HIPOKSIA
Pembimbing :
dr. Donni Indra Kusuma, Msi.Med., Sp.
An
Disusun oleh :
Achmad Fikri Al Habieb
Anggi Tridinanti Putri
Mona Darmayanti
Rizky Eka Adeliani
DEFINISI
• Hipoksia merupakan keadaan
dimana terjadi defisiensi
oksigen, yang mengakibatkan
kerusakan sel akibat penurunan
respirasi oksidatif aerob sel.
JENIS-JENIS HIPOKSIA
1. Hipoksia Anemik
• Berkurangnya konsentrasi Hb (Hemoglobin) dalam
darah berhubungan dengan berkurangnya kapasitas
darah yang mengangkut oksigen.
3. Hipoksia Respiratorik
Penyebab tersering hipoksia respiratorik
Ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi, terjadi akibat perfusi
dari alveoli yang miskin ventilasi
Hipoventilasi yang berhubungan dengan peninggian PaCO2
Kedua penyebab diatas dapat dikenali dan perbaikan setelah
pemberian O2 beberapa menit.
Shunting aliran darah dari paru kanan ke paru kiri oleh perfusi
dari bagian paru tanpa ventilasi. Cth: pada atelektasis paru
atau shunting melalui arteri vena paru.
JENIS-JENIS HIPOKSIA
6. Hipoksia Sirkulatoris
• Hipoksia disebabkan karena menurunnya perfusi
jaringan
• PaO2 di vena dan dijaringan turun
• Biasa terjadi karena gagal jantung dan syok
8. Peningkatan Kebutuhan O2
• Biasanya terjadi pada saat olahraga
• Peningkatan kebutuhan O2 dipengaruhi oleh
beberapa mekanisme; 1. meningkatnya cardiac
output dan ventilasi, 2. meningkatnya ekstraksi
oksigen dari darah dan peningkatan perbedaan arteri
dan vena; 3.Menurunnya pH jaringan kapiler
JENIS-JENIS HIPOKSIA
1. Anemia
2. Intoksikasi CO
3. Hipoksia respiratorik
4. Hipoksia sekunder karena daerah tinggi
5. Kebutugan oksigen meningkat
6. Penggunaan oksigen yang tidak sesuai
Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Celsl to Systems 8th ed.
Belmont, CA: Brooks/Cole. Cengage Learning. 2012:36-41.
Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to Systems 8th ed. Belmont, CA: Brooks/Cole.
Cengage Learning. 2012:36-41.
GEJALA KLINIS
SISTEM
SISTEM SARAF PUSAT
PERNAPASAN
Gangguan mental, gelisah, Hiperventilasi, dipsnea, napas
mudah tersinggung, cepat dan dangkal (pernapasan
berkeringat, apatis hingga koma kusmaul), gerak napas cuping
bila berlanjut hidung, retraksi sela iga
SISTEM
KARDIOVASKULAR KULIT