Anda di halaman 1dari 7

Menentukan

Masalah
Pe n e l i t i a n
Nama : Ulfateresa Dwi Wahyuni
NIM : 180422623107
Offering: JJ
A. MASALAH PENELITIAN

• Masalah merupakan suatu kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang
terjadi. Menurut KBBI, masalah merupakan sesuatu yang harus diselesaikan.
• Menurut Notoatmodjo (2002), masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kesenjagan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau
antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara
harapan dan kenyataan.
B. CARA MENENTUKAN / MENEMUKAN
MASALAH PENELITIAN
• Sebelum melaksanakan suatu penelitian, terlebih dahulu peneliti harus mampu mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Dalam hal ini kekritisan peneliti menjadi
modal utama dalam menemukan sebuah masalah penelitian yang akan diteliti.
• Sumber-sumber masalah penelitian dapat dimulai dengan yang didapatkan dilapangan atau lingkungan.
• Pada umumnya keadaan berikut ini bisa menjadi penuntun mewujudkan permasalahan:
1. Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita.
2. Bila ada hasil-hasil penelitian atau kajian yang bertentangan.
3. Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian.
C. MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
• Rumusan masalah merupakan intisari permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian
yang akan dilakukan. Rumusan masalah diperoleh berdasarkan gejala, fakta- fakta yang telah
diuraikan dalam latar belakang penelitian.
• Perumusan masalah berguna untuk membatasi masalah dilakukan untuk menegaskan variable-
variable apa yang akan diangkat atau menjadi ruang lingkup dalam penelitian yang sedang
dijalankan.

Bentuk-bentuk Deskriptif
rumusan masalah
Komparatif

Asosiatif
Ada beberapa persyaratan dalam menyusun research problem:

1. Pertanyaan harus sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.


2. Pertanyaan harus layak dan dapat diteliti sebagai upaya untuk mencari jawaban/ solusi
(feasible).
3. Jawaban bersifat critical incidence artinya dapat member kontribusi bagi pengembangan ilmu
(minimal bagi peneliti).
4. Bisa diukur, bersifat konseptual (ada teori yang dapat dijadikan acuan), sehingga dapat diukur
(measurable) dan mudah dilaksanakan (manageable).
D. MENYUSUN LATARBELAKANG
MASALAH DALAM PENELITIAN
Latar belakang masalah adalah deskripsi singkat peneliti tentang obyek penelitian yang memuat :
1. Penalaran pentingnya pembahasan masalah atau alasan yang mendorong pemilihan masalah.
2. Telaah pustaka atau komentar mengenai tulisan yang telah ada yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
3. Manfaat praktis hasil pembahasan di dalam peneltian, serta
4. Perumusan masalah pokok (grand problem) yang akan dibahas secara jelas dan eksplisit dalam bentuk
pernyataan atau pertanyaan yang dapat membangkitkan perhatian membaca.

Suatu rumusan latar belakang masalah yang baik, pada umumnya mampu mengungkapkan 4 hal, yaitu:
• Mengungkapkan Isu-isu (Isseus)
• Mengungkapkan Fakta-fakta (Exiting Information)
• Menguraian Kebutuhan Penelitian (Need)
• Memiliki Tingkat Kesukaran Berkaitan dengan Pemecahan Masalahnya (Difficulty)
D A F TA R P U S TA K A
D a n i m . S . 2 0 0 2 . M e n j a d i P e n e l i t i K u a l i t a t i f . B a n d u n g : C V.
Pustaka Setia.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Sangaji, E.M., Sopiah. 2010. Metode Penelitian:
P e n d e k a t a k a n P r a k t i s D a l a m P e n e l i t i a n . Yo g y a k a r t a :
Andi Offset.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kuaitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai