Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR DESIMINASI AKHIR PRAKTIK KLINIK

MANAJEMEN KEPERAWATAN
OLEH
KELOMPOK 15, 16, 17
PROGRAM STUDI PROFESI NERS POLKESMA
LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama
dalam pengembangan bidang keperawatan di masa depan. Sebagaimana
kita ketahui bahwa sistem pelayanan kesehatan mengalami perubahan
mendasar dalam memasuki abad 21. Perubahan tersebut sebagai dampak
dari perubahan sosial politik kependuduan serta perkembangan
pengetahuan dan teknologi. Dari ketiga faktor tersebut manajemen
keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata yaitu
di rumah sakit dan komunikasi sebagai perawat perlu memahami konsep
dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai melalui pendekatan,
pengumpulan data analisa SWOT dan penyusunan langkah perencanaan
dalam pelaksanaan MAKP (Nursalam, 2014).
Berdasarkan pengkajian yang kami laksanakan di Ruang Ruby, kami
mendapatkan bahwa model asuhan keperawatan yang digunakan di Ruang
Ruby adalah model Tim.
TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti praktik klinik keperawatan manajemen keperawatan,


diharapkan mahasiswa mampu mengelola pelayanan keperawatan
professional secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap
kepemimpinan yang profesional.
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti proses praktik klinik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian tentang keadaan ruang perawatan untuk
menemukan masalah-masalah yang ada.
2. Menyusun analisis SWOT dan menyusun prioritas masalah sesuai
dengan kebutuhan ruangan.
3. Mengidentifikasi masalah keperawatan yang terkait dengan pelayanan
keperawatan maupun asuhan keperawatan.
4. Menyusun perencanaan untuk menyelesaikan masalah yang
ditemukan berdasarkan prioritasnya.
5. Mampu melaksanakan kegiatan yang direncanakan.
6. Mampu mengevaluasi hasil kegiatan yang telah direncanakan.
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
PROFESSIONAL (MAKP)
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan
empat unsur yakni: standart, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan, sistem MAKP.
Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini
dan akan menentukan kualitas produksi atau jasa layanan
keperawatan, jika keperawatan tidak memiliki nilai-nilai tersebut
sebagai sesuatu pengambilan keputusan yang independen, maka
tujuan pelayanan kesehatan atau keperawatan dalam memenuhi
kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud.
UNSUR-UNSUR SISTEM MAKP
Berdasarkan standar Kebijakan institusi atau nasional
terdapat 3 aspek yaitu:
A. Proses keperawatan (Pengkajian, Perencanaan,
,Intervensi, dan Evaluasi)
B. Pendidikan pasien (Pencegahan penyakit,
Mempertahankan kesehatan, Informed consent, dan
Rencana pulang atau komunitas)
C. Sistem MAKP (Fungsional, Tim, Primer, dan Modifikasi)
LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN MAKP

 Sumber Daya Manusia (M1-MAN)


 Sarana dan Prasarana (M2-Material)
 Metode Asuhan Keperawatan (M3-Method)
 Keuangan (M4-Money)
 Mutu Pelayanan Keperawatan (M5-Mutu)
IDENTIFIKASI MASALAH
1. M3 (Method)
 DISCHARGE PLANNING : Format discharge planning sudah ada dan didokumentasikan
sesuai standart didalam rekam medis pasien. Namun saat dilakukan discharge planning
tidak ada leaflet yang diberikan berhubungan dengan penyakit yang dialami pasien &
pemberian discharge planning hanya di berikan 2 kali ketika pasien baru masuk dan
waktu pasien akan pulang , discharge planning hanya di berikan oleh perawat (tim medis
lain belum memberikan)
 RONDE KEPERAWATAN : Ronde keperawatan di ruang Ruby belum berjalan optimal
dikarenakan keterbatasan waktu dan harus melibatkan tenaga medis lainnya sehingga di
ruang Ruby hanya dilakukan case report
 SUPERVISI :Supervisi telah dilakukan di ruang Ruby dan didokumentasi dengan baik
namun tindakan tersebut belum terjadwal sehingga dilakukan secara fleksibel
 TIMBANG TERIMA : Tindakan timbang terima sudah berjalan cukup baik sehingga bisa
ditingkatkan, namun terdapat kelemahan timbang terima terletak pada shift pagi ke shift
sore belum dilakukannya operan keliling
IDENTIFIKASI MASALAH
2. M5 (Mutu)
Keluarga masih belum mengetahui fungsi gelang pasien, dan
ada pasien yang tidak menggunakan gelang identitas namun
keluarga pasien tidak melaporkan dikarenakan Kurang
mendapat informasi secara optimal tentang tujuan
pemasangan gelang identitas.
PLAN OF ACTION
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
• TERLAMPIR:
KESIMPULAN
• Pelaksanaan keperawatan manajemen telah berjalan dengan lancar
yang sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan
sebelumnya. Kegiatan tersebut adalah Pre conference, midlle
conference, post conference, discharge planning, timbang terima,
supervisi dan ronde keperawatan.
• Dengan ditemukannya kekurangan dan kelebihan dalam bidang
manajemen yang ada di Ruang Ruby oleh Mahasiswa Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Malang diharapkan segala solusi dan masukan
yang diberikan dapat menjadi masukan serta referensi yang
nantinya dapat membangun sistem manajemen yang lebih baik di
Ruang Ruby. Semoga hal-hal sederhana yang kami berikan guna
untuk menunjang perbaikan manajerial ruangan dapat bermanfaat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai