Anda di halaman 1dari 33

EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP

PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI HEPATITIS B


PADA WANITA DEWASA DI WILAYAH POSYANDU MERAK
SELABINTANA
dr.Dani Muhamad Trianto
Daftar Isi
1 Latar Belakang
2 Metode Studi
3 Hasil dan Pembahasan
4 Kesimpulan dan Saran
Hepatitis B: Penyebab Kematian Tertinggi ke 10 di Dunia1

1.2 Juta 240 Juta 2 Milyar


Kematian Dunia Karier Kronik Terinfeksi
Per tahun1 per tahun 2,3 hingga 20162,3
Indonesia “Rumah” Hepatitis B

3 dari 4 Indonesia 2007


Indonesia
20137.1%
Hepatitis B Prevalensi 9.4%
=
berasal = Endemisitas
Endemisitas
Tinggi5,6
dari Asia4 Moderat5,7
Perlawanan Indonesia terhadap Hepatitis B dari Masa ke masa

1991 =
1992-1994 = 1997 = 1999-2015 =
WHO mensponsori
Inisiasi program Vaksinasi bayi Berbagai
program vaksinasi
pembersihan suplai universal sebagai penguatan
neonates universal
darah PMI program nasional program5
di Lombok
Peneliti Menjawab: Gunardi et al = 2 alasan mengapa Hepatitis B di Indonesia
tetap tinggi meski telah ada imunisasi universal 9,10

Tidak meratanya Cakupan


Vaksinasi Neonatal akibat
factor geo-socioekonomi

Tingginya prevalensi ibu


usi produktif dengan
hepatitis B akibat transmisi
horizontal di masyarakat
Hepatitis B di Sukabumi pada laporan Dinkes 2014 : status imunisasi 73.3% +
tingginya infeksi ibu hamil = Masalah signifikan11

Wilayah Kerja Contoh permasalahan


Puskesmas Karawang Laporan Insidensi
Bagaimana
= salah satu Hepatitis B pada Ibu
Mengatasinya?
penyumbang hamil di daerah
permasalahan posyandu merak
Penyuluhan = Solusi relative mudah dan telah terbukti melai berbagai
bukti ilmiah mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap pasien14-21

penulis bermaksud mengukur apakah penyuluhan


pengetahuan dasar hepatitis B dari wanita dewasa
di Desa Merak mampu memperbaiki pengetahuan
populasi tersebut
Identifikasi Masalah

Terdapat peningkatan insidensi hepatitis B


pada populasi wanita dewasa di daerah
Posyandu Merak Puskesmas Karawang.
Tujuan Umum

Mengurangi transmisi hepatitis


B pada wilayah Desa Merak
Tujuan Khusus

Mengidentifikasi tingkat pengetahuan wanita dewasa di Desa


Merak terkait Hepatitis B

Meningkatkan pengetahuan wanita dewasa di Desa Merak


mengenai Hepatitis B

Mengetahui efektivitias penyuluhan terhadap perubahan


pengetahuan wanita dewasa di Desa Merak mengenai Hepatitis B
Metode

Desain studi =
eksperimental semu dengan
desain pre-post study.

Tempat dan waktu =


Posyandu Merak Selabintana
30 Desember 2019

Sumber Data = Kuesioner


pre-test dan post-test
Teknik sampling = non-sampling  mengikutsertakan semua populasi
terjangkau yang bersedia

Populasi target = seluruh wanita dewasa di


bawah naungan wilayah Posyandu Merak
Selabintana.

Populasi terjangkau = Populasi target yang


hadir saat pengambilan data

Sampel = Populasi terjangkau yang


memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Inklusi = seluruh wanita


dewasa yang hadir dan
bersedia ikut serta dalam Eksklusi = seluruh wanita
pretest, pemberian materi, dewasa yang hadir namun tidak
dan posttest. besedia mengikuti salah satu
acara dalam rangkaian pretest,
pemberian materi, dan posttest.
Alur Kerja

Penentuan
tema kegiatan Pemaparan Pengambilan
berdasarkan materi
(intervensi) data post-test
kebutuhan
populasi

Perencanaan Pengambilan
kegiatan data pre-test
Analisis Data = Kuantitatif dengan SPSS versi 22, dengan 3 analisis
utama

Uji test non


parametric
Uji test parametric berpasangan =
berpasangan = T- McNemar = aspek
test berpasangan pengetahuan
Statistik deskriptif Hepatitis B
= pengetahuan
umum Hepatitis B
Definisi Operasional

Penyuluhan Kesehatan = Upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri terkait dengan kesehatan.22

Pengetahuan = Segala informasi mengenai suatu hal sebagai akibat dari proses pembelajaran atau
pengalaman yang diketahui oleh seseorang atau merupakan informasi umum yang dimiliki banyak orang.

Hepatitis B = Infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B.12

Wanita Dewasa = Wanita yang telah mencapai umur 18 tahun atau telah kawin.23
Hasil dan Pembahasan = Karakteristik Responden

Karakteristik N (%)
Usia
45-49 7 (31.81%)
50-54 5 (22.72%)
55-59 3 (13.63%)
60-64 1 (4.54%)
65-69 5 (22.72%)
>= 70 1 (4.54%)
Total 22 (100%)
Hasil dan Pembahasan = Terdapat 10 pertanyaan pre-test dan post-test
yang masing-masing mewakili aspek pengetahuan hepatitis B berbeda

1. Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati yang diakibatkan bakteri/kuman hepatitis B  aspek
definisi dan etiologi Hepatitis B
2. Salah satu fungsi utama hati ialah membuang / menghancurkan zat sisa atau racun di darah  Aspek
pengetahuan terkait fungsi Hepar
3. Indonesia merupakan negara ketiga terbesar jumlah penderita hepatitis B  Aspek epidemiologi
Hepatitis B
4. Hepatitis B ditularkan melalui cairan tubuh dan makanan  Aspek penularan Hepatitis B
5. Kuning, dan pipis darah adalah gejala hepatitis B  Aspek Gejala Hepatitis B
6. Bayi yang lahir dari ibu dengan Hepatitis B dapat tertular hepatitis  Aspek Hepatitis B pada Ibu Hamil
7. Skrinning hepatitis hanya dapat dilakukan di Rumah sakit  Aspek pemeriksaan Hepatitis B
8. Obat antivirus dapat menyembuhkan hepatitis B kronis  Aspek Pengobatan Hepatitis B Kronis
9. Kanker hati, gagal hati, dan kematian dapat ditimbulkan oleh hepatitis B yang tidak ditangani oleh
tenaga medis  Aspek Komplikasi Hepatitis B
10. Imunisasi hepatitis B dapat menyembuhkan pasien hepatitis B  Aspek Pencegahan dan Imunisasi
Hepatitis B
Hasil dan Pembahasan = Statistik Deskriptif Nilai Pre-test dan Post-test

• Sebelum dilakukan penyuluhan,


nilai rerata rendah dengan standar
Pre-test Post-test
deviasi dan range yang lebar 
pengetahuan awal rendah Mean 4,5 9,227272727
dengan dasar pengetahuan yang Median 4 10
bervariasi lebar Modus 7 10
• Setelah penyuluhan nilai rerata tinggi
Standar Deviasi 2,464026902 1,477830398
dengan standar deviasi dan range
yang lebih sempit  perbaikan Varian sampel 6,071428571 2,183982684
pengetahuan akhir dengan tingkat Minimum 1 5
pengetahuan yang semakin Maksimum 8 10
homogen
Hasil dan Pembahasan = Statistik Deskriptif Nilai Pre-test dan Post-test

• Terdapat Frekuensi

pergeseran titik
Nilai Pre-test Post-test
1 3 0

persebaran nilai 2 3 0

semakin tinggi dan


3 3 0
4 3 0

sempit setelah 5 1 2

penyuluhan
6 1 0
7 6 0
8 2 1
9 0 5
10 0 14
Syarat uji parametrik  Uji normalitas selisih nilai pre-post < 50 sampel
= shapiro wilk menunjukan data Normal dan dapat dilakukan Uji

Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Selisih pre
.928 22 .111
post
Hasil dan Pembahasan = Uji kuantitatif Penyuluhan x Pengetahuan
Secara keseluruhan dengan t-test berpasangan

Perbedaan Pasangan Data


95% Interval Kepercayaan
Standar Standar Error Mean Signifikansi dua
Mean Deviasi Mean Bawah Atas t df arah.
Pasangan Data Jumlah Skor Pre test -
-4.7273 2.9630 .6317 -6.0410 -3.4136 -7.483 21 .000
Jumlah Skor Post test

