Anda di halaman 1dari 22

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

LAPORAN KASUS

HERPES ZOSTER

Oleh : Intan Maharany

Pembimbing: dr. Arif Effendi, Sp.KK


IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. R
• Umur : 24 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Merotae
• Suku Bangsa : WNI
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Status : Belum Menikah
ANAMNESIS
Pada hari Rabu, 6 Februari 2019 pukul 19.30 wib dilakukan autoanamnesis
dengan Nn. R

• Keluhan Utama :
Muncul bintik-bintik berisi air didaerah pinggang sejak 3 hari yang lalu.

• Keluhan Tambahan :
Pasien mengeluh merasa nyeri di daerah tersebut.
RIWAYAT PENYAKIT

Nn. R 24 tahun datang ke praktek pribadi dr. Arif Effendi, Sp. KK

dengan keluhan muncul bintik-bintik berisi air di daerah pinggang

kiri sejak 3 hari yang lalu. Sehari sebelumnya pasien mengeluhkan

nyeri didaerah tersebut.


• Riwayat pengobatan yang pernah di dapat :
Tidak ada

• Riwayat penyakit yang pernah diderita :


Cacar air saat pasien SMP
STATUS GENERALIS
• Keadaan Umum : Tampak sakit • Pemeriksaan Fisik :
sedang
• Kesadaran : Compos mentis
-Abdomen= DBN
• Status Gizi : Baik
-Thorax = DBN
• TTV :
-KGB = DBN
- TD = 120/80 mmHg
- HR = 80x/menit
- RR = 20x/menit
- T0 = 36,40C
STATUS DERMATOLOGIS
• Lokasi :
Pada daerah punggung kiri dan abdomen sisi kiri

• Inspeksi :
Tampak vesikel bergerombol di atas kulit eritematosa zoster riform.
LABORATORIUM
• Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
RESUME
• Nn. R 24 tahun datang ke praktek pribadi dr. Arif Effendi, Sp. KK
dengan keluhan muncul bintik-bintik berisi air di daerah
pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu. Sehari sebelumnya pasien
mengeluhkan nyeri didaerah tersebut. Riwayat menderita cacar
air saat SMP. Pada daerah punggung kiri dan abdomen sisi kiri
tampak vesikel bergerombol di atas kulit eritematosa zoster
riform.
Pada pemeriksaan fisik , didapatkan keadaan umum tampak
sakit sedang, kesadaran kompos mentis, status gizi baik, tanda
vital dalam batas normal. Regio thoraks, abdomen, KGB dan
dalam batas normal.

Status dermatologis, tampak vesikel bergerombol di atas kulit


eritematosa zoster riform.
DIAGNOSIS
• Diagnosis Banding :
- Varisela
- Herpes zoster lumbalis sinistra
- Herpes zoster oftalmik
- Herpes simpleks

• Diagnosis Kerja :
- Herpes zoster lumbalis sinistra
PENATALAKSANAAN
• Tatalaksana Umum:

1. Istirahat yang cukup

2. Tidak dianjurkan untuk keluar rumah karena dapat menular kepada orang
lain yang belum pernah terinfeksi varisela dan orang dengan defisiensi imun.

3. Usahan agar vesikel tidak pecah misalnya jangan digaruk dan pakai baju
yang longgar, untuk mencegah infeksi sekunder dan jaga kebersihan
badan.

• Tatalaksana Khusus :

1. oral : Acyclovir 5x800 mg


Asam mefenamat 3x 500 mg(bila nyeri)

2. Topikal: bedak yang mengandung menthol untuk lesi yang


belum pecah

Gentamisin krim I untuk lesi yang sudah pecah


PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad Sanasionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Herpes zoster atau shingles adalah merupakan penyakit
manifestasi reaktivasi infeksi laten endogen virus varisela zoster di
dalam neuron ganglion sensoris radiks dorsalis, ganglion saraf
autonomik yang menyebar ke jaringan saraf dan kulit dengan
segmen yang sama.
EPIDEMIOLOGI
• Penyakit herpes zoster terjadi sporadis sepanjang tahun tanpa
mengenal musim. Insidensnya 2-3 kasus per-1000 orang/tahun.
Insiden dan keparahan penyakitnya meningkat dengan
bertambahnya usi. Lebih dari setengah jumlah keseluruhan kasus
dilaporkan terjadi pada usia lebih dari 60 tahun dan komplikasi
terjadi hampir 50% di usia tua. Risiko penyakit meningkat dengan
adanya keganasan, atau dengan transplantasi sumsum
tulang/ginjal atau infeksi HIV.
GEJALA KLINIS
1. Gejala prodromal => nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal,
(1-10 hari, rata-rata 2 hari) parestesia sepanjang dermato, gatal,
rasa terbakar dari ringan sampai berat
2. Demam, malaise dan nyeri kepala
3. Setelah gejala prodromal => timbul erupsi kulit yang biasanya
gatal atau nyeri terlokalisata
(terbatas di satu dermatom)
PENATALAKSANAAN
• Tatalaksana Umum:

1. Istirahat yang cukup

2. Tidak dianjurkan untuk keluar rumah karena dapat menular kepada orang
lain yang belum pernah terinfeksi varisela dan orang dengan defisiensi imun.

3. Usahan agar vesikel tidak pecah misalnya jangan digaruk dan pakai baju
yang longgar, untuk mencegah infeksi sekunder dan jaga kebersihan
badan.

• Tatalaksana Khusus :

1. oral : Acyclovir 5x800 mg


Asam mefenamat 3x 500 mg(bila nyeri)

2. Topikal: bedak yang mengandung menthol untuk lesi yang


belum pecah

Gentamisin krim I untuk lesi yang sudah pecah


PENCEGAHAN
Pemberian booster vaksin varisela strain Oka terhadap orang tua

harus dipikirkan untuk meningkatkan kekebalan spesifik terhadap

VVZ sehingga dapa memodifikasi perjalanan penyakit herpes

zoster.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar RS. Herpes Zoster. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit
Edisi 2. Jakarta. EGC. 2005. Hal 84-86.
Pusponegoro EHD. Herpes Zoster. Buku Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi VII. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2017.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai