Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN

PENYELENGGARAAN IMUNISASI PROGRAM


Kepala Bidang P2P
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat

Disajikan pada: Workshop Program Surveilans dan Imunisasi Triwulan II (DUA) Tahun 2019

1
Sistematika
• Upaya Pencegahan Penyakit
• Penting & Sejarah Imunisasi
• Dasar Hukum Penyelenggaraan
• Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
• Jenis dan jadwal Imunisasi
• Cakupan & Tantangan program
• Kesimpulan
Pencegahan Penyakit
Tingkat Dampak terhadap kejadian penyakit Upaya
Pencegahan
Primary Mencegah terjadinya penyakit -- Diet sehat, OR teratur, air
Tujuan mengurangi insidens bersih, PHBS, Imunisasi

Secondary Menunda munculnya gejala, & mengurangi Diagnostik, screening,


durasi klinis penyakit – Tujuan  perbaikan pengobatan, perawatan, dll
kualitas hidup dan survival

Tertiary Memperlambat proses penyakit, mengurangi pengobatan, perawatan,


dissabilitas  perbaikan kualitas hidup dan rehabilitasi dll
survival
Mengapa Imunisasi?

Membantuk
Proteksi lintas
Proteksi spesifik individu yang Kekebalan Kelompok
kelompok /Cross
diimunisasi - masyarakat (Herd
protection
Immunity)

Setiap orang yang Jumlah orang yang Pemberian imunisasi


mendapatkan diimunisasi dalam pada kelompok usia
imunisasi akan masyarakat dalam jumlah tertentu (anak) dapat
yang cukup (95%) dapat membatasi penularan
membentuk antibodi melindungi kelompok kepada
spesifik terhadap masyarakat yang rentan
penyakit tertentu kelompok usia
dewasa/orang tua
Dampak Imunisasi Untuk Kesmas
• Perbaikan harapn hidup anak, angka kematian Di Indonesia:
anak dapat diturunkan setengahnya pada – jumlah kematian balita di Indonesia saat ini
tahun 2016 dibanding tahun 1990. adalah 27 kematian per 1.000 kelahiran yang
merupakan penurunan signifikan
dibandingkan dengan 84 kematian per 1.000
• Angka kematian anak yang diebabkanya kelahiran pada 1990
penaykit menular dapat ditekan secara – Pada 1990, diperkirakan sebanyak 395.000
signifikan anak di Indonesia meninggal sebelum sempat
merayakan ulang tahun mereka yang kelima.
Angka tersebut telah berkurang hingga ke
• Imunisasi adalah intervasi kesehatan yang pali angka 147.000 pada 2015.
sukses dan paling cost efective dengan – Mampu menurunkan angka kematian anak 2/3
mencegahn kematian anak secara global dibandingkan tahun 1990, dan secara
sebanyak 2-3 juta anak dalam 1 tahun kumulatif sebanyak 5 juta kematian

Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat


Setiap orang yang telah diimunisasi merupakan bentuk berkurangnya kemungkinan
penularan penularan penyakit dari 1 individu
Sejarah Imunisasi
• Edward Jenner, dokter di inggris mengamati pekerja
peternakan inggris tidak sakit meskipun kontak dengan
cowpox..

• Pada 14 Mei 1776, melakukan penelitian dengan


memasukkan tetesan cairan kulit dari penderita cowpox.
6 minggu kemudian ditularkan penderita smallfox tetapi
tidak jatuh sakit.

• Inokulasi dengan bibit penyakit yang tidak berbahaya


dapat melindungi orang tersebut dair penyakit yang
disebut vaksinasi (nama latin cowpox=Vaccinia)

• 200 th yl, (1801) program inokulasi smallfox terhadap 100


ribu orang inggris untuk Smallpox
1956: Variola

1973:BCG

1974:TT

1976:DPT
Pengembangan
1982:Campak Vaksin dan Introduksi
1980: Polio
di Indonesia
1997: Hepatitis B

2004: DPT/HB (Kombinasi)

2013: IPV

2013: Haemofilus
influensa tipe b
(DPT/HB/Hib)
2017: MR
Dasar Hukum UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berha
k atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapat
kan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

UU Perlindungan Anak No.35 tahun 2014


“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.”

UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009


•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya
penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi (Psl 132 ayt 3)
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
(Psl 130)

MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK”


“ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
Tujuan Penyelenggaraan Imunisasi

Menurunkan kesakitan,
kecacatan & kematian akibat
(PD3I)

9
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di Indonesia
saat ini..

Tuberculosis Hepatitis B Diphteria Pertusis

Pneumonia Polio Measles Rubella

Tetanus Diare Rotavirus Japanese Ensefalitis Cervical Cancer


Keberhasilan Imunisasi
 Eradikasi penyakit cacar.
tahun 1980  Imunisasi Stop
 Tidak dijumpainya lagi kasus polio
sejak tahun 2006 (tahapan eradikasi
polio)  Sertifikasi BEBAS POLIO,
27 Maret 2014
 Eliminasi Maternal dan Neonatal
Tetanus  Mei 2016
Herd Immunity atau
Kekebalan Kelompok
• Situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap
penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung
(indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang
bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan.
• Herd immunity dapat tercapai hanya dengan cakupan
imunisasi yang tinggi dan merata
Dengan cakupan imunisasi yang tinggi akan terwujud pula
kekebalan kelompok/herd immunity yang memberikan
perlindungan kepada semua orang di suatu lokasi termasuk
orang yang tidak mendapat imunisasi
Populasi Rentan
Keluar Daerah

Keluarga

Masyarakat

Index Case -
Close Kontak
Subsequent case
Kontak kasus di
masyarakat
Populasi dengan Immunitas
Keluar Daerah

Keluarga
Masyarakat

Index Case -
Kontak Dekat
Subsequent case
Kontak kasus - Populasi
di masyarakat
Mengapa 95% ?
• Memberikan perlindungan yang optimal pada komunitas
 tidak cukup hanya cakupan >80%  banyak KLB
• Angka Drop Out yang meski cenderung menurun secara
nasional, tapi tinggi di beberapa daerah
• Memenuhi komitmen Indonesia terhadap global untuk
Eradikasi, Eliminasi dan Reduksi
• Target IDL dalam Renstra dan RPJMN sebesar 93% 
maka target setiap antigen harus lebih tinggi
Target Cakupan 95%
Sasaran 1.000 anak

Diimunisasi 950 anak Tidak diimunisasi 50 (15%)


(Cakupan 95%)

Terlindungi 807 anak (Efikasi


Tidak terlindungi 193: (15%)
85%)

Kekebalan Komunitas minimum yang


dibutuhkan: 80%
Terdapat 20% anak masyarakat yang tidak
terlindungi dalam 1 tahun cohort dan terus
bertambh setiap tahun
Jenis Imunisasi (Permenkes No.12/2017)
Imunisasi Program Imunisasi Pilihan
Imunisasi Rutin Imunisasi Tambahan Imunisasi Khusus
• Pneumonia dan Meningitis
Imunisasi bagi akibat pneumokokus
Dasar Lanjutan Imunisasi yang di
berikan sesuai kajian orang yang akan • Diare (rotavirus)
epidemiologi di suatu dan dari tempat • Influenza
Imunisasi Anak bawah
pada bayi, dua tahun: daerah, Backlog endemis jenis PD3I • Gondongan (Mumps)
tertentu
yaitu:  DPT-HB- fighting • Rubella
• Crash program •Imunisasi
• Hepatitis B Hib Meningitis • Tifoid
• PIN
• BCG  Campak/M Meningokokus • Hepatitis A
• Polio Tetes • Catch Up Campaign
R
(kampanye) • Imunisasi Yellow • Kanker serviks (HPV)
(OPV) Anak Sekolah
• Sub PIN Fever (Demam • Japanese Encephalitis
• DPT-HB-Hib (BIAS):
• IPV  Campak/M • Imunisasi dalam Kuning) • Herpes Zoster
•Imunisasi Rabies
• Campak/MR R penanggulangan • DBD
KLB (Outbreak • Imunisasi Polio
 DT
 Td Response
• WUS yaitu Immunization/
Td ORI)
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA IMUNISASI LANJUTAN PADA WUS  HARUS MELALUI
BADUTA SKRINING
Status Interval Minimal
UMUR Masa Perlindungan
JENIS IMUNISASI Imunisasi Pemberian
(BULAN) T1 - -
0 Hepatitis B, BCG, OPV1 T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1* T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2* T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV T5 1 tahun setelah T4 Lebih dari 25 tahun
9 MR, JE* -DT Td HPV* HPV*
12 PCV3* -MR Td
18 DPT/HepB/Hib4, MR2

