Perkerasan Lentur 2002B
Perkerasan Lentur 2002B
(Pt T-01-2002-B )
Disampaikan oleh : YASRUDDIN
Ruang Lingkup
Pedoman berlaku untuk perkerasan jalan yang
menggunakan granular material, batu pecah dan bahan
berpengikat.
Perencanaan jalan perkerasan baru (new construction).
4
beban satu sumbu tunggal , kg
Angka Ekivalen Sumbu Tunggal
8160
4
beban satu sumbu ganda, kg
Angka Ekivalen Sumbu Ganda 0.086
8160
Kriteria Perencanaan
Lalu Lintas
Realibitas (R) adalah upaya menyertakan derajat kepastian (degree
of certainty) dalam proses perencanaan untuk menjamin bermacam-
macam alternatif yang terjadi (meningkatnya volume lalu lintas dan
kesulitan dalam mengalihkannya, risiko kinerja pelaksanaan yang
tidak baik) selama umur rencana.
W18 LHRTi x DD x DL
1 100
2 80 – 100
3 60 – 80
4 50 – 75
Kriteria Perencanaan
Koefisien Drainase (m)
Koefisien Drainase (m) merupakan faktor untuk memodifikasi koefisien
kekuatan relatif (a) dan ketebalan (D) yang disertakan kedalam Indek
tebal Perkerasan (ITP)
Klasifikasi Jalan
Lokal Kolektor Arteri Bebas Hambatan
1.0 – 1.5 1.5 1.5 – 2.0 -
1.0 – 1.5 1.5 - 2.0 2.0 – 2.5 -
1.5 – 2.0 2.0 2.0 – 2.5 -
- 2.0 - 2.5 2.5 2.5
Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana (IPo)
Kriteria Perencanaan
Indeks Permukaan (IP)
Indeks Permukaan Awal pada Umur Rencana (IPo) adalah nilai lapis
permukaan perkerasan yang ditentukan diawal umur rencana sesuai
dengan jenis perkerasan yang direncanakan
≥4 ≤1
Laston
3.9 – 3.5 >1
3.9 – 3.5 ≤2
Lasbutag
3.4 – 3.0 >2
3.4 – 3.0 ≤3
Lapen Makadam
2.9 – 2.5 >3
*) alat pengukur ketidakrataan yang dipergunakan dapat berupa roughometer NAASRA, Bump Integrator dll
Kriteria Perencanaan
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Adalah nilai kekuatan ralatif masing-masing lapisan perkerasan
yang dinyatakan dengan a (merupakan nilai empiris yang
ditentukan dari pengamatan perwujutan barbagai struktur
perkerasan dengan variasi tebal dan kualitas bahan secara time-
series.
0.4
Koefisien Kekuatan Relatif (a1)
untuk lapis permukaan AC
0.3
0.2
0.1
0.0
0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000
Lapis pondasi
Beton aspal Lapen Lasbutag
agregat
Lalu Lintas (ESAL)
inci cm inci cm inci cm inci cm
< 50.000 *) 1.0 *) 2.5 2.0 5.0 2.0 5.0 4.0 10
50.000 – 150.000 2.0 5.0 - - - - 4.0 10
150.001 – 500.000 2.5 6.25 - - - - 4.0 10
500.001 – 2.000.000 3.0 7.5 - - - - 6.0 15
2.000.001 – 7.000.000 3.5 8.75 - - - - 6.0 15
PSI
log10
4,2 1,5
log10 W18 Z R S o 9,36 log10 ( ITP 1) 0,2 2,32 log10 M R 8,07
1094
0,4
( ITP 1) 5,19
Indek Tebal Perkersanan (ITP)
Grafik perhitungan ITP :
PerhitunganTebal Perkerasan
Dimana
ITP = Indek Tebal Perkerasan
a1, a2, a3 = Koefisien Kekuatan Relatif
m2, m3 = Koefisien Drainase
D1, D2, D3 = Tebal Perkerasan
PerhitunganTebal Perkerasan
ITP1
D1
a1
b. Indek tebal perkerasan 2
• Resilient modulus Subbase (bahan sesuai yang direncanakan).
ITP2 ITP1*
D2
a2 .m2
ITP* = Structure Number lapisan perkerasan yang terpasang.
ITP3
D3
a3 .m3
PerhitunganTebal Perkerasan
* SN1
D1 *
a1 SN1 SN *2 SN 2
* SN1
D1
a1
Terima kasih
Pelapisan Tambah (overlay)
Menggunakan data visual
Menggunakan hasil pengujian lendutan dengan alat
Falling Weight Deflectometer
Pelapisan Tambah (overlay)
SNf - SNeff
hov
a ov
hov = tebal lapis tambah
SNf = Structural Number future
SNeff = Structural Number effective
aov = layer coefficient bahan lapis tambah
Menentukan SNf
Menentukan SNeff
0.24 P
MR
dr r
1
1 2
D
1
1 a
d0 1.5 pa 2
D Ep
Ep
MR 1
a
3
MR
SNeff 0.0045 D 3 Ep
TERIMA KASIH