Anda di halaman 1dari 111

PEMICU 1

FRANSISCA NATHALIA C. K. - 405130215


LO 1
MENGETAHUI DAN MENJELASKAN EMBRIOGENESIS
EMBRIOGENESIS

• Pembuahan ialah penyatuan gamet pria dan wanita tejadi dalam daerah ampulla tuba falopii
• Spermatozoa setelah di saluran kelamin wanita belum mampu membuahi oosit harus melalui
• Kapasitasi dan reaksi akrosom
• Setelah spermatozoa memasuki oosit ,sel telur ini menanggapinya dengan tiga
cara berbeda
• Reaksi kortikal dan zona
• Melanjutkan pembelahan meiosis 2 merupakan pronukleus wanita
• Penggiatan metabolik sel telur …awal embriogenesis tebentuk pronukleus pria
• Pemulihan kromosom diploid separo asal dari ayah separo dari ibu terbentuk
zigot kombinasi kromosom berbeda dengan ke dua orang tuanya
HAL UTAMA PEMBUAHAN

• Penentuan jenis kelamin individu baru sparmatozoa X …satu mudigah wanita XX,spermatozoa Y..satu
mudigah priaXY
• Setelah zigot mencapai tingkat 2 selmenjalani serangkain pembelahan
mitosismorula(4hari)tingkat blastomer
PEMBENTUKAN BLASTOKISTA

• Terjadi pada +/- 4hari


• Terbentuk blastokel(suatu rongga)mudigah dikenal sebagai blastokista
• Sel2 masa sel dalam Embrioblas
• Sel2 masa sel luar Trofoblas
CAKRAM MUDIGAH BERLAPIS 2(PERKEMBANGAN
MINGGU KE 2)

• Hari ke 8
• Blastokista sebagian terbenam dalam stroma endometrium
TROFOBLAS BERDEFERENSIASI

• Menjadi 2 lapis
• Sitotrofoblas selapis sel berinti tunggal
• Sinsitipotrofoblas atau sinsitium
• Sel2 masa sel dalam = Embrioblas berdeferensiasi menjadi 2 lapis
• Selapis sel kecil kuboid lapisan Hipoblas
• Selapis sel kolumner tinggi lapisan Epiblas
HARI KE 9

• Blastokista semakin dalam terbenam dalam endometrium


• Trofoblas perkembangan pesat pada kutup embrional timbul vakuola2tngkat berongga
PERKEMBANGAN SAMPAI HARI KE 12

• Blastokista telah terbenam seluruhnya dalam stroma endometrium


• Trofoblas ada rongga2 dalam sinsitium
• Sel sinsitium menembus lebih jau dalam stroma terbentuk sinosoid
rongga2 dalam sinsitium berhubungan dengan sinusoid semakin banyak
darah ibu dalam sinusoid terjadi sirkulasi utero plasenta
• Cakram mudigah berlapis 2
• Sel2 ektoderm
• Sel2 entoderm
• Menjelang akhir minggu ke2
• Minggu ke3 terbentuk mesoderm ekstra embrional
• Penampakan garis sederhana (primitive streak)
• Pembentukan korda dorsalis
• Akhir minggu ke 3terbentuk 3 lapis kemudian deferensiasi jaringan dan organ mulai
MASA MUDIGAH

• Masa mudigah empat sampai delapan minggu


• Setiap lapis dari ketiga lapisan benih menghasilkan sejumlah jaringan dan organ yang khas
• Menjelang akhir masa mudigah susunan organ utama telah terbentuk
DERIVAT EKTODERM

• Membentuk organ dan susunan yang memelihara hubungan dengan dunia luar
• Lempeng telinga ,lempeng lensa mata
• Susunan saraf pusat ,saraf tepi
• Epitel perasa ,telinga, hidung dan mata
• Epidermis,rambut dan kuku
• Kelenjar bawah kulit
DERIVAT MESODERM

• Dibentuk oleh somit membentuk miotom(jaringan otot),sklerotom(tlg rawan dan tulang), dermatom(jar
sub kutan kulit),
• Susunan pembuluh yaitu jantung pembuluh arteri,pembuluh vena, pembuluh getah bening,semua sel
darah, sel getah bening
• Susunan kemih kelamin, ginjal ,kel kelamin,limpa anak ginjal
DERIVAT ENTODERM

• Epitel yang melapisi saluran pencernaan,saluran pernapasan,kandung kemih,parenkhim tonsil,kelenjar


tyroid,paratyroid,kantung empedu ,pankreas
• Epitel yang melapisi cavum tympani dan tuba eustachius
LO 2
MENGETAHUI DAN MENJELASKAN ORGANOGENESIS + KELAINANNYA
• Organogenesis mengubah massa amorf sel menjadi organ lengkap dalam pengembangan
embrio. Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk mengalami perkembangan diferensial
dan gerakan untuk membentuk primordial organ, atau anlage. Organogenesis merupakan
proses gabungan dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan
akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian
tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi bentuk definitif. Sedangkan pada periode
pertumbuhan akhir, embrio akan mengalami penyelesaian pertumbuhan (Anonim, 2013).
• Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk jaringan-
jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebutorganogenesis. Tahapan
organogenesis diantaranya adalah:
• 1. Ektoderm, terbagi atas:
• a) Epidermis
• 1) Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu,
kuku, tanduk, cula, taji.
• 2) Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lendir,
kelenjar air mata.
• 3) Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.
• 4) Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah
dan indra pengecap.
• 5) Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.
• 6) Lapisan enamel gigi.
• b) Neural (saraf)
• 1) Otak dan sumsum tulang belakang.
• 2) Saraf tepi otak dan punggung.
• 3) Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.
• 4) Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.
• 2. Mesoderm
• a) Otot : lurik, polos dan jantung.
• b) Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
• c) Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
• d) Ginjal dan ureter.
• e) Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan
serosa) berbagai saluran dalam tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.
• f) Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura, pericardium, peritoneum dan
mesenterium.
• g) Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pankreas, kelenjar buntu.
• h) Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.
• 3. Endoderm
• a) Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
• b) Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pankreas, serta kelenjar lendir yang mengandung
enzim dalam esophagus, gaster dan intestium.
• c) Lapisan epitel paru atau insang.
• d) Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin
(ductus genitalis).
• e) Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya (Wildan, 1994).
• Perkembangan Sistem Organ
• 1. Susunan Saraf Pusat
• Neurulasi adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta
penutupan lipatan ini untuk membuat neural tube, yang terbenam ke dalam dinding tubuh dan
berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis. Neural tube terbentuk sempurna pada akhir minggu ke
4.
• Mesoderm paraksial berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok jaringan / somit. Somit
berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom dan dermtom, yang masing-masing menghasilkan tulang
rangka sumbu, otak rangka dan dermis kulit. Organ sensorik untuk janin berkembang sekitar
pertengahan masa gestasi.
• 2. Sistem Pencernaan
• Antara minggu ke 6 dan 8 perkembangan proliferasi sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen
menyebabkan obliterasi yang kemudian secara bertahap mengalami regionalisasi. Pertumbuhan awal
usus sangat cepat sehingga usus keluar ke dalam rongga amnion. Enzim pencernaan terdapat di sekitar
minggu ke 24 – 28, dengan pengecualian laktasi. Koordinasi peristaltik usus janin mulai jelas pada
minggu ke 14. Pada minggu ke 34 sudah terjadi koordinasi mengisap, menelan, dan peristalsis.
• 3. Wajah
• Wajah terbentuk antara minggu ke 5 dan 12 dari arkus brakialis. Hidung tumbuh sebagai pilar jaringan
mata terbentuk dari kombinasi jaringan saraf dan ektoderm khusus. Telinga mula-mula terletak rendah.
