Anda di halaman 1dari 12

Membentuk Kepribadian Muslim Sejati

Titis Kurniawan, MNS


Syakhshiah Islamiyah
Kepribadian dibentuk oleh:
Aqliyah; akal /pola pikir perilaku/kebiasaan/
aktivitas seseorang dalam meemnuhi
naluri/kebutuhannya dibentuk oleh pola
pikir/persepsi/pemahamannya (tsaqofah islamiyah)
Nafsiyah; nafsu/pola sikap  cara yang digunakan
manusia untuk memenuhi naluri/kebutuhannya
sesuai dengan pemahamannya (Ibadah yaumiah)
Jasadiyah; kondisi fisik yang menopang perilaku
Syakhshiyah islamiyah  kepribadian yang dihasilkan
dari pola pikir & sikap yang berdasarkan akidah dan
nilai-nilai islam
KARAKTER MUSLIM SEJATI = TAQWA
 Dalam Islam, ‘ketaqwaan’ merupakan nilai tunggal
terpenting yang disebut dalam kitab suci al-Qur’an
(Fazlur Rahman).
 Taqwa pada tingkatan tertinggi menunjukkan
kepribadian yang benar-benar utuh dan integral (Fazlur
Rahman); ‘inna akramakum ‘indallaahi atqaakum’ (QS
al-Hujurat (49):13).
 Taqwa’ secara terminologis: ‘menjalankan semua perintah
Allah swt dan meninggalkan semua larangannya’; dalam
arti generik yang berakar dari kata ‘wqy’ (waqaya), punya
arti ‘menjaga atau melindungi diri dari segala sesuatu
yang bisa berakibat buruk bagi diri sendiri’.
Taqwa Sebagai Karakter
 Q.S. al-Baqarah (2): 197: “Berbekallah, dan sesungguh-nya
sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai
orang-orang yang berakal (ulul albab)”;
 Q.S. al-Maidah (5): 100: “Katakanlah: “tidak sama yang buruk
dengan yang baik, meskipun banyak yang buruk itu menarik
hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang
berakal (ulul albab), agar kamu mendapat keberuntungan”.
 Rasulullah saw ditanya: “Perbuatan apakah yang paling banyak
memasukkan manusia ke surga?”; beliau menjawab: “Bertakwa
kepada Allah dan budi pekerti yang baik” (Tirmidzi).
 Rasulullah saw bersabda: “Orang Mu’min yang paling sempurna
imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya”
(Tirmidzi).
Taqwa Sebagai Karakter
 Nabi saw bersabda: “Sebaik-baik orang Mu’min
adalah orang yang paling baik akhlaknya” (HR.
Abu Dawud).
 Nabi saw bersabda: “Tidak disebut beriman
seseorang yang tidak mencintai saudaranya
seperti mencintai dirinya sendiri”(HR. Bukhari,
Muslim, Tirmidzi, dan Nasai).
 Nabi saw bersabda: “Seorang Muslim adalah
apabila Muslim lainnya selamat dari perbuatan
lidah dan tangannya”( HR. Bukhari dan Muslim).
………..Syakhshiah Islamiyah
1. Salimul Aqidah
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah
tuhan semesta alam”. (QS. al-An’aam [6]:162).

2. Shalihul Ibadah
“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”

3. Mutsaqqoful Fikri (wawasan yg luas)


“Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim”.(Muttafaqun ‘alaihi).
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah
dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. al-Mujadilaah [58]: 11).
………..Syakhshiah Islamiyah
4. Qowiyyul Jismi (jasmani yg kuat)
“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah”. (HR.
Muslim).

5. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)


“Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya
mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)”. (HR. Hakim).

6. Harishun Ala Waqtihi (disiplin menggunakan waktu)


Demi waktu, Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian…. (Al Ashr 1-5)

7. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)


“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. (HR.
Qudhy dari Jabir).
………..Syakhshiah Islamiyah
8. Do the best
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setitis mani yang
bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (Al-Insan: 2)
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun, QS. al-Mulk (67) : 2

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:


“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya
Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya
Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS al-‘Ankabuut [29]: 2-3)
………..Syakhshiah Islamiyah
9. Selalu sabar & syukur  rendah hati & bebas dengki
“Sungguh mengherankan urusan orang mukmin itu. Sesungguhnya semua
urusannya adalah baik. Tidaklah hal itu berlaku bagi seseorang kecuali bagi seorang
mukmin. Jika ia mendapat nikmat ia bersyukur maka menjadi baik baginya. Dan jika
ia ditimpa musibah ia bersabar, maka menjadi baik untuknya.” (HR Ahmad)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

10. Selalu mengupayakan kebaikan/kemuliaan


“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, nescaya dia akan
melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat
zarrah pun, nescaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Az-Zalzalah: 7-8)
“Dan dirikanlah solat dan tunaikanlah zakat. Dan apa-apa yang kamu
usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya
pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.” (Al-Baqarah: 110)
………..Syakhshiah Islamiyah
11. Pemaaf & selalu berupaya memperbaiki diri
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik diwaktu
lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik. Dan (juga) orang yang apabila melakukan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari
Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal
(Qs. Ali Imran 133-136).
………..Syakhshiah Islamiyah
12. Selalu optimis
”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika
kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imran :139)
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah,’
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka (dengan mengatakan); ‘Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)
surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.(Fushshilat : 30)
13.Berhati-hati dalam bertindak
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya.
QS. al-Isra’ (17) : 36
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar Ra’d 11)
Cara Membentuk
1. Ilmu
2. Amal dan Pembiasaan (ibadah harian
wajib & sunah)
3. Sabar & doa (istikomah & menjaga)

Anda mungkin juga menyukai