Anda di halaman 1dari 19

Diabetes mellitus (DM) timbul karena

defisiensi sintesis dan sekresi insulin atau


resisten terhadap kerja insulin. Diagnosis
DM ditegakkan dengan mengukur kadar
HbA1c atau glikohemoglobin, glukosa
darah puasa dan 2 jam setelah makan.
HbA1ac adalah jumlah rata rata gula darah selama 2 – 3
bulan terakhir

Pengukuran Hb1AC(%) GDS (mg/dl) GDP(mg/dl)


Normal 4 - 5.6% < 140 < 100
Resiko DM 5,7 - 6,4% 141 – 200 101 – 125
DM > 6,5% > 200 > 126
Menurunkan asupan karbohidrat (diet atau acarbose)

Menurunkan
Menurunkan kadar gula darah Meningkatkan penggunaan
produksi gula di glukosa di
hati jaringan(biguanida:
(tiazolidinedion : metformin)
pioglitazone)
Meningkatkan sekresi insulin
(sulfonilurea: glimepiride)
 Diabetes tipe 1 yang bergantung pada insulin (IDDM)
timbul karena defisiensi insulin akibat pengrusakan
autoimun sel beta pancreas. Penderita diabetes mellitus tipe
1 memberikan pemberian insulin.
 Diabetes tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin
(NIDDM) timbul karena penurunan sekresi insulin atau
resistensi periferal terhadap insulin. Walaupun ada
penderita yang dapat mengatur kadar gula hanya dengan
diet tapi banyak juga membutuhkan obat antidiabetika oral
atau insulin untuk mengendalikan kadar gula darah. Untuk
penderita denagn berat badan berlebih diabetes tipe 2 dapat
dicegah dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan
aktivitas fisik.
 Obat antidiabetic oral digunakan untuk pengobatan
diabetes mellitus tipe 2 (non insulin dependent diabetes
mellitus). Obat ini hanya di gunakan jika pasien gagal
memberikan respon terhadap setidaknya 3 bulan diet
rendah karbohidrat dan energy disertai aktivitas fisik
yang cukup.
 Untuk pasien yang tidak cukup terkontrol dengan diet
dan obat hipoglikemia oral, insulin dapat ditambahkan
pada pengobatan atau pengganti terapi oral. Jika insulin
ditambahkan pada terapi oral, insulin biasanya
diberikan pada waktu akan tidur. Peningkatan berat
badan dapat dikurangi jika insulin diberikan dengan
kombinasi dengan metformin.
 Sulfonylurea digunakan sebagai terapi lini pertama
tetapi dapat menyebabkan hipoglikemia dan digunakan
untuk pasien yang tidak kelebihan berat badan atau
yang tidak dapat menggunakan metformin.contohnya :
glibenklamid
 Untuk pasien lansia dapat diberikan sulfonylurea kerja
singkat contohnya: glikazid
 Kontra indikasi sulfonylurea : pasien defisiensi,
ketoasidosis, gestasional
Sulfonylurea generasi 1 contohnya tolbutamid, tolazamid,
asetoheksamid
Sulfonylurea generasi 2 contohnya glimepiride,
gliquidone, diamicron
Glimepiride merupakan obat paling potensi paling baik
 Efek utamanya adalah meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan.
Metformin adalah obat pilihan pertama pasien dengan berat badan berlebih
dimana diet ketat gagal untuk mengendalikan diabetes dapat juga
digunakan untuk diabetes yang tidak dapat dikendalikan dengan terapi
sulfonylurea.
 Kombinasi dengan insulin meningkatkan berat badan tetapi kenaikan berat
badan menjadi minimal jika insulin diberikan pada malam hari.
 Pemberian metformin tidak menyebabkan hipoglikemia, tidak
meningkatkan berat badan dan menurunkan kadar insulin plasma.
 Metformin menyebabkan asidosis laktat yang banyak terjadi pasien
gangguan fungsi ginjal oleh karena itu jangan diberikan pada gangguan
fungsi ginjal ringan.
 Akarbosa merupakan penghambat absorbsi karbohidrat
dan sukrosa, dapat digunakan tunggal atau sebagai
penunjang terapi jika metformin atau sulfonylurea tidak
memadai.
 Efek samping diantaranya diare, perut kembung, nyeri,
mual.
perhatian Metformin glimepiride pioglitazon acarbose
Gangguan hati X Belum ada X X
penelitian
lanjut, bila
gangg. Hati
berat = X

Gangguan ginjal ? ? X X
Orang tua X ? X √
Hamil B X ? B
Menyusui X ? Tidak ada X
informasi