* hanya di Prov/Kab/Kota Terpilih

Kelas Kelas Kelas Kelas


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH 1 SD 2 SD 5 SD 6 SD
Coverage (%)
100.0

0.0
10.0
20.0
30.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0

40.0
86.8
85.8
85.4
87.5
91.7

96.2
97.7

2013
95.0
95.3
95.9

97.7

2014
94.4
91.4
91.9
91.1
2017

2015

99.3
95.0
93.1
93.3
93.5
2016

1.9
47.0
2017

97.8
94.7
92.3
93.0
92.0
Cakupan Imunisasi Dasar berdasarkan Antigen, 2013-
Cakupan (%)

0.0
10.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0

20.0
Keterangan:
Sumatra Selatan 102.7
Lampung 101.5
Jambi 101.4
NTB 100.2
Jakarta 99.2
99.2
Bali Tidak Lapor
Kep. Riau 98.9
Jawa Tengah 97.3

Data s.d. 29 Mei 2018


Jawa Timur 96.7
Yogyakarta 96.7
Jawa Barat 93.7
Bengkulu 93.1
<80%

Bangka Belitung 92.8


Sulawesi Selatan 92.3

IDL
Kalimantan Timur 92.0
INDONESIA 92.0
Sulawesi Tengah 88.8
Kalimantan Tengah 87.3
Sumatra Utara 87.0
Gorontalo 85.3
Target (92%)

Banten 84.4
Kalimantan Barat 83.8
80% - <92%

Sulawesi Barat 81.9


Sulawesi Tenggara 81.8
Kalimantan Selatan 81.5
Sulawesi Utara 80.8
Sumatra Barat 80.7
Papua Barat 79.8
Maluku Utara 75.7
Riau 75.2
Kalimantan Utara 73.5
≥92%

NTT 73.4
Aceh 70.0
Maluku 57.8
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 2017

Papua 57.5
DATA IMUNISASI CAMPAK

21
KETIKA :
• banyak cakupan imunisasi dasar yang tidak mencapai target 
banyak anak yang unimmunized (tidak imunisasi/tidak
lengkap imunisasi);
• Ditambah lagi: booster yang "minimalis"
Kejadian
• Petugas tidak melakukan analisa cakupan (terutama daerah-
daerah kantong); Luar Biasa
• Daerah tidak melakukanPD3I
tindakan antisipasi untuk menutup
kantong-kantong imunisasi tersebut (DOFU, SWEEPING, BLF)
KLB PD3I  apa yang harus dilakukan
program imunisasi?
• Lakukan segera ORI di daerah kasus dan daerah sekitarnya
apabila cakupan imunisasinya rendah (<80%) atau sesuai hasil
rekomendasi PE
• Apabila kasus meluas ke daerah lain dan rentang usia semakin
besar, maka luas wilayah dan sasaran ORI juga harus diperluas
 bisa kabupaten/kota atau provinsi

Penguatan
Imunisasi Rutin
Kesimpulan
• Imunisasi merupakan upaya Intervensi Kesehatan yang paling
sukses dan cost effective
• Tujuan imunisasi dapat dicapai hanya dengan cakupan yang
tinggi, merata dan berkualitas di semua level administrasi
• Perlu dukungan semua pihak untuk meningkatkan kemauan
dan kesadaran masyarakat untuk imunisasi
• Kontribusi Imunisasi untuk membentuk generasi sehat, kuat &
berdaya saing unggul
TERIMA KASIH
26

Anda mungkin juga menyukai