Anda di halaman 1dari 46

PERUBAHAN PATOLOGI SEL

dr. Fifi Julianita, SpPA


PERUBAHAN SEL

•Jejas Sel
•hipoksi,
SEL NORMAL •bahan kimia dan obat,
•agen fisik
•agen mikrobiologi
•mekanisme imun
•cacat genetic
• nutrisi yang tak seimbang
• penuaan

Adaptasi : Reversible Injury : Irreversible Injuri :


•Atrofi •Degenerasi Nekrosis
•Hipertrofi •Penimbunan
•Hiperplasia intraselluler

•Metaplasia •Infiltrasi
•Pigmentasi
Hipoksi :
Paling penting dan paling sering
menyebabkan perubahan pada sel

Penyebab :
1. Gangguan aliran darah di a/v
- Trombosis
- Peny vaskuler
2. inadekuat oksigenasi darah
- kegagalan kardiorespirasi
3. kekurangan O2 dalam darah;
- Anemia
- Keracunan CO
Bahan Kimia dan Obat
- Glukose m  merusak lingkungan osmose sel
- Barbiturat  kerusakan sel hati
- Merkuri klorida  kerusakan ginjal, usus besar
Agen fisik
- Trauma mekanik
- Temperatur
- Perubahan atmosfir yang mendadak
- Tenaga radiasi
- Tenaga listrik
Trauma Mekanik
- Dislokasi organel intracellulair
- Kerusakan  kehancuran
Perubahan Temperatur
Temperatur :

Temperatur rendah

Vasekonstriksi P.D Vasokuator kontrol

Suplai darah rendah dilatasi

Kerusakan sel stagnasi coagulasi

intravaskuler

Temperatur sangat rendah

Kristalisasi air di sel


Temperatur sel tinggi

metab sel

acid metabolit tinggi

PH sel me

Perubahan Atmosfir yang mendadak


- Penyelam laut dalam
- Penggali terowongan
Waktu bekerja di dasar laut tek atmosfir tinggi, gas atm yg
Terlarut dlm darah lebih banyak. Bila pekerja tersbt kembali
ke atm normal sec mendadak, gas yg larut di drh tadi lepas
keluar sec cepat & membtk gelembung udara di dlm aliran
drh. O2 mudah cepat larut kembali tp N2 tdk mdh larut &
tetap mrpk gelembung yg akan menyumbat aliran
microcirculasi  hipoksi pd sel  “caisson disease”
Tenaga Radiasi
- Ionisasi komponen kimia dalam sel
- ionisasi air dlm sel  bereaksi dg komponen intrasel
- Perubahan mutasi

Tenaga Listrik
- Panas listrik melalui tubuh  luka bakar
- Aliran listrik menggu jalur konduksi saraf  aritmi
jantung  kematian

Agen mikrobiologi
Virus, Bakteri, fungi, protozoa, cacing
Virus ricketsia kelangsungan hidup hanya
dalam sel hidup. Perubahan pada sel yang
dihinggapi:
1. Sebagai penumpang tanpa mempengaruhinya
2. Secara sitolisis menebabkan ke+ sel
3. Merangsang replikasi sel  pertumbuhan sel
tidak terkendali  tumor  keganasan
(oncogenic)
Bakteri :
- hidup komensal
- membantu : e.coli  vit k
- Patogen
Pemberian antibiotik spektrum luas  merusak
flora normal usus  stafilokokus berkembang 
enteritis stafilokokus  bakteriemia  kematian

Kuman menyebabkan jejas pd sel melalui jalan:


- Exotoxin
- Endotoxin
- Enzym - lesitinase (cl. Perfriugens)  rusak
selaput sel
- Hemolisis  hancurkan RBC
-Hipersensitivitas  reaksi imun  hancurkan sel
ADAPTASI SEL
1. Atrofi
- mengecil/melisutnya alat tubuh yg telah mencapai
pertumbuhan normal
- Sbg akibat mengecilnya sel-sel parenchyim fungsional
organ tsb
- Merupakan suatu proses adaptasi tumbuh yg bersifat
reversibel & retrogresif

Macam-macam atrofi:
- Atrofi fisiologis
- Atrofi senilis
- Atrofi disuse
- Atrofi desakan
- Atrofi endokrin
Atrofi Fisiologis :
- Mengecilnya bbrp organ tubuh tertentu krn tdk benfungsi lagi
Mis :
- kel. Thymus
- Ductus omphalo mesentrikus
- Duktus tyroglossus

Atrofi Senilis
- Mengecilnya organ tubuh krn umur, suatu proses ketuaan.
Bersifat general/umum karena :
- Pengaruh hormon menurun
- Suplay darah menurun
- Stimulasi pertumbuhan menurun
Atrophy Disuse
Atrophy krn organ tubuh tdk aktif bekerja lagi t.u pd otot
akibat hilangnya persyarafan
mis : - poliomyelitis
- hemiplegia

Atrophy Desakan (Pressure Atrophy)


mis : - uretra tersumbat oleh batu  hydronephrosis

Atrophy Endokrin
T.u pd organ yg dipengaruhi hormon tertentu
Mis: aktifitas hormon dihipofise menurun  orang
jadi kerdil, atrofi pd ovarium, atrofi pd kel thyroid.
2.HYPERTROPHY
Pembesaran organ akibat bertambah besarnya
ukuran sel parenchym
Sebagai akibat :
- bertambahnya kebutuhan fungsi sel, mis : otot
membesar stlh latihan.
- rangsangan hormon tertentu, mis : uterus & mamma
mem > waktu hamil, pembesaran jtg pd hipertensi
karena : sintesa komponen ultrastruktur sel
bertambah
3.Hyperplasi
• Pembesaran organ tubuh karena bertambahnya
jumlah sel.
A.Fisiologik Hiperplasia
1. Hormonal Hiperplasia
Mis :- hiperplasia epitel kel.mamma pd.masa pubertas
dan kehamilan.
- hiperplasia otot uterus yang hamil.
2. Kompensasi Hiperplasia
Mis :- hiperplasia pasca partial hepatectomi
- pasca skin abrasion.
B.Patologik hiperplasia
Sebab :
1.Ketidak seimbangan stimulasi hormon.
Mis :- cystic & adenomatous hyperplasia endometrium.
- hyperplasia gld prostat.
2.Iritasi yang menahun.
Mis : - hyperplasia epitelium ec.radang menahun.
- limfadenopathy.
4.Metaplasia
• Perubahan sejenis sel matur ke jenis sel matur yang lain
(bisa terjadi pada sel epitelial atau sel mesenchymal).
contoh :
squamus metaplasia di trac.respiratorius seorang
perokok (def.vit A dimana sel epitel columunair ciliated di
ganti sel squamus komplex.
Divergent differentiation.
Difokus luka fibroblast berubah menjadi osteoblast /
chondroblast yg menyebabkan pembtkan tlg / tlg rawan.
5.Dysplasia
Gangguan pertumbuhan sel dewasa dg perubahan
bervariasi dlm uk, bentuk & penyuburan sel – atypical
hyperplasia.
Mis : dicervix & TR precancerous lession)
bisa berlanjut menjadi ganas,sifatnya fleksibel
disebabkan iritasi menahun atau suatu infeksi.
6.Hypoplasia
Pertumbuhan yg gagal mencapai
sempurna.
7.Aplasia/Agenesis
Tidak terbtk sama sekali organ tubuh.

Reversible cellular injury (degenerasi)


• perubahan morphologic sel akibat jejas yg
nonfatal,
bersifat reversible.
Jejas nonfatal  sel

perubahan dlm sel :

gangguan metabolisme
-protein
-karbohidrat
-lemak

perubahan struktur sel.

perubahan morfologi sel.


• Perubahan Mikroskopis :
- pembengkakan sel (cellular swelling)
- perlemakan (fatty change)
• Cellular swelling :
merpkan manifes pertama suatu cellular injury 
karena ketdk seimbangan homeostasis ion & air di
dlm & diluar sel, dimana air diluar masuk ke dlm sel,
bila proses berjalan terus dpt ditemukan vacuole
jernih kecil didlm sitoplasma sel dis”hydropic
change” atau “vacuolar degeneration” keadaan ini
dapat ditemukan di : - tubuh ginjal pada hipokalemi
- sel hati pd keracunan Ccl4 /
chloroform.
• Fatty change
adanya pengumpulan fat yg abnormal dlm sel
parenkim,
kdg-kdg merpkan proses lanjutan suatu cellular
swelling & merpkan tanda kematian sel yg dpt
dilanjutkan dgn nekrosis.
organ tubuh yg sering mengalami fatty change
adalah – hati
- ginjal
- jantung
lokasi sering di - sel tubulus ginjal
- sel hati & sel otot jantung
Gambar 4. Skema mekanisme penimbunan trigliseride dalam hepar
Dikutip dari Mitchell RN, Cotran RS
Akumulasi Triglycerides menyebabkan fatty lever
(pelemakan hati), dapat melalui 6 cara :
1. Tranfortasi FFA kedalam hati yang berlebihan.
mis : - malnutrition & corticosteroid

- mobilisasi lemak berlebihan dari jar.

- trigycerides

2. Pembentukan fatty acid yg berlebihan o/ sel hati


sendiri.
3. Berkurangnya oksidasi fatty acid menjadi ketone
(2+3) menyebabkan esterifikasi fatty acid
menjadi Triglyceride bertambah.
4. Bertambahnya α glycero phosphat meninggikan
esterifikasi fatty acid menjadi Triglyceride.
5. Berkurangnya sintesa apoprotein yg diperlukan
o/ triglycerid utk berubah menjadi lipoprotein yg
selanjutnya disekresikan kedlm drh.
pengaruh ini terlihat pd : - keracunan Ccl4
- malnutrition
6.Terganggunya sekresi lipoprotein dari hati.
• alkohol adalah zat yg hepatotoxin yg mengubah
fungsi mitochondria & microsomal,menyebabkan
fatty lever dgn cara :
-menambah mobilitas free fatty acid dr
jar lemak tubuh
-menyebabkan penggunaan triglyceride
-mengurangi oxidasi fatty acid
-bertambahnya esterifikasi fatty acid mnjd
triglyceride.
-blokir sekresi lipoprotein dari hati ke darah
-merusak langsung retikulum endoplasma
• Keadaan jejas sel yg menyebabkan ggn pernafasan sel
akan menyebabkan sintesa & ATP Penimbunan
lemak.
misal : - penyakit yang menyebabkan anoxia
- infeksi disertai keracunan dan demam
- keracunan chloroform,Ccl4,benzol
- hepatitis infeksiosa
- gizi yang buruk
- diabetes
- alkoholism
• Perlemakan hati yg ringan tdk mengganggu fungsi hati.
sebab hati mempunyai cadangan yang besar.
• Perlemakan yg luas & progresif fibrosis hati
cirrhosis.
utk membuktikan vacoule lemak dlm sel
pengecatan sudan III & IV pd sedian segar &
difiksasi tanpa pelarut lemak.
Makros :
- hati membesar dpt mencapai 3-6kg.(n:1/2 kg)
- berwarna kuning & berminyak.
Mikros :
- vacuola dlm sitoplasma sekitar inti sel
- bila vacuola besar intinya tertekan ketepi sel.
Penimbunan intra sel :
• Dapat / tidak dpt merusak fungsi sel.
Sebagai akibat :
1.Penimbunan bbrp metabolit normal berlebihan
pd sel.
mis : penimbunan glikogen dlm sel pd pend.DM
akibat kadar glukose darah tinggi.
2.Penimbunan beberapa produk abnormal yg tak
dapat di metobolisme.
mis : lipid storage disease
3.Sintesis beberapa produk dl sel berlebihan.
mis : sintesis pigmen yg berlebihan akibat
insufisiensi adrenal.
Irreversible Injuri
Kematian Sel :

- Nekrosis  degradasi enzymatik dlm tubuh


- Apoptosis  terprogram oleh tubuh
- Di fixasi  reaksi enzymatik/ autolysis dihambat zat
kimia mis : formalin, alkohol
Perbedaan Nekrosis,Apoptosis dan Fixasi

Apoptosis Nekrosis Fixasi

Bentuk sel -Mengkerut -Karyolysis Tetap


-Fragmentasi -Karyopygnotik
-Kondensasi -Karyolysis
chromatin
-Btk badan
apoptotik

