Anda di halaman 1dari 45

BAB VI

KEBAKARAN DAN
LEDAKAN

CHEMICAL PROCESS SAFETY


FUNDAMENTAL WITH APPLICATIONS
KEBAKARAN DAN LEDAKAN

 Seorang engineer harus familiar dengan:

- Sifat Kemudahan terbakar dan Meledaknya suatu

material

- Proses kebakaran dan ledakan Alami

- Prosedur untuk mengurangi bahaya kebakaran dan

ledakan
SEGITIGA API
(FIRE TRIANGLE)
SEGITIGA API
(FIRE TRIANGLE)
 Fuels

- liquid : bensin, acetone, eter, pentena


- solid : plastik, kayu, fiber, partikel metal
- Gas : asetilen, propane, CO, hidrogen
 Oksidator
- Gas : oksigen, flourin, clorin
- Liquid : H2O2, asam nitrat, asam perklorit
- solid : metal peroksida, amonium nitrat
 Sumber Penyulut

bunga api, flame, listrik statis, panas


 Pembakaran (combustion) terjadi pada
kondisi uap
 Gas langsung terbakar
 Cairan akan menjadi volatil dulu
 Padatan akan terdekomposisi menjadi gas
sebelum pembakaran
Perbedaan Kebakaran dan Ledakan
 Perbedaan utama : Kecepatan Pelepasan
energi.
> Kebakaran melepaskan energi lebih
lambat dari pada ledakan
Definisi
 Combustion atau fire : reaksi kimia dimana suatu bahan
bergabung dengan oksidator dan melepaskan energi.
 Temperatur autoignisi : temperatur dimana terdapat energi
cukup untuk menyediakan sebuah sumber penyulutan.
 Flash point : temperatur terendah dimana cukup
memberikan uap yang tercampur dengan udara untuk
terbakar
 Fire Point : temperatur terendah dimana pada saat tersebut
uap di atas liquid langsung terbakar.
fire point > flash point
Definisi
 Flammability limit : batas komposisi antara uap dan udara dapat
terbakar.
> Flammability limit berada diantara batas bawah lower flammable
limit (LFL) dan upper flammable limit (UFL).
 Ledakan : ekspansi secara cepat dari suatu gas yang
menghasilkan tekanan yang bergerak cepat atau gelombang
tekanan.
 Mechanical expansion : ledakan yang dihasilkan dari kegagalan
tiba-tiba dari sebuah bejana yang memuat nonreaktif gas
bertekanan tinggi.
 Deflagrasi : ledakan dimana reaksi awal bergerak pada kecepatan
yang lebih rendah dari kecepatan suara dalam medium nonreaktif.
 Detonasi : ledakan dimana reaksi awal bergerak pada kecepatan
yang lebih cepat dari kecepatan suara dalam medium nonreaktif.
Definisi
 Confined explosion : ledakan terjadi dalam vessel atau
gedung.
 Unconfined explosion : Ledakan yang terjadi di ruang terbuka.
 Boiling liquid expanding vapor explosion (BLEVE), ledakan
yang terjadi akibat pecahnya suatu vessel yang memuat suatu
liquid dengan temperatur di atas titik didih normalnya.
 Dust explosion : ledakan yang terjadi akibat kebakaran cepat
dari partikel padat halus.
 Shockwave : tekanan gelombang kasar bergerak melalui gas.
 Overpressure : Tekanan pada suatu objek sebagai hasil dari
akibat shockwave.
Hubungan Antara Sifat Bakar dan
Konsentrasi
Karakter Kemampuan Bakar Liquid
dan Uap
 Liquid
- Flash point
b(c / Tb )2 ec / Tb
- Estimasi Flash Point : Tf  a 
(1  ec / Tb )2

Tf = temperatur flash point (K)


Tb = titik didih bahan (K)
a, b, dan c = konstanta yang tersedia
pada tabel 6-1(K)
Karakter Kemampuan Bakar Liquid
dan Uap
Tabel 6.1 Konstanta
Chemical group a b c
Hydrocarbons 225.1 537.6 2217
alcohols 230.8 390.5 1780
Amines 222.4 416.6 1900
Acids 323.2 600.1 2970
Ethers 275.9 700 2879
Sulfur 238 577.9 2297
Esters 260.8 449.2 2217
Ketones 260.5 296 1908
Halogens 262.1 4714 2154
Aldehydes 264.5 293 1970
Phosphorus-containing 201.7 416.1 1666
Nitrogen-containing 185.7 432 1645
Petroleum fractions 237.9 334.4 1807
Karakter Kemampuan Bakar Liquid
dan Uap
Vapor dan Gas
- diperlukan LFLs dan UFLs
- nilai batas campuran : 1 1
LFLmix  n
UFLmax  n
yi
yi
i1 LFL 
i 1 UFLi
i

LFLi = batas rendah kemampuan bakar untuk


senyawa i (dalam persen volume)
UFLi = batas maks. kemampuan bakar untuk
senyawa i (dalam persen volume)
yi = fraksi komponen i
n = jumlah bahan
Karakter Kemampuan Bakar Liquid
dan Uap
 Ketergantungan flammability limit terhadap
Temperatur :

0.75
LFLT  LFL25  T  25 
H
0.75
UFLT  UFL25  T  25 
H
 Ketergantungan flammability limit terhadap tekanan :

UFLP  UFL  20.6  log P  1


Untuk LFL pengaruh sangat kecil (< 50mmHg absolut)
Karakter Kemampuan Bakar Liquid
dan Uap
Perkiraan Batas Flammabilitas
Untuk kebanyakan hidrokarbon vapor LFL dan UFL
merupakan fungsi dari konsentrasi stoikiometri (Cst) dari
bahan bakar

LFL = 0.55 Cst


UFL = 3.50 Cst

Cst = volume (%) bahan bakar dalam bahan bakar ditambah


udara
Konsentrasi Oksigen Pembatas dan
Inerting
Diagram Flammabilitas
 Scan Gambar 6-6
Diagram Flammabilitas
Metode untuk memperkirakan daerah Flammabilitas :
Metode I ( Gambar 6-10): Diberikan batas flammabilitas di udara,
LOC dan batas flammabilitas di oksigen murni, prosedurnya :
1. Gambar batas flammabilitas di udara sebagai titik pada garis
udara
2. Gambar batas flammabilitas oksigen murni sebai titik pada
skala oksigen
3. Gunakan pers 6-15 untuk meletakkan titik stoikiometri pada
oxygen axis dan gambar garis stoikiometri dari titik ini ke 100
% nitrogen apex
4. Letakkan LOC pada oxygen axis dan gambar garis sejajar
dengan fuel axis sampai berpotongan dengan garis
stoikiometri. Gambar titik pada perpotongan ini.
5. Hubungkan semua titik yang ada
Diagram Flammabilitas
Diagram Flammabilitas
Metode 2 (gambar 6-11) : Diberikan batas
flammabilitas di udara dan LOC.
Prosedur nya :
Gunakan tahap 1, 3, dan 4 dari metode 1
Pada kasus ini hanya titik yang ada pada ujung
daerah flammabilitas dapat dihubungkan.
Diagram Flammabilitas
Diagram Flammabilitas
Metode 3 (gambar 6-12) : Diberi data batas
flammabilitas di udara.
Prosedur:
Gunakan tahap 1 dan 3 dari metode 1.
Perkirakan LOC dari pers 6-16
Diagram Flammabilitas
Energi Penyulutan (Ignition Energy)
 Energi Penyulutan Minimum (Minimum ignition energy/MIE)
adalah input energi minimum yang dibutuhkan untuk inisiasi
pembakaran.
 MIE bergantung pada jenis senyawa kimia atau campuran,
konsentrasi, tekanan dan temperatur
 Data eksperimen menunjukkan :
1. MIE turun dengan peningkatan tekanan
2. Peningkatan konsentrasi nitrogen meningkatkan MIE
3. MIE dari abu, secara umum, pada tingkatan energi yang lebih
tinggi daripada gas mudah terbakar
Tabel 6-4 menunjukkan MIE dari beberapa material.
Autoignisi dan Autooksidasi
 Temperatur auto ignisi (AIT) dari vapor adalah temperatur
dimana vapor tersulut secara spontan dari energi
lingkungan
 Temperatur autoignisi adalah fungsi dari konsentrasi
vapor, tekanan sistem, adanya katalis dan kondisi aliran
 Volume sistem ↑ AIT ↓, konsentrasi oksigen ↑ AIT ↓
 Autooksidasi adalah proses oksidasi lambat dengan
menyertakan perubahan panas, kadang-kadang
menyebabkan autoignisi jika energi tidak dipindahkan dari
sistem.
 Sebagian besar api tersulutkan dari hasil auto oksidasi
dinamakan pembakaran secara spontan
LEDAKAN
Parameter signifikan yang mempengaruhi Terjadinya Ledakan

Temperatur ambient
Tekanan ambient
Komposisi material yang mudah meledak
Sifat fisik dari material yang mudah meledak
Sumber ignisi : tipe, energi, dan durasi
Geometri Lingkungan : confined atau unconfined
Jumlah combustible material
Turbulensi combustible material
Waktu sebelum ignisi
Laju pelepasan combustible material
LEDAKAN
Detonasi dan Deflagrasi
Ledakan
 Confined Explosion
- Terjadi pada confined space seperti : vessel atau bangunan

- Dua karakteristik confined explosion yang sering terjadi adalah :


ledakan vapor dan ledakan dust.

- Karakterisitik ledakan bergantung pada material ledakan yang


digunakan dan mencakup batas flammabilitas atau ledakan, laju
kenaikan tekanan setelah campuran flammable tersulutkan dan
tekanan maksimum setelah ignisi

- Karakteristik ini ditentukan dengan peralatan laboratorium terlihat pada


fig 6-14 dan 6-17 dan hasilnya terlihat pada fig 6-15, 6-16, 6-18
Ledakan
Ledakan
Ledakan
Ledakan
Ledakan
Ledakan
 Karakter ledakan ditentukan menggunakan aparatus ledakan uap dan
debu dengan cara:
 Batas flammabilitas atau daya ledak digunakan untuk menentukan
konsentrasi aman atau jumlah inert yang dibutuhkan untuk
mengontrol konsentrasi berada dalam rentang yang aman
 Peningkatan kecepatan maksimum tekanan mengindikasikan
kekuatan sebuah ledakan.
Plot dari log tekanan maks vs log volume vessel menghasilkan garis
lurus dengan slope -1/3, terlihat pada fig 6-19 dan dinyatakan
dengan pers Cubic Law :
dP / dt max V 1/ 3
 KG = kontan dP / dt max V 1/ 3
 K st
Kg dan Kst adalah indeks deflagrasi untuk gas dan dust
Ledakan
Ledakan
 Ekuivalen TNT

- metode sederhana untuk menyamakan energi


pembakaran bahan bakar terhadap massa TNT
- persamaan ekuivalen TNT :  m H c
mTNT 
ETNT
mTNT : massa TNT
 : efesiensi ledakan empiris
m : massa hydrokarbon
Hc : energi ledakan dari gas
ETNT : energi ledakan TNT
Ledakan
Prosedur untuk memperkirakan kerusakan akibat
ledakan dengan metode ekuivalensi TNT :
1. Tentukan jumlah total material yang mudah terbakar
dalam ledakan
2. Perkirakan efisiensi ledakan dan hitung massa ekuivalen
TNT dengan pers  m H
m
TNT  c

ETNT

3. Gunakan aturan skala yang diberikan pada pers 6-21 dan


gambar 6-23 untuk memperkirakan letak kebocoran pada
saat overpressure
4. Gunakan tabel 6-9 untuk memperkirakan kerusakan pda
peralatan proses dan struktur.
Ledakan
Ledakan
 Ledakan Kimia
disebabkan karena pemanasan termal dari reaksi produk
dan perubahan dalam jumlah mol reaksi tersebut.
 Ledakan mekanik
reaksi tidak terjadi, energi berasal dari kandungan energi
dalam bahan itu, contoh ledakan tangki gas bertekanan
tinggi.
Terdapat 4 metode untuk mengestimasi :
1. Brode’s equation (pendekatan sederhana),
2. Isentropic equation,
3. Isotermal equation,
4. ketersediaan termodinamis.
Ledakan
Pers. Brode:

E
 P2  P1 V
 1

E = energi ledakan
P1 = tekanan ambient,
P2 = tekanan vessel
V = volume ekspansi gas dalam vessel
 = rasio kapasitas panas gas
Ledakan
Persamaan isentropik :
  1 /  
 PV2 
 P1 
E   1    
   1    P2  
Persamaan isotermal :
 P2   P2 
E  RgT1 ln    PV
2 ln  
 1
P  1
P
Persamaan ketersediaan termodinamis :
  P2    P1   
E  PV
2  ln    1     
  P1    P2   
Ledakan
Ledakan
 Missile Damage :

dapat disebabkan confined explosion dan unconfined


explosion, dapat menjadi propagator dalam
kecelakaan pabrik, gambar 6-26 menunjukkan
hubungan empiris antara ledakan massa terhadap
rentang maksimum tiap fragmen dalam pabrik.
Ledakan
Ledakan
 Vapor Cloud Explosion (VCE):
Ledakan paling berbahaya dan merusak dalam
industri kimia. Tahapan :
- pelepasan mendadak sejumlah besar uap bahan
mudah terbakar,
- dispersi uap sepanjang lokasi pabrik sekaligus
berlangsung dengan udara
- penyulutan menghasilkan vapor cloud.

Anda mungkin juga menyukai