Anda di halaman 1dari 9

Perspektif Keperawatan

Spiritual
Dalam Agama Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu
Nama Anggota
Nurul Janah Komalasari
Afrilia Priyanti Putri
Nika Novianti
Tri Irsa Nirmala Sari
Citra Oktavia
Arif Riko Utomo
Astriani Laela Ilhami
Destiani Rahma Ramadhanti
Jane Christi Puspasari
Adelita Lamria Ester Tingkat
II B
Hindu.
Ritual sebelum dan sesudah melahirkan
- Sebelum : Di agama hindu terdapat upacara bayi saat masih dalam kandungan yaitu seperti
upacara 3 bulanan yang di namakan pagedong gedongan.
- Sesudah : Setelah proses melahirkan, ari-ari bayi akan dikuburkan seperti pada umumnya. Yang
membedakan tradisi agama hindu dengan agama lainnya adalah diatas tempat ari-ari dikuburkan
akan ditaburi bunga dan disediakan minuman serta makanan. Saat bayi sudah berusia 1-3 bulan
akan ada upacara tutug kambuhan dengan menggunakan sesajen yang dipimpin oleh pedanda
(pemuka agama)

Ritual khusus pada masa tumbuh kembang anak


- Remaja : Ritual yang biasa dilakukan oleh para penganut agama hindu, saat seorang anak akan
tumbuh dan berkembang menjadi seorang remaja ialah Mesangih / Mepandes. ritual dilaksanakan
pada saat anak telah memasuki fase pubertas. Hal tersebut dilakukan guna menghapus sifat buruk
pada diri manusia.

sumber : Ni komang yogi devi jayanthi & Ibu Maryati


Ritual khusus pada saat orang sakit
Pada umumnya membaca do’a-do’a yang ada pada kitab weda seperti, namun apabila penyakit yang
diderita sudah sangat terminal akan diadakan upacara yang dinamakan Meulapan. Meulapan itu
sendiri merupakan upacara adat menggunakan sasajen dan dipimpin oleh orang suci guna……..

Ritual saat menjelang dan setelah kematian


- Menjelang kematian : Pada umumnya keluarga akan memanggil pemuka agama untuk
membimbing agar keluarga yang sakit dapat meninggal dengan baik dan tenang, ritual yang biasa
dilakukan ialah membacakan do’a-do’a khusus dan menyalakan dupa.
- Setelah kematian : (bingung bikin kata2nya. Intinya : si jenazah Cuma bakal dimakamkan di hari yg
baik, klo blm ada hari baik dr pihal keluarga bakal terus nunggu sampe tiba pd hari baik. Nah
sambil nunggu hari baik itu sampe, si jenazah bakal di taro di atas bale khusus dan diawetin. Lalu
didendangkan lagu-lagu rohani sm disediain sesajen jg. Nah klo si jenazah udh dimakamin, 1-2thn
setelah nya bias dilakukan prosesi ngaben)

sumber : Ni komang yogi devi jayanthi & Ibu Maryati


Kristen Protestan.
Katholik.
Ritual sesudah melahirkan
Pada umumnya keluarga akan menguburkan ari-ari bayi, lalu mengadakan acara dirumah dengan
mendatangkan pastur untuk melakukan do’a-do’a dan puji-pujian.

Ritual khusus pada masa tumbuh kembang anak


- Bayi : Saat bayi akan ada pelaksanaan Sakramen baptis, yang akan didampingi oleh orangtuanya di gereja.
Tujuan dari baptis sendiri agar orangtua mendapatkan arahan yang baik dalam mendidik seorang anak.
- Anak : Apabila anak sudah memasuki usia 9-12 th akan ada pelaksanaan Sakramen komuni. Sakramen
komuni dilaksanakan setiap minggu selama 6 bulan, dengan kegiatan yang berupa pembekalan-pembekalan
untuk seorang anak.
- Remaja dan dewasa : Pada masa ini akan ada pelaksanaan Krisma. Krisma ini dapat dilaksanakan oleh anak
yang sudah memasuki usia 14 th hingga lansia. Kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan sakramen
komuni, namun krisma hanya dilaksanakan setiap minggu selama 3 bulan.
Peribadatan yang dilakukan pada saat fase anak, remaja, dan dewasa bertujuan agar semakin bertambah
tingkat keimanannya dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

sumber : Johannes Rionaldo & Yesica Rifka


Ritual khusus pada saat orang sakit
Seperti halnya agama lain, dalam agama katholik pun yang biasa dilakukan saat ada
keluarga/kerabat yang sakit adalah dengan mendo’akannya dan melantunkan puji-pujian. Namun
apabila penyakit yang diderita sudah sangat terminal maka pihak keluarga akan mengubungi
Romo/Pastur untuk dilakukan Sakramen perminyakan/pengurapan orang sakit. Pada awalnya
minyak tersebut akan dibacakan do’a-do’a lalu setelahnya akan dioleskan pada tubuh orang yang
sakit tersebut.

Ritual saat menjelang dan setelah kematian


- Menjelang kematian : Ritual yang seringkali dilakukan pada saat menjelang ajal sama halnya saat
melaksanakan ritual pada seseorang yang sakit terminal, yaitu dengan Sakramen perminyakan.
- Setelah kematian : Pada umumnya setelah seseorang meninggal akan dilaksanakan Misa requiem,
misa tersebut dilaksanakan mulai dari sebelum peti ditutup hingga peti dimasukan ke liang lahat.
Setelah itu pada malam harinya akan ada pelaksanaan Doa Arwah yang dilakukan selama 7 hari.
Dan sebagian keluarga juga ada yang melaksanakan doa arwah kembali, yaitu pada hari ke-40 dan
atau hari ke-100.

sumber : Johannes Rionaldo & Yesica Rifka


Buddha.
Kong Hu Chu.

Anda mungkin juga menyukai