Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN BAYI BARU

LAHIR DAN NEONATUS


 Asuhan pada bayi baru lahir adalah asuhan yang
diberika npada bayi dalam 24 jam pertama, apabila
bayi tidak mengalami masalah apapun.
 Sedangkan pada asuhan neonatus adalah asuhan
yang diberikan pada bayi sampai usia 28 minggu
setelah kelahiran yang dibagi pada beberapa
jadwal kunjungan.
 Asuhan ini berupaya untuk melakukan skrining
terhadap bayi besertakomplikasinya secara . dini.
Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan
pendekatan komprehensif (MTBM)

 Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan


infeksl bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah.
 Perawatan tali pusat.
 Imunisasi Hep B 0 bila belum diberikan pada saat
lahir
 Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberlkan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di
rumah dangan menggunakan Buku KIA
 Penanganan dan rujukan kasus
Melakukan penilaian terhadap bayi baru lahir

 Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa


kesulitan
• Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
• Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap –
megap atau lemah maka segera lakukan tindakan
resusitasi bayi baru lahir.
Pelaksanaan kunjungan neonatus dan bayi baru
lahir

 Kunjungan I
 Dilakukan pada 6 jam pertama setelah persalinan:
 Menjaga agar bayi tetap hangat dan kering.
 Menilai penampilan bayi secara umum yaitu
bagaimanapenampakan bayi secara keseluruhan dan
bagaimana iabersuara yang dapat menggambarkan
keadaankesehatannya.
 Tanda-tanda pernapasan, denyut jantung dan suhu
badanpenting untuk diawasi selama 6 jam pertama.
 Memeriksa adanya cairan atau bau busuk pada tali
pusat,menjaga tali pusat agar tetap bersih dan kering.
 Pemberian ASI awal.
 Kunjungan II
 Pada hari ke-3 setelah persalinan:
 Menanyakan pada ibu mengenai keadaan bayi

 Menanyakan bagaimana bayi menyusui.

 Memeriksa apakah bayi terlihat kuning (ikterus)

 Memeriksa apakah ada nanah pada pusat bayi dan


apakahbaunya busuk.
 Kunjungan III
 Pada minggu ke-2 setelah persalinan:
 Tali pusat biasanya sudah lepas pada kunjungan 2minggu
pasca salin
 Memastikan apakah bayi mendapatkan ASI yang cukup

 Bayi harus mendapatkan imunisasi berikut :

 BCG untuk mencegah tuberculosis


 Vaksin polio I secara oral.
 Vaksin hepatitis B
 Kunjungan IV
 Pada 6 minggu setelah kelahiran:
 Memastikan bahwa laktasi berjalan baik dan berat badanbayi
meningkat.
 Melihat hubungan antara ibu dan bayi.

 Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke


posyanduuntuk penimbangan dan imunisasi
Manajemen pada bayi baru lahir normal dan
neonatus

1. Pertahankan kebersihan jalan nafas:


 Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras
dan hangat.
 Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu
sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak
menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke
belakang.
 Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi
dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.
 Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau
gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.Dengan
rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
2. Klem dan potong tali pusat

 Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik


kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan
kira-kira satu cm di antara klem-klem tersebut).
 Potolonglah tali pusat di antara kedua klem sambil
melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.
 Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat.
Ganti sarung tangan anda bila ternyata sudah kotor.
Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang
steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).
 Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi
perdarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat.
3. Jaga bayi tetap hangat

 bersihkan dan keringkan bayi


 tempatkan bayi diatas perut ibu
 selimuti bayi dengan kain baru yamng kering dan
bersih, pastikan bahwa kepala bayi telah terlindung
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh
 pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa
telapak bayi setiap 15 menit
4. Catat nilai Apgar pada 1 dan 5 menit
pertama

5.Perlihatkan bayi pada orang tuanya dan yang lain,


tempatkan pada dada ibu untuk melakukan IMD
6. Pemberian vitamin K dan perawatan mata
7. Lakukan dengan segera pemeriksaan menyeluruh
pada bayi
8. Identifikasi
9. Pencegahan insfeksi
Pelayanan Kesehatan Pada
Bayi Dan Balita
 Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara
2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat
bawaan) yang berat.
Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir Normal
 Berat badan 2500 - 4000 gram
 Ø Panjang badan 48 - 52 cm
 Ø Lingkar dada 30 - 38 cm
 Ø Lingkar kepala 33 - 35 cm
 Ø Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit
 Ø Pernafasan ± - 60 40 kali/menit
 Ø Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
 Ø Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
 Ø Kuku agak panjang dan lemas
 Ø Genitalia : Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
Laki – laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
 Ø Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
 Ø Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
 Ø Reflek graps atau menggenggan sudah baik
 Ø Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:

 Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari-2 bulan


 Kunjungan bayi satu kali pada umue 3-5 bulan
 Kunjungan bayi satu kali pada umur 6-8
 Kunjungan bayi satu kali pada umue 9-11 bulan
Pemantauan tumbuh kembang bayi

 Aspek Pertumbuhan:
1) Timbang berat badannya (BB)
2) Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
3) Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
 Aspek Perkembangan:
1) Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan)
2) Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya
Dengar)
3) tanyakan daya penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat),
 Aspek Mental Emosional:
1) KMEE (Kuesioner Masalah Mental Emosional)
2) CHAT (Check List for Autism in Toddles = Cek Lis Deteksi
Dini Autis)
3) GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA

Masalah yang mempengaruhi tumbuh kembang


BALITA
 Faktor interen, yaitu faktor dalam diri anak itu
sendiri baik bawaan maupun diperoleh
 faktor eksteren, termasuk disini faktor keluarga, gizi
dan faktor lainnya.
 Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan dengan
masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
Sedangkan perkembangan (development) berkaitan
dengan pematangan dan penambahan kemampuan
(skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini
terjadi secara sinkron pada setiap individu.
Mengapa Deteksi Dini Perlu

 Kualitas generasi penerus tergantung kualitas


tumbuh kembang anak, terutama batita (0-3 tahun)
merupakan masa perkembangan otak.
 Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi
(ditemukan) sejak dini, terutama sebelum berumur 3
tahun, supaya dapat segera di intervensi (diperbaiki)
 Bila deteksi terlambat, maka penanganan terlambat,
penyimpangan sukar diperbaiki
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
mencakup

 Aspek Pertumbuhan:
1) Timbang berat badannya (BB)
2) Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
3) Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
 Aspek Perkembangan:
1) Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan)
2) Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya
Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat),
 . Aspek Mental Emosional:
1) KMEE (Kuesioner Masalah Mental Emosional)
2) CHAT (Check List for Autism in Toddles = Cek Lis Deteksi
Dini Autis)
3) GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas)
 Imunisasi

Anda mungkin juga menyukai