Anda di halaman 1dari 13

Ventilator

OLEH : ALFRI SENO WIBOWO


Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang alat
ventilator yang ada di RSUD.dr.Loekmonohadi Kudus dengan merek
Puritan Bennet PB840 salah satunya.

Puritan Bennet PB840


Ventilator adalah alat bantu pernafasan bertekanan negatif
atau positif yang dapat mempertahankan ventilasi dan pemberian
oksigen selama waktu yang cukup lama .
Ventilator merupakan salah satu alat kedokteran yang
berfungsi untuk membantu pernafasan pasien. Ventilator secara
umun adalah mixer antara oksigen (O2) udara tekan (Air) yang
diproses secara elektronik dan cenderung di intergrasikan dengan
system komputer, terdapat berbagai jenis sensor dan valve. yang
berfungsi untuk keamanan pasien maupun alat ventilator itu
sendiri. .Ventilator merupakan alat life support yang
mempunyai peran yang sangat vital sebagai penopang pernapasan
pada pasien yang mengalami gangguan atau kegagalan sistem
pernafasan.
Berikut kondisi pasien yang membutuhkan
ventilator
 Gangguan paru-paru berat, seperti gagal nafas , ARDS (acure
respiratory distress syndrome), asma berat, pneumonia, PPOK
(penyakit paru obstruktif kronis), dan pembengkakan paru (edema
paru).
 Gangguan sistem saraf yang menyebabkan kelemahan otot
pernapasan, koma , atau stroke.
 Gangguan pada jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, atau
henti jantung.
 Keracunan karbon dioksida.
 Gangguan keseimbangan asam basa, yaitu asidosis dan alkalosis.
 Cedera berat, misalnya luka bakar luas dan cedera kepala berat.
 Syok.
 Dalam pengaruh pembiusan total, sehingga kehilangan kemampuan
bernapas, misalnya pada pasien yang menjalani operasi.
Blok Diagram
Cara kerja ventilator
 Langkah pertama O2 dan Air Pressure masuk ke mixer, agar oksigen
tercampur.
 Kemudian setting tidal volume berapa banyak yang akan diberikan ke
pasien.
 Kemudian respirasi rate ditentukan kecepatan below/motor setelah itu udara
yang di proses dan masuk ke below dan dihantarkan ke inspirasi valve untuk
ditampung sementara sehingga agar sesuai dengan settingan.
 Setelah itu apabila telah diperintahkan udara akan masuk ke inspirasi
portbahwa udara akan dihantarkan.
 Kemudian udara akan dihangatkan oleh humidifier dan diteruskan ke
pasiensehingga Pasien merasa nyaman untuk menghirup udara atau O2
 Setelah itu udara atau CO2 di keluarkan dari Pasien dan menuju ke Water
Trap untuk pemisahan udara dengan kadar air agar supaya tidak masuk ke
Expirasi Port dan Expirasi Valve agar tidak terjadi kelembapan di Expirasi.
 Setelah itu dibuang ke tubing Exaust.
Mode pada ventilator
 IPPV yaitu  Semua kondisi diambil alih oleh alat, apapun yang
terjadi pada pasien maka alat tidak akan merespons. Biasanya
mode ini digunakan untuk pasien yang kondisinya knock down
atau dipingsankan.
 SIPPV adalah mode untuk pasien dengan kondisi <20% dan
semua kondisi diambil alih oleh alat akan tetapi dapat memberi
nafas kapanpun pasien butuh. Biasanya mode ini digunakan pada
kondisi pasien yang pingsan. Untuk indicator bahwa pasien
bernafas maka indicator triger akan menyala.
 SIMV ialah Mode untuk kondisi pasien sudah 50% dan apabila
pasien membutuhkan nafas maka alat akan memberikan hanya
sekali dalam saru siklus.
 CPAP Mode ini digunakan untuk memonitor kondisi pasien dan
biasanya pasien sudah dalam kondisi >80%
Bagian bagian ventilator

 Udara Tekan(Air Compress) dan Oksigen Sebagai sumber gas dari


ventilator, bisamenggunakkan Tabung dan Kompressor   Medis
ataupun Gas Medis pada Wall Outlet. Dengan standart tekanan 2-
10 bar.
 Humidifier (sebagai pelembab udara yang masuk ke pasien)
 Circuit Patient (Neonatus/Pediatric dan Adult).
 Test Slang (Bag untuk coba sebelum ke pasien).
Bagian bagian pada unit
ventilator
 1. Layar Sentuh
 2. Indikator alarm GUI
 3. Knob putar
 4. Keypad
 5. Inspiratory Filter
 6. Saklar ON/OFF
 7. Expiratory filter
 8. Indikator alarm BDU
 9. Selang suplai air dan oxygen
 10. BPS/catu daya listrik cadangan
Cara pengoperasian ventilator

 1. Hubungkan ventilator dengan sumber listrik


 2. Hubungkan ventilator dengan sumber O2 dan udara tekan.
 3. Isi humidifier dengan air steril (lihat batas air).
 4.Perhatikan ‘’breathing circuit’’ apakah ada kebocoran.
 5.Perhatikan baik-baik konektor yang menghubungkan pasien dengan sirkuit pernapasan atau
‘’breathing circuit’’.
 6.Sebelum dihubungkan ke pasien harus disetting terlebih dahulu yaitu :
   
M.V = Tidal Volume (T.V) X Respiratory rate (R.R)
Normal T.V = 10-15 cc / kg BB.
Normal R.R = 10-12 X/mt (pada orang dewasa).
Tentukan FiO (Fresentase Oksigen).
Pada permulaan di berikan 50% selanjutnya lihat analisa gas darah pada pasien dengan pasca    
‘’cardiac arrest’’ FiO2 harus diberikan 100.
Tentukan PEEP (Positive End Ekspiratory Pressure.
setting pengaturan alarm
Maintenance
Pemeliharaan Berkala enam bulan sekali
 cek kondis body/chasist alat
 cek kondisi dan fungsi kabel power dan fuse drawer
 cek kondisi dan fungsi saklar power
 cek kondisi dan fungsi power battery/UPS jika ada
 cek kondisi dan fungsi tombol, indicator, tampilan yang ada
 cek kondisi dan fungsi breathing circuit, testlang
 cek kondisi dan fungsi flow sensor, O2 Cell (ganti jika perlu), O2 Valve
 cek kondisi dan fungsi Oxygen fitting, Air fitting, high-pressure gas water trap
 cek kondisi dan fungsi fan motor, filternya
 cek kondisi konektor interface
 cek kondisi dan fungsi exspiratory velve cover, dan membrane (ganti jika perlu), exhaust port, oxygen
carrier, inspiratory filter
 cek kondisi dan bersihkan mainboard yang ada, LCD monitor
 cek kondisi dan fungs roda trolly, break (lumasi jika perlu)
 cek kondisi patient tubing support arm bracket
 cek sistem safety alat
 bersihkan keseluruhan body/chasis alat
 uji kinerja alat
Pemeliharan Berkala Tahunan
 Cek system safety alat
 Cek kondisi dan bersihkan board circuit yang ada
 Cek o2 sensor (ganti jika masa berlaku sudah habis)
 Kalibrasi alat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai