Anda di halaman 1dari 65

PREEKLAMPSIA BERAT

Shaza Belladona 1740312428


Nikita Shalifa 1840312449

Preseptor :
dr. Muslim, Sp.OG (K)
1
PENDAHULUAN

2
Definisi: Preeklampsia Berat

Preeklamsia berat adalah preeklamsia dengan


tekanan darah sistolik ≥160 mmHg
dengan tekanan darah diastolic ≥110
mmHg yang terjadi selama kehamilan
dengan atau tanpa proteinuria

3
Latar Belakang

830 wanita meninggal


akibat komplikasi
kehamilan maupun
persalinan

ASEAN Statistical Report on


Millennium Development Goals
2017, angka kematian ibu di
Indonesia pada tahun 2015
menempati urutan kedua tertinggi
dengan 305/100.000 kelahiran hidup
dengan 4.999 kasus.

4
komplikasi
cerebrovaskular
dan cardiovaskular

disseminated
resiko gagal
ginjal akut PE intravaskular
coagulation

kem
atian
ibu
5
hami
Latar Belakang

tidak ada
Tidak ada
Kasus banyak kepedulian tenaga
kepedulian ibu
kesehatan

6
2
TINJAUAN
PUSTAKA

7
Definisi

Preeklamsia berat  preeklamsia dengan :


• TDS ≥160 mmHg
• TDD ≥110 mmHg
• Dengan atau tanpa disertai proteinuria

> 20 minggu
8
Faktor Risiko

Riwayat
Kehamilan
Nullipara Preeklamsia Obesitas
multifetus
sebelumnya

Riwayat
Riw keluarga
hipertensi atau
preeklamsiaDM Usia tua
ggn ginjal
Gestasional
kronik
9
Etiologi dan Patofisiologi

Teori iskemia
Teori Teori intoleransi
plasenta, radikal Teori adaptasi
vaskularisasi imunologik ibu-
bebas, dan kardiovaskular
plasenta janin
disfungsi endotel

Teori defisiensi Teori stimulus


Teori genetic
besi inflamasi

10
Etiologi dan Patofisologi
• “The Diseases of Theories”
• Pada implantasi normal
terjadi remodelling arteri
spiralis karena diinvasi oleh
trofoblas endovaskular.
• Pada preeklamsia terjadi
invasi trofoblastik
inkomplet karena invasi
trofoblas yang dangkal.
11
Patogenesis

12
Patogenesis

13
Diagnosis PEB
 Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar kreatinin
serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan atau adanya nyeri di
daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
Edema Paru
Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta:
Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan absent or reversed end diastolic
velocity (ARDV)

14
Kriteria hipertensi dalam kehamilan
Kondisi Kriteria
Hipertensi gestasional TD > 140/90 mmHg setelah 20 minggu dimanasebelumnya
normotensi tanpa diikuti gejala preeklampsi
Preeklampsi : Hipertensi dengan
Proteinuria ≥ 300mg/ 24 jam, atauRasio Protein urin: kreatinin ≥ 0.3, atauDipstick
1+ menetap

Atau
Trombositopeni Trombosit < 100.000/ul
Gangguan ginjal Level kreatinin > 1.1 mg/dL atau meningkat 2x lipat dari normal

Gangguan liver AST & ALT Meningkat 2x diatas batas normal


Cerebral Symptoms Sakit kepala, gangguan penglihatan, konvulsi
Pulmonary edema Sesak nafas, ronkhi
Microangiopathic hemolysis Peningkatan LDH
Gangguan pertumbuhan janin OligohidramnionFGRAdanya (Absent or Reversed end Diastolic
Velocity) ARDV

15
Diagnosis Banding

Hipertensi gestasional
adalah timbulnya hipertensi
Hipertensi kronik adalah
dalam kehamilan pada
hipertensi pada ibu hamil
wanita yang tekanan darah
yang sudah ditemukan Preeklamsi/eklamsi atas
sebelumnya normal dan
sebelum kehamilan atau dasar hipertensi kronis
tidak mempunyai gejala-
yang ditemukan pada umur adalah timbulnya preeklamsi
gejala hipertensi kronik atau
kehamilan kurang dari 20 ataueklamsi pada pasien
preeklamsi/eklamsi (tidak
minggu, dan yang menetap hipertensi kronik.
disertai proteinuri). Gejala
setelah 12 minggu pasca
ini akan hilang dalam
persalinan.
waktu< 12 minggu
pascasalin

16
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan
Preeklamsi : Preeklamsi Ber laboratorium:(bila
urin lengkap at : tersediasarana &
prasarana)

Pemeriksaan elektrolit Na,


Pemeriksaan Hb,Ht, K, Ca, dan Cl;kadar
Lekosit, Trombosit,urin glukosa, Urea N, Kreatinin, Pemeriksaan USG
lengkap. SGOT,SGPT, analisa gas
darah, asam urat darah.
17
Penatalaksanaan

Terminasi kehamilan
• Beratnya penyakit, kematangan janin, kondisi ibu-janin, serta
kondisi serviks

Medikamentosa
• MgSO4
• Obat anti hipertensi
• Glukokortikoid 18
Manajemen
preeklampsia

19
Manajemen
PEB

20
kriteria terminasi segera pada PEB

21
Pencegahan

Pemberian aspirin 60-80 mg/hari (akhir TM I)

Pemberian vit. C dan E

Asupan garam dikurangi

Tirah baring

22
Prognosis

Bergantung pada umur gestasi janin, ada tidaknya


perbaikan setelah perawatan, kapan dan bagaimana
proses bersalin dilaksanakan, dan apakah terjadi
eklampsia

Kematian ibu antara 9.8%-25.5%

kematian bayi 42.2% -48.9%

23
Komplikasi
Solusio Hemolisi Perdara
Plasenta Edemas han otak
Sindrom paru
Kelainan
HELLP Nekrosis
DIC
mata
(hemolisi dan hati
(Dissemi
s, Kelainan nated
Prematu
ginjal
elevated Intravas
ritas
liver cular 24
3 LAPORAN KASUS

25
Identitas
Nama : Ny. SM

No. MR :267076

Umur : 40 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Painan

Agama : Islam

Tanggal Masuk RS : 28 Maret 2019 26


Anamnesis

Seorang pasien wanita umur 40 tahun datang ke IGD RSUD dr.M.Zein


Painan pada tanggal 28 Maret 2019 dengan diagnosis G3P2A0H2
gravid preterm 34-35 minggu + PEB

Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan pandangan kabur sejak 6
jam sebelum masuk rumah sakit 27
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

• Pandangan kabur sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit


• Nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu
• Kaki bengkak ada sejak usia kehamilan 7 bulan
• Riwayat kejang tidak ada
• Riwayat nyeri pinggang menjalar ke ari-ari tidak ada
• Riwayat keluar lendir campur darah dari kemaluan tidak ada
• Riwayat keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada
• Riwayat keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada
• Mual tidak ada, muntah tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada

28
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Pasien tidak haid sejak 8,5 bulan yang lalu


• HPHT lupa, TP sulit dinilai
• Gerak anak sudah dirasakan sejak 4,5 bulan yang lalu, gerak
dirasakan aktif
• Riwayat Hamil Muda : tidak ada mual, muntah dan PPV
• Riwayat Hamil Tua : tidak ada mual, muntah dan PPV
• Riwayat ANC 2x ke Bidan, tidak ditemukan hipertensi
• Menarche usia 13 tahun , siklus tidak teratur, lamanya 4-7 hari,
banyaknya 3-4x ganti duk sehari. Nyeri haid (-)

29
RIWAYAT KEHAMILAN/PERSALINAN/ABORTUS (
G3P2A0H2)

1. 2006/perempuan/3000 gr/aterm/normal
2. 2010/laki-laki/3000 gr/aterm/normal
3. Sekarang

30
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien tidak pernah menderita penyakit


jantung, hati, paru, ginjal, hipertensi, dan
diabetes melitus

31
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA

Tidak ada keluarga yang menderita


penyakit keganasan, keturunan, menular
atau kejiwaan

32
RIWAYAT PEKERJAAN, SOSIAL EKONOMI,
KEJIWAAN & KEBIASAAN

• Riwayat Perkawinan : 1x tahun 2004


• Riwayat Kontrasepsi : Ada (pil kb)
• Riwayat Pekerjaan : Ibu rumah rangga
• Riwayat Kebiasaan : Tidak pernah mengkonsumsi
alkohol, rokok, dan narkoba.

33
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Sedang
• Kesadaran : CMC
• Tinggi Badan : 155 cm
• Berat Badan : 70 kg
• BMI :29,16 kg/m2 (pre-obesitas)
• Tekanan Darah :190/120 mmHg
• Nadi : 100 x/menit
• Nafas : 20 x/menit
• Suhu : 36,7 ºC

34
STATUS GENERALISATA
• Kulit : turgor kulit baik
• KGB : tidak teraba pembesaran KGB
• Kepala : normochepal
• Rambut : hitam dan putih
• Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
• Telinga : tidak tampak kelainan
• Hidung : tidak tampak kelainan
• Tenggorokan : tidak tampak kelainan
• Gigi dan Mulut : tidak ada Caries dentis dan tidak ada periodontitis
• Leher : pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, JVP 5-2 cmH20

35
STATUS GENERALISATA
Dada
Paru :
• Inspeksi : simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis
• Palpasi : fremitus kiri = kanan
• Perkusi : sonor kanan dan kiri
• Auskultasi : vesikuler normal, rhonki-/-, wheezing -/-
Jantung:
• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : iktus kordis teraba 2 jari medial linea midclavicula sinistra RIC V
• Perkusi : batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : S1-S2 reguler, bising tidak ada, gallop tidak ada

36
STATUS GENERALISATA

• Abdomen : status obstetri


• Punggung : tidak tampak kelainan
• Genitalia : status obstetri
• Anus : RT tidak dilakukan
• Ekstremitas : refill kapiler < 2s, edema (-), refleks fisiologis +/+, reflek
patologis -/-

37
STATUS OBSTETRI
Abdomen
• Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan
preterm
Linea mediana hiperpigmentasi, Striae (+), Sikatrik (-)
• Palpasi :
Leopold 1 : Fundus uteri 3 jari dibawah Prosesus Xipoideus
Teraba massa besar, lunak dan noduler
Leopold 2 : teraba tahanan terbesar di kiri ibu dan bagian-bagian
kecil di kanan ibu
Leopold 3 : teraba massa bulat, keras dan melenting

38
STATUS OBSTETRI
Leopold 4 : tidak dilakukan
TFU : 31 cm, TBA : 2790 gr
HIS :-
• Auskultasi : DJJ = 143-151 x/menit

Genitalia
• Inspeksi : Vulva dan uretra tenang, PPV (-)
• Pemeriksaan dalam : pembukaan (-), ketuban (+), teraba kepala

39
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• BJ :
• Protein : +++
• Hb : 12,1 gr/dl
• pH : 6,5
• SGOT/SGPT : 45 / 15 u/l • Glukosa :-
• Leukosit : 12.200/mm3 • L : 1-2 / LPB
• Ur / Cr : 9 / 0,5 mg/dl • Bilirubin :-
• Trombosit : 184.000 /mm3 • E :-
• GDS : 65 mg/dl • Urobilin : normal
• Ht : 40% • Silinder : -
Kesan: SGOT meningkat, Keton : -
ureum, kreatinin menurun, • Kristal : -
• Epitel :-
hipoglikemia
• Kesan: proteinuria 40
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Janin hidup tunggal intrauterin
presentasi kepala
• Aktivitas gerak janin aktif
Biometri:
BPD : 8,09cm
AC : 28,88 cm
FL : 6,19 cm
EFW : 2029 gr
AFI : 14,31cm
Plasenta tertanam di korpus
depan grade 2-3
Kesan : sesuai gravid 34-35
mnggu 41
PEMERIKSAAN PENUNJANG

42
DIAGNOSIS

• G3P2A0H2 Gravid preterm 34-35 minggu + impending eklampsia


• Janin hidup tunggal intra uterin

43
TATALAKSANA
Kamis, 28 Maret 2019
• Inform consent SCTPP
• Rencana SCTPP elektif
• Pantau KU, VS, PPV, TD
• IVFD RL 20 tpm
• Inj Dexamethason 2x2 amp
• Regimen MgSO4
• Metildopa 3x500 mg
• Nifedipin 1x30 mg
• Rawat kebidanan
44
FOLLOW UP
Jumat / 29 Maret 2019
S/ Pandangan mata kabur tidak ada
Pusing tidak ada
Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari tidak ada
Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan tidak ada
Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada
Keluar darah dari kemaluan tidak ada

O/ KU: sedang Kes: CMC TD: 160/100 Nadi: 80


Nafas: 20 Suhu: 36.5
Abdomen: - TFU: 31cm - TBA: 2000gram
- HIS (-) - DJJ: 143-153
Genitalia: - V/U: tenang - Pembukaan: 0
- ketuban (+) teraba kepala

45
FOLLOW UP
A/ G3P2A0H2 gravid preterm 34-35minggu + PEB

P/
• VFD Ringer Laktat 20tpm
• MgSO4 dosis maintenance
• Dopamet 3x500 mg
• Pantau HIS, DJJ, PPV, TTV
• Inj Dexametasone 2x2 amp

46
46
FOLLOW UP
Kamis/ 4 April 2019
S/ Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari tidak ada
Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan tidak ada
Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada
Keluar darah dari kemaluan tidak ada

O/ KU: sedang Kes: CMC TD: 160/100 Nadi: 82


Nafas: 20 Suhu: 36.5
Abdomen: - TFU: 31 cm - TBA: 2000gram
- HIS (-) - DJJ: 140-151
Genitalia: - V/U: tenang - Pembukaan: 0 47
- ketuban (+)
FOLLOW UP
A/ G3P2A0H2 gravid preterm 34-35minggu + PEB

P/
• VFD Ringer Laktat 20tpm
• Dopamet 3x500 mg
• Pantau HIS, DJJ, PPV, TTV
• Rencana SC besok , puasa

48
FOLLOW UP

Jumat/ 5 April 2019


Telah dilakukan SCTPP pukul 15.30 WIB, lahir bayi perempuan
dengan berat badan 2000 gram, panjang badan 47 cm, A/S: 7/8,
Plasenta lahir 1 buah per abdominal, lengkap, berat 250 gr,
panjang tali pusat 50 cm, segar.

S/ Demam tidak ada


Nyeri pada bekas luka operasi ada
BAB dan BAK dalam batas normal
49
FOLLOW UP
O/ KU: sedang Kes: CMC TD: 170/110 Nadi: 86 Nafas:
20 Suhu: 36.8
Abdomen: - TFU: 2 jari dibawah pusat - Kontraksi baik Genitalia : -V/U:
tenang - PPV: tidak ada
- Lokhia: ada, merah kehitaman

A/ P3A0H3 post SCTPP ai PEB + NH 1

P/ - IVFD Ringer Laktat 20tpm


- Inj Kalnex
- Inj vit K, vit C
- Inj Ceftriakson
- Misoprostol
- Dopamet 2x500 mg 50
- As. mefenamat 3x500mg
FOLLOW UP
Sabtu/6 April 2019
S/ Demam tidak ada
Nyeri pada bekas luka operasi ada
BAB dan BAK dalam batas normal

O/ KU: sedang Kes: CMC TD: 160/100 Nadi: 88


Nafas: 20 Suhu: 36.5
Abdomen: -TFU: 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi baik
Genitalia: - V/U: tenang
- PPV: tidak ada 51
- Lokhia: ada, merah kehitaman
FOLLOW UP

A/ P3A0H3 post SCTPP a.i PEB + NH 2

P/
- IVFD Ringer Laktat
- Cefixime 2x200mg
- As. Mefenamat 3x500mg
- Dopamet 2x500 mg

52
4
DISKUSI

53
datang
diagnosi
Diskusi
ke IGD
RSUDs
ditegakk
M Zein
an
dengan
berdasa
diagnos
rkan
is
anamne
G3P2A
sis,+
0H2
pemerik
PEB
54
HPHT

Keluhan Utama
5Lupa
November 2017
Pemeriksaan fisik
Pasien kontrol
kehamilan ke POLI Pemeriksaan penunjang
TD160/110
RSUD M. Zein Painan TD 190/100mmHg
mmHg

Proteinuria: +3
trombositopenia

55
ditemukan TD
PEB: TD 190/100
>160/110
mmHg usia
kehamilan >
mmHg 34-
kehamilan
20 minggu
Proteinuria
≥+2 atau
35 minggu
>5gr/24jam
proteinuria +3
56
BMI 29,16
BMI 31,8

Obesitas
Preobesitas

F. Risiko preeklampsia wanita


hamil dengan obesitas 3x risiko
mengalami preeklampsia
57
• Inform consent SCTPP
• Pemantauan vital sign HIS, DJJ dan PPV
• Pemasangan kateter urin
• Pemberian MgSO4 dosis inisial 8mg secara IM,
dan MgSO4 dosis maintenance dosis 4mg IM
habis dalam 8 jam.
• Pemberian obat pematangan paru Dexametason
2x2amp
• Pemberian obat dopamet 3X500 mg.

58
Pemasangan kateter urin

mengoreksi keseimbangan input dan output cairan

preeklampsia terjadi perubahan fungsi ginjal → menurunnya


aliran darah ke ginjal → oliguria sampai anuria
59
• Regimen MgSO4 →terapi lini utama pada pasien preeklampsia.
• Loading dose 4 gr MgSO4 40% dalam 100 cc Nacl: habis dalam 30
menit (73 tpm)
• Dosis maintainance 6 gr MgSO4 dalam 500 cc RL selama 6 jam (28
tpm).
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4 (12,5 ml larutan
MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan untuk loading dose dan
MgS04 dosis maintenece 2 g bokong kiri, 2 g bokong kanan dalam 6
jam.

60
menstabilkan aliran darah
Dopamet → gol. α2-agonis anti hipertensi yang aman
untuk ibu hamil uteroplasenta dan
sentral (metildopa)
hemodinamik janin

menstimulasi reseptor α2-adrenergik di


otak → mengurangi aliran simpatik
dari pusat vasomotor di otak → dosis oral 500mg 2 kali sehari setelah
menurunkan denyut jantung, cardiac makan
output, resistensi perifer, aktivitas
renin plasma, dan refleks baroreseptor 61
5 KESIMPULAN

62
Preeklamsi bila tidak segera
Kurangnya kepedulian ibu
ditangani dengan baik akan ketidakperhatiannya bidan
untuk melakukan
jatuh ke dalam fase yang dalam mengontrol ibu hamil
pemeriksaan teratur pada
lebih sulit yakni menjadi dengan baik di daerahnya
bidan
preeklampsia berat.

mengenali tanda dan gejala menurunkan angka kematian ibu dan


preeklampsia pada ibu hamil sedini bayi
mungkin
63
TERIMA KASIH

64
• dr. Aldhi
• dr. David
• Dinda : Apakah syarat pemberian MgSO4 terpenuhi pada
pasien ini?
• Ulfah : Berapa lama pasien PEB dirawat? Kapan boleh
dipulangkan?
• dr. Muslim, Sp.OG(K)

65

Anda mungkin juga menyukai