NB:
X : tidak boleh digunakan
? : diberikan dengan pemantauan
√: boleh digunakan
B : kehamilan kategori B (maybe acceptable)
 Metformin (biguanida)
 Gangguan Hati X karena ada resiko asidosis laktat.
 Gangguan Ginjal (ket : eGFR / Glomerular Filtration Rate,
yg normal 90% ginjal masih berfungsi).
 Tidak boleh diberikan dosis awal jika eGFR 30-45%.
Kontra Indikasi bila eGFR <30%.
 Orang tua monitor eGFR minimal 1x tiap tahun. Tidak
direkomendasikan jika sudah >80 thn.
 Wanita Hamil Kategori B.
 Wanita menyusui Tidak direkomendasikan karena keluar
lewat air susu.
 Interaksi dengan obat lain
 Amlodipine menurunkan efek Metformin dengan antagonis
farmakodinamik.
 Lantus : sinergis farmakodinamik.
 Pioglitazone (Tiazolidinedion)
 Gangguan hati (ket : ALT = ALanin aminoTranferase)
 Tidak boleh diberikan dosis awal jika ALT >2,5. Stop obat jika ALT >3.
 Wanita hamil Data terbatas, harus dikontrol penggunaannya.
 Wanita menyusui Tidak ada informasi.
 Interaksi dengan obat lain
 Levemir meningkatkan toksisitas Pioglitazone dengan mekanisme yang
tidak diketahui dan sinergis farmakodinamik.
 Lantus meningkatkan toksisitas Pioglitazone dengan mekanisme yang
tidak diketahui dan Lantus meningkatkan retensi cairan.
 Pioglitazone dapat membantu menurunkan penggunaan insulin 10-
25%.
 Pioglitazone dapat membantu menurunkan dosis penggunaan
Glimepiride.
 Pioglitazone meningkatkan efek Valsartan.
 Jika mengkonsumsi Gemfibrozil, maksimal dosis Pioglitazone adalah
15 mg.
 Glimepiride (Sufonilurea)
 Interaksi dengan obat lain
 Levemir sinergis farmakodinamik.
 Lantus sinergis farmakodinamik
 Acarbose (penghambat α glukosidase)
 Gangguan Hati X karena ada resiko asidosis laktat.
 Interaksi dengan obat lain
 Levemir sinergis farmakodinmik.
 Lantus sinergis farmakodinamik.

 Sumber : medscape
Nama pasien : Ny R.
Diagnosa : Diabetes Melitus
Keluhan : dada sakit, rokok (-), obat tidur(-), alergi obat(-)
Riwayat :
RPK: tidak ada
RPD: DM kurang lebih 3 tahun, hipertensi baru diketahui
Aktivitas : sedang
Tangga TD GDS NADI TERAPI OBAT
l

4-12- 150/90 380 - Amlodipin 5 mg 1-0-0


2017 Metformin 500 1-1-1
Glimepirid 3 mg 1-0-0

12-12- 110/80 284 78 Metformin 500 1-1-1


2017 Glimepirid 2 mg 1-0-0
Ambroxol 3x1
Cefadroxil 2x500
Vitamin B complex 3x1

19-12- 100/70 309 - Metformin 500 1-1-1


2017 / Glimepirid 4 mg 1-0-0
Ambroxol 3x1
(Bila bulan depan glukosa tidak turun pakai insulin)

19-1- 150/90 369 116 Ezelin 10 unit


2018 Metformin 1-1-1
Glimepirid 2mg 1-0-0
25-1- 140/90 371 76 Ezelin 15 unit
2018 Metformin 500 1-1-1
Glimepirid 2 mg 1-0-0

2-2- 160/10 226 84 Metformin 500 1-1-0


2018 0 Ezelin 18
Glimepirid 2 mg 1-0-0
• metformin + insulin
• Insulin dan metformin efeknya saling
meningkatkan satu sama lain. Metformin sering
dikombinasi dengan antidiabetes lain dengan
penyesuaian dosis dan dilakukan pemantauan
selama penggunaannya
• glimepiride + insulin
• Glimepirid dan insulin efeknya saling
meningkatkan. dalam penggunaan selalu
dimonitor atau dipantau dan penyesuaian dosis
apabila kombinasi dengan antidiabetes lain
 Pengendalian Penyakit Diabetes
 Mengedukasi pasien bahwa penyakit diabetes tidak
dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan dan
pengendalian harus dilakukan seumur hidup
 Mengurangi konsumsi karbohidrat seperti nasi dan
mengurangi konsumsi gula
 Olahraga secara teratur 3-4 kali seminggu selama
kurang lebih 30 menit disesuaikan dengan kemampuan
dan kondisi untuk membakar kadar gula berlebih yang
ada di dalam darah
 Mengkonsumsi obat obatan seperti sulfonilurea yang
bekerja dengan cara memicu pengeluaran insulin
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai