Syariah Fiqih
Shalat qunut, bacaan doa iftitah
Zakat jumlah nisab, takaran
Haji dan Wuquf Arafah kapan waktu lempar jumrah
Nikah jenis mahar
Poligami waktu dan durasi giliran bermalam
DEFINISI
• Secara etimologis, Alquran adalah bentuk masdar dari kata qa-
ra-a yang artinya bacaan, berbicara tentang apa yang tertulis
padanya, atau melihat dan menelaah (Syarifuddin, 1997: 46).
Isi Al-Qur’an
o Alquran diturunkan melewati dua periode, yakni periode sebelum Nabi hijrah ke
Madinah ( periode mekkah ) dan periode setelah Nabi hijrah ke Madinah ( periode
madinah ).
Ijtihad adalah mencurahkan segala kesanggupan dalam mengeluarkan hokum syara yang bersifat amaliyah dari dalil-
dalilnya yang terperinci baik dalam Alquran maupun dalam Hadis.
Ijtihad memang dianjurkan Nabi ketika tidak ditemukan rujukannya dalam Alquran dan Sunnah.Adapun dasar logika
dibolehkannya ijtihad adalah karena keterbatasan nash Alquran dan sunnah jika dibandingkan dengan banyaknya
peristiwa yang dihadapi oleh umat manusia.
Ijtihad hanya bisa dilakukan pada masalah yang ditunjuk oleh dalil zhanni dalam Alquran, yang berikutnya dikenal
dengan masalah fikih, serta masalah-masalah baru yang hukumnya sama sekali belum disinggung oleh Alquran dan
hadis. Bila ijtihad bertentangan dengan nash maka hasil ijtihad menjadi tertolak, sesuai dengan kaidah “Tidak ada
ijtihad terhadap nash”.
Macam – macam metode dalam
berijtihad
Metode, cara, teori, atau kerangka konseptual yang dipergunakan para ulama
dalam berijtihad/ menetapkan hukum suatu persoalan ada dua yaitu metode yang
disepakati oleh para jumhur ulama (fuqaha’ dan ushuliyyun), dan metode yang
masih diperselisihkan di antara mereka. Metode yang disepakati adalah ijma’ dan
qiyas, sedangkan metode yang masih diperselisihkan adalah istihsan, istishab,
fatwa shahabi, maslahah mursalah, ‘urf dan saddudz dzari’ah.
Maqashid syariah sebagai metode