Anda di halaman 1dari 23

METODOLOGI

PENELITIAN
OLEH : AFIFAH KHAIRANI ANANDA
NIM : 1711223008

3/9//2019
OUTLINE :

• Prinsip Penyusunan Kerangka Teori


• Kerangka Konsep
• Hipotesis
• Definisi Operasional
• Prinsip Penyusunan Tinjauan Pustaka

3/9//2019 2
1. KERANGKA TEORI
• Punvadarminta (1976) mengartikan bahwa "teori sarna dengan pendapat yang dikemukakan sebagai suatu
keterangan mengenai sesuatu peristiwa, dan asas-asas,hukum-hukum umum yang menjadi dasar bagi ilmu
pengetahuan dan dijadikan sebagai cara dan aturan-aturan dalam melakukan sesuatu kegiatan
• Menurut pernyataan John W. Best, (1982), bahwa "teori pada dasarnya adalah berisi gambaran hubungan
sebab akibat diantara variabel-variabel. Didalam teori terkandung keunggulan untuk dapat menjelaskan suatu
gejala dan berkekuatan untuk memprediksi suatu gejala.
• Teori adalah sebagai pendapat yang telah teruji kebenarannya secara empiris dan dibutuhkan sebagai
pegangan pokok secara umum. Oleh karena itu seorang calon peneliti dalam membuat proposal penelitian-
nya perlu mencari teori-teori atau prinsipprinsip yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teori-teori dan
prinsip-prinsip itu dapat ditemukan dalam buku-buku, dokumen-dokumen dalam kepustakaan.
• Untuk dapat menyusun kajian teori yang baik, menurut Tatang. (1990:64), "tidak ada jalan lain kecuali
berusaha mengumpulkan sumber bacaan yang relevan sebanyak-banyaknya". Sehubungan dengan itu
Tatang juga menyebutkan bahwa meskipun kajian teori yang disajikan itu merupakan ringkasan dari teori-teori
yang relevan, namun tidak berarti kajiannya boleh dangkal, kajian tetap harus berbobot.

3/9//2019 3
PRINSIP PENYUSUNAN KERANGKA TEORI
Menyusun
Melakukan
Melakukan

3/9//2019 4
Peran Kerangka Teori dalam Penelitian

• Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian


• Membantu peneliti dalam menyusun hipotesa penelitian
• Memberi landasan yg kuat dalam memberikan penjelasan dan
pemaknaan data dan fakta
• Mendudukkan permasalahan dalam penelitian scr runtut dan logis
• Membantu dalam membangun ide2 yg diperoleh dari hasil penelitian
• Memberi acuan dalam membangun kerangka pemikiran
• Memberi dasar konseptual dalam merumuskan definisi operasional

Your Date Here Your Footer Here 5


2. KERANGKA KONSEP
• Konsep dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu konsep abstrak dan konsep kongkrit.
Konsep kongkrit yakni yang dapat diukur dengan alat ukur fisik, artinya terukur dengan kasat
mata. Contohnya konsep meja, panjang, berat dan lain-lain. Adapun konsep yang abstrak
misalnya manajemen, sikap, motivasi, persepsi dan lain-lain. Oleh karena itu peneliti tentang
motivasi misalnya perlu mendefinisikan dengan jelas apa itu motivasi, yaitu dengan
memberikan gambaran tentang karakteristiknya sehingga mudah dipahami.
• Kerangka konseptual dalam suatu penelitian hendaknya jelas. Ketidak jelasan konsep dalam
suatu penelitian akan menimbulkan pengertian atau persepsi yang berbeda dengan yang
dimaksud oleh peneliti. Oleh karena itu perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam suatu
penelitian.
• Konsep penelitian merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan
yang perlu dirumuskan. Dalam. merumuskan suatu pengertian kita harus dapat menjelaskan
sesuai dengan maksud peneliti dalam memakainya. Hal ini perlu ada konsistensi dalam
penggunaan konsep itu. Artinya jika suatu bagian dikatakan A maka di bagian manapun dalam
penelitian yang dilakukan,
Your Date Here Your Footer Here 6
Proses Konseptualisasi

3/9//2019 7
3/9/2019 8
3/9//2019 9
3. HIPOTESIS
• Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya perlu diuji.

Nasir (1990) menyatakan bahwa hipotesis tersusun berdasarkan teori, maka belum tentu isinya selalu

mutlak benar, untuk itulah diperlukan data empiris untuk menguji apakah jawaban yang tertera dalam

hipotesis itu masih relevan kebenanarannya.

• Kerlinger (1980) berpendapat bahwa hipotesis dapat diajukan apabila peneliti akan rnenghubungkan

atau membandingkan dua atau beberapa variabel. Oleh karena itu penelitian yang tidak

menghubungkan atau membandingkan variable-variabel, sebaiknya menggunakan pertanyaan

penelitian. Ini berarti bahwa tidak semua penelitian harus mencantumkan hipotesis.

3/9//2019 10
Ciri- Ciri Hipotesis

• Harus menyatakan hubungan


• Harus sesuai dengan fakta
• Harus sesuai dengan limu dan tumbuhnya ilmu pengetahuan
• Harus dapat diuji
• Harus sederhana
• Harus bisa menerangkan fakta

Your Date Here Your Footer Here 11


Jenis Hipotesis

• Hipotesis Hubungan dan Perbedaan : merupakan hipotesis hubungan


analitis (menyatakan hubungan atau perbedaa antar satu sifat dg sifat
lain)
• Hipotesis Kerja dan Hipotesis Nul : Hipotesis Nul diformulasikan
ditolak setelah pengujian “tidak ada beda antara… dengan… /… tidak
mem…”. Hipotesisi nul diuji dg statistik, saat ditolak maka kita
menerima hipotesis pasangan/ hipotesis alternatif.
Hipotesis Kerja  “Andaikata…,maka…” diuji utk diterima dan
dirumuskan oleh penelitiilmu sosial yg noneksperimental
Your Date Here Your Footer Here 12
• Hipotesis Ideal vs Common Sense : Common
Sense  biasanya menyatakan hubungan
keseragaman kegiatan terapan (cth : hipotesis
sederhana ttg hubungan tenaga kerja dg luas garapan,
hubungan antara kegiatan2 dalam industri, dsb).
Hipotesis Ideal  menyatakan hubungan yg
kompleks, bertujuan utk menguji adanya hubungan
logis antara keseragaman2 pengalaman empiris (cth:
hubungan jenis tanaman A dengan jenis tanah A)
Your Date Here Your Footer Here 13
Cara Menyusun Hipotesis
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan hipotesis adalah
sebagai berikut (Gulo,2000:57):

1. Syarat Penyusunan Hipotesis Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif.


Kalimat itu bersifat positif dan tidak normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya
atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis.
2. Variabel yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang operasional,
dalam arti dapat diamati dan diukur.
3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel.

3/9/2019 14
• Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan, yang pertama secara deduktif dan yang kedua secara
induktif. Penyusunan hipotesis secara deduktif ditarik dari teori.

• Suatu teori terdiri dari proposisi-proposisi, sedangkan proposisi menunjukkan hubungan antara dua konsep.
Proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari padanya disusun hipotesis.

• Penyusunan Hipotesis dari Teori Sedangkan penyusunan hipotesis secara induktif bertolak dari pengamatan
empiris. Sebagai contoh dari pengalaman kita di masa lampau, kita mengetahui bahwa kecelakaan-kecelakaan
kendaraan bermotor di jalan raya kebanyakan disebabkan oleh supir yang menjalankan kendaraannya dengan
kecepatan tinggi. Bertolak dari pengalaman ini kita menyusun hipotesis: Ada hubungan positif antara kecepatan
laju kendaraan dengan kecelakaan lalu lintas.

3/9//2019 15
Kegunaan Hipotesis dalam Penelitian
Memberikan batasan serta Sebagai panduan dalam
01
01 memperkecil jangkauan dan kerja 03
03
pengujian serta penyesuaian
fakta dan antar fakta
penelitian

Sebagai alat yang sederhana

02
02
Menyiagakan peneliti kepada
kondisi fakta dan hubungan antara 04
04 dalam memfokuskan fakta yang
fakta yang bercerai-berai tanpa kodisi
kadang kala hilang begitu saja dari
perhatian peneliti. dalam satu kesatuan.

3/9//2019 16
4. DEFINISI OPERASIONAL

• Definisi operasional variabel adalah pengertian


variabel (yang diungkap dalam definisi konsep)
tersebut, secara operasional, secara praktik, secara
nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang
diteliti.

3/9//2019 17
3/9//2019 18
PRINSIP PENYUSUNAN TINJAUAN
5. PUSTAKA
• Sangat diperlukan utk mendukung permasalahan yg diungkapkan dlm usulan
penelitian. Studi kepustakaan yang baik akan menyediakan dasar untuk
menyusun kerangka teoritis yg komprehensif
• Mencakup 2 hal :
a) Tinjauan Teori yg berkaitan dg permasalahan yg akan diteliti
b) Tinjauan Teori dari hasil penelitian lain yg berkaitan dg masalah yg akan
diteliti
• Dalam tinjauan Kepustakaan, peneliti akan mencoba meninjau atau me-review
teori2 dan hasil2 penelitian org lain, berarti pemikiran dan pendapat pembuat
penelitian tidak dimasukkan dalam studi kepustakaan ini
3/9//2019 19
Kegunaan Tinjauan Pustaka (Castetter dan
Heisler, 1984)
• Mengkaji sejarah permasalahan
• Mendalami landasan teori yg berkaitan dg permasalahan
• Mengkaji kekuranga dan kelebihan hasil penelitian terdahulu
• Menghindari duplikasi
• Menunjang perumusan masalah
• Mencari teori/konsep/generalisasi yg dapat digunakan sbg kerangka teori/
landasan teori bagi penelitian yg akan dilakukan
• Mencari metodologi yg sesuai dg penelitian yg akan dilakukan
• Membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada
3/9//2019 20
• Sumber studi kepustakaan yang baik dalam
penelitian harus mempertimbangkan aspek
kemutakhiran dan relevansi serta bobot ilmiah

3/9//2019 21
DAFTAR PUSTAKA
• Riadi, Muchlisin. 2016. “Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Menyusun Hipotesis”.
https://www.kajianpustaka.com/2016/09/pengertian-fungsi-jenis-dan-cara-menyusun-hipotesis.html .
Diakses Pada 2 September 2019.
• Setyawan, Aditya. 2014. “TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP
PENELITIAN”.
https://www.slideshare.net/adityasetyawan/tinjauan-pustaka-kerangka-teori-kerangka-konsep-peneliti
an
. Diakses Pada 2 September 2019.
• UI. “BAB III Kerangka Teori Kerangka Konsep Hipotesis dan Definisi Operasional”. Iib.ui.ac.id.
Diakses Pada 2 September 2019.
• UNILA. “BAB III METODE PENELITIAN”. http://digilib.unila.ac.id/6087/17/BAB%20III.pdf. Diakses
Pada 2 September 2019.
• UNP. “Kajian Teori Kerangka Konsep dan Hipotesis”. Repository.unp.ac.id. Diakses Pada 2 September
2019.
3/9//2019 22
THANK YOU !

Made with by

Anda mungkin juga menyukai