Dasar Dasar Pengukuran
Dasar Dasar Pengukuran
A B
C SEMUA PENGUKURAN
D TIDAK PASTI
E F
5
SUMBER KETIDAKPASTIAN
3. Ketelitian (Accuracy)
Akurasi menyatakan seberapa dekat antara nilai hasil pengukuran dengan
nilai sebenarnya atau nilai yang dapat diterima dari suatu besaran yang
diukur.
4. Presisi (ketepatan) menunjukkan tingkat kesamaan di dalam sekelompok
pengukuran atau sejumlah instrumen.
5. Resolusi menyatakan perubahan terkecil dalam nilai yang diukur
(instrumen akan memberi respon). Sebagai contoh voltmeter analog 10
V memiliki presisi 50 mV, dengan demikian 50 mV menyatakan
perubahan tegangan terkecilnya sehinggga resolusi pengukurannya adalah
50 mV.
Atau
Nilai ∆x harus lebih kecil dari nilai 0,5 NST alat yang
dipergunakan.
Standar Deviasi
• Menyatakan sebaran data dibandingkan nilai rata-
ratanya.
• Misalkan λ adalah 587, 588, 589, 589,591,
590,591,590,588,589.
• Rata-rata panjang gelombangnya 589 nm
• Standar deviasinya 1,3 mm
• Hasil yang dilaporkan ( 589 ± 1) nm
• Artinya 68 % data berada diantara 588-590 nm dan
95% data berada diantara 587-591 nm
• Kesimpulan: penulisan ( 589 ± 1) nm secara statistk
tepat
Penjumlahan/pengurangan ralat
• Z = A + B atau Z = A-B
• ∆Z = ∆A + ∆B
• Sebenarnya hasil penjumlahan ralat tidak
realistis, yang realistis menggunakan statistik
Contoh kasus
• Jika A = (10,1 ± 0,1) cm dan B = (6,2 ± 0,2) cm
• ∆Z = 0,1+0,2 = 0,3 sehingga
• Z = (16,3 ± 0,3 )cm
• Galat statistik
Contoh kasus
• Jika F = m x a
• m = (1,00 ± 0,01 ) kg, ∆m/m = 1/100 =1 %
• a = (2,1 ± 0,1 ) m/s2, ∆a/a = 1/21 =4,8 %
• Galat maksimum bagian ∆F/F =0,01+0,048
=0,058 (5,8%)
• ∆F = Fx galat bagian= 2,1 x 0,058 = 0,12 N
• F = (2,10 ± 0,12) atau yang lebih realistik F =
(2,1 ± 0,1)
Pangkat
• Z= Kan maka ∆Z/Z= n ∆A/A
• contoh luas penampang kawat A = ∏ d2/4
• Misalkan d =( 0,46 ± 0,01 ) cm, berapa nilai A?
• Maka kesalahan bagian dari d adalah 1/46 = 2,2 %
sehingga kesalahan bagian A adalah 2 x 2,2 = 4,4 %
• A = ∏ d2/4 = 0,166 cm2
• ∆A/A =0,044 x 0,166 = 0,007 cm2 atau 4,4 % dari
0,166
• A =(0,166 ± 0,007) cm2
3. Perambatan Ralat
• Pada kenyataannya banyak besaran yang akan
ditentukan tidak dapat ditentukan secara langsung
tetapi harus dihitung dari berbagai besaran-besaran
yang diukur secara langsung.
• Misalkan besaran z merupakan suatu fungsi dari
besaran x dan y sehingga dinyatakan sebagai
z = z(x,y).
• Hasil pengukuran z harus dilaporkan sebagai
• Dengan …(1)
Tentukan turunan dari fungsi-fungsi
berikut:
No z(x,y)
1 z=x ± y
2 z= x y
3 Z=x/y
4 z = a xn
5 z = a ex
6 Z = a ln x
7 z = xm yn
Beberapa fungsi dan persamaan diferensialnya
No z(x,y) ∆z ∆z/z
Solusi
• V = plt = 4,0 x 3, 0 x 2,0 = 24,00 cc
• ∆V = lt ∆p + pt ∆l + pl ∆t
(∆V/V) = (∆p/p) + (∆l/l) + (∆t/t)
(∆V/V) = (0,05/4,0) + (0,05/3,0) + (0,05/2,0)=0,053
Dengan demikian ∆V = 0,053 x 24,00 = 1,272
sehingga V = (24 ± 1 ) cc (silahkan Anda cek
penggunaan aturan angka penting pada soal ini.
Contoh 2: panjang, lebar dan tinggi suatu balok diukur beberapa kali
dengan data sbb. P= (4,00±0,02) cm, l=(3,00±0,03) cm dan t=
(2,00±0,04) cm. tentukan V ± V!
• Solusi
V = plt = 4,00 x 3, 00 x 2,00 = 24,00 cc
∆V = 0,5817
sehingga V = (24,0 ± 0,6) cc
Contoh 3 : kita akan menentukan massa jenis benda tak beraturan dengan
mengukur massa dan volumenya. Massa benda diukur sekali dengan nilai m =
(5,00±0,05) g sedang volume diukur beberapa klai dengan hasil (1,00±0,02) cc.
tentukan massa jenis benda tersebut?
Penyelesaian
ρ = m/V =5,00/1,00 = 5,00
Karena teknik pengukuran m dan v berlainan maka
∆ρ = 0,1044
Sehingga ρ = (5,00 ± 0,10 ) g/cc
Angka Berarti/Penting Versi Umum
• Hasil pengukuran selalu merupakan nilai
pendekatan saja
• 15,7 cm (3 AP) berarti pengukuran diukur
pada interval 15,65 cm sampai 15,75 cm.
• 15,70 cm (4 AP) berarti pengukuran diukur
sampai per-ratusan cm yg terdekat
Penulisan Angka Penting
• Jika x= 22/7 = 3, 14285….tergantung dari
ketepatan yang dicapai dari hasil pengukuran.
• x = (3,14 ± 0,01) 3 AP misalkan ketelitiannya
0,01
• x = (3,143 ± 0,001) 4 AP misalkan ketelitiannya
0,001
Angka Nol
• Kadang merupakan angka berarti, kadang tidak
karena hanya menunjukkan letak koma desimal.
• 9800 N belum bisa menunjukkan ketelitiannya, jika
ditimbang sampai ketelitian ratusan newton bilangan
tsb hanya memiliki 2 AP (9,8.103 )
• Apabila berat benda 9800 N ditimbang dengan
puluhan newton maka berat benda terdiri 3 AP
(9,80.103)
Error analysis is inexact
• Uncertainty analysis is the art of estimating
how off we think we could be in our
experiment.
• After all, if we knew exactly how much we
were off by, we would know the actual value
of the measurement (or result)!
How many digits should be kept?
• Experimental uncertainties should be
rounded to one significant figure.
• Experimental uncertainties are, by nature, inexact.
Uncertainties are almost always quoted to one
significant digit (example: ±0.05 s).
• If the uncertainty starts with a one, some scientists
quote the uncertainty to two significant digits
(example: ±0.0012 kg).
• Wrong: 52.3 cm ± 4.1 cm
• Correct: 52 cm ± 4 cm
• Always round the experimental measurement
or result to the same decimal place as the
uncertainty.
• It would be confusing (and perhaps dishonest) to
suggest that you knew the digit in the hundredths (or
thousandths) place when you admit that you unsure
of the tenths place.
• Wrong: 1.237 s ± 0.1 s
• Correct: 1.2 s ± 0.1 s
Angka Berarti
ingat Aturan AP internasionalnya
• Misalkan diameter suatu benda dinyatakan dengan
D1 = (12 ± 0,5 )mm dan D2 = (12,0 ± 0,08 )mm.
• Apabila dibuat dalam bilangan baku maka akan
dituliskan atau
atau
• Apabila diperhatikan bahwa bilangan di dalam
kurung tidak berubah jika satuannya diubah. D1
terdiri 2 angka berarti sedang D2 terdiri 3 angka
berarti.