hr ➠ 4-5
or/ jam ➠ 1 or / 12 menit
God Only Knows Wallahu A’lam
BAGAIMANA MEMASTIKAN SESEORANG
SAKIT TBC ATAU BUKAN ?
Melalui
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS
(MIKROSKOPIS DAHAK BTA)

Perlu 3 spesimen dahak (SPS)


– Sewaktu, dikumpulkan pada kunjungan pertama
– Pagi, dikumpulkan penderita pada besok paginya
– Sewaktu, dikumpulkan pada kunjungan kedua
Bila Penderita TBC
Tidak Diobati
• Tanpa pengobatan,  setelah 5 tahun
• 50 % penderita TBC akan mati
• 25 % jadi kasus kronik dan tetap menular
• 25 % sembuh karena daya tahan tubuh tinggi
• Setiap 1 penderita dalam 1 tahun akan menulari 10-15 orang yang
terdekatnya
• Setiap masyarakat harus BERUPAYA UNTUK
MENCEGAH PENULARAN TBC
• Di Negara maju, penderita TBC  diisolasi / dikurung dipaksa masuk
RS – TIDAK BOLEH BERHUBUNGAN DENGAN ORANG SEHAT.
TBC Dapat Disembuhkan !!!
Asal berobat teratur sampai tuntas

WVI ( dr. Adhi S) document WVI ( dr. Adhi S) document

Sebelum berobat Setelah Berobat ( DOTS)


PRINSIP-2 PENGOBATAN TBC
• Jangka pendek (yaitu minimal 6 bulan)
• Di seluruh dunia, dengan obat apapun tidak ada obat yang
dapat menyembuhkan TBC sebelum 6 bulan,INI KEHARUSAN
• Harus ada Pengawas Minum Obat
• ini untuk memastikan bahwa obat diminum
• Obat TBC disediakan dlm bentuk paket kombipak,
• 1 paket untuk 1 penderita untuk 1 masa pengobatan
• Obat ditelan sebagai dosis tunggal sekaligus
• sebaiknya pada saat perut kosong

• Ada masalah dengan obat  diskusikan dokter


TUJUAN PENGOBATAN
TUBERKULOSIS

 Menyembuhkan
 Mencegah kematian
 Mencegah kambuh
 Memutuskan rantai penularan
 Mencegah terjadinya resistensi
PENGOBATAN DENGAN STRATEGI DOTS
(DOTS : Directly Observed Treatment, Short Course)

Pusatkan (DIRECT attention) pd identifikasi BTA +


Observasi (OBSERVE ) langsung px minum obatnya
Pengobatan (TREATMENT ), dg regimen obat :
OAT jangka pendek (SHORT-COURSE ),
melalui pengelolaan, distribusi & penyediaan obat yg baik

Strategi DOTS Memberikan angka kesembuhan yang tinggi, dan Bank Dunia
menyatakan Strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling Cost
Effective
5 KOMPONEN DOTS
Komitmen Politis dan dukungan
semua pihak
Diagnosis
mikroskopik
Ketersediaan Obat 1
2
4 WHO 1991

5 3

Pencatatan Pelaporan Pengawas Menelan Obat


TV - Spot Jadilah PMO bagi
mereka
TATA LAKSANA
PENDERITA TBC

PPTI WILAYAH JAWA BARAT


PRINSIP TATA LAKSANA PENDERITA

1. PENEGAKAN DIAGNOSIS

2. PENGOBATAN

3. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1. PENEGAKAN DIAGNOSIS

MELALUI :

 PEMERIKSAAN KLINIS

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM MIKROSKOPIS

 BILA PERLU : PEMERISAAN RONTGEN


KLASIFIKASI PENYAKIT TB (1)

A. Berdasarkan organ tubuh yang terkena


1. Tuberkulosis Paru
2. Tuberkulosis Ekstra Paru
Selaput otak, selaput jantung, kel lymphe, tulang,
persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing,
alat kelamin dll

B. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskpis


1. TB Paru BTA positif
2. TB Paru BTA negatif
KLASIFIKASI PENYAKIT TB (2)

C. Berdasarkan tingkat keparahan penyakit


1. TB Paru BTA Neg Rontgen pos
2. TB Ekstra Paru
1) TB Ekstra Paru Ringan
Mis : TB kelenjar, TB tulang (kecuali tl belekang)
2) TB Ekstra Paru Berat
Mis : TB meningitis, TB milier, TB Usus, dll
KLASIFIKASI PENYAKIT TB (3)

D. Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya


1) Kasus baru : belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan OAT < 4minggu
2) Kasus kambuh (Relaps) : pasien TB yang pernah sembuh
atau pengobatan lengkap didiagnosis kembali dgn BTA pos
3) Kasus setelah putus berobat (Default) : pasien TB yang
telah berobat dan putus berobat ≥ 2bln dengan BTA pos
4) Kasus setelah gagal (Failure) : pasien TB yg hasil
pemeriksaan dahaknya tetap pos atua kembali pos pada bulan ke 5
atau lebih selama pengobatan
5) Kasus pindahan (Transfer In) : pasien TB yang
dipindahkan dari UPK yg memiliki register TB lain untuk
melanjutkan pengobatan
2. PENGOBATAN

Diberikan sesuai Type dan Klasifikasi :


 Obat diberikan 2 Fase :
1. FASE AWAL
2. FASE LANJUTAN

 Pengobatan diawasi oleh PMO

 Kesembuhan ditentukan bila 3 kali pemeriksaan


dahak ulang hasilnya Negatif
3. KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Diilakukan agar penderita :

 Memberi informasi penting tentang gejala


penyakitnya

 PATUH BEROBAT

 Mau memeriksa dahak ulang Untuk melihat


kemajuan pengobatan
Hasil kajian Depkes-UI (2001)
 Dilaksanakan di 4 provinsi : Jawa Barat, Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan
 Metoda : simulasi yang diperagakan sewaktu pengamatan
pelayanan tatalaksana TB oleh petugas
Kemampuan komunikasi kurang memadai
 Interaksi petugas kes dgn penderita TB :
1. Poliklinik
2. Laboratorium
3. Tempat Pengambilan Obat
4. Kunjungan Rumah

Sangat ditentukan oleh kemampuan


komunikasi pengelola program TB (Petugas &
Kader)
1. POLIKLINIK/BP

PENDERITA ANAMNESIS PEM FISIK

SUSPEK
TBC

LAB
2. LABORATORIUM

SUSPEK TBC

DAHAK SPS

POSITIF NEGATIF

1 MINGGU

PENGOBATAN DAHAK ULANG


ALUR PELAYANAN PENDERITA DAN TATA
LAKSANANYA DI UPK
3. TEMPAT PENGAMBILAN OBAT

 Penderita yang sudah diberi OAT sesuai Type dan


Klasifikasi :
1. FASE AWAL OAT DIBERIKAN UTK 1MG
2. FS LANJUTAN OAT DIBERIKAN UTK 1BL
Harus diingatkan kapan Penderita kembali untuk
mengambil obat
 Pemeriksaan dahak ulang Akhir Fase Awal, bila
masih (+) diberi Sisipan, bila hasil (-) FASE
LANJUTAN
 Sebelum pengobatan dimulai tunjuk seorang PMO
4. KUNJUNGAN RUMAH

Dilakukan untuk :
 Memantau keteraturan penderita minum obat
 Mengetahui penyebab penderita mangkir
 Memotivasi penderita dengan menerangkan bahaya
yang timbul bila tidak patuh berobat
 Memantau kesehatan lingkungan rumah penderita
 Mengamati anggota keluarga yang lain yang
memungkinkan juga menderita TBC
EFEK SAMPING OAT
EFEK SAMPING YANG ANDA LAKUKAN
Yang tidak berbahaya Obat tetap dilanjutkan
- Mual, sakit ulu hati, kembung - Berikan obat sesudah makan
- Air seni berwarna merah - Penjelasan kepada penderita
- Nyeri sendi - Rujuk penderita ke UPK bila gejala
- Kesemutan / rasa terbakar dikaki bertambah berat

Yang berbahaya Stop OAT dan rujuk ke UPK


- Kulit dan/mata menjadi kuning
- Muntah-muntah
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan
- Gatal dan kemerahan di kulit
- Pingsan
s+op
TB

Anda mungkin juga menyukai