Anda di halaman 1dari 32

TES INVENTORI MINAT

ALAT TES HOLLAND


Dosen Pembimbing : Umi Nur Kholifah, M.Psi

Kelompok 4
Farhana Putri (1710901010)
Nada Aulia (1710901025)
M Raka Ramadhan. (1720901052)
Nisa Apriyanti (1720901056)
Octanisya Fitri Anzila (1720901062)
Teori Holland Personality dikembangkan oleh John L. Holland
menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan
merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas (keturunan)
dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang
dewasa yang memiliki peranan penting. Selain itu, John L. Holland
juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan
Sejarah pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas
dasar minat.
Perkembangan
Teori Holland Kemudian, setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam
suatu model teori yang disebut model orientasi (the model
orientation). Model orientasi ini merupakan suatu rumpun perilaku
penyesuaian yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan
mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-
beda.
Holland memiliki sudut pandang bahwa secara umum teori karir
personal memiliki elemen tipologi RIASEC, yaitu karakteristik
personal yang berhubungan dengan struktur pekerjaan. Tipologi
RIASEC merupakan enam tipologi yang mencerminkan hubungan
individu dengan lingkungan, yaitu Realistic, Investigative, Artistic,
Social, Enterprising, dan Conventional.
Empat inti dari teori Holland yang diasumsikan Marihu dalam jurnal
Djamal (2014) antara lain:
a. Kebanyakan orang dapat dikategorikan sebagai salah satu dari
enam tipe: Realistik, Ivestigatif, Artistik, Sosial,Enterpraising, dan
Konvensional.
b. Ada enam jenis lingkungan: Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial,
Enterpraising, dan Konvensional.
c. Orang menyelidiki lingkungan-lingkungan yang akan membiarkan
atau memungkinkannya melatih keterampilan-keterampilan dan
kemampuan-kemampuannya.
d. Perilaku seseorang ditentukan oleh interaksi antara
kepribadiannya dan ciri-ciri lingkungannya.
Konsep Dasar Dasar teori Holland yang berasumsi bahwa kepentingan pekerjaan
merupakan salah satu dari aspek kepribadian, dan karena itu
Pilihan Karir deskriptif dalam pekerjaan individu juga terkait dengan deskripsi
Berdasakan dalam kepribadian individu.

Teori Holland
Proposisi asumsi formal (utama) teori Holland, yakni sebagai berikut: (Brown, D
& Associates: 2002)
a. Terdapat enam model lingkungan yaitu realistis, investigative (intelektual),
artistic, sosial, enterprising (giat), dan konvensional
b. Individu akan mencari lingkungan yang membiasakan dirinya untuk melatih
keterampilan dan kemampuan, mengekspresikan sikap dan nilai-nilai
c. Perilaku ditentukan oleh interaksi antara kepribadian dan lingkungan
d. Manusia akan menemukan lingkungan yang kuat dan memuaskan ketika
pola-pola lingkungan tersebut menyerupai pola kepribadian mereka.
e. Manusia cenderung untuk berubah atau menjadi seperti manusia yang
dominan yang ada dalam lingkungannya. Kecenderungan ini akan lebih besar
jika tingkat kongruen antara individu dengan lingkungannya juga besar.
Orang-orang seperti ini yang sangat sulit untuk berubah.
f. Seseorang akan mengatasi inkongruensinya dengan mencari lingkungan yang
baru atau dengan mengubah perilaku prbadi dan persepsi-persepsinya.
g. Interaksi-interaksi timbal balik antara orang dan pekerjaan secara berturut-
turut biasanya menuju kepada satu rangkainya kepuasaan dan kesuksesan.
Typology Holland mengkategorikan atau mengelompokkan individu
kedalam enam tipe kepribadian secara luas, khususnya

(R) realistis,
(I) Investigative
(A) Artistic
(S) Sosial
(E) Enterprising (giat)
(C) Convensional.

Sebagaimana disimpulkan, teori tipe Holland biasanya disebut


dengan model RIASEC dan dalam diagram biasanya menggunakan
heksogen yang telah memberikan representasi visual dari hubungan
antar kepribadian atau jenis pekerjaan.
Teori Holland terhadap pilihan pekerjaan dikembang berdasarkan
beberaPa asumsi lain, yaitu:
a. Kepribadian seorang individu merupakan faktor utama dalam
pilihan pekerjaan/kejuruan.
b. Inventori minat/ketertarikan pada kenyataannya merupakan
inventori kepribadian.
c. Individu mengembangkan pandangan stereotip jenis pekerjaan
yang memiliki relevansi psikologis. Dalam hal ini stereotip
memainkan peran utama dalam pilihan pekerjaan
d. Identitas dan kejelasan sebuah persepsi individu tentang tujuan
dan karakteristik pribadinya berhubungan dengan kejuruan atau
pekerjaan yang lebih berfokus.
e. Seseorang perlu memilih pekerjaan yang sesuai dengan
kepribadiannya untuk dapat menjadikan seseorang tersebut
sukses dan puas dalam sebuah karir.
a. Reslistic (Realistis). Tipe ini termasuk dalam tipe orang yang
berurusan dengan lingkungan yang objektif, konkrit, dan sikap fisik
Tipe-Tipe yang manipulative. Mereka menghindari tujuan dan tugas-tugas
yang menuntut subjektivitas, ekspresi intelektual atau seni, atau
kepribadian kemampuan sosial. Dalam tipe kepribadian ini mereka digambarkan
sebagai pribadi yang maskulin, fisik yang kuat, emosional stabil, dan
Dalam Teori materialistis. Mereka dalam tipe kepribadian ini lebih memilih
Pilihan Karir bidang pertanian, teknik, terampil berdagang, dan pekerjaan yang
berhubungan dengan mesin. Karena itu, mereka lebih menyukai
Menurut kegiatan yang melibatkan keterampilan motoric, peralatan, mesin,
dan struktur seperti olahraga, kepramukaan, kerajinan, dan kerja
Holland toko. Ciri-ciri khususya adalah praktikalitas, stabilitas, konformitas.
b. Investigative (Investigasi). Ini merupakan tipe orang yang
menghadap lingkungan dengan menggunakan akal, memanipulasi
ide, kata, dan juga simbol. Referensi untuk aktivitas-aktivitas yang
memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan
keratif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat
memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan tidak
menyukai aktifitas-aktifitas persuasif, sosial, dan repetitif. Tipe
kepribadian mereka lebih mengarah pada ilmiah, teoritis,
membaca, mengumpulkan, aljabar, bahasa asing, dan aktivitas
kreatif seperi seni, music, dan seni pahat. Berbeda dengan tipe
kepribadian realistis, tipe kepribadian investigasi ini lebih melihat
diri mereka sebagai orang yang tidak ramah, maskulin, gigih, ilmiah,
dan tertutup. Akan tetapi mereka lebih berprestasi terutama dalam
bidang akademik dan ilmiah, namun biasanya buruk sebagai
pemimpin. Contoh-contoh dari okupasi-okupasi yang memenuhi
kebutuhan tipe-tipe investigatif adalah ahli kimia dan ahli fisika.
c. Artistic (Artistik). Biasanya dalam tipe ini individu yang
menghadapi lingkungan dengan menciptakan bentuk-bentuk seni
dan produk. Tipe ini lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
ambiguous, bebas, dan tidak tersistematis untuk menciptakan
produk-produk artistik seperti lukisan, drama, karangan. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, teratur, dan rutin.
Mereka mengandalkan tayangan subjektif dan fantasi dalam
mencari solusi untuk masalah. Individu dengan tipe ini lebih memilih
di bidang musik, seni, sastra, pekerjaan yang berhubungan dengan
drama, dan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan alam. Mereka
juga tidak menyukai kegiatan yang bernuansa maskulin, seperti
perbaikan mobil dan atletik. Dalam tipe ini mereka lebih melihat diri
mereka sebagai pribadi yang tidak ramah, feminism, penurut,
introspektif, sensitive, ekspresif, independen, implusif, dan
fleksibel.
