Anda di halaman 1dari 52

OLEH:

Dr. dr. SRI WAHYUNI, M. Kes


Tujuan Pembelajaran:
1. Mengetahui penilaian status gizi
Istilah – istilah
 Ilmu gizi (nutrition science): ilmu yang mempelajari
segala sesuatu tentang makanan dalam hubungan dengan
kesehatan optimal.

 Gizi (nutrition): suatu proses organisme mengunakan


makanan yang dikonsumsi secara normal, melalui proses
digesti, absorpsi, transfortasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
lanjutan
 Status gizi: Ekspresi dari keadaan yang
diakibatkan oleh status keseimbangan antara
zat gizi yang dikonsumsi dengan zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh untuk berbagai proses
biologis (pertumbuhan, perkembagan,
pemeliharaan kesehatan, aktivitas dan
metabolisme)

 Indikator status gizi: Tanda-tanda yang dapat


memberikan gambaran tentang keadaan
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat
gizi oleh tubuh. Contoh pertumbuhan fisik 
ukuran tubuh  antropometri
 Malnutrition: Keadaan patologis akibat
kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun
absolut satu atau lebih zat gizi
Empat Tahap Manajemen Nutrisi (Terapi Gizi Medis)
 Merupakan integrasi antara ilmu gizi, medis, dan ilmu
perilaku

 Kajian TGM meliputi:

1. Penilaian Status Gizi (Nutrition assessment)

2. Preskripsi Diet (Development of individualized

nutrition plan)

3. Implementasi (Implementation of nutrition therapy)

4. Evaluasi (Evaluation of the result of treatment)


Metode Penilaian Status Gizi
Nutritional Assessment Methods:

1. Dietary methods
2. Laboratory methods
3. Anthropometric methods
4. Clinical methods
5. Ecological factors
1. Dietary methods

 Measuring food consumption at the national level


1) Food balance sheets
2) Total diet studies
3) Universal product codes and electronic scanning
devices
 Measuring food consumption at the
household level
1) Food account method
2) Household food record method
3) Household 24-h recall method
 Methods for measuring food consumption
of individuals

1) Twenty-four-hour recall
2) Repeated 24-h recall
3) Estimated food records
4) Weighed food records
5) Dietary history
6) Food frequency questionnaire
2. Laboratory methods
Data laboratorium
– Biokimia darah, urin, dan jaringan
yang berkaitan dengan status
protein, zat besi, gula, penyakit
ginjal, hati, jantung, dsb.
3. Anthropometric methods
Definisi:
“Nutritional Antropometry is measurement of the
variations of the physical dimensions and the gross
composition of the human body at different age level
and degree of nutrition”
Adalah ukuran tubuh manusia, sebagai indikator
PERTUMBUHAN, dan PERTUMBUHAN memberikan
indikasi keadaan keseimbangan gizi seseorang. Oleh karena
itu antropometri dgunakan sebagai salah satu indikator
STATUS GIZI seseorang

ANTROPOMETRI merupakan indikator yang murah


dan dapat dioperasionalkan oleh siapa saja dengan pelatihan
sederhana tanpa memerlukan tenaga ahli khusus
Syarat yang mendasari penggunaan
Antropometri:
a. Alatnya mudah didapat dan digunakan
b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang
dengan mudah dan objektif
c. Bisa dilatih
d. Biaya relatif murah
e. Hasil mudah disimpulkan
f. Secara ilmiah diakui kebenarannya
Keunggulan Antopometri
 Prosedur sederhana
 Tidak membutuhkan tenaga ahli
 Alatnya murah
 Metode tepat dan akurat
 Mendeteksi riwayat gizi masa lalu
 Mengidentifikasi status gizi
 Dapat mengevaluasi perubahan status gizi
 Penapisan kelompok rawan gizi
Kelemahan Atropometri
 Tidak sensitif
 Faktor di luar gizi
 Kesalahan dalam pengukuran
 Sumber kesalahan: latihan dan alat
Anthropometric Assesment of
Body Size:

1) Head circumference
2) Gestational age
3) Recumbent lenght
4) Height
5) Lower leg lenght in infants
6) Knee height in children and adults
7) Arm span
8) Weight in infants and children
9) Weight in older children and adults children
10) Elbow breadth
 Tergantung umur : BB, TB, LK, LLA
 Tidak tergantung umur :
- BB/TB
- LLA/TB
- LLA dibandingkan baku
- Lipatan Kulit dibandingkan baku
 Growth indices
Pertumbuhan: Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu 
aspek fisik

1) Head circumference-for-age
2) Weight-for-age
3) Weight-for-height
4) Height-for-age
5) Selecting the appropriate growth indices
6) Weight changes
Konsep Pertumbuhan Sebagai Dasar
Antropometri Gizi
 Pertumbuhan (Growth):
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan fungsi
tingkat sel, organ maupun individu, yang diukur
dengan ukuran berat (gr atau kg), ukuran panjang
(cm,meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
STANDAR ANTROPOMETRI BALITA
WHO-2006

1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun


standar antropometri WHO 2006
WHO Child Growth Standards
The New WHO Child Growth Standards
Standar Pertumbuhan Anak WHO 2005
Standar Pertumbuhan Anak WHO 2006
Standar WHO Baru
Standar Pertumbuhan Anak
Jenis Pertumbuhan
1. Pertumbuhan Linier: menggambarkan status gizi
yang dihubungkan pada saat lampau.
2. Pertumbuhan Massa Jaringan: menggambarkan
status gizi yang dihubungkan pada saat sekarang
atau saat pengukuran.
Jenis Ukuran Antropometri Gizi

Linier Massa Jaringan


Contoh: Contoh:
TB, BB
Lingkar dada, LLA
Lingkar Kepala Tebal Lemak
di Bawah kulit

Gambaran Gambaran
Keadaan gizi kurang Keadaan gizi kurang
masa lampau Masa sekarang
saat pengukuran
STANDAR PERTUMBUHAN ANAK, WHO 2006

UNTUK ANAK UMUR 0-60 BULAN

Berat Badan (BB) Indeks Massa


menurut Umur (U) Tubuh (IMT)
atau disingkat menurut Umur (U)
BB/U atau disingkat
IMT/U

Tinggi Badan (TB) Lingkar Kepala


menurut Umur (U) menurut Umur (U)
atau disingkat atau disingkat
TB/U LK/U

Lingkar Lengan Atas


BB menurut TB
menurut Umur (U)
atau disingkat
atau disingkat
BB/TB
LLA/U
PROSES PEMBENTUKAN STANDAR WHO 2006

Standar WHO-NCHS
STANDAR
1993 – Review tidak memberikan
WHO-NCHS,
Oleh WHO gambaran yg cukup
1967 – 1983
bagi pertumbuhan
anak pada usia awal

Dilakukan di 1997-2003
WHO melakukan 1994 WHO
6 Negara: USA,
Multicenter Growth merekomendasikan
Brazil, India,
Reference Study Penyusunan standar
Ghana, Norwegia,
(MGRS) antropometri baru
dan Oman

Jumlah sampel Ibu-ibu sampel Hasil MGRS


8440 anak sehat mempraktekkan dilaunching
yang hidup di dasar promosi April 2006 ke
lingkungan yang hidup sehat: seluruh dunia dlm
memungkinkan Memberikan ASI bentuk Standar
tumbuh sesuai dan tidak MEROKOK Pertumbuhan Anak
potensi genetik WHO 2006
ISTILAH STATUS GIZI MENURUT INDIKATOR ANTROPOMETRI

INDIKA- WHO ISTILAH DIPAKAI ISTILAH APA


TOR SEBELUM WHO YANG COCOK?
2006
1. BB/U Severe Underweight Gizi buruk ??
Moderate Undeweight Gizi kurang ??
Normal Gizi baik ??
Possibly overweight Gizi lebih ??

2. TB/U Severe stunted Sangat pendek Sangat pendek


Stunted Pendek Pendek
Normal Normal Normal

3. BB/TB Severe wasted Sangat kurus Sangat kurus


Wasted Kurus Kurus
Normal Normal Normal
Overweight Gemuk Gemuk
ISTILAH GIZI BURUK RANCU KARENA:

1. ISTILAH STATUS GIZI YANG DIDASARKAN PADA INDIKATOR


ANTROPOMETRI BB/U <-3 SD MENGGUNAKAN ISTILAH
GIZI BURUK

2. ISTILAH GIZI BURUK JUGA DIGUNAKAN DALAM IDENTIFIKASI


ANAK GIZI BURUK YANG PERLU PERAWATAN, YANG MENG-
GUNAKAN INDIKATOR

BB/TB < - 3 SD DAN/ATAU ADA TANDA KLINIS GIZI BURUK

3. ANAK YANG DIIDENTIFIKASI GIZI BURUK DENGAN KRITERIA


PADA NO. 1 BELUM TENTU GIZI BURUK BILAI DIIDENTIFIKASI
DENGAN KRITERIA PADA NO. 2
Empat indikator
1. PANJANG/TINGGI BADAN MENURUT UMUR
2. BERAT BADAN MENURUT UMUR
3. BERAT BADAN MENURUT PANJAN/TINGGI
BADAN
4. INDEKS MASSA TUBUH (IMT) MENURUT
UMUR
Ada beberapa antropometri yang digunakan sebagai indikator
status gizi: Berat badan (BB), tinggi badan (TB), Lingkar lengar
atas (LiLA), Lingkar kepala (LiKa), Lingkar dada (LiDa)

YANG PALING SERING digunakan dalam asesmen status gizi


di masyarakat adalah Berat badan dan tinggi badan

Antropometri ini dirumuskan menjadi indikator status gizi


dengan mengkombinasikan antar ukuran atau dengan UMUR
DULU KITA HANYA KENAL DENGAN
ISTILAH STATUS GIZI untuk indikator BB/U:

1. GIZI BURUK (BB/U <-3 SD),


2. GIZI KURANG (BB/U -3 SD s/d <-2 SD),
3. GIZI BAIK (BB/U -2 SD s/d 2 SD)
4. GIZI LEBIH (BB/U > 2SD)
SEKARANG KITA KENAL DENGAN
ISTILAH STATUS GIZI:

Untuk indikator BB/U:

 BB SANGAT KURANG (BB/U <-3 SD)


 BB KURANG (BB/U -3 SD s/d <-2SD)
 BB NORMAL (BB/U -2 SD s/d 2 SD)
 BB LEBIH (BB/U > 2SD)
Untuk indikator PB/U atau TB/U:

 SANGAT PENDEK (TB/U <-3 SD),


 PENDEK (TB/U -3 SD s/d <-2 SD),
 NORMAL (TB/U >=-2 SD)
Untuk indikator BB/TB (atau IMT/U):

1. SANGAT KURUS (BB/TB <-3 SD)


2. KURUS (BB/TB -3 SD s/d <-2SD)
3. NORMAL (BB/TB -2 SD s/d 2 SD)
4. KEGEMUKAN (BB/TB > 2SD)
Indikator pertumbuhan untuk
Status pertumbuhan anak
Mempertimbangkan:
- Umur
- Jenis kelamin
- Hasil pengukuran

Dengan cara:
 Mengukur Pertumbuhan Anak
 Interpretasi Indikator Pertumbuhan
1. Mengukur Pertumbuhan Anak,
meliputi sebagai berikut:
Menggunakan Buku Grafik Pertumbuhan
Anak ( Buku GPA)
Menentukan Umur Anak

Mengenali tanda klinis seperti marasmus dan


kwashiorkor
Menimbang anak dan mencatat
panjang/tinggi anak
Menentukan IMT
2. Interpretasi Indikator Pertumbuhan,
meliputi sebagai berikut:
Mencantumkan angka hasil pengukuran
(ploting) pada grafik sesuai indikator
pertumbuhan
Intrepestasi hasil ploting berdasarkan indikator
pertumbuhan
Identifikasi masalah pertumbuhan
berdasarkan empat grafik pertumbuhan
Intrepretasi kecenderungan grafik
pertumbuhan dan menentukan apakah anak
tumbuh normal, mempunyai masalah
pertumbuhan, atau memiliki risiko gangguan
pertumbuhan.
Tabel Indikator Pertumbuhan Menurut Z-Score

Z-Score PB/U atau TB/U BB/U BB/PB atau IMT/U


BB/TB
Di atas 3 Lihat catatan 1 Obes Obes

Di atas 2 Lihat catatan 2 Overweight Overweight


N
Di atas 1 O Risiko Gemuk Risiko Gemuk
R Lihat catatan 3 Lihat catatan 3
M
0 (Angka A
Median) L Normal Normal Normal
Di bawah -1

Di bawah -2 Stunted Underweight Wasted Wasted


Lihat catatan 4
Di bawah -3 Severa Stunted Severa Severa Severa Wasted
Lihat catatan 4 Underweight Wasted
Catatan
1. Anak sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi
masalah kecuali mengalami gangguan endokrin
2. Anak berdasarkan BB/U kemungkinan
mempunyai masalah pertumbuhan (lebih),
tetapi akan lebih baik dinilai dengan BB/PB
atau BB/TB atau IMT
3. Hasil ploting 1 menunjukkan kemungkinan
risiko. Bila kecenderungannya menuju garis
Z-Score 2 berarti risiko lebih pasti
4. Anak yang pendek atau sangat pendek,
kemungkinan akan menjadi gemuk bila
mendapatkan intervensi gizi yang salah
 Body Mass Index
1) BMI in adults: BMI (WHO classification of
overweight and obesity) and measures of body fat
and disease risk; chronic energy deficiency.
2) BMI in children and adolescents: WHO
classification of overweight and obesity
 Anthropometric Assesment of
Body Composition
No Assessment of body fat Assessment of the fat-free
mass

1 Skinfold thickness Mid-upper-arm circumference


measurements
2 Waist-hip circumference Mid-upper-arm muscle
ratio circumference
3 Waist circumference Mid-upper-arm muscle area
4 Limb fat area
5 Calculation of body fat
from skinfolds via body
density
4. Clinical Assessment
Terdiri dari:
 Medical history  catatan
mengenai perkembangan
penyakit.
 Physical examination 
sign dan symptom
Physical examination
 mengamati perubahan-perubahan fisik
(mata, kulit, rambut, mukosa mulut,
kelenjar tiroid) dan dihubungkan dengan
malnutrisi.

Pengelompokan tanda-tanda
klinis menurut WHO :
Kelompok 1: tanda-tanda (sign) yang memang
benar berhubungan dengan
kurang
gizi.
Kelompok 2: tanda-tanda (sign) yang
membutuhkan investigasi lebih
lanjut.
Kelompok 3: tanda-tanda (sign) yang tidak
berkaitan dengan malnutrisi
walaupun hampir mirip.
Kelebihan Physical Examination:
 Relatif murah
 Sederhana, cepat dan mudah diinterpretasikan
 Tidak membutuhkan highly qualified staff
 Non-invasif

Keterbatasan :
• Subjektif
• Tidak spesifik
• Pengaruh faktor non gizi
• Two directional
• Muncul pada saat defisiensi sudah pada tahap
lanjut
 Asesmen Awal:
 Nama
 Gender
 Umur
 Tinggi badan (TB)
 Berat badan (BB)
 Indeks Massa Tubuh (IMT)
 BB ideal
 & BB ideal terhadap BB sebenarnya
 Perubahan BB 2 minggu – 6 bulan terakhir
 Perubahan nafsu makan
 Ada tidaknya disfagia atau kesulitan menelan
 Ada tidaknya rasa mual, muntah atau diare
 Kadar albumin serum
 Kadar hemoglobin dan hematokrit
 Angka limfosit
 Angka leukosit
 Asesmen Lanjutan:
a) Data sosial ekonomi
– Latar belakang suku, agama, dsb.
– Keadaan ekonomi

b) Data antropometri
– Berat badan (BB), tinggi badan (TB), BB ideal
menurut TB, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan
perubahan berat badan yang abnormal bila ada
– Tebal lemak bawah kulit
– Lingkar lengan atas (LLA)

c) Data laboratorium
– Biokimia darah, urin, dan jaringan yang
berkaitan dengan status protein, zat besi, gula,
penyakit ginjal, hati, jantung, dsb.
e) Data riwayat gizi / diet

– Food recall 24 jam terakhir

– Frekuensi konsumsi makanan

– Catatan konsumsi makanan selama 3 hari

– Penggunaan suplemen zat gizi

– Pengetahuan tentang gizi

– Sikap terhadap makanan

– Alergi terhadap makanan

– Aktivitas fisik

– Penggunaan obat

 Data gizi disimpulkan dalam bentuk konsumsi makanan sesuai kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai