Syahril pasaribu
Subbagian Infeksi Tropis
BIKA FKUSU
Penyebab
• Clostridium tetani
•Bentuk batang
•Anaerob
•Gram positif
•Membentuk spora
•Sensitif terhadap panas
eksotoksin vegetatif
Tetanospasmin
klinis tetanus
Patogenesis :
Tetanospasmin bekerja di SSP dengan cara :
1. Menghalangi transmisi neuromuskular
menghambat lepasnya acethyl choline dari
terminal nerve di otot
2. Mengganggu fungsi refleks synaptic di spinal
cord karakteristik spasme tetanus (seperti
keracunan strychnine)
3. Kejang mungkin ok. Pengikatan toksin oleh
gangliosid serebral
4. Gangguan ANS : berkeringat, hipertensi,
takikardi, aritmia, catecholamine dalam urin
Cara transmisi
• C. tetani bisa bertahan bertahun di tanah dan feses
hewan. Setelah masuk tubuh manusia melalui luka dan
suasana anaerob, spora berkembang menjadi bentuk
vegetatif dan melepaskan toksin.
2. Cephalic tetanus :
• Jarang, MI : 1-2 hari
• Berasal dari : Otitis media, luka di wajah, kepala,
benda asing di rongga hidung.
• G/ : disfungsi Nervus III, IV, VII, IX, dan XI
• Bisa diikuti dengan Generalized tetanus
3. Generalized tetanus (Tetanus klasik) :
• Trismus : kekakuan otot maseter, mulut
terkunci, gejala utama (50%)
• Risus sardonicus : kekauan otot wajah
• Kaku kuduk : kekakuan otot leher
• Anak lemas, mudah terangsang
• Abdominal rigidity : kejang dinding perut
• Opisthotonus : kekakuan otot tulang belakang
• Kejang umum, kesadaran tetap baik setelah
kejang. Kejang spontan dan rangsang
• Spasme laring & otot pernafasan
sumbatan sal.nafas, sianosis, asfiksia
• Disuria, retensi urin
• Kompresi fraktur + perdarahan dalam otot
• Temp. sedikit meninggi, tek.darah tak stabil,
takikardi meninggal
Kejang
ICU
Kejang (-) Kejang (+)