Anda di halaman 1dari 41

ISTAR YULIADI, dr,M.

Si,FIAS
Boyolali, 10 Juli 1960
Married, 4 putra + 1 putri
Jln dr. Wahidin no 1-3 Surakarta
Ketua Pusat Studi Kesehatan Seksual
(PSKS) LPPM UNS
Pemerhati & konsultan masalah seks
Anggota ASI : Asosiasi Seksologi Indonesia
dr. ISTAR YULIADI, M.Si

SEKS, PERKAWINAN dan SELINGKUH

oleh: dr. Istar Yuliadi, M.Si


Hubungan yang sehat
membutuhkan kerja keras berdua
dan sebanding dengan hasilnya.
SEKS yang baik menjadi penyubur
hubungan yang sehat, kuat, dan
seperti yang diinginkan berdua.

Terlalu banyak kata-kata untuk


menghindari seks. Ini karena
perbedaan kadar libido, hormon,
gender, tuntutan pekerjaan,
mengurus anak dsb. Padahal alasan
sebenarnya hanya satu, yakni Anda
atau pasangan pada dasarnya tidak
memiliki gairah seks.

website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com


DORONGAN ( GAIRAH ) SEKSUAL,
adalah suatu bentuk keinginan yang
bersifat erotis yang mendorong orang
untuk melakukan aktivitas seksual dan
hubungan seksual

Dipengaruhi oleh
hormon testosteron, rangsang seksual yang
diterima, kesehatan tubuh, faktor psikososial
dan pengalaman seksual sebelumnya
website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com
MENJADI

website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com


• Reaksi Seksual :
Aktivitas akibat
rangsangan fisik
maupun psikis.
• Reaksi ini dapat
berupa :
Reaksi fisik pada
tubuh dan Reaksi
secara psikis
website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com
SIKLUS SEKSUAL
FASE PERANGSANGAN

FASE PLATEAU

FASE ORGASME

FASE RESOLUSI

dr. ISTAR YULIADI, M. Si


website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com
hubungan seksual tidak
hanya berupa penetrasi dan
ejakulasi. Padahal perilaku
seksual dapat berupa:

Berfantasi : membayangkan aktivitas seksual

Pegangan Tangan : Tidak terlalu menimbulkan rangsangan seksual


namun biasanya ingin mencoba aktivitas yang lain.

Cium Kering : Berupa sentuhan pipi


dengan pipi atau pipi dengan bibir.

website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com


Cium Basah : Berupa sentuhan bibir ke bibir

Berpelukan : Aktivitas ini menimbulkan perasaan tenang,


aman, nyaman disertai rangsangan seksual (terutama bila
mengenai daerah aerogen/sensitif)

Meraba : Merupakan kegiatan bagian-bagian sensitif


rangsang seksual, seperti leher, breast, paha, alat kelamin
dan lain-lain.

website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU SEKSUAL

Faktor Internal

Tingkat Perkembangan seksual :


Perbedaan kematangan
seksual,menghasilkan perilaku seksual
yang berbeda

Pengetahuan mengenai
kesehatan reproduksi
Motivasi:
Perilaku seksual seseorang memiliki
tujuan memperoleh kesenangan,
perasaan aman, atau untuk memperoleh
uang

website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU SEKSUAL

Keluarga
Kurangnya komunikasi antara orang tua dengan remaja
dapat memperkuat munculnya perilaku yang menyimpang
Pergaulan
Pada masa pubertas/remaja pengaruh teman sebaya lebih
besar dibandingkan orangtuanya atau keluarga
Media massa
Menonton film kekerasan yang disertai adegan-adegan
merangsang berkolerasi positif dengan indikator agresi
seperti konflik dengan orang tua, berkelahi , dan perilaku
lain sebagi manifestasi dari dorongan seksual ada

website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com


PERKAWINAN
Perkawinan sebagai
pemenuhan hasrat seksual
sekaligus meneruskan
keturunan. Kehidupan seksual
dalam perkawinan sendiri saat
ini masih sering dianggap tabu
untuk dibicarakan, padahal
tidak sedikit pula masalah
perkawinan yang bermula dari
masalah kehidupan seksual

14
dr. ISTAR YULIADI, M.Si
PERKAWINAN

1. Dibutuhkan adanya ikatan lahir dan


batin
Tapi sebenarnya
2. Dibutuhkan lebih dari sekedar
perkawinan menjawab cinta, tetapi juga pengertian
banyak tujuan dari 3. Bukan hanya mempersatukan diri,
kebutuhan kita tetapi juga mempersatukan dua
keluarga besar, dua lingkungan dan
dua kehidupan sosial
4. Mempunyai tujuan hidup bersama
FUNGSI PERKAWINAN

Perkawinan sebagai Perkawinan sebagai


kebutuhan fisiologis kebutuhan psikologis

FUNGSI
PERKAWINAN

Perkawinan sebagai Perkawinan sebagai


kebutuhan religi kebutuhan sosial

dr. ISTAR YULIADI, M. Si


Sumber Konflik dalam Perkawinan

17
Kehidupan seksual didalam
perkawinan ialah
kehidupan seksual
bersama antara suami istri
sebagai satu pasangan,
merupakan suatu bentuk
komunikasi yang paling
dalam
dr. ISTAR YULIADI, M. Si
TENTANG KEHIDUPAN SEKSUAL MARITAL
TENTANG KEHIDUPAN SEKSUAL MARITAL
Aktivitas seksual apa
yang boleh ?
Disepakati bersama oleh
kedua pihak
Menyenangkan kedua
pihak
Sehat dan tidak
menimbulkan akibat
buruk bagi kedua pihak
TENTANG KEHIDUPAN SEKSUAL MARITAL

Mengapa suami kadang tidak mengetahui bila pasangannya


orgasme ?

Ketidak mengertian suami atas seksualitas wanita


Tidak terjalin komunikasi yang terbuka antara suami-
istri
Kurangnya perhatian suami terhadap kehidupan
seksual istri
TENTANG KEHIDUPAN SEKSUAL MARITAL

Bagaimana membuat istri


mencapai orgasme

Komunikasi suami-istri harus baik,


Sikap suami harus menyenangkan,
Istri cukup menerima rangsangan
seksual yang efektif,
Fungsi seksual suami harus baik.
TENTANG KEHIDUPAN SEKSUAL MARITAL

Berapa kali sehari ?


Didalam perkawinan seksualitas
mempunyai 4 dimensi :
A. Dimensi PROKREASI
B. Dimensi REKREASI
C. Dimensi RELASI
D. Dimensi INSTITUSI

dr. ISTAR YULIADI, M. Si


BADAI DALAM SETIAP PERKAWINAN

1. Usia Perkawinan 2-3 tahun


Tahap Penyesuaian diri
2. Usia Perkawinan 6-7 tahun
Penemuan Peran Diri
3. Usia Perkawinan 16-17 tahun
Berfikir Lateral
4. Usia Perkawinan > 30 tahun
Penyakit Degeneratif dan Post
Power Syndrome
Konflik Perkawinan
Konflik dalam perkawinan
memang tidak dapat
terelakkan.
Yang perlu dicermati bahwa
tidak setiap konflik
perkawinan yang terjadi antar
pasangan bersifat destruktif,
karena ada juga konflik yang
bersifat konstruktif, yang
justru membuat kedua
pasangan lebih saling
memahami dan mengenali apa
yang diinginkan oleh
pasangannya.
Menghadapi konflik perkawinan

• Avoidance (Menghindar) Menghindar atau


menunda konflik dengan cara mengabaikannya,
mengganti topik pembicaraan. Hasilnya : “I lose
– You Lose” sebab tidak ada apapun yang dapat
dilakukan dengan metode ini.
• Competition (Bersaing) Bertahan pada satu
pendapat yang mengakibatkan kerugian bagi
yang lain. Tergantung siapa yang akan menang,
hanya salah satu pihak yang menang, hasilnya :
“I win – You lose”.
• Compromise (Kompromi).
Kedua belah pihak
menyerahkan sebagian haknya
dari apa yang diinginkan supaya
dapat menyelesaikan
masalahnya. Hasilnya : “I win
some – You win some”.
• Accomodation (Akomodatif)
Menyerahkan hak kita untuk
menerima tuntutan orang lain.
Satu pihak akan melaksanakan
atau memuaskan pihak yang
lainnya. Metode ini disebut : “I
lose – You win”.
THE BEST IS……...
• Collaboration (Bekerja sama) Bekerja sama
untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua
belah pihak. Win-win solution atau “I win –
You Win”.
TIPS MENGHADAPI KONFLIK
PERKAWINAN

• Keterbukaan (Transparansi)
• Kemampuan mendengar (Listening skills
• Hadapi bersama (Kolaborasi)
• Hadapilah dengan lapang dada dan bijak.
• Ampunilah kesalahan pasangan
SELINGKUH
Mengapa Terjadi Penyelewengan
Seksual
PRIA
• Jenuh dengan istri
(BOSAN)
• Tidak mendapatkan apa
yang diinginkan
• Kesepian ( diluar kota atau
???????)
• Hanya ingin mencoba
dengan orang lain
• Tidak terangsang atau
mengalami gangguan
ereksi terhadap istri
• Diajak / pengaruh oleh
teman
WANITA
• Tidak puas dengan
kehidupan seksual
dengan suami
• Mengalami masalah
dengan suami (diluar
seksual)
• Kesepian ( diluar kota
atau ???????? )
• Jemu/bosan
• Alasan ekonomi/ ingin
materi lebih
AKIBAT

1. Terganggunya hubungan emosional dengan pasangan


2. Hubungan seksual dengan pasangan yang memang
terganggu menjadi menjadi semakin sulit
3. Ketegangan  “kamu ketahuan”
4. Penasaran
ENAKNYA NYELEWENG ??

SENSASI EROTIK
yang tidak didapat dari suami atau istri
Mengapa sekarang menyeleweng
itu mudah
1. Resiko hamil???  dicegah dengan
kontrasepsi
2. Kesempatan berada diluar rumah semakin
besar
3. Perubahan peran gender  terutama wanita
4. Permisif
5. Informasi global Media
6. Tidak harmonis
GAYA HIDUP
PREVENTIF
1. Membina komunikasi yang baik antara
pasutri
2. Meningkatkan pemahaman terhadap
seksualitas pria&wanita
3. Hindari rutinitas yang menjemukan
4. Jika ada gangguan seks Konsultasi
Nggak perlu bisik-bisik…,
BOLEH BERTANYA KOK…
website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com
website: www.lpsks.lppm.uns.ac.id atau email:psksuns@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai