Anda di halaman 1dari 81

KONSEP PERENCANAAN

Titus Priyo Harjatmo, SKM, M.Kes


Mata Kuliah Perencanan Program Gizi (PPG)

• Jumlah SKS : 2 SKS


PBD : 1 SKS (2 jam)
PBL : 1 SKS setara dengan 8 hari
di lapangan,
Bagaimana menanamkan kepada
mahasiswa bahwa perencanaan itu
penting???

Simulasi
Tujuan:

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta memahami
konsep perencanaan dalam sbg dasar dalam menyusun
rencana kegiatan di bidang gizi.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan pengertian perencaan gizi.


2. Menjelaskan tujuan perencanaan,
3. Menjelaskan manfaat perencanaan,
4. Menjelaskan jenis-jenis perencanaan,
5. Menjelaskan siklus atau langkah-langkah
perencaaan.
Pokok Bahasan:

A. Pengertian perencanaan.

B. Tujuan perencanaan.

C. Manfaat perencanaan.

D. Jenis-jenis perencanaan.

E. Siklus atau langkah-langkah


perencanaan
Pengertian Perencanaan

• Perencanaan adalah penerapan ilmu cara


pembuatan keputusan.

• Perencanaan adalah seperangkat


prosedur.
• Perencanaan adalah proses menentukan
kegiatan yang cocok untuk masa yang
akan datang melalui serangkaian pilihan.
• Perencanaan adalah seni dalam membuat
keputusan yang rasional.
• Perencanan adalah suatu himpunan dari
keputusan akhir, keputusan awal dan proyeksi
ke depan dan mencakup beberapa periode
waktu (C. Brobowski, 1994).
• Perencanaan adalah usaha sadar, terorganisasii
dan terus menerus guna memilih alternatif yan
terbaik untuk mencapai tujuan tertentu
(Waterston 1965).
• Perencanaan adalah proses kontinyu, terdiri dari
keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk
menggunakan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan tertentu (D. Conyers dan Hills
1984).
Unsur perencanaan:

• Pemilihan

• Sumberdaya

• Tujuan

• Waktu
Manfaat Perencanaan:

• Perencanaan diharapkan menjadi pedoman bagi


pelaksana kegiatan yang dituju untuk mencapai
tujuan tertentu.

• Perencanaan dapat memperkirakan (forecast)


terhadap hal-hal yang akan dilalui.

• Perencanaan memberi kesempatan untuk


memilih berbagai alternatif tentang cara terbaik
untuk memilih kombinasu cara terbaik.

• Perencanaan akan ada suatu alat ukur untuk


melakukan evaluasi.
Jenis Perencanaan:

• Waktu:

1. Perencanaan jangka panjang,

2. Perencanaan jangka menengah,

3. Perencanaan jangka pendek,


Sifat:

1. Perencanaan kuantitatif,

2. Perencanaan kualitatif
Perencanaan dari segi luas wilayah dibagi menjadi:

1. Perencanaan lokal,
2. Perencanaan regional
3. Perencanaan nasional,
4. Perencanaan internasional
Perencanaan dari segi luas jangkauan terbagi
menjadi dua yaitu:

1. Perencanaan makro yaitu perencanaan


yang bersifat universal,

1. Perencanaan mikro adalah perencanaan


yang ditetapkan dan di susun
berdasarkan kondisi dan situasi tertentu.
SIKLUS PERENCANAAN

• Perencanaan, termasuk perencanaan gizi


pada dasarnya adalah salah satu fungsi
manajemen dalam rangka memecahkan
masalah.

• Perencanaan gizi terkandung suatu


proses yang sistematis yang mempunyai
urutan logis.

• Artinya suatu langkah dalam proses


pemecahan adalah konsekuensi logis dari
langkah sebelumnya.
Triple A Cycle:

•A
•A
•A
Triple A Cycle
Unicef, 1998
GIZI KURANG

Asupan Penyakit/
Makanan Kurang Infeksi

Perawatan
Akses terhadap Sanitasi/Pelayanan
Anak dan
makanan kurang Kesehatan
Ibu hamil

Kemiskinan,Pengetahuan,
Ketrampilan, Perilaku

Sospolekbud
Adaptasi dari The State of the World’s Children 1998, UNICEF
APA BERAPA SIAPA DIMANA Perkiraan Sumber
masalah (prev.) terkena Dkh/rw/rt Penyebab daya

Kurus /KEP

Pendek

KEK

MPASI
tidak
seimbang
Rencana Aksi Pangan dan Gizi 2011-2015

• Pendahuluan
• Pangan dan Gizi Sebagai Investasi
Pembangunan
• Analisis Situasi Pangan dan Gizi di
Indonesia
• Rencana Aksi
• Matriks Rencana Aksi Nasional Pangan
dan Gizi
Khusus:

• Melakukan analisis situasi atau identifikasi


masalah gizi dan sumberdaya,

• Merumuskan tujuan dan sasaran program gizi


sesuai masalah yang ada.

• Melakukan identifikasi dan seleksi pemecahan


masalah di wilayah kerjanya.

• Menyusun rencana kegiatan yang operasional


(plan of action / POA).

• Menyusun instrument monitoring dan evaluasi.


Pokok Bahasan:

• Analisis Situasi

• Perumusan Tujuan dan Sasaran Program

• Identifikasi dan seleksi pemecahan masalah

• Penyusunan Rencana Operasional

• Penyusunan instrumen monitoring dan


Evaluasi
• Perencanaan adalah suatu proses
memecahkan menyelesaikan masalah.

• Langkah awal dalam perencanaan


adalah menguraikan masalah secara
jelas.
Analisis Situasi

• Apa masalah gizi di daerah


Saudara?:

Data Penimbangan….
Data cakupan ….

Curah Pendapat 30 menit


FORM ANALISIS SITUASI:

APA BERAPA SIAPA DIMANA Perkiraan Sumber


masalah (prev.) terkena Dkh/rw/rt Penyebab daya

Kurus /KEP

Pendek

KEK

MPASI
tidak
seimbang
BALOK SKDN:

300

250

200

150

100

50

0
jan peb mar apr mei jun juli agt sep okt nop des

S K D N
NO INDIKATOR

1. 80 % bayi 0-6 bulan disusui secara eksklusif


2. 80 % balita ditimbang di Posyandu
3. 80 % anak 6-23 bulan Kurang Gizi dan Bumil Gakin KEK mendapatkan Makanan Tambahan
Pemulihan
4. 85 % balita mendapatkan kapsul vitamin A dosis tinggi
5. 90 % Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
6. 100 % balita gizi buruk dirawat sesuai standar
7. 90% ibu hamil mendapat Tablet Fe
8. Semua Kabupaten/Kota melaksanakan survailens gizi
9. Tupoksi dan dukungan manajemen
Analisis Situasi

• Berapa prevalensinya?
• Siapa yang menderita?

Curah Pendapat 30 menit


Analisis Situasi

• Dimana penderita tsb?

• Perkiraan penyebab masalah


gizi?

Curah Pendapat 30 menit


Analisis Situasi

• Ketersediaan program yang ada


di wilayah Saudara dan
sumberdaya?

Curah Pendapat 30 menit


Perumusan Tujuan dan Sasaran Program

• Rumuskan tujuan program

• Tentukan sasaran program


• Jenis program apa saja yang ada di
wilayah Saudara?
Tujuan ?
Sasaran ?
Apa langkah-langkah dalam
analisis situasi ?

• Pengumpulan data dasar


• Analisis data
Rumusan Tujuan dan
Sasaran Program

• Tujuan adalah gambaran suatu keadaan


dimasa yang akan datang yang diwujudkan
melalui berbagai kegiatan yang
direncanakan, untuk mengatasi masalah gizi
yang ada.

• Tujuan umum (goal) adalah suatu pernyataan


tentang keadaan kehidupan masyarakat yang
lebih tinggi yang diharapkan akan dicapai
dimasa yang akan datang.

Tujuan umum sifatnya abstrak, jangka


panjang, ukuran-ukurannya tidak jelas, dan
tidak diwujudkan oleh satu faktor saja, tetapi
berbagai factor yang terlibat.
• Tujuan khusus (objective) adalah

tujuan yang dinyatakan secara spesifik


yang jelas ukurannya (kuatitatif),
waktunya (kapan akan dicapai),
lokasinya (dimana) dan sasarannya
(jumlah output yang akan dihasilkan
suatu program).
• Berikan contoh tentang tujuan
program

• Minta peserta lain tentang contoh


yang diberikan
Identifikasi dan seleksi pemecahan masalah

• Penanggulangan masalah gizi yang berkaitan


dengan masalah kesehatan dan pangan dapat
dilakukan melalui penerapan berbagai
alternatif kegiatan.

• Identifikasi program atau kegiatan


penanggulangan masalah gizi perlu dilakukan
untuk seleksi program yang sesuai.
Alternatif program meliputi:

Pemberian makanan tambahan

Pemanfaatan pekarangan,

Penyuluhan,

Penimbangan bulanan.

Suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi


dan tablet tambah darah.
• Program gizi apa saja yang ada di
wilayah Saudara?

Tujuan ?
Sasaran ?
Penetapan Kriteria:

• Mengenai daerah yang luas…….> besar


masalah
• Mengenai golongan penduduk tertentu
• Kemampuan menyebar tinggi
• Kecenderungan meningkat
• Menimbulkan kegelisahan
• Timbul di daerah prioritas/IDT dll
• Kemudahan penanggulangan masalah
Penetapan Pembobotan:

Adalah suatu proses pemberian nilai terhadap


kriteria yang telah dipilih.

Tujuannya agar kriteria yang satu dengan kriteria


yang lainnya dapat dibandingkan antara kriteria satu
dengan lainnya dengan melihat nilai bobotnya.

Biasanya bobot berkisar 1-5,

Kriteria yang sangat penting mendapat bobot 5


Kriteria yang kurang penting mendpat bobot 1.
Contoh proses pembobotan:

Misalnya anggota kelompok membahas 3 buah kriteria,


Setia anggota diminta untuk menentukan bobot thd
masing2 kriteria

Kriteria Saman Viny Fadilla Total Rata2


Bobot
A 5 4 3 12 4
B 4 3 2 9 3
C 2 2 4 8 2.6

Artinya Kriteria A memperoleh bobot yang paling tinggi


diantara kriteria lainnya.
Boot yang telah ditentukan oleh masing2 anggota thd
masing-masing kriteria dijumlahkan untuk mendapatkan
Nilai rata-ratanya [Bobot yang sesungguhnya].

• Penetapan Skor

Urutan/prioritas masalah dapat pula


ditetapkan dengan melihat SKOR TOTAL
setelah masing-masing skor untuk setiap
kriteria dikalikan dulu dengan bobot
kriteria dimaksud.

Nilai skor variasi antara 1 - 10.


Proses skoring:

Skor masalah Skor TOTAL


No Kriteria Bobot A B C A B C

1 1 4 5 3 2 20 12 8
2 2 3
3 3 2.6
Jumlah: ? ? ?

Jumlah skor total menunjukkan urutan prioritas malasah


kesehatan.
Kriteria yang umum digunakan dalam seleksi
alternative program atau kegiatan yaitu:

1). Relevansi yaitu kemampuan untuk


mengatasi masalah.
2). Fisibilitas atau kelayakan.
3). Kemudahan untuk menentgukan target.
4). Kemungkinan untuk diintegrasi dengan
program lain yang sejenis,
5). Kesinambungan efektifitas, ,
6). Cost-effectiveness yaitu sejauh mana
tujuan dan sasaran yang ditetapkan
dapat tercapai dengan dana yang ada.
Penyusunan rencana operasional
(plan of action / POA)

• Rencana operasinal atau plan of action


(POA) pada dasarnya merupakan suatu
BERKAS atau DOKUMEN yang berisi
uraian yang sangat terinci tentang
rencana tindakan untuk mencapai
tujuan.
Penyusunan Rencana Operasional (POA)

Suatu dokumen penyusunan rencana pelaksanaan program gizi


yang disusun dengan mepertimbangkan semua potensi yang
ada

Formulir rencana operasional meliputi:


• Kegiatan
• Tujuan
• Sasaran
• Biaya/sumber
• Waktu
• Penanggungjawab
• Rencana Penilaian
• Keterangan
Formulir Isian Rencana Operasional
Program : …………………

Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya/ Waktu Pen. Rencana Keterang


Sumber Jawab Penilaian an

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Kolom 1: Kolom kegiatan
Dicantumkan semua rincian kegiatan rencana
operasional secara sistematis dan berurutan

Kolom 2: Tujuan dari masing-masing kegiatan


Dicantumkan hasil yang dicapai bila kegiatan
tersebut dilaksanakan

Kolom 3: Kolom sasaran


Tuliskan siapa atau apa sasaran yang ingin
dibenahi pada setiap kegaiatan

Kolom 4: Kolom Biaya


Kolom ini menjelaskan besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk setiap kegaiatan
Kolom 5: Kolom waktu
Kolom ini menjelaskan tentang kapan kegaiatan tersebut
direncanakan untuk selesai
Kolom 6: Penanggungjawab
Kolom ini berisi tentang siapa atau organisasi apa yang
menjadi penanggungjawab kegiatan.
Kolom 7: Rencana penilaian
Kejadian atau Indikasi apa yang akan dipakai yang
dapat memberikan gambaran belum atau telah
tercapainya suatu tujuan
Kolom 8: Keterangan
Hal-hal yang dianggap penting tetapi tidak bisa
dimasukkan dalam kolom-kolom tersebut.
PERENCANAAN PROGRAM GIZI
DI MASYARAKAT
PENDAHULUAN

Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan


memerlukan suatu perencanaan yang tepat,
yaitu perencanaan yang mampu menghasilkan
kegiatan yang relevan dengan permasalahan
yang dihadapi dengan mengoptimalkan
penggunaan sumberdaya yang ada.
TUJUAN
• UMUM: Pada akhir sesi ini, peserta pelatihan meningkat
pengetahuan, wawasan dan ketrampilannya dalam
merencanakan program gizi atau intervensi gizi di
masyarakat.

• KHUSUS, peserta mampu:


1. Melakukan analisis situasi atau identifikasi masalah gizi dan
sumberdaya yang ada di wilayah kerjanya.
2. Merumuskan tujuan dan sasaran program gizi sesuai mslh yg ada.
3. Melakukan identifikasi dan seleksi pemecahan masalah di wilayah
kerjanya.
4. Menyusun rencana kegiatan yang operasional (plan of action / POA)
5. Menyusun instrument monitoring dan evaluasi.
POKOK BAHASAN

1. Analisis situasi
2. Perumusan tujuan dan sasaran program.
3. Identifikasi dan seleksi pemecahan
masalah.
4. Penyusunan rencana operasional (plan of
action / POA)
5. Penyusunan instrument monitoring dan
evaluasi.
APA ITU PERNENCANAAN ?
• PERENCANAAN adalah suatu proses
atau kumpulan kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengendalikan
jalannya kejadian ke dalam beberapa
jalan atau petunjuk yang diinginkan.
• Perencanaan merupakan langkah
pertama yang perlu dilakukan dan
merupakan landasan pokok dari semua
fungsi manajemen.
• Untuk mencapai tujuan suatu program,
sangat diperlukan perencanaan dan
manajemen yang baik.
Lanj.. Perencanaan

• Penanggulangan masalah gizi dan


kesehatan memerlukan suatu
perencanaan yang tepat, yaitu
perencanaan yang mampu
menghasilkan kegiatan yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi
dengan mengoptimalkan
penggunaan sumberdaya yang ada.

• Perencanaan yang baik harus


dirancang dengan mengikuti kaidah-
kaidah atau langka-langkah tertentu
secara berurutan sesuai dengan
kondisi dan situasi setempat.
Langkah-langkah dalam
Perencanaan:
1. Analisis situasi
2. Perumusan tujuan dan sasaran
program.
3. Identifikasi dan seleksi pemecahan
masalah.
4. Penyusunan rencana operasional
(plan of action / POA)
5. Penyusunan instrument monitoring
dan evaluasi.
Apa yang dimaksud dengan
ANALISIS SITUASI ?
Analisis situasi adalah pengumpulan informasi yang diperlukan dalam
perencanaan yang meliputi:
• APA masalahnya (masalah gizi apa) ?
• BERAPA prevalensinya (angkanya) ?
• SIAPA yang menderita ?
• DIMANA penderita tersebut ?
• PERKIRAAN PENYEBAB timbulnya masalah tersebut?
• BAGAIMANA TRADISI dan cara hidup masyarakat tersebut
(kebiasaan makan, taboo, dll)?
• Ketersediaan program atau pelayanan kesehatan, SUMBER DAYA
MANUSIA (tokoh masyarakat, organisasi pemerintah dan sosial),
SARANA (air bersih, bahan pangan, tanah pertanian dll),
Apa langkah-langkah dalam analisis situasi
?