Hasil t-test berpasangan menunjukan nilai signifikansi kurang


dari 0.01 yang menunjukan bahwa terdapat perbedaaan
bermakna antara rerata pre-test dan post-test
Hasil dan Pembahasan = Uji kuantitatif Penyuluhan x Pengetahuan untuk
tiap aspek pengetahuan dengan analisis McNemar
Benar Benar
Sebelum dan Salah Sebelum Salah Sebelum, Sebelum,
Aspek Pengetahuan Hepatitis B Sesudah dan Sesudah Benar Sesudah Salah Sesudah N Nilai P McNemar
1.Definisi dan etiologi Hepatitis B 0 2 20 0 22 < 0,001
2.Pengetahuan terkait fungsi
hepar 20 0 1 1 22 1*
3.Epidemiologi Hepatitis B 14 0 8 0 22 0,008
4.Penularan Hepatitis B 9 1 11 1 22 0,006
5.Gejala Hepatitis B 0 4 18 0 22 < 0,001
6.Hepatitis B pada Ibu Hamil 14 0 8 0 22 0,008
7.Pemeriksaan Hepatitis B 13 1 7 1 22 0,07*
8.Pengobatan Hepatitis B kronis 7 1 13 1 22 0,002
9.Komplikasi Hepatitis B 12 1 7 2 22 0,18*
10.Pencegahan dan Imunisasi
tujuh dari
Hepatitissepuluh aspek terdapat
B 4 hubungan signifikan.
1 Namun
17 pada aspek0 pengetahuan
22 <terkait
0,001 fungsi
hepar, pemeriksaan hepatitis, dan komplikasi hepatitis tidak terjadi perubahan pengetahuan signifikan
Analisis mengapa tidak terjadi perubahan signifikan pada 3 aspek? 
Komparasi dengan Hasil Uji McNemar penelitian Hagedorn et al17

Pada penelitian oleh Hagedorn et al terdapat aspek yang juga tidak menunjukan perubahan signifikan
setelah intervensi pengetahuan namun berbeda yakni pada pengobatan
Analisis mengapa tidak terjadi perubahan signifikan pada 3 aspek? 
Komparasi besar sampel dengan 7 studi serupa tinjauan Shah et al14-21
Studi Intervensi Pengetahuan Hepatitis B Jumlah sampel
Cox et al 578
Hagedorn et al 2007 171
Hagedorn et al 2010 102
Margolis et al 126
Nyamathi et al 2010 332
Nyamathi et al 2009 87
Wilson et al 228
Mean Jumlah Sampel Studi 232
Median Jumlah Sampel Studi 171
Standard Deviasi Jumlah Sampel Studi 174,4582089
Nilai Minimum Jumlah Sampel Studi 87
Pada ketujuh studi serupa yang dianalisis
Nilai Maksimum oleh Shah
Jumlah Sampel Studi et al, rerata jumlah
578 sampel yang digunakan berada
dikisaran 232 sampel yang berbeda signifikan dengan jumlah sampel pada studi ini yaitu 22
Analisis mengapa tidak terjadi perubahan signifikan pada 3 aspek? 
Eksplorasi kemungkinan penyebab perbedaan lainya

Perbedaan
Perbedaan Kualitas kemampuan
materi pada aspek individu sampel
tertentu dalam mencerna
informasi

Pengetahuan awal
yang sudah tinggi
pada aspek
Perbedaan jumlah
informasi tertentu
sampel
(lihat aspek
pengetahuan
fungsi hepar)
Kesimpulan
• Sebelum penyuluhan dasar pengetahuan wanita dewasa pada wilayah posyandu Merak terkait
hepatitis B cenderung rendah
• Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pemberian penyuluhan kesehatan
dengan peningkatan pengetahuan terkait hepatitis B secara keseluruhan (nilai p t-test
berpasangan <0.05)
• Meski secara keseluruhan penyuluhan kesehatan berhubungan dengan peningkatan signifikan
dari tingkat pengetahuan responden terkait hepatitis B, pada aspek pengetahuan terkait fungsi
hepar, pemeriksaan hepatitis, dan komplikasi hepatitis tidak terjadi perubahan pengetahuan
signifikan (nilai p uji McNemar >0.05)
• Beberapa perbedaan yang dapat memunculkan perbedaan antara studi ini dengan penelitian
intervensi pengetahuan hepatitis B pada populasi yang berbeda diantaranya ialah kualitas
instrument penyuluhan, besar sampel, kemampuan sampel dalam memproses informasi
penyuluhan, serta pengetahuan awal sampel sebelum penyuluhan
Saran
• Intervensi penyuluhan Hepatitis B dapat diperluas untuk
memperbesar manfaat peningkatan pengetahuan pada seluruh
wilayah kerja puskesmas karawang
• Perbaikan instrumen penyuluhan pada aspek pengetahuan
terkait fungsi hepar, pemeriksaan hepatitis, dan komplikasi
hepatitis dapat diperbaiki untuk penyuluhan berikutnya untuk
menyesuaikan dengan karakteristik populasi target
• Perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan sampel lebih besar
Daftar Pustaka
1. Lavanchy D. Hepatitis B virus epidemiology, disease burden, treatment, and current and emerging
prevention and control measures. J Viral Hepat. 2004 Mar;11(2):97–107.

2. World Health Organization. WHO. Hepatitis B fact sheet no. 204. 2015. Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/en/.

3. Wait S, et al. Hepatitis B, hepatitis C in southeast and southern Asia: challenges for governments.
Lancet Gastroenterol Hepatol. 2016 Nov;1(3):248–255.
4. Merican I, Guan R, Amarapuka D, Alexander MJ, Chutaputti A, Chien RN, et al. Chronic hepatitis B
virus infection in Asian countries. J Gastroenterol Hepatol. 2000 Dec;15(12):1356–61.

5. H Muljono D. Epidemiology of Hepatitis B and C in Republic of Indonesia. Euroasian J


Hepatogastroenterol. 2017;7(1):55–9.

6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar.2007

7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. 2013


Daftar Pustaka (2)
8. Ruff TA, Gertig DM, Otto BF, Gust ID, Sutanto A, Soewarso TI, et al. Lombok Hepatitis B Model
Immunization Project: toward universal infant hepatitis B immunization in Indonesia. J Infect Dis. 1995
Feb;171(2):290–6.

9. Gunardi H, Zaimi LF, Soedjatmiko null, Turyadi null, Harahap AR, Muljono DH. Current prevalence of
hepatitis B infection among parturient women in Jakarta, Indonesia. Acta Med Indones. 2014
Jan;46(1):3–9.

10.. hepatitis B in pregnant women: is hepatitis B surface antigen quantification useful for viral load
prediction? Int J Infect Dis. 2015 Dec;41:83–9.

11. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Profil Kesehatan Sukabumi. 2014.


https://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2014/3272_Jabar_Kota_Sukab
umi_2014.pdf

12.Gleen GF. Hepatitis B. In: Ferri's Clinical Advisor 2020. 1st edition. New York: Elsevier.657-660.

13.Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. Konsensus Penatalaksanaan Hepatitis B. 2012


Daftar Pustaka (3)
14. Shah HA, Abu–Amara M. Education Provides Significant Benefits to Patients With Hepatitis B Virus
or Hepatitis C Virus Infection: A Systematic Review. Clinical Gastroenterology and Hepatology. 2013
Aug 1;11(8):922–33.

15. Cox AD, Cox D, Cyrier R, Graham-Dotson Y, Zimet GD. Can Self-Prediction Overcome Barriers to
Hepatitis B Vaccination? A Randomized Controlled Trial. Health Psychol. 2012 Jan;31(1):97–105.

16. Hagedorn H, Dieperink E, Dingmann D, Durfee J, Ho SB, Isenhart C, et al. Integrating hepatitis
prevention services into a substance use disorder clinic. Journal of Substance Abuse Treatment. 2007
Jun 1;32(4):391–8.

17. Hagedorn H, Leighton T, Heim L. Assessment of a Hepatitis Educational Group for Veterans with
Substance Use Disorders. The American Journal of Drug and Alcohol Abuse. 2010 Jan 1;36(1):57–60.

18. Margolis HS, Handsfield HH, Jacobs RJ, Gangi JE. Evaluation of office-based intervention to improve
prevention counseling for patients at risk for sexually acquired hepatitis B virus infection. American
Journal of Obstetrics and Gynecology. 2000 Jan 1;182(1):1–6.
Daftar Pustaka (4)
19. Nyamathi A, Tyler D, Sinha K, Marfisee M, Cohen A, Greengold B. Predictors of Hepatitis Knowledge
Improvement Among Methadone Maintained Clients Enrolled in a Hepatitis Intervention Program. J
Community Health. 2010 Aug 1;35(4):423–32.

20. Wilson HR. Hepatitis B and you: a patient education resource for pregnant women and new
mothers. J Womens Health (Larchmt). 2003 Jun;12(5):437–41.

21. Nyamathi A, Liu Y, Marfisee M, Shoptaw S, Gregerson P, Saab S, et al. Effects of a Nurse-Managed
Program on Hepatitis A and B Vaccine Completion Among Homeless Adults. Nurs Res. 2009;58(1):13–
22.

22.Buku Panduan Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. Kementrian Republik


Indonesia. 2011. https://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/panduan-
promkes-dbk.pdf

23.Mahkamah Agung. Surat Edaran Mahkamah Agung No 07 Tahun 2012. Mahkamah Agung. 2012.

Anda mungkin juga menyukai