Konsep Kecerdasan
Uraian Materi
Intelegensi berasal dari bahasa latin yang berarti memahami sehingga dapat di
definisikan intelegensi adalah aktifitas atau perilaku yang merupakan
perwujudan dari daya / potensi untuk memahami sesudatu sedangkan
Intelligence quotient atau IQ adalah skor yang diperoleh dari tes intelegensi.
Spearman mengelompokkan intelegensi
dalam dua kategori
melalui gen- gen dalam kromoson. pertumbuhan sel- sel otak terutama pada
saat hamil dan waktu bayi dimana sel otak
jika orang tua cerdas maka akan
bertumbuh dengan pesat . kekurangan zat
melahirkan anak yang cerdas pula
gizi saat pertumbuhan berakibat
(Boeree,2003) berkurangnya jumlah sel otak dari jumlah
normal yang akan mempengaruhi kerja
otak di kemudian hari.
Faktor Lingkungan
lingkungan yang baik adalah
faktor lingkungan llain yang
lingkungan yang dapat memberikan
mempunyai efek positif terhadap
kebutuhan mental bagi si anak serta
kecerdasan anak antara lain :
rangsangan intelektual. kekurangan
hubungan orang tua dan anak, tingkat
rangsangan intelektual pada bayi
pendidikan ibu, dan riwayat sosial
dan balita dapat menyebabkan
budaya.
hambatan pada perkembanagn
kecerdasannya .
03 PART THREE
Pesan yang disampaikan oleh otak jika EPA dan DHA jumlahnya kurang di
akan diteruskan oleh otak maka membran sel mati
neurotransmitter sesuai dengan sehingga hantaran sinyal yang
perintah otak sehingga diteruskan ke akson tidak lancar
perkembangan gerak motorik tubuh akibatnya neurotransmitter tidak
yang dihasilkan menjadi cepat bekerja dan gerak motorik lambat
Hasil Telaah Jurnal
Menurut penelitian Primadianti
(2010)
Hubungan status gizi dengan tingkat kecerdasan intelektual (Intelegence
Quotient-IQ) pada anak sekolah dasar di tinjau dari derajat sosial ekonomi
kedua orang tua dan derajat pendidikan ibu menunjukkan bahwa status gizi
berhubungan dengan IQ anak (anak dengan kondisi gizi lebih rendah
memiliki skor IQ 13 poin lebih rendah sementara anak yang memiliki status
gizi lebih bagus memiliki tingkatan IQ 10 poin lebih banyak)
Menurut Khomsan(2004),
status gizi anak mempunyai dampak positif
terhadap inteligensinya. Status gizi yang Kecerdasan kognitif seseorang erat
baik jika tidak didukung oleh usaha yang kaitannya dengan status gizi seseorang
baik untuk belajar tidak akan memperoleh (Hardinsyah, 2007)
prestasi yang baik. Gizi kurang dapat
mengganggu motivasi anak,
kemampuannya untuk berkonsentrasi, dan
kesanggupannya untuk
belajar dapat disimpulkan prestasi belajar
dapat dipengaruhi oleh status gizi anak.
Hasil Penelitian “Nutritional status and
performance in test of verbal and non-verbal
intelligence in 6 year old children”
Asupan zat besi dan asam folat yang lebih tinggi
memiliki kecenderungan IQ tinggi yang diamayi
dengan volume sel darah yang tinggi dan folat sel
darah merah yang tinggi.
Asupan zat besi, piridoksin dan vitamin c yang tidak
memadai lebih tinggi pada anak dengan IQ total,
verbal dan non verbal dari pada mereka yang IQ
tinggi.
Serta dari hasil pengamatan variabel biokimia dan
antropometri tidaak dapat memprediksi IQ secara
signifikan
Menurut Ghayidayasmin (2010)
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah tingkat
kecerdasan. Kecerdasan sangat berhubungan dengan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan sel-sel otak, dan makanan berpengaruh terhadap
perkembangan sel otak. Apabila makanan tidak mengandung kecukupan zat-
zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama maka akan
menyebabkan perubahan metabolisme otak dan ketidakmampuan otak
untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, otak membutuhkan
zat-zat gizi yang cukup dan seimbang
Effect of Zinc and Iron Supplementation on Appetite, Nutritional
Status and Intelligence Quotient in Young Children