1. Pengumpulan data dasar


2. Analisis data
3. Menguraikan factor-faktor yang
berkaitan dengan masalah gizi baik
langsung maupun tidak langsung,
factor sospolekbud yang merupakan
pendukung maupun penghambat
pemecahan masalah tsb.
GIZI KURANG

Asupan Penyakit/
Makanan Kurang Infeksi

Perawatan
Akses terhadap Sanitasi/Pelayanan
Anak dan
makanan kurang Kesehatan
Ibu hamil

Kemiskinan,Pengetahuan,
Ketrampilan, Perilaku

Sospolekbud
Adaptasi dari The State of the World’s Children 1998, UNICEF
PATOKAN MENETUKAN SKALA PRIORITAS
MASALAH:

1. Kegawatan :besar/kecilnya akibat masalah ini bagi


masyarakat.

2. Mendesaknya: dalam hal ini lebih menekankan soal


waktu  bila tidak segera ditanggulangi akan
menimbulkan akibat yang lebih serius.

3. Penyebarannya: semakin banyak penduduk atau semakin


luas wilayah yang terkena, menjadi semakin penting.

4. Sumber daya yang dimiliki: kaitannya dg kemampuan


untuk mengatasi masalah (dana, sarana, tenaga,
teknologi, dll).
CARA MENCAPAI KESEPAKATAN:

1. Musyawarah dan mufakat.


2. Pemungutan suara dengan sistem
skoring (misal ada 5 daftar masalah yi A,
B, C, D, E):
a. Memilih satu masalah terpenting 
masalah yg mendapat suara terbanyak,
merupakan prioritas pertama.
b. Melakukan skoring pada semua
masalah  urutan pertama diberi skor 5
dan terakhir skor 1  masalah dengan
skor tertinggi mrpk prioritas masalah.
CARA MENCAPAI
KESEPAKATAN:
2. Pemungutan suara dengan sistem skoring
(misal ada 5 daftar masalah yi A, B, C, D, E):
c. Tiap masalah dibobot dengan indikator
(skor terrendah 1 dan tertinggi 10  rumit).
INDIKATOR A B C D E
1. Kegawatan
2. Mendesak
3. Penyebaran
4. Sumber daya
TOTAL
URUTAN
FORM ANALISIS SITUASI:

APA BERAPA SIAPA DIMANA Perkiraan Sumber


mslhnya (prev.) terkena Dkh/rw/rt Penyebab daya

Kurus /KEP

Pendek

KEK

MPASI
tidak
seimbang
RENCANA INTERVENSI:

Daftar masalah:
1. ….. Kesepakatan
2. ……
3. …… jadwal
Kegiatan
Prioritas Masalah:
1……….
2……….
3. ……..
Kesepakatan
Daftar Potensi /
Intervensi
sumber daya :
1…….
2……..
PERUMUSAN TUJUAN dan SASARAN
PROGRAM
• Tujuan  gambaran suatu keadaan dimasa yang akan
datang yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang
direncanakan, untuk mengatasi masalah gizi yg ada.
• Tujuan umum (goal)  suatu pernyataan tentang
keadaan kehidupan masyarakat yang lebih tinggi yang
diharapkan akan dicapai dimasa yang akan datang,
sifatnya abstrak, jangka panjang, ukuran-ukurannya tidak
jelas, dan tidak diwujudkan oleh satu faktor saja, tetapi
berbagai faktor yang terlibat.
• Tujuan khusus (objective)  tujuan yang dinyatakan
secara spesifik, jelas ukurannya (kuatitatif), waktunya
(kapan akan dicapai), lokasinya (dimana) dan sasarannya
(jumlah output yang akan dihasilkan suatu program).
Mengapa Tujuan Khusus harus spesifik
?
Tujuan khusus harus spesifik agar bermanfaat :

1. Menentukan berapa banyak sumber daya yang


diperlukan.
2. Menentukan strategi untuk mencapai tujuan tsb.
3. Menentukan jenis-jenis kegiatan yg perlu dilakukan
4. Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan
tsb.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-
kegiatan tsb.
IDENTIFIKASI dan
SELEKSI PEMECAHAN MASALAH
1. Identifikasi perlu dilakukan untuk seleksi
program yang sesuai bagi pemecahan
masalah yang ada.
2. Terdapat 6 kriteria dalam seleksi alternatif
program:
1) Relevansi (kemampuan mengatasi mslh)
2) Fisibilitas (kelayakan)
3) Kemudahan menentukan target.
4) Kemungkinan untuk integrasi dg program lain.
5) Kesinambungan efektifitas
6) Cost-effectiveness.
POA :

• Adalah suatu berkas / dokumen yang berisi


uraian yang sangat rinci tentang rencana
tindakan atas perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya, atau
• Merupakan penjabaran secara terinci tentag
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan.
• Harus mengikuti beberapa kaidah yang sudah
ditentukan.
3NA, DEC'10 71
Formulir POA terdiri dari beberapa kolom yaitu :

1. Nama intervensi /proyek dan deskripsinya.


2. Tujuan umum dan khusus dari proyek tsb.
3. Target (jumlah orang/unit/rt/rw atau persen)
4. Rincian kegiatan (dari persiapan, pelaksanaan, monev)
5. Instansi / personil langsung yang bertanggung jawab.
6. Instansi / personil pendukung proyek.
7. Sasaran langsung proyek tsb (keluarga, ibu, balita,dll)
8. Tempat kegiatan
9. Waktu pelaksanaan proyek dan masing-masing kegiatan.
10. Sumber daya yang ada (man, money, material).
11. Asal sumber daya tersebut.

3NA, DEC'10 72
Fungsi POA
:

1. Agar aktivitas proyek dapat berjalan sesuai


rel / alur yang telah ditetapkan.
2. Sebagai patokan dalam mencapai tujuan.
3. Untuk memudahkan melakukan monitoring
dan evaluasi (monev).
4. Dapat mempelajari penyimpangan yang
terjadi (input, proses, atau output)

3NA, DEC'10 73
EVALUASI
• Merupakan bagian integral dari suatu
perencanaan untuk mengukur derajat pencapaian
Input
tujuan.

• Mengatur dan mengidentifikasi hambatan dan


faktor pendorong serta memberikan informasi
untuk peningkatan perencanaan yang akan
datang.

3NA, DEC'10 74
TIPE EVALUASI

Terdapat 2 macam evaluasi yang ada yang akan


membantu evaluator dalam pelaksanaan
suatu evaluasi, baik proses maupun hasilnya.
Tipe ini dapat dikombinaskan untuk
memperkuat satu dan lainnya.
a. Evaluasi Proses
b. Evaluasi Hasil

3NA, DEC'10 75
Evaluasi Hasil
Program/
Proyek /
Input Proses output outcome
Kegiatan

Evaluasi Proses

Gamabar 1. Evaluasi Proses dan Hasil

3NA, DEC'10 76
• Evaluasi Proses :
Menunjukkan bgmn input atau masukan
sumber daya yang ada yang digunakan proyek
akan diubah bentuk melalui proses yang
berurutan menjadi output (keluaran) dan
outcome (dampak).

• Evalausi Hasil :
Adalah analisis secara sistematik dari semua
penyebab masalah yang dominan secara
hirarki.

3NA, DEC'10 77
Aplikasi ‘HIPPOPOC TABLE’ dalam
evaluasi program gizi
Seringkali orang yang terlibat dalam proyek
memperlihat-kan beberapa keterbatasan dalam
evaluasi seperti :
- Bingung antara hasil langsung dari suatu
program/proyek yang menjadi tanggung
jawabnya dan efek yang dimungkinkan menjadi
masalah program/proyek.
- Pengertian komponen program/proyek.
- Tidak adanya konsistensi antara nama dari
proses intervensi/proyek dan tujuan yang dibuat.
- Hasil yang diharapkan tidak diformulasikan
/dibuat secara nyata atau lengkap.

3NA, DEC'10 78
Keuntungan penggunaan HIPPOC TABLE (Hypothetical-
Input-Proses-Output-Outcome)

• Mengetahui konsep input, proses,output dan outcome.


• Mempelajari mekanisme dalam penyusunan tabel yang
didasarkan pada proyek yang ada di desa saat ini.
• Membedakan dengan jelas antara output dan outcome.
• Memberikan penekanan bagi proses penerapan proyek atau
kegiatan yang berbeda di suatu wilayah pedesaan /
perkotaan.

3NA, DEC'10 79
Tahap Evaluasi :
1. Bentuk tim evaluasi (p.j. dan tugas masing2
insatansi / personil terkait)
2. Pelajari kembali POA atau ‘Causal Model’
3. Buat tabel HIPPOPOC (lihat form 2).
4. Susun ‘Dynamic Model’
5. Seleksi indikator (lihat form 3)
6. Rencana pengambilan data untuk evaluasi (lihat
form 4)
7. Buat kalender kegiatan selama satu tahun anggaran
atau periode proyek (lihat form 5)

3NA, DEC'10 80
Contoh FORMULIR
POA dan EVALUASI

TERLAMPIR

3NA, DEC'10 81

Anda mungkin juga menyukai