Anda di halaman 1dari 45

BY Tri Wahyu,S.Kep.

Ns
ALASAN MENGAPA KELUARGA PERLU
DIPELAJARI
• Keluarga sebagai suatu system
• ada hubungan erat status kesehatan dengan keluarga
• penemuan kasus penyakit pada salah satu anggota keluarga merupakan
gambaran kesehatan keluarga
• dapat diketahui fungsi-fungsi keluarga
• merupakan kelompok penerus yaitu mentoleransi, mengoreksi, dan mencegah
masalah kesehatan
• memberikan kekuatan penting terhadap lingkungan
• pengambil keputusan tentang kesehatan dan perawatan sendiri
• saluran efektif untuk perawatan kesehatan komunitas
Tujuan :
Mempertahankan
budaya
Meningkatkan
perkembangan
fisik, mental,
emosional, sosial
Kepala
KK Anggota
Klg
Kesimpulan Keluarga
• Unit terkecil masyarakat.
• Terdiri dari dua aatau lebih individu yang diikat
oleh darah , perkawinan atau adopsi.
• Berinteraksi diantara sesama anggota dan
masing-masing mempunyai peran sosial : suami,
isteri. Anak , kakak dan adik.
• Mempunyai tujuan :
– Menciptakan dan mempertahankan budaya
– Meningkatkan perkembangan fisik, psikologis
dan sosial.
• Hidup dalam satu rumah tangga, dibawah asuhan
seorang kepala rumah tangga.
Stuktur Keluarga (ikatan darah)
Trah Mbah
Pawiro

Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dlm


beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur
garis ayah.
Atu utune
oma Merry

Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dlm


beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur garis
ibu.
Matrilokal dan Patrilokal

Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama pada
keluarga sedarah istri.

Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama pada
keluarga sedarah suami.
Keluarga Kawinan

Keluarga kawinan, hubungan suami istri sebagai dasar


bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara
yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan pihak suami dan istri
PEMEGANG KEKUASAAN

• Patriakal, dominan dipihak ayah


• Matriakal, dominan di pihak ibu
• Equalitarian , ayah dan ibu
Yang, ak
anter Ya udah
Pah.. Anter mbakyu sana …
periksa mu dulu
dong…
SEX ? O… Yes
Married ? O …No
Keluarga Tanpa
Anak
Ciri-ciri Keluarga Indonesia
• Suami sebagai pengambil keputusan
• Bertanggung jawab
• Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
• Ikatan kekeluargaan sangat erat
• Diikat tali perkawinan, ada hubungan
darah dan merupakan suatu kesatuan
yang utuh
• Ada Interaksi dan semangat untuk
bekerjasama dan gotong royong
Struktur Peran
• PERAN AYAH :
–Sebagai suami
–Kepala keluarga
–Ayah
–Pendidik
–Sbg Anggota Kelompok sosial dan
masyarakat
–Pencari nafkah
–Pelindung dan pemberi rasa aman.
• PERAN IBU :
– Sebagai isteri dan ibu bagi anak
– Pendidik dan pengasuh anak
– Mengurus rumah tangga
– Pelindung dan pemberi rasa
aman.
– Pencari nafkah tambahan
– Sebagai anggota kelompok sosial
dan masyarakat.
• PERAN ANAK :
– Mempelajari peran sosial yang cocok baginya di
keluarga dan masyarakat
– Mempelajari keseimbangan SELF ESTEEM.
( Kepercayaan pada diri sendiri)
– Belajar pada orang tua tentang aturan , nilai,
norma, perilaku dan tata cara hidup
bermasyarakat..
• Legitimate power / authority
( pengaruh)
• Referent power ( ditiru)
• Resource / expert power
( ahli)
• Reward power (penghargaan)
• Coercive power (memaksa )
• Information power
( penerangan )
• Afective power ( sikap )
Struktur Nilai
• Struktur nilai adalah sistem ide , sikap dan
keyakinan yang mengikat anggota keluarga
dalam budaya tertentu.
• Norma : pola perilaku yang diterima pada
lingkungan sosial tertentu : sesuai dengan
nilai

ada aturan dan kebiasaan keluarga
Pola & proses komunikasi

• Komunikasi yang berfungsi


• Komunikasi yang tidak berfungsi
Komunikasi yang berfungsi
• Karakteristik pengirim
• Karakteristik penerima
• Pola interaksi yang berfungsi
POLA KEHIDUPAN KELUARGA INDONESIA

• PEDESAAN • PERKOTAAN
– Tradisional – Dinamis
– Agraris – Rasional
– Tenang – Konsumtif
– Sederhana – Demokratis
– Akrab – Individual
– Menghormati orang – Terlibat kehidupan
tua. politik
Fungsi Keluarga (FRIEDMAN, 1986)

• FUNGSI AFEKTIF
Keberhasilan adalah kebahagiaan dan kegembiraan seluruh
anggota, Dikembangkan melalui interaksi dan hubungan
dalam keluarga sehingga terbentuk konsep diri yang positif.
• REPRODUKSI
Meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia
• EKONOMI
Memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti
makan, pakaian, rumah.
• FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat
anggota keluarga yang sakit.
5 Tugas Kesehatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang
tepat.
3. Memberi perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit.
4. Mempertahankan/menciptakan suasana
rumah yang sehat.
5. Mempertahankan hubungan dengan dan atau
menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat
FUNGSI KELUARGA LAIN
1. Pendidikan,
2. Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan
sosial sbl meninggalkan rumah
3. Perlindungan
4. Perasaan dan psikologis
5. Religius
6. Rekreasi
Fungsi Pokok Keluarga
 Asih
Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian dan rasa
aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga
memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya.

 Asuh
Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan
perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara,
sehingga diharapkan menjadikan mereka anak yang sehat
baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.
 Asah
Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak
sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam
mempersiapkan masa depannya.
Tugas Perkembangan Keluarga menurut Duval &
Miller

TAHAP I : PASANGAN / KELUARGA BARU (BEGINNING FAMILY)


– Membina hubungan intim yang memuaskan
– Membina hubungan dengan keluarga lain,
teman, kelompok sosial.
– Mendiskusikan rencana memiliki anak.
TAHAP II KELAHIRAN ANAK I / CHILD BEARING KELAHIRAN ANAK
I s/d 30 BULAN
– Persiapan menjadi orang tua
– Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga ,
peran, interaksi, hubungan seksual.
– Mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan pasangan
TAHAP III : KELUARGA DENGAN ANAK
PRASEKOLAH(FAMILIES WITH PRESCHOOL) ANAK I
BERUSIA 2,5 S/D 5 THN
– Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti
kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
– Membantu anak bersosialisasi
– Beradaptasi dengan anak yang baru lahir
sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi.
– Mempertahankan hubungan yang sehat baik di
dalam maupun di luar keluarga dan lingkungan.
– Pembagian waktu untuk individu , pasangan dan
anak
– Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
– Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh
kembang anak.
TAHAP IV : KELUARGA DENGAN ANAK SEKOLAH ( families with
school children)
ANAK I USIA 6 S/D 12 THN
– Membantu sosialisasi anak tetangga , sekolah,
dan lingkungan.
– Mempertahankan keintiman pasangan
– Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang
semakin meningkat , termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kebutuhan kesehatan anggota
kelurga.
TAHAP V :KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA (FAMILIES WITH
TEENAGERS)
ANAK I USIA 13 S/D 21 TAHUN ( SAAT ANAK
MENINGGALKAN RUMAH ORANG TUA )
– Memberikan kebebasan yang seimbang dengan
tanggung jawab mengingat remaja yang sudah
bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
– Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
– Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan
orang tua . Hindari perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan.
– Perubahan sistem peran dan peraturan untuk
pertumbuhan dan perkembangan keluarga.
TAHAP VI : KELUARGA DENGAN ANAK DEWASA( PELEPASAN)/
LAUNCHING CENTER FAMILIES DIMULAI DARI ANAK
TERAKHIR MENINGGALKAN RUMAH
– Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
– Mempertahankan keintiman pasangan.
– Membantu orang tua suami / isteri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua.
– Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
– Penataaan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
TAHAP VII. KELUARGA USIA PERTENGAHAN. (MIDDLE AGE
FAMILIES)ANAK TERAKHIR MENINGGALKAN RUMAH DAN
BERAKHIR SAAT PENSIUN ATAU SALAH SATU PASANGAN
MENINGGAL
– Mempertahankan kesehatan
– Mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan teman sebaya dan anak.
– Meningkatkan keakraban pasangan.
TAHAP VII : KELUARGA USILA (OLD AGE FAMILIES) SALAH SATU
PASANGAN PENSIUN , BERLANJUT SALAH SATU PASANGAN
MENINGGAL SAMPAI DENGAN KEDUANYA MENINGGAL
– Mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan
– Adaptasi dengan perubahan kehilangan
pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan,
– Mempertahankan hubungan dengan anak dan
sosial masyarakat.
– Melakukan “life review”
KELUARGA RISIKO TINGGI
Faktor penyebab Risiko tinggi
 Kemiskinan
 Lingkungan kurang sehat
 Perilaku dan gaya hidup yang merugikan kesehatan
 Kebodohan
 Kecacatan fisik dan mental
 Penyakit menular dan kronis

Keluarga Risiko Tinggi sebagai prioritas dalam Perawatan


Kesehatan Keluarga
Prioritas masalah Kesehatan ibu dan anak , serta anggota
keluarga dengan penyakit menular akut
Lingkaran Setan Kemiskinan Dan Sakit

Penghasilan Rendah

Produktivitas Sanitasi jelek, gizi kurang,


berkurang pendidikan rendah,
kebiasaan kesehatan jelek

Tubuh menjadi lebih peka Daya tahan terhadap


terhadap penyakit penyakit menurun
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai