Anda di halaman 1dari 13

Ratna Dwi L (041811535003)

Asmaul Sasmika V (041811535004)


Bertiana Ulfa W (041811535006)
Dimas Angga P (041811535014)
Minadatur Rohma (041811535024)
Ratna Novinda (041811535025)
Maulana Yusril F (041811535034)
Umi Nian V (041811535043)
Syavira Anbya K (041811535048)
Jenis pajak penghasilan yg
dikenakan/dipungut dari Bisnis lain :
wajib pajak yang bergerak Perusahaaan pengeboran
pada industri pelayaran, minyak, build-operate-
penerbangan internasional, transfer
dan perusahaan asuransi
asing.
Objek Pajak Tarif

Pengangkutan Orang PPh Terutang = 30% x Norma


Barang Muatan Penghitungan Penghasilan netto
Penyewaan Kapal

Norma Penghitungan Penghasilan Netto


Pemotong = 4% x Peredaran Bruto
1. Dalam hal penghasilan diperoleh
berdasarkan perjanjian persewaan atau
charter dengan pemotong pajak : pihak
Tarif Efektif PPh Terutang = 30% x 4% x
yang membayar atau terutang hasil
tersebut wajib melakukan pemotongan Peredaran Bruto atau 1.2% x Peredaran Bruto
pada saat pembayaran atau terutang.
2. Dalam hal penghasilan diperoleh bukan
berdasarkan perjanjian persewaan atau 3. Dalam hal Pengguna jasa adalah bukan
charter dengan pemotong pajak,maka
pemotong pajak, maka Wajib Pajak
Wajib Pajak perusahaan pelayaran
dalam negeri wajib menyetor sendiri perusahaan pelayaran dalam negeri wajib
PPh yang terutang menyetor sendiri PPh yang terutang.
Waktu Terutang

Dibayar paling lambat pada


tgl 10, di bulan setelah
faktur dibuat.
Objek Pajak : Semua nilai pengganti atau imbalan berupa uang atau
nilai uang dari pengangkutan orang dan atau barang.

Tarif : ditetapkan sebesar 6% dari peredaran bruto. Besarnya pajak


penghasilan bagi wajib pajak perusahaan pelayaran dan/penerbangan
luar negeri sebesar 2,64% dari peredaran bruto

Pemotong : Dalam hal penghasilan diperoleh berdasarkan perjanjian


charter, maka pihak yang membayar/mencharter wajib melakukan
pemotongan pada saat pembayaran atau terutang.

Waktu Terutang : dibayar pemungut cukai paling lambat tgl 10,


dibulan setelah faktur dibuat; atau dibayar oleh wajib pajak paling
lambat pada tanggal 15 dibulan setelah faktur dibuat
Objek Pajak : Semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai
uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak berdasarkan perjanjian
charter dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu
pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di
Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.

Tarif : PPh terutang = 30% x norma Penghitungan Penghasilan Netto.


Norma Penghitungan Penghasilan Netto = 6% x Peredaran Bruto
Sehingga tariff efektif PPh Terutang = 1,8 % x Peredaran Bruto
(1,8%berasal dari 6% x 30%)
Pelunasan PPh sebesar 1,8% ini merupakan pembayaran PPh Pasal 23 yang
dapat dikreditkan terhadap PPh yang terutang dalam SPT Tahunan PPh
untuk tahun pajak yang bersangkutan.
Pemotong : Pemotong yaitu pencharter yang merupakan Badan
pemerintah, Subjek Pajak Badan Dalam Negeri, Penyelenggara Kegiatan,
BUT, atau Perwakilan Perusahaan Luar Negeri Lainnya.
NO Penghasilan Tarif DPP

1. Imbalan yang diterima atau 1,2 % Penghasilan bruto


diperoleh sehubungan dengan
pengangkutan orang dan/ Bersifat final
barang, termasuk penyewaan
kapal laut oleh perusahaan
pelayaran dalam negeri

2. Imbalan Charter kapal laut dan/ 2,64% Penghasilan bruto


pesawat udara yang dibayarkan
atau terutang kepada perusahaan Bersifat final
pelayaran dan atau penerbangan
luar negeri

3. Imbalan yang diterima dan atau 2,64% Penghasilan bruto


diperoleh sehubungan dengan
pengang,utan orang dan/ barang Bersifat final
termasuk Charter kapal laut dan/
pesawat udara oleh perusahaan
pelayaran dan/ penerbangan luar
negeri

4. Imbalan Charter pesawat udara 1,8% Penghasilan bruto


yang dibayarkan atau terutang
kepada perusahaan penerbangan
dalam negeri
5. WP LN yang mempunyai 0,44% Nilai Ekspor Bruto
kantor perwakilam dagang di
Indonesia
6. Pihak-pihak yang melakukan 5% Jumlah bruto nilai
kerja sama dalam bentuk Final bagi WP OP yang tertinggi
perjanjian bangunan guna antara nilai pasar
serah dengan nilai jual
objek pajak atau
NJOP
BADAN
1. Perusahaan
2. Perusahaan
pelayaran atau
penerbangan dalam
penerbangan
negeri
internasional

3. Perusahaan
pelayaran dalam
negeri
4. Perusahaan asuransi
luar negeri
6. Perusahaan dagang
asing

5. Perusahaan
pengeboran migas dan
panas bumi
SPT MASA

Pelaporan SPT masa PPH 15 oleh wajib


pajak selaku pemotong pajak dilakukan
paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnya setelah penyetoran pajak.
Penyampaian SPT dilakukan oleh wajib
pajak ke KPP atau tempat lain yang
ditentukan DJP, seperti kantor pos
indonesia, perusahaan ekspedisi
Referensi :
web : dirjen pajak
www.pajak.go.id

www.online-pajak.com

THANKS.
Julia sartika : apa maksud bangun
serah guna ?

Anda mungkin juga menyukai