Anda di halaman 1dari 13

Ventilasi Alami

BAYU AJI

170521626030
PARAMETER PERGERAKAN UDARA

Parameter pergerakan udara terkait keberhasilan sistem ventilasi


(penghawaan) alami dapat diukur dari :
– Kenyamanan termal (thermal comfort)
– Luas bukaan udara (opening area)
– Ventilasi silang (cross ventilation)
– Laju udara (air flow)
– Pergantian udara per jam (air changes per hour (ACH))
1. Kenyamanan Termal

– kenyamanan termal adalah keadaan pikiran manusia yang


mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan sekitar.
2. Luas Bukaan Udara (Opening Area)

– Agar sirkulasi udara bejalan dengan baik, diperlukan luas minimal


bukaan udara masuk (inlet) dengan nilai tertentu. Luas ini adalah
nilai rata-rata yang diperlukan untuk ventilasi/penghawaan alami
pada suatu ruang di iklim tropis basah dengan kondisi kecepatan
udara normal (0,6 m/det s/d 1,5 m/det).
3. Ventilasi Silang (Cross Ventillation)

Secara Vertikal
Secara Horizontal

– Ventilasi silang adalah ventilasi/penghawaan dimana pergerakan


udara yang terjadi menyeberang ruangan dengan cara
menyilang, dari bukaan udara masuk (inlet) ke bukaan udara
keluar (outlet).
4. Lajur Udara (Air Flow)

– Laju udara (air flow) adalah jumlah unit


udara (volume atau berat) per satuan waktu
yang melalui sistem ventilasi. Pada
penghawaan alami, sistem ventilasi meliputi
bukaan udara masuk (inlet), bukaan udara
keluar (outlet), dan jalur sirkulasi udara
antara inlet dan outlet.
5. Pergantian Udara per Jam (Air
Changes per Hour)

– Air Changes per hour (ACH)/pergantian udara perjam adalah


jumlah pergantian udara yang terjadi dalam waktu satu jam di
suatu ruang.
FAKTOR DESAIN TERKAIT
PERGERAKAN UDARA DI LUAR
BANGUNAN
– Pergerakan udara yang terjadi diluar bangunan dapat dimodifikasi agar
berbentuk iklim mikro yang dapat menunjang perolehan kenyamanan
termal pada bangunan dan site.
Faktor-Faktor desain yang mempengaruhi pergerakan diluar bangunan:
 Orientasi dan bentuk bangunan
 Dimensi dan proporsi bangunan
 Kermiringan atap bangunan
 Konfigurasi kelompok bangunan
 Kondisi lingkungan
PERBEDAAN SUHU KAWASAN
BERBANGUN DAN TAK
BERBANGUN
– Oke (1981) membuat rumus untuk menghitung perbedaan suhu
lingkungan antara kawasan yang berbangun dengan bila kawasan
Kawasan berbangun tersebut tidak berbangunan:
∆Tmax = 7.45 + 3.97*ln(H/D)
dengan ∆Tmax = perbedaan suhu maksimum, degC
H = ketinggian rata-rata bangunan, m
D = jarak rata-rata antar bangunan, m

Kawasan tak berbangun


MENGHITUNG PANAS BENDA YANG
MENEMBUS ELEMEN BANGUNAN

Dik :
Transmitan dinding (U’dinding) = 3,29 m2degC/W
Adinding = (3)(6) m2
∆T = (30-27)degC = 3 degC.
Dit :
Hitunglah panas yang mengalir dari permukaan luar dinding ke permukaan dalam?
Jwb :
Karena sinar-matahari-langsung tidak mengenai dinding, maka suhu permukaan luar dinding dianggap
sama dengan suhu udara luar!
Panas yang menembus dinding, Qc = A . U . ∆T W.
= (18) (3,29) (3) W.
= 177,7 W.
MENGHITUNG SUHU BENDA OLEH
RADIASI MATAHARI LANGSUNG
Dik :
Adinding = (3)(6) m2
I = 900 W/m2
Ti = 27oC
To = 29oC
αp = cos 30o x 0.59
1. Hitunglah panas permukaan luar dinding!
Jawaban soal 1:
To = 29oC; serapan dinding diabaikan maka αtotal = αp = 0.59. karena matahari mengenai
dinding dengan sudut datang 30o, maka I harus dikalikan dengan cos 30o.
Untuk dinding yang menghadap ke timur, normal, fo = 18.9 W/m2degC
Ts = To + (I . α / fo) OC
= 29 + (900)(cos30)(0.59)/(18.9) oC
= 29 + (900)(0.87)(0.59)/(18.9) oC
= 29 + 24.44
= 53.44 oC
Jadi suhu permukaan luar dinding yang terkena sinar-mathari-langsung (T ) 53.44oC.
MENGHITUNG ALIRAN UDARA
YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEMPERTAHANKAN SUHU RUANG
Dik :
H = (2)(150 W) + (2)(100 W) = 500 W.
ti = 27oC
to = 25oC
Cp = 1025 J/kgoC
Ρ = 1.2 kg/m3.
Dit :
Hitunglah aliran udara yang diperlukan agar suhu ruang dapat dipertahankan?
Rumus Q = H/60Cpρ(ti-to) m3/dtk.
= 500/60(1025)(1.2)(27-25) m3/dtk
= 500/137600 m3/dtk
= 0.003 m3/dtk
Jadi denngan volume aliran udara sebanyak 0.003 m3/dtk sudah cukup untuk
mempertahankan suhu ruangan agar tetap.

Anda mungkin juga menyukai