d. Social People (Sosial). Tipe ini adalah orang-orang yang
menghadapi lingkungan dengan menggunakan keahliannya dalam
berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Mereka dengan
tipe kepribadian ini dilambangkan dengan ketrampilan sosial dan
kebutuhan untuk interaksi sosial. Mereka lebih memilih dibidang
pendidikan, terapeutik, dan pekerjaan/panggilan religious dan
aktivitasnya seperti beribadah, pemerintah, layanan masyarakat,
music, membaca, dan drama. Dalam hal ini mereka lebih melihat
diri mereka sebagai individu yang ramah, alami, ceria, konservatif,
bertanggung jawab, berprestasi, dan penerimaan dirinya baik.
Beberapa ciri khusus adalah kerja sama, bersahabat, persuasif, dan
bijaksana.
e. Enterprising (Giat). Dalam tipe ini orang yang menghadapi
lingkungan dengan cara mengekspresikan kualitas petualang,
dominan, antusias, dan impulsive. Tipe ini lebih dicirikan sebagai
pribadi yang persuasive, verbal, terbuka, menerima diri, percaya
diri, agresif, dan exhibitionistic (suka menunjukkan kemampuan
yang dimilikinya). Mereka lebih suka dalam bidang penjualan,
pengawasa, dan pekerjaan yang berkaitan dengan kepemimpinan
dan kegiatan yang dapat memuaskan kebetuhan yang dominasi,
ekspresi verbal, pengakuan, dan kekuasaan. Ciri-ciri kasnya adalah
ambisi, dominasi, ptimisme, dan sosiabilitas.
f. Conventional (Konvensional). Merupakan tipe orang yang
menghadapi lingkungan dengan memilih tujuan dan kegiatan yang
membawa persetujuann sosial. Untuk pendekatan mereka terhadap
masalah adalah stereotip, benar, dan tidak orisinil. Pada tipe ini
mereka menciptakan kerapihan, ramah, terkesan konservatif.
Mereka lebih memilih tugas yang berhubungan dengan
ketatausahaan/administrasi, banker, penaksir harga, ahli pajak,
programmer, dan pemegang buku. Memandang diri sebagai teratur,
mudah menyesuaikan diri, dan memiliki keterampilan-keterampilan
kelrikal dan numerikal. Beberapa ciri-ciri khasnya adalah efisiensi,
keteraturan, praktikalitas, dan kontrol diri (Mustaqim, 2019; Eny,
2019)
Lingkungan
Berdasarkan
Lingkungan realistis berkaitan dengan konkret, tugas-tugas fisik
Tipe yang membutuhkan keterampilan mekanik, ketekunan, dan
gerakan fisik. Hanya membutuhkan sedikit keterampilan
Kepribadian interpersonal yang diperlukan. Pengatauran realistis umum
Dalam Teori termasuk stasiun pengesian, toko mesin, pertanian, sebuah situs
konstruksi, dan toko tukang cukur.
Pilihan karir
Menurut
Holland
Lingkungan investigasi memerlukan penggunaan kemampuan
abstrak dan kreatif daripada pandangan perspektif pribadi. Masalah
yang dihadapi juga dapat bervariasi dalam tingkat kesulitan, tetapi
mereka biasanya diselesaikan dengan menerapkan keterampilan
intelektual dan alat-alat.
Lingkungan Seni menuntut penggunaan kreatif dan penafsiran
bentuk artistic. Pekerjaan ini biasanya memperlukan keterlibatan
intens untuk waktu yang lama. Keadaan lingkungan yang sesuai
dengan tipe ini antara lain ruang latihan, ruang konser, studio lari,
kamar kerja, perpustakaan, dan seni atau studi music.
Lingkungan Sosial menuntut kemampuan untuk menafsirkan dan
memodifikasi perilaku dan minat menusia dalam merawat dan
berinteraksi dengan orang. Situasi kerja umum termasuk ruang
kelas sekilah dan perguruan tinggi, kantor konseling, rumah sakit
jiwa, gereja, kantor pendidikan, dan pusat-pusat rekreasi.
Lingkungan Enterprising ini membutuhkan verbal dalama
mengarahkan atau meyakinkan orang. Pekerjaan yang
membutuhkan pengaturan yang tepat dan mengarah,
menendalikan, atau merencanakan suatu kegiatan yang lain.
 Lingkungan Konvensional ini termasuk melibatkan sistematis,
konkrit, pemrosesan rutin dari informasi verbal dan matematika.
Situasi kerja yang dibutuhkan seperti bank, sebuah perusahaan
akuntasi, kantor pos, ruang file, dan kantor bisnis.
Tujuan dari eksplorasi karir dan konseling yang menggunakan teori
Holland (1997) adalah untuk membantu kelompok-kelompok
Kedudukan konseli dalam mengidentifikasi pekerjaan yang termasuk
didalamnya para pekerja yang memiliki karakteristik kepribadian
dan yang sama seperti mereka sendiri. Holland mengklaim bahwa
Penggunaan individu yang berusaha keluar dari lingkungan pekerjaannya dengan
sikap dan nilai mereka yang memungkinkan mereka menggunakan
Teori Holland keterampilan dan kemampuannya, konsekuensi mereka bahwa
individu dalam pekerjaan yang sama akan memiliki kepribadian
yang sama pula.
Secara umum Gibson dan Mitchell menjelaskan beberapa
implikasi teori karir terhadap konseling karir, yakni konselor
penting untuk:
a. Memahami proses dan karakteristik perkembangan manusia
Implikasi Teori termasuk kesiapan untuk belajar dan keberhasilan dalam
melaksanakan suatu tugas tertentu sesuai dengan tahapan
karir Holland perkembangnnya
b. Memahami kebutuhan dasar manusia, termasuk kebutuhan
Terhadap khususnya yang berhubungan dengan perkembangan karir dan
pengambilan keputusan
Bimbingan c. Dapat melakukan assesmen serta menerapkan dalam relasi
dan Konseling konseling yang bervariasi
d. Memahami dan mampu memabntu klien
karir e. Memahami perubahan cepat secara tepat serta perlunya
penggunaan teori dan riset-riset mutahir sebagai dasar
pelaksanaan konseling.
Peran yang dapat dilakukan konselor dalam memberikan layanan
bimbingan karir:
a. Membantu membuat keputusan dengan memberikan informasi
yang diperlukan
b. Membantu membuat beberapa keputusan karir (bukan satu) yang
saling berkaitan
c. Membantu memahami dan mengembanhkan sifat-sifat yang
dimiliki untuk mencapai keputusan karir yang telah dibuatnya.
Kumpulan
Inventori dan SDS adalah jenis inventori yang dikembangkan Holland melalui
adaptasi dan penyempurnaan Vocational Preference Inventory (VPI)
Pengukuran yang dibuat tahun 1958. SDS sudah mengalami revisi sebanyak tiga
kali dan terakhir tahun 2001, dan telah digunakan dan diadaptasi
Individu dan lebih dari 20 bangsa di dunia dengan versi lebih dari 15 bahasa, dan
telah terbukti melalui berbagai penelitian dalam mengukur tipe
Lingkungan kepribadian dan memberikan [rediksi tentang karier yang
sesuaibagi siswa dan mahasiswa serta bagi mereka yang sudah
Sesuai berada dalam dunia kerja.
dengan Teori
Holland
Test Inventory Personal Survey (TIPES) yang dikembangkan terdiri
dari enam dimensi, yang dikenal dengan RIASEC (Realistik,
Investigatif, artistik, Sosial, Enterprising, dan Konvensional). Masing-
masing dimensi tersebut akan diperbandingkan kepada pengisi
melalui empat indikator yaitu: minat dan keterlibatan dalam suatu
aktifitas, persepsi diri terhadap kemampuan melakukan suatu
bidang/keahlan, minat dan ketertarikan terhadap bidang pekerjaan
atau jabatan tertentu, penilaian diri untuk dapat mengerjakan
bidang-bidang keahlian tertentu (Permana, Marti, suranata, 2018).
Self Directed Search From Career Planning (SDS From CP) secara
khusus didesain untuk profesional dan orang dewaa yang sedang
berada dalam masa transisi (Holland, Powell, Fritzsche, 1994).
Bahkan jika digunakan secara tepat material yang terdapat dalam
SDS From CP juga dapat digunakan untuk membuat perencanaan
karir jangka panjang, mempersiapkan aktivitas secara profesional,
dan merencanakan pekerjaan yang melibatkan pendidikan di
perguruan tinggi. SDS sudah mengalami revisi sebanyak tiga kali
dan terakhir pada tahun 2001, dan telah digunakan dan diadaptasi
lebih dari 20 bangsa di dunia dengan versi lebih dari 15 bahasa, dan
telah terbukti melalui berbagai penelitian dalam mengukur tipe
kepribadian dan memberikan [rediksi tentang karier yang
sesuaibagi siswa dan mahasiswa serta bagi mereka yang sudah
berada dalam dunia kerja.
Vocational Preference Inventory (VPI) adalah inventori minat
kepribadian pensil dan kertas yang objektif serta digunakan dalam
asesmen pekerjaan dan karier (Holland dalam Robert, 2013). Dalam
hal ini, VPI mengukur 11 dimensi dan mencakup enam tema
kepribadian yaitu Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Wirausaha
dan Konvensional. Yang lebih dikenal dalam istilah RIASWK, dan
ditambahkan dimensi-dimensi lain yaitu kendali diri,
Maskulinitas/Feminitas, Status, Kejarangan, dan Menyetujui. Soal-
soal tes pada VPI terdiri dari 160 pekerjaan, dimana peserta tes akan
menyatakan perasaannya dengan menandai y (ya) atau t (tidak).
Dalam waktu pengerjaanya, untuk tes VPI tergolong singkat dari 15
menit sampai 30 menit pengerjaanya dan ditujukan untuk individu
yang berusia 14 tahun ke atas dengan intelegensi normal.
Dengan menggunakan model heksagonal, Holland
mengembangkan kode-kode pekerjaan sebagai dasar
mengelompokkan lingkungan kerja. Misalnya, Arsitek lanskap diberi
kode sebagai RIA (Realistik, Investigatif, Artistik) karena pekerjaan
ini dikenal bersifat teknis dan terampil (Komponen Realistik) dan
memerlukan keterampilan secara ilmiah atau science (Komponen
Investigatif) serta juga menuntut bakat (Komponen Artistik). Maka
yang paling esensial bagi Arsitek Lanskap adalah komponen
Realistis dan menempatkan masing-masing komponen Investigatif
serta Artistik pada urutan kedua dan ketiga. Dengan cara serupa
pula Holland juga memberikan kode untuk jurusan kuliah yang
berbeda.
John Lewis Holland sendiri telah menguji coba Self Directed Search
(Holland, 1970). Kepada 5000 subjek yang berbeda dalam hal
kepribadian dan minatnya, berikut terdapat beberapa hasil uji coba
yang dilakukan adalah:
1. 50 persen dari mereka para subjek yang menyukainya dari SDS
Penelitian 2. dan pada subjek yang lain terdapat masalah dengan hasilnya dan
setelahnya menggunakan layanan konseling atau bimbingan dalam
Pada Teori perihal interpretasi.
Holland 3. SDS berlaku untuk rentang usia yang luas alias seluruh kalangan
dari anak-anak hingga lansia
4. SDS memiliki karakteristik sebuah kedekatan, pengarahan
langsung pada diri sendiri, kelengkapan, kemandirian,
pengembangan pribadi dan perlindungan.
Dan ditambahkan sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh La
Barbera dalam Robert (2013) menggambarkan penerapan SDS
dalam studi yang melibatkan 463 Assisten Dokter( Physician
assistant-PA) hasilnya diketahui sangat puas dalam pekerjaan
mereka, PA merupakan profesi medis yang memberikan perawatan
di bawah pengawasan dokter yang berlisensi. Dalam halnya
validitas prediktif SDS yang pernah telah diselidiki oleh Holland
sendiri, dan secara emik, temuan-temuan yang ada
mengindikasikan bahwa SDS memiliki efisiensi prediktif sedang
hingga tinggi, ini di pengaruhi usia sampel, lamanya interval waktu,
kategori yang spesifik yang diprediksi.
ada sebuah penelitian hubungan kepribadian-lingkungan yang
dilakukan oleh (Furnham et all,1995 dalam Robert, 2013). Tujuan
dari penelitian untuk mendukung teori holland yang menyatakan
bahwa semakin relevan antara kepribadian-lingkungan, dan pada
kepuasan kerja harusnya semakin besar .Namun penelitian tersebut
gagal. Dari beberapa sampel dari inggris hubungannya lemah atau
tidak ada, yang menandakan bahwa VPI tidak digunakan di luar
kebudayaan amerika. Berarti hanya relevan dengan budaya
amerika.
Teori Holland Personality dikembangkan oleh John L. Holland
menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan
merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas (keturunan)
dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang
Kesimpulan dewasa yang memiliki peranan penting. Selain itu, John L. Holland
juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan
pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas
dasar minat.

Anda mungkin juga menyukai