Ahmad Yusuf Amel Amelia Putri Atmaja Diella Mirabel Amanda The Lady with the Lamp yang berarti sang wanita dengan lampu. Ia meniti karirnya di rumah sakit ST. Thomas Hospital tetapi ditentang keras oleh keluarganya. Ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat pada usia 31 tahun. Ditunjuk oleh pemerintahan Inggris untuk menata asuhan keperawatan rumah sakit militer di Turki memberi peluang baginya untuk meraih prestasi (Taylor. C, 1989). Sesudah perang krim Florence Nightingale kembali ke Inggris mempelopori berdirinya sekolah-sekolah perawat modern tahun 1840. A. Konsep model keperawatan teori Florence Nightingale Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari : 1. Lingkungan fisik (Physical environment) Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi oranglain maupun dirinya sendiri 2. Lingkungan psikologi (Psychology environment) Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. 3. Lingkungan Sosial (Social environment) Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada umumnya. B. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale Lima komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale: a. Peredaran hawa baik. Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal. b. Cahaya yang memadai Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien. c. Kehangatan yang cukup Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan. d. Pengendalian kebisingan Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan). e. Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya) Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan. 12 macam komponen umum dalam Teori Florence Nightingale: a.Kesehatan rumah Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman. b.Ventilasi dan pemanasanVentilasi merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai pemulihan penyakit. c.Cahaya Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasisecara langsung bahwa sinar matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar matahari. d.Kebisingan Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat mengganggu pasien. e.Variasi keanekaragaman Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang, missalnya makanan. f.Tempat tidur Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan. g.Kebersihan kamar dan halaman Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman. h.Kebersihan pribadi Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari kebersihan secara fisik. i.Pengambilan nutrisi dan makanan Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan. j.Obrolan, harapan dan nasehat Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien. k.Pengamatan orang sakit Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit. l.Pertimbangan social Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai sisi. C. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep : Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan A. Pengkajian/pengumpulan data 1. Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial). B. Analisa data 1. Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan. C. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya: 1. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan. 2. Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit 3. Pembuangan sampah. 4. Pencemaran lingkungan. 5. Komunikasi sosial, dll. D. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain : 1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan. 2. Penyesuaian terhadap lingkungan. 3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan. E. Implementasi (Pelaksanaan) Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu. F. Evaluasi 1. Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu. 2. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan. 3. Penyesuaian terhadap lingkungan. 4. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan. G. Implementasi (Pelaksanaan) Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu. D. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain A. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence Nightingale. B. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik) ataumal adaptif (tidak baik). C. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya. D. Teori stress. Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping(pertahan terhadap stress) individu. E.Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan 1. Udara segar Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan. 2. Air bersih Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya. 3. Saluran pembuangan yang efesien Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien. 4. Kebersihan Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan. 5. Cahaya Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat Kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan). F. Kelebihan dan kelemahan
1. Kelebihan Florence Nightingale
1. Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia keperawatan. 2. Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang pasien dalam kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial. 3. Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat. 4. Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan. 5. Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan Yang Maha Esa 6. Asuhan keperawatan yang diberikan penuh dengan semangat semata-mata untuk kesembuhan pasien. 2. Kekurangan Florence Nightingale 1. Teori Keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan kemampuannya. 2. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh banyak orang. 3. Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan perkembangannya saat itu. 4. Kurangnya sarana dan pra-sarana yang menunjang. Terima Kasih….