Penyebab Fisiologis patologi Cedera yg fatal Fisiologis patologis

Keutuhan Tetap Rusak/hilang Tetap


membran sel
Hasil sel yg mati Difagosit sel Fagaseit PMN Tetap
sekitar makrofag
Nekrosis
Kematian sel dg perubahan morfologik akibat
berkurangnya fungsi enzym secara progresif pd
jejas sel yang mematikan dlm tubuh yang hidup.
Kematian sel yang mengenai seluruh tubuh
disebut “kematian somatik”.
Nekrobiosis : kematian yg fisiologik dan
terjadi terus menerus
mis : - sel epitel kulit
- sel darah merah
.
 Dua proses penting yg terjadi pd perubahan
nekrosis :
- Digesi oleh enzym sel sendiri
- Denaturasi protein sel
 Penghancuran oleh katalitik enzym yg berasal dari
lysosome sel mati disebut Autolisis.
 Enzym ini juga bisa b’asal dari lysosomer sel darah
putih disebut Heterolisis
 Tergantung pada proses mana yg dominan
Bila digesi enzym yg dominan akan terjadi liquefactive
nekrosis
Bila denaturasi proses yg terjadi menyebabkan coagolation
nekrosis
Perubahan pd nekrosis terutama pd inti sel, dapat berupa
salah satu diantara 3 bentuk ini :
1. Karyolisis : chromatin sel hancur sehingga warna
basofilik pd chromatin menghilang karena
• . tidak mengikat zat warna

2. Pyknosis : inti mengkerut dan warna basofilik


bertambah, DNA berbentuk solid shg inti
tampak gelap/hitam

3. Karyorrhexis : inti sel pecah-pecah


 Jenis Nekrosis:
1. Coagulative necrosis
- penyebab utama adalah hypoxia/iskhemik
- terjadi acidosis denaturasi dlm sel, tdk hanya pd protein
struktural tapi juga pd protein enzym, shg terjadi blokir
aktifitas proteolysis  masih tampak rangka sel baik
dlm beberapa waktu, kemudian sel akan larut, lisis dan
menghilang.
Mis; Myocard infarct

 Disini terjadi acidophilic coagulated Anucleated sel dalam


waktu beberapa minggu. Kemudian necrotic myocardial
cell akan menjadi Fragmentasi dan difagosit oleh WBC
atau dihancurkan oleh Enzym proteolytic lysosomal
WBC.
2. Liquefactive necrosis
 Dapat secara autolysis maupun heterolysis.
 Terutama pada facal bacteri infection yg membentuk
nanah
 Bakteri menghasilkan enzym  merusak jaringan
mis : pada jaringan otak

3. Caseous necrosis (Perkejuan)


 Sering terdapat diantara focus infeksi tuberculosa
disebut perkijuan karena secara makroskopik terdiri atas
masa yang rapuh, berbutir, berlemak putih abu-abu
seperti keju.
 Mik : terdiri atas masa amorph granular (berbutir-butir)
berbentuk fragmen2 tanpa inti yg jelas dikelilingi sel2
radang  reaksi granulomatous
 Jenis nekrosis ini terdapat juga pada :
- infeksi jamur
- lympho granuloma venereum
- sarcoidosis
4. Enzymic fat necrosis
 Kerusakan jar lemak setempat sebagai akibat pelepasan
activated pancreatic enzym yg abnormal ke dlm
substansi pancreas dan cavum phitoneum, ini adalah
keadaan gawat dan dapat menimbulkan “acute
abdomen” yaitu keadaan gawat mendadak krn suatu
proses dlm abdomen dan dpt menyebabkan kematian
bila tdk segera diatasi.
 Activated pancreatic enzym lepas dr sel dan keluar
melalui saluran. Activated enzym ini mencairkan
membran sel lemak dan activated lipase menguraikan
triglycerid ester yg terdpt didlm sel lemak. Asam lemak
yg terlepas bersatu dg calcium membentuk area yg putih
pucat/abu-abu.
5. Fibrinoid necrosis
Berhubungan dgn kelainan immonologik pd arteri dan
arteriole, menunjukkan gambaran khas dg timbunan
masa merah homogen dari fibrin, immonoglobulin dan
plasma protein lain pd dinding pembuluh darah yg
terserang, kemudian pembuluh darah ini nekrosis
terdapat kombinasi antara sel-sel mati dan fibrin-like
material yg disebut fibrinoid necrosis
6. Gangrenous necrosis
Sering pd lengan dan tungkai bawah sebagai akibat
hilangnya supply darah disertai superimposisi bakteri
saprofitik.
Supply darah (-) hypoxic coagolative necrosis disertai
pencairan oleh enzym yg dikeluarkan oleh bakteri dan
sel darah putih  jar nekrosis
 Bila aksi coagulasi yg dominan terjadilah gangren kering
(dry gangrene)

 Bila aksi pencairan dari enzym yg dominan maka


terbentuklah gangren basah (wet gangrene)

 Pada organ vesceral, mis : appendix, gallbledder proses


biasanya dimulai dg infeksi bakteri karena sel
membengkak mengganggu supply darah  iskhemik &
perkembangan bakteri  gangren
Apoptosis
 Adalah bentuk morfologik lain dari sel mati dg
sitoplasma membentuk masa bulat/tetesan (drop)
warna merah pd pengecatan HE dari nili piknosis
dan fragmentasi
 mis : acidophilic councilman body yg terdpt pd
hepatitis viral dan keracunan hati
 Biasanya menyerang satu2 sel atau sekelompok sel
 Pada orang hidup akhirnya sel nekrotik dan sel
debris akan hilang dimana sel mati dihancurkan dg
enzym digesti dan fragmentasi dan difagosit oleh
wbc.
 Bila sel nekrotik dan sel debris tidak dihancurkan
dan direabsorbsi maka sel ini akan menarik garam
Calcium dan mineral lain membentuk kalsifikasi
phenomena, ini disebut dystrophic calcification
Peristiwa Apoptosis Terjadi pada Keadaan :

1. Desktruksi Sel selama embryogenesis : implantasi,


organogenesis, involusi & metamorfosis
2. Involusi organ yg tergantung hormon, contoh :
- endometrium
- folikel atrofi
- regresi pada mama laktan
3. Cell deletion dlm populasi sel yang berproliferasi, cth :
crypta intenstin
4. Kematian sel pada tumor
5. Sel netrophil yg mati pd radang akut
6. Kematian T & B lymphosit setelah cytokin
depletion.
Deletion autoreactive T Cell pd perkembangan
thymus
7. Sel yg mati pada cytotoxic T Cell
8. Atrofik patologik parenchym organ setelah
duktal obstruksi
9. Pd penyakit virus hepatitis : councilman bodies
10.Kematian sel akibat berbagai jejas dgn
intensitas yg rendah : panas, radiasi, hypoxia
Morfologi :
1. Sel mengkerut
2. Chromatin kondensasi, menepi dan mengelompok
dibawah membran inti
3. Pembentukan sitoplasmic Blebs & apoptotic bodies
4. Phagositosis apoptotic bodies oleh sel yang berdekatan
 Pada jaringan dgn pengecatan HE apoptosis dpt
terlihat sebagai sel tunggal sitoplasma eosinofilik
kromatin inti menepi atau kelompok sel kecil
sitoplasma eosinofilik kromatin fragmentasi dan padat
 Proses apoptosis berjalan dengan cepat, tidak ada
reaksi radang, sehingga sulit dilihat pd preparat
histopatologi. Bisa terlihat bila proses apoptosis terjadi
sesaat sebelum insici/biopsi pemeriksaan PA
 Faktor yang Mengatur Apoptosis
- Faktor dari luar sel
- Jalur metabolit internal
 Inhibitor : - growth factor
- steroid hormon
- protein virus
 Inducer:
- Hilangnya growth hormon - radikal bebas
- glucocorticoid - radiasi pengion
Proto onkogen :
P53, produk gen P53 mengontrol keutuhan
genome, mengatur apoptosis
Protein bcl2 : menghambat apoptosis
Hilangnya fungsi P53 & over expresi bcl2
menyebabkan kegagalan apoptosis dan terjadi
pada neoplasma
Contoh penyakit dimana terjadi peningkatan
apoptosis :
- AIDS - Peny neurodegenerative
Kegagalan apoptosis dijumpai pada :
- Peny auto imun : LE
Pengontrolan Pertumbuhan Jaringan
oleh Induksi atau Penghambat
Apoptosis
Perubahan Ultrastruktur
Perbandingan Kematian Sel Akibat
Apoptosis dan Nekrosis
Bentuk Apoptosis Nekrosis
1. Induksi Rangsangan: fisiologis Akibat cedera patologis
patologis
2. Perluasan Sel tunggal Kelompok sel
3. Peristiwa Biokemikal - Fragmentasi bergantung - Ketidakmampuan/
- energi dari DNA oleh berhentinya keseimbangan
endonuklease-endogen ion
- Lysosom utuh - Lysosom rusak, reaksi
enzym mati
4. Keutuhan sel membran Tetap Rusak / hilang
5. Morfologi Sel mengkerut & Sel membengkak dan lisis
fragmentasi membtk badan
apoptotik dgn kromatin
tebal
6. Respon radang Tidak ada Respon radang (+)
7. Nasib sel yg mati Difagosit oleh sel Difagosit oleh pmn
berdekatan makrofag

Anda mungkin juga menyukai