Anda di halaman 1dari 24

BUDAYA K3

DALAM PRAKTEK PERUSAHAAN


Pemerintah bertekad
mendorong setiap
perusahaan agar
melaksanakan SMK3 dalam
rangka menciptakan
tempat kerja yang terbebas
dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
Apa tanggung jawab
perusahaan dalam
pelaksanaan K3 menurut
UU No. 1 th. 1970 ?
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

• memeriksa kesehatan badan, kondisi mental,


kemampuan fisik TK baru;
FORMAL • pemeriksaan kesehatan berkala;
• menunjukan dan menjelaskan :
- sumber bahaya
- alat pengamanan dan APD
- cara dan sikap kerja yang aman
• mempekerjakan TK setelah paham
• pembinaan K3
• memenuhi dan mentaati syarat K3
• laporan kecelakaan
• memasang UUKK dan poster K3
• menyediakan APD
• membentuk P2K3
• menerapkan SMK3
Bagaimana sifat pimpinan
pada umumnya
terhadap bawahannya ?
PIMPINAN SELALU MENUNTUT
KINERJA TERTENTU DARI
ANGGOTANYA DAN BILA GAGAL
CENDERUNG MEMBERIKAN
PUNISHMENT
Apakah yang
dimaksud dengan
Budaya ?
BUDAYA
Keseluruhan warisan sosial yang dapat dipandang sebagai hasil
karya yang tersusun menurut tata tertib teratur, biasanya terdiri
dari pada kebendaan, kemahiran tehmik, fikiran dan gagasan,
kebiasaaan dan nilai-nilai tertentu, organisasi sosial tertentu,
dsb. Adakalanya dibedakan budaya materi (termasuk
didalamnya : hal ikhwal alat, benda dan teknologi) dengan
budayanon materi (termasuk di dalamnya nilai-nilai, kabiasaan-
kebiasaan, organisasi soial dan lembaga-lembaga adat.

Ensiklopedi Umum, Yayasan Kanisius, 1977


BUDAYA K3
Adalah nilai-nilai yang ada pada diri pribadi dan
senantiasa mempengaruhi sikap mental serta
perilaku setiap orang dalam bekerja untuk
selalu perduli terhadap keselamatan dan
kesehatan diri pribadi, orang lain
dan lingkungannya
GERAKAN NASIONAL BUDAYA K3

Gerakan nasional membudayakan K3 adalah


upaya untuk mengubah perilaku masyarakat
perusahaan yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, pemahaman dan
penerapan nilai-nilai K3
di tempat kerja
Bagaimana ciri-ciri
berbudaya K3 ?
CIRI-CIRI BERBUDAYA K3

• mempunyai keinginan kuat untuk selalu


melaksanakan K3
• mempunyai motivasi untuk selalu melaksanakan K3
• mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk
bekerja secara selamat dan sehat
• bertanggung jawab atas K3 di tempat kerjanya
• selalu perduli terhadap K3 di lingkungannya
SEJARAH GERNAS BUDAYA K3
• Latar Belakang Kampanye K3 :
- bahwa dalam pembangunan nasional perlu memperhatikan peningkatan
kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas hidup
- u/ itu perlu membudayakan K3 melalui kampanye nasional
• Kep.Menaker No.KEP-13/MEN/1984 : Pola Kampanye
Nasional K3
• Kep.Menaker No.KEP-245/MEN/1990 : Menetapkan
tanggal 12 Januari sebagai Hari K3 Nasional
• Kep.Menaker No. KEP.-434/MEN/1990 : Pola Kampanye
Nasional K3
• Kep.Menaker No.KEP.-463/MEN/1993 : Pola Gerakan
Nasional Membudayakan K3
SASARAN YANG INGIN DICAPAI

• Masyarakat umum
• Masyarakat industri
• Tenaga kerja sektor informal
• Dalam kegiatan perusahaan diupayakan K3
menjadi suatu budaya dalam kegiatan
perusahaan sehari-hari
• Untuk menjadikan sebagai budaya diperlukan
suatu komitmen yang kuat dan melekat baik di
tingkat manajemen maupun di tingkat pelaksana
• Peran pemerintah diperlukan sebagai fungsi
pembinaan dan pengawasan
• Penerapan peraturan pemerintah merupakan
minimum requirement
• Sistem keselamatan dan pencegahan kecelakaan
harus menjadi bagian integral dalam setiap
program pembangunan dan menjadi budaya di
tengah masyarakat dalam setiap aspek kehidupan
TAHAP I :
K3 DIPANDANG SEMATA-MATA SBG SUATU PERATURAN

• Problem K3 tdk diantisipasi, reaksi baru terjadi bila ada


kejadian
• Kejadian seringkali dikaitkan dgn kesalahan manusia yg tdk
mengikuti aturan dan prosedur yg ada
• Manusia dianggap sbg komponen sistem yg dinilai semata-
mata dari kepatuhannya terhadap aturan sehingga imbalan
hanya layak pada mereka yang patuh

Management of Safety, Safety Culture and Self Assessment, Annick Carnino - 1999
• Peranan manajemen dipandang sbg pengawas yg
mengarahkan manusia utk mengikuti aturan
• Manajemen bersikap defensif bila mendapat kritik
• K3 dilihat sbg kegiatan yg membuang biaya karena melihat
dlm kerangka short term profit
• Unit kerja Struktural maupun Fungsional terlihat sangat
otonom shg tdk terjadi kerjasama dan pengambilan
keputusan bersama krn fokus perhatian semata-mata pd
kepatuhan pada peraturan

Management of Safety, Safety Culture and Self Assessment, Annick Carnino - 1999
TAHAP II :
K3 MERUPAKAN TUJUAN DARI ORGANISASI

• Mulai memperhatikan K3 pada kegiatan sehari-hari tapi


belum mengembangkan konsep preventif yang
antisipatif dan strategik
• Reaksi mencari kesalahan manusia mulai mengecil dan
berupaya mengendalikan kesalahan melalui pelatihan
• Peran manajemen dilihat sbg suatu upaya penerapan
teknik-teknik manajemen dan organisasi mulai
membuka diri terhadap proses belajar dgn melihat dan
membandingkan organisasi lain
• Produktivitas, Biaya dan K3 masih dilihat secara terpisah
dimana K3 masih dianggap sbg program biaya tinggi dan
tidak langsung berkaitan dengan produktivitas
• Manajemen mendorong kerjasama dan komunikasi
antara unit kerja struktural maupun fungsional
• Fungsi manajemen senior sbg team dan mulai
mengkoordinasikan pengambilan keputusan antara unit
struktural maupun fungsional
• Pengambilan keputusan masih terfokus pada masalah
fungsi dan biaya
• Memperkecil konflik yg mengganggu dgn
mengembangkan kerja sama kelompok
TAHAP III :
K3 MERUPAKAN SUATU PERBAIKAN YANG
BERKELANJUTAN

• Antisipatif terhadap masalah yang mungkin terjadi dan


berupaya memahami penyebab masalah dan memperkecil
penyebab serta mulai mengembangkan upaya preventif
yang strategis
• Menyadari pentingnya kerjasama antar unit kerja struktural
maupun fungsional dan memperoleh dukungan,
penghargaan dan sumber daya manajemen.
• Setiap pengambilan keputusan didasari oleh pengetahuan
bahwa aspek K3 mempunyai pengaruh terhadap kegiatan
kerja kegiatan bisnis secara keseluruhan
• Kesalahan yg terjadi dipandang sbg variabilitas dari proses
kerja dan dilaksanakan dengan pendekatan mencari fakta
bukan mencari siapa yang salah dlm rangka memperbaiki
proses
• K3 dianggap sebagai hal yang saling terkait dengan
produksi
• Pandangan bhw manajemen mempunyai peran
mengembangkan manusia untuk meningkatkan kinerja
bisnis
• Kerjasama antar unit struktural dan fungsional sangat
baik dan tidak tampak ada tujuan yg berbeda dan dpt
mengakibatkan konflik
SMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3

Reactive Dependent Independent Interdependent


•Safety by Natural • Management • Personal Knowledge,
Commitment Commitment, and • Help Others Conform
Instinct • Condition of Standards • Others’ Keeper
•Compliance is the Employment
• Internalization • Networking Contributor
Goal • Fear/Discipline
• Personal Value • Care for Others
•Delegated to Safety • Rules/Procedures
• Care for Self • Organizational Pride
Manager • Supervisor Control,
•Lack of Management Emphasis, and Goals • Practice, Habits
Involvement • Value All People • Individual Recognition
• Training

Engineering OSH - MS Behavioral


Control Safety
Safety is
Everybody’s
Responsibility
ts@utps-k3

Anda mungkin juga menyukai