Anda di halaman 1dari 11

“PELAYANAN OBSTETRIK

NEONATAL EMERGENCY
KOMPREHENSIF
POST SECTIO CAESAREA”
Nama Kelompok:
Rosida Pravita Sari (P27820518004)
Herni Ayu Anugrahaeni (P27820518005)
Ajek Sasongko (P27820518010)
Dwita Mayasari (P27820518014)
Dhia Nur Hidayatin (P27820518017)
Raisha Afanti Intania Putri (P27820518023)
Anies Noer Safitri (P27820518035)
Devi Ayu Firnanda (P27820518045)
Pengertian Sectio Caesarea
 Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
(Sarwono, 2009)
 Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
abdomen dan uterus.
(Harry & william, 2010)
 Sectio caesarea adalah pelahiran janin lewat insisi menembus dinding uterus dan
abdomen.
(Dorland, 2012)
Tujuan Sectio Caesarea
Untuk mempersingkat lamanya perdarahan dan mencegah
terjadinya robekan serviks dan segmen bawah rahim. Sectio caesarea
dilakukan pada plasenta previa totalis dan plasenta previa lainnya jika
perdarahn hebat. Selain dapat mengurangi kematian bayi pada plasenta
previa, sectio caesarea juga dilakukan untuk kepentingan ibu, sehingga
sectio caesarea dilakukan pada plasenta previa walaupun anak sudah
mati.
Indikasi
1. Indikasi mutlak

a. Indikasi ibu

b. Indikasi janin

2. Indikasi relatif
Tipe-Tipe Sectio Caesarea

a) Sectio Caesarea transperitonealis Profunda

b) Sectio caesarea klasik (korporal) menurut Sanger

c) Sectio caesarea ekstraperiotoneal

d) Sectio caesarea histerektomi menurut Porro


Patofisiologi
Plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, disproporsi
cephalo pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak
maju, pre-eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi
tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu
Sectio Caesarea (SC).
Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anastesi yang akan
menyababkan pasien mengalami imobilisasi sehingga akan
menimbulkan masalah intoleransi aktivitas.
Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan,
dan perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada
pasien
Komplikasi

Kerusakan organ-organ seperti vesika urinaria dan uterus saat


dilangsungkannya operasi, komplikasi anastesi,perdarahan, infeksi, dan
tromboemboli. Kematian ibu lebih besar pada persalinan sectio caesarea
dibandingkan persalinan pervagina. Takipnea sesaat bayi baru lahir
lebih sering terjadi pada persalinan sectio caesarea. Risiko jangka
panjang yang dapat terjadi adalah terjadinya plasenta previa, solusio
plasenta, plasenta akreta dan dapur uteri.
Pemeriksaan Penunjang
1. Hemoglobin atau hematocrit (HB/Ht) untuk mengkaji perubahan
dari kadar pra operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada
pembedahan.

2. Leukosit (WBC) mengidentifikasi adanya infeksi

3. Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan darah

4. Urinalisis/kulture urine

5. Pemeriksaan elektrolit.
Penatalaksanaan
a) Monitor tanda-tanda vital
b) Jumlah perdarahan
c) Status fundus uteri
d) Pemberian analgesik
e) Terapi cairan intravena
f) Pengawasan fungsi vesika urinaria dan usus
g) Ambulansi
h) Perawatan luka
KESIMPULAN

Pertolongan operasi caesar merupakan tindakan dengan tujuan untuk


menyelamatkan ibu maupun bayi (Manuaba, 2013). Tiap-tiap tindakan
pembedahan harus didasarkan atas indikasi, yakni pertimbangan ibu
dan janin. Sudah tentu kepentingan ibu dan janin harus sama sama
diperhatikan, akan tetapi dalam keadaan terpaksa kadang-kadang
seorang dokter terpaksa lebih memperhatikan kepentingan ibu daripada
kepentingan janinnya.

Anda mungkin juga menyukai