Di bawah hidung tonjolan maksilaris meluas untuk membentuk dasar hidung dan atap mulut. Bibir atas
terbentuk dari tonjolan yang meluas untuk bertemu di bagian tengah.
• 4. Tengkorak
• Tengkorak terbentuk dari jaringan mesenkim di sekitar otak. Tengkorak di bentuk dari neurokranium
yang melindungi otak dan viserokranium yang membentuk kerangka wajah. Tiap-tiap elemen tengkorak
ini memiliki komponen dan kartilaginosa pada janin. Fontanel posterior menutup sekitar 3 bulan setelah
lahir dan fontanel posterior menutup saat bayi berusia sekitar 18 bulan.
• 5. Sistem Kardiovaskular
• Merupakan sistem yang pertama terbentuk pada beberapa sel di mosederm yolk yang kemudian
membentuk kelompok yang disebut pulau darah. Pulau-pulau darah menyatu, membentuk saluran
pembuluh darah yang saling berhubungan untuk membentuk rute yang jelas. Organisasi rute melintas
yolk sac serupa dengan organisasi geografis delta sungai.
• Jantung primitif berkembang dari “tapal kuda” mesoderm embrionik. Bentuk khas jantung dihasilkan
oleh aliran sel darah di dalam saluran pembuluh yang menyebabkan tabung jantung mengambil bentuk
lengkung huruf S yang akhirnya berbentuk jantung.
• Pada hari ke-21 sel yang mengelilingi jantung berdiferensi menjadi sel miokardium yang mampu
menghasilkan respons hingga jantung yang terdiri atas 4 rongga berurutan mulai berdenyut.
• 6. Sistem Pernafasan
• Trakea dan bronkus utama tumbuh sebagai kantung keluar pada saluran pencernaan, perkembangannya
bergantung pada interaksi antara tonjolan endoderm dari usus depan yang sedang tumbuh dan
mesoderm splantik yang diinvasinya sekitar hari ke-22 dan mengalami percabangan antara hari ke-26
dan 28.
• 7. Sistem Perkemihan
• Berkembang dari mesoderm intermeitat dan saling berkaitan erat dengan kelamin selama
perkembanganmasa janin terbentuk 3 pasang ginjal: pronetroi, mesonefroi dan metanefroi.
• Pronetroi, merupakan struktur transien nonfungsional yang muncul hanya selama beberapa minggu.
• Mesonefroi, muncul pada minggu ke-4 berfungsi sebagai ginjal antara sampai akhir periode mudigah.
• Metanefroi, minggu ke-5, berfungsi sekitar 4 minggu. Janin menghasilkan sampai 600 ml urinperhari.
• 8. Otot dan Tungkai
• Otot yang pertama terbentuk: otot punggung dari pasangan somit.Anggota badan mulai tampak
sebagai tonjolan yang berkaitan dengan somit tertentu pada minggu ke-4 perkembangan. Osifikasi
perubahan ke struktur tulang dimulai sejak usia 8 minggu tapi tetap belum sempurna saat lahir.
Menonjolnya jumlah tulang rawan di kerangka, mempermudah pengeluaran janin saat melahirkan.
Pada minggu ke-9 kerangka tubuh hampir sempurna walaupun tulang tengkorak masih terus dibentuk
(Anshui, 2010).
• Minggu ke-9 sampai minggu ke-12
• Perkembagan kepala, tumbuh hampir separuh panjang badan.
• Perlekatan kelopak mata.
• Awal ossifikasi tulang panjang.
• Retraksi gelung usus halus dari tali pusat.
• Hati merupakan organ pembentuk darah paling penting.
• Ginjal tetap (metanefros) mulai menyekresi urin dalam rongga amnion.
• Transformasi organ genitalia eksterna sesuai karakteristik jenis kelamin. (akhir m
12)
• Minggu ke-13 sampai ke-16
• Koordinasi pertama gerakan eksremitas.
• Inti tulang dapat dikenali melalui foto rontgen. (akhir m 16)
• Diferensiasi folikel primordial di dlm ovarium.
• Pemindahan mata ke arah ventral dan telinga ke arah kranial.
• Proses penurunan jantung berakhir.
• Diferensiasi percabangan bronkus paru.
• Minggu ke-17 sampai ke-20
• Perkembangan proporsi ekstremitas yg definitif (gerakan anak yg pertama dapat
terlihat).
• Pembentukan lapisan kulit dgn verniks kaseosa (sekret kelenjar sebasea) dan
perkembangan rambut lanugo.
• Pembentukan jaringan lemak coklat di daerah ginjal dan batang tubuh.
• Awal penurunan testis (m 20).
• Terjadi fase kanalikuler pada paru.
• Minggu ke-21 sampai ke-25
• Pertambahan berat badan dan pelebaran tubuh yg nyata.
• Munculnya kuku jari tangan. (m 24)
• Permulaan perkembagan alveoli di dlm paru.
• Diferensiasi lebih lanjut pd ekstremitas.

• Minggu ke-30 sampai ke-38 (kelahiran)


• Diferensiasi definitif pd susunan saraf pusat dan pancaindra.
• Terbentuk reflex pupil. (m 30)
• Terbentuk reflex meraih (grasp reflex). (m 35)
• Penurunan testis sampai ke skrotum. (m 28 -32)
• Terjadi fase terakhir perkembangan alveoli dan anyaman kapiler terkait di dlm paru.
KELAINAN CONGENITAL

• Kelainan susunan pada tubuh terdapat waktu lahir


• Insiden
• 0,75 -1,98 % dari kelahiran
TERATOLOGY : KLASIFIKASI

• Developmental failure(agenesis) : ginjal ,seluler sel tiroid


• Incomplete development: Growth –dwarfism, union – celah pada palatum, migration – undesc
testes,metabolisme –alkapton excretion
• Developmental excess: over growth –gigantisme
• Misplacement: palatine teeth
TERATOLOGY :KLASIFIKASI

• Atypical differentiation : tumor kongenital – terotoma, blastoma.


• Atavism : M. elevator pada clavicula
PENYEBAB : FAKTOR LINGKUNGAN
• Awal 1940 kelainan bawaan diduga disebabkan faktor keturunan
• Gregg menemukan campak German (german measles) dapat
menyebab kelainan mudigah berupa
• Kelainan pada mata /katarak
• Telinga /tuli
• Jantung bocor
• Keterbelakang mental(kelainan otak)
PENYEBAB KELAINAN BAWAAN

• Rubella atau campak german


• Sitomegalovirus
• Herpes simplex
• Toksoplasmosis
• Sifilis
• Radiasi bisa menyebabkan mikrosefali kebutaanalatochizis
• Zat2 kimia misalnya talidomid
RADIASI

• Efek teratogenik sinar X telah bertahun tahun diketahui antara lain :


• Mikrosefali
• Cacat tengkorak
• Spina bifida
• Kebutaan
• Palatoschizis
ZAT ZAT KIMIA

• Talidomid pil anti muntah pada 1962 di German anak lahir tak mempunyai anggota tubuh
• Difenilhidantoin dan trimetadion untuk epilepsi bisa menyebabkan cacat jantung mikrosefali dll
• Merokok bisa menyebabkan bayi kecil
HORMON

• Progestin maskulinisasi alat kelamin mudigah wanita


• Kortison menyebabkan belahan pada langit2 mulut ini percobaan pada hewan
HIPOKSIA

• Hipoksia menyebabkan cacat bawaan yang bermacam macam pada hewan percobaan
FAKTOR KROMOSOM DAN GENETIK

• Trisomi 21 Sindroma Down


• Trisomi 17
• Trisomi 18
• Klinefelter Sindrom
• Turner Sindrom
• Trisomi X
• Kelainan gen misalnya kelainan metabolisme bawaan fenilketonuria( PKU )
KERJA ZAT2 TERATOGEN

• Tingkat perkembangan mudigah menentukan kepekaannya terhadap faktor terotogenik


• Umumnya zat teratogen bekerja selama tingkat pra diferensiasi bisa merusak seluruh atau sebagian
besar sel mudigah
• Pada tingkat diferensiasi atau masa mudigah zat teratogen sangat efektif dan menghasilkan banyak
kelainan
KERJA ZAT TERATOGEN

• Kelainan susunan saraf pusat dan jantung dapat


ditimbulkan sejak hari ke 7 hingga ke 9
• Kelainan rangka saluran kemih hari ke 9 smp 14
• Pada masa janin yang ditandai pertumbuhan alat2
tubuh kepekaan terhadap zat teratogenik menurun,
akan tetapi serebelum,kortex cerebri dan sebagian
susunan kemih masih terus mengalami diff. maka
alat2 ini masih pekah thd pengaruh faktor teratogenik
sampai tingkat akhir kehamilan
LO 3
MENGETAHUI DAN MEJELASKAN GIZI YANG BAIK UNTUK BAYI (STANDART EMAS)
• Secara umum untuk tumbuh kembang anak, termasuk pertumbuhan dan perkembangan otak
pada masa emas diperlukan zat gizi makro dan zat mikro.

• Zat Gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram. Zat
gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah :

• Protein
• Protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun. Dalam kaitannya dengan
proses kerja otak, protein, terutama dalam bentuk asam amino seperti glisin glutamate dan
tryptophan sangat diperlukan membentuk neurotransmitter penghantar impuls saraf dan
mempengaruhi perilaku seperti emosi, control dan konsentrasi

• Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang dibutuhkan namun tubuh justri tidak
dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan, contohnya antara lain
cystine dan lysine.
• Lemak
• Secara kimia, otak yang banyak mengandung membrane lemak. Khususnya untuk
perkembangan otak, ahar otak dapat berfungsi dengan baik diperlukan asam lemak omega 3
dan omega 6. Omega 3 Asam alfa linoleat termasuk dalam kelompok asam lenak tak jenuh
ganda rantai panjang (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid =LCPUFA). LCPUFA merupakan
pembuat utama system saraf. Ekkurangan (defisiensi) omega 3 akan menyebabkan adanya
gangguan pada system penglihatan, daya ingat, gangguan perilaku dan kekebalan tubuh.
Omega 3 terdapat pada brokoli, bayam, daun selada, unggas dan beberapa ikan seperti tuna,
salmon, sardine.

• Omega 6 merupakan LCPUFA. Omega 6 diubah menjadi asam arakhidonat (AA). AA berfungsi
sebagai penghantar rangsang antar sel saraf dan membantu perkembangan otak.

• Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan sumber zat atau energy. Energy sangat dibutuhkan otak sebagai
sumber energy sel-sel otak dan pembentukan kabel saraf otak untuk proses berpikir.
Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam memori otak.
• Zat Gizi Mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada
dalam makanan seperti vitamin dan mineral.

• Vitamin
• Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta
pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak seperti peran Vitamin A dalam
membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Vitamin A banyak terdapat pada
wortel, hati sapi, hati, ayam, jeruk dan bayam

• Mineral
• Mineral adalah unsure pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan
balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium,
potassium, kalsium, besi, seng, yodium dan klorida / sebut saja sodium, potassium dan
kalsium berperan dalam proses neurotransmitter antara satu sel dengan sel saraf lain
termasuk sel otak. Mineral lain yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin
(selaput lemak pelindung akson). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantar saraf,
pemrosesan indormasi dan kecerdasan.
• Standar Emas Makanan Bayi dan Anak yaitu,
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD),
• ASI Eksklusif,
• MP-ASI,
• ASI sampai dengan 2 tahun atau lebih

• Global Strategy on Infant and Child Feeding, pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak
lahir sampai umur 24 bulan sebagai berikut :
• (1) Menyusui segera dalam waktu satu sampai dua jam pertama setelah bayi lahir (IMD),
• (2) Menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan,
• (3) Mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang baik dan benar sejak bayi berumur 6
bulan; dan
• (4) Tetap menyusui sampai anak berumur 24 bulan atau lebih.
• TATALAKSANA INISIASI MENYUSU DINI menurut WABA & UNICEF :
• Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan
• Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan untuk tidak atau mengurangi mempergunakan obat kimiawi
• Bayi dikeringkan secepatnya terutama kepalanya, kecuali tangannya , tanpa menghilangkan lemak putih (vernix).
Mulut dan hidung dibersihkan,tali pusat diikat.
• Bila tak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
• Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri
• Ibu didukung dan bilaperlu dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
• Biarkan kulit Bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak selama 1 jamatau lebih sampai proses
menyusu awal selesai
• Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, dekatkan puting ke bayi tapi jangan memasukkan puting ke mulut
bayi. beri waktu 30 menit atau 1 jam lagi
• Setelah kontak kulit ibu-bayi sekitar 1 jam, atau lebih, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, diberi vit K
dan dicap/tanda.
• Rawat gabung Bayi: Ibu– bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja
tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
• Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu

• Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan
bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
• Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
• Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan
membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
• Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan
tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih
sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
• Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup
sang bayi.
• Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi.
Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang
tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
• Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan
menyusu setelah 6 bulan.
• Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnyaoksitosin yang
penting karena:
• Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
• Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat
menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
• Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih
cepat keluar.
• Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah sebagai berikut:

• MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa
ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya.
• Pemberian MPASI dilakukan di sela-sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misalnya
untuk pertama 1 kali dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari.
• Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena sangat kecil kemungkinannya
menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang
lebih banyak kandungan gizinya.
• Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih
manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan ada
kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan
pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis.
• Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena
bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam bisa
ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan
setelah anak berusia 2 tahun.
• Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi, atau ikan yang Anda buat
sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri.
• Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, namun cukup
satu per satu saja. Berikan dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan
yang diberikan, untuk mengetahui jika ia memiliki alergi terhadap makanan tertentu.
• Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan, susu dan
gandum.
• Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih
dahulu, karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi.
• Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali mengandung suatu
jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin
botulinnum (infant botulism).
• Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya.
• Tahapan pengenalan MPASI:

• Mulai usia 6 bulan


• Tekstur makanan : semi cair.

• Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula
bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras
yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras
merah, kacang hijau, atau labu kuning.
• Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang
disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.
• Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan
dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi
trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan
trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10
kg = 1.100 cc
• Mulai usia 7 bulan
• Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya
bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas
mengunyah.
• Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang.
• Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.
• Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah,
timun suri, peach.
• Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.

• Mulai usia 9 bulan


• Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.
• Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.
• Secara klinis KEP terdapat dalam 3 tipe yaitu :

• Kwashiorkor, ditandai dengan : edema, yang dapat terjadi di seluruh tubuh, wajah sembab dan
membulat, mata sayu, rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut dan rontok,
cengeng, rewel dan apatis, pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi), bercak merah ke coklatan di
kulit dan mudah terkelupas (crazy pavement dermatosis), sering disertai penyakit infeksi terutama akut,
diare dan anemia.
• Marasmus, ditandai dengan : sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit, wajah seperti orang tua,
cengeng dan rewel, kulit keriput, jaringan lemak sumkutan minimal/tidak ada, perut cekung, iga
gambang, sering disertai penyakit infeksi dan diare.
• Marasmus kwashiorkor, campuran gejala klinis kwashiorkor dan marasmus.
• DIAGNOSIS

• Klinik : anamnesis (terutama anamnesis makanan, tumbuh kembang, serta penyakit yang pernah diderita) dan
pemeriksaan fisik (tanda-tanda malnutrisi dan berbagai defisiensi vitamin)
• Laboratorik : terutama Hb, albumin, serum ferritin
• Anthropometrik : BB/U (berat badan menurut umur), TB/U (tinggi badan menurut umur), LLA/U (lingkar lengan atas
menurut umur), BB/TB (berat badan menurut tinggi badan), LLA/TB (lingkar lengan atas menurut tinggi badan)
• Analisis diet dan pertumbuhan Riwayat diet rinci, pengukuran pertumbuhan, indeks massa tubuh (BMI), dan
pemeriksaan fisik lengkap ditunjukkan. Tindakan pengukuran tinggi badan-banding-usia atau berat badan-untuk-
tinggi pengukuran kurang dari 95% dan 90% dari yang diharapkan atau lebih besar dari 2 standar deviasi di bawah
rata-rata untuk usia. Pada anak yang lebih dari 2 tahun, pertumbuhan kurang dari 5 cm / th juga dapat menjadi
indikasi defisiensi.

• Klasifikasi :
• KEP ringan : > 80-90% BB ideal terhadap TB (WHO-CD
• KEP sedang : > 70-80% BB ideal terhadap TB (WHO-CDC)
• KEP berat : £ 70% BB ideal terhadap TB (WHO-CDC)
LO 4
MENGETAHUI DAN MEJELASKAN CIRI – CIRI NEONATUS YANG SEHAT
• Masa neonatus adalah dapat dikatakan dengan singkat masa usia anak dari sejak lahir kedunia sampai
dengan 4 minggu (0-28 hari). Anak mengalami tubmuh dan berkembang tidak hanya di mulai dari masa
neonatus, namun sejak dalam kandungan. Oleh sebab itu bayi baru lahir yang normal mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut :
• Berat badan 2500-3500 gram
• Panjang badan lahir 47 - 52 cm
• Lingkar dada 30 - 38 cm
• Lingkar kepala 33 - 35 cm
• Denyut jantung > 100 kali per menit
• Pernafasan pada menit pertama cepat 80 kali per menit, kemudian menurun kira-kira 40 kali per menit
• Kulit merah, karena di bawah kulit terdapat lemak, vernik caseosa
• kuku-kuku jari panjang
• Pada alat kelamin/genitalia bayi perempuan: labia mayora sudah menutupi labia minora
• Pada bayi laki-laki, testis sudah turun ke skrotum
• lanugo sudah tidak terlihat lagi
• Makanan harus keluar dalam 24 jam sesudah lahir. BAK 5-6 x/hari dan BAB 1 x/.6 jam
• Pada masa neonatus ini terbagi dalam dua masa, yaitu antara lain :

• 1. Masa Portunate
• Masa portunate pada bayi berlangsung antara 15 - 30 menit pertama sejak bayi lahir sampai tali
pusatnya dipotong.

• Tindakan-tindakan atau bantuan yang diberikan pada bayi baru lahir (BBL) antara lain :
• Membersihkan muka bayi, daerah mata, hidung dan mulut
• Melaksanakan penilaian APGAR Skor pada menit pertama dan menit kedua. APGAR Skor meliti
A=Apperence (Warna Kulit), Pulse = Denyut Jantung, Gremace (Kepekaan Refleks), A=Activity (Tonus
Otot-Keaktifan Bayi), R= Respiratory (Usaha Nafas-Pernafasan)
• Membebaskan jalan nafas bayi dengan cara ; menghisap lendir, darah, air ketuban yang terhisap bayi.
• Memotong tali pusat bayi yang terhubung dengan ari-ari sehingga ibu dan bayi terpisah, mengikat dan
merawat tali pusat.
• Membersihkan badan bayi dari segala kotoran dengan menggunakan minyak, air hangat, sabun.
• Membungkus badan bayi agar tidak kedinginan.
• Membawa bayi ke ibunya untuk disusukan dan agar ibu lebih kenal lebih dini dengan bayinya.
• Melaksanakan pengukuran anthropometris bayi meliputi panjang badan, berat badan, lingkar kepala,
lingkar dada, lingkar lengan.
• Melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh bayi untuk mengetahui apakah bayi lahir dalam kondisi
cacat/tidak yang meliputi pemeriksaan pada ; anus, sekitar kepala, anggota gerak dan anggota tubuh
lainnya.
• Memberi dan memakaikan pakaian bayi
• Memasang dan memberi identitas bayi dan merawat mata dalam keadaan bersih, rapi dan terbungkus
hangat bayi dibawa ke ruang perawatan.
• 2. Masa Neonate

• Masa neonate berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat, anak menjadi individu yang terpisah
dan "berdiri sendiri".

• Masa ini ditandai dengan penyesuaian terhadap lingkungan baru. Menurut kriteria kesehatan
penyesuaian tercapai ditandai dengan terlepasnya tali pusat. Sedangkan menurut kriteria psikologi,
penyesuaian tercapai apabila telah mencapai kembali berat badan yang berkurang setelah lahir dan
mulai menampakkan tanda-tanda kemajuan perkembangan dalam tingkah laku (masa plateu).

• 4 (empat) pemnyesuaian utama yang harus dilakukan sebelum anak dapat memperoleh kemajuan
perkembangan tingkah laku, yaitu :
• Perubahan suhu dalam rahim ibu dengan suhu lingkungan
• Perubahan pernafasan, sebelum lahir bayi bernafas dengan plasenta dan setelah lahir bernafas dengan
paru-paru.
• Menghisap dan menelan sebagai cara untuk memperoleh makanan yang semula dari plasenta melalui
tali pusat.
• Cara pembuangan melalui organ-organ sekresi yang mana sebelum lahir melalui plasenta dan tali pusat.
• Keempat proses penyesuaian tersebut terlihat dengan menurunnya berat badan fisiologis selama
minggu pertama

• Hari pertama sampai dengan minggu kedua dari kelahiran, berat badan bayi akan menurun karena bayi
mulai kehilangan cairan melalui buang air besar dan kecil, melalui keringat, uap air melalui pernafasan
sedangkan pemasukan tidak mencukupi, sebab pemasukan air susu ibu (ASI) masih kurang.

• Turunnya berat badan tersebut disebut penurunan berat badan fisiologis apabila penurunan berat
badan tersebut tidak boleh lebih dari 10 % dari berat badan lahir.

• Pada masa neonatus, bayi akan lebih banyak tidur dan untuk mempertahankan hidupnya neontaus
diperalati dengan beberapa kemampuan-kemampuan antara lain :
• Insting,
• Reflek dan
• Kemampuan untuk belajar.
• Insting

• Insting adalah suatu kemampuan yang telah ada sejak lahir, bersifat psikofisis (mempunyai segi psikis
dan fisik/jasmani) yang tujuan utamanya adalah memberikan reaksi terhadap lingkungan dengan
rangsangan yang khas dan terjadi tanpa belajar. Misalanya ; reaksi menyusui, kebutuhan akan rasa
aman, insting sosial yang memungkinkan anak berkomunikasi dengan lingkungan misalnya senyum bila
ibu mengajak bayi bicara.

• Refleks

• Refleks adalah suatu gerakan yang terjadi secara otomatis/spontan tanpa disadari pada bayi yang
normal.

• Perkembangan motorik bayi diawali dengan reflek-reflek yang sebagian sudah terjadi dalam kandungan.
Reflek-reflek ini akan berkurang sejalan dengan pertumbuhan usianya.
9 REFLEKS BAYI
Bila Tak Ada
Refleks Stimulasi Respons Pola Perkembangan Respons,
Menunjukkan
Kilatan cahaya
atau Bayi akan menutup kedua Kelainan pada saraf
Blinking Menetap
hembusan matanya di otak
udara

Telapak kaki Kelainan pada saraf


Jari-jari kaki akan Menghilang di usia 1
Babinski digoyang otak (bila
membuka sampai 2 tahun
atau disentuh menetap)

Jari-jari mengatup, Melemah di usia 3 Kelainan pada saraf


Darwinian Telapak tangan
membentuk bulan, menghilang otak atau bila
(Grasping) disentuh
genggaman di usia 1 tahun menetap

Terkejut, lalu meleng-


kungkan pung-
Tiba-tiba gungnya, men-
Fraktur atau cedera
dikejutkan jatuhkan kepala, Menghilang di usia 3
Moro pada bagian
oleh suara menangkupkan sampai 6 bulan
tubuh tertentu
atau gerakan kedua lengan dan
kakinya ke tengah
badan
9 REFLEKS BAYI
Bila Tak Ada
Refleks Stimulasi Respons Pola Perkembangan Respons,
Menunjukkan

Mulut akan langsung


Bayi kurang bulan
membuka dan
(prematur) atau
Disentuh pipi atau ujung melakukan Menghilang di usia 3
Rooting kemungkinan
mulutnya gerakan seperti sampai 4 bulan
adanya kelainan
orang mengisap
sensorik
(mengenyot)

Bila tubuhnya diangkat Kakinya akan


dan diposisikan menjejak-jejak Menghilang di usia 3 Kelainan pada
Steping
berdiri di atas seperti akan sampai 4 bulan motorik kasar
permukaan lantai berjalan

Kelainan saluran
Bila ada objek Bayi langsung pernapasan dan
disentuhkan atau melakukan Menghilang di usia 3 kelainan pada
Sucking
dimasukkan ke gerakan seperti sampai 4 bulan mulut termasuk
mulut mengisap langit-langit
mulut
9 REFLEKS BAYI
Bila Tak Ada
Pola
Refleks Stimulasi Respons Respons,
Perkembangan
Menunjukkan

Secara otomatis tubuhnya akan Menghilang di usai Bayi prematur atau


Ditelungkupkan di
Swimming membuat gerakan-gerakan 6 sampai 7 gangguan
dalam air
seolah berenang bulan motorik kasar

- Jika waktu lahir


menunjukkan
Memutar kepala bayi dalam
respons yang
posisi ditelentangkan; akan
stereotip
tampak gerakan berlawanan
(justru searah)
arah antara kepala dan
dan sangat
tubuhnya. Maksudnya, bila
menonjol,
kepala menengok ke arah
Tonic Menghilang di usia pertanda ada
Ditelentangkan kanan, maka bagian
neck 7 bulan kerusakan otak
tubuhnya seperti bergerak
yang berat.
ke arah sebaliknya dengan
- -Bila menetap
kedua tangan biasanya
setelah usia 7
menggenggam. Posisinya
bulan
akan tampak seperti pemain
kemungkinan
anggar (the fencer pose).
ada kelainan
otak.
LO 5
MENGETAHUI DAN MENJELASKAN FACTOR GENETIC DAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG JANIN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
• Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Menurut Ali Khomsan, (2004)
pertumbuhan fisik seorang anak dipengaruhi oleh dua faktor dominan yaitu lingkungan dan genetis.
Kemampuan genetis dapat muncul secara optimal jika didukung oleh faktor lingkungan yang kondusif,
yang dimaksud dengan faktor lingkungan di sini adalah intake gizi. Apabila terjadi tekanan terhadap dua
faktor di atas, maka muncullah growth faltering.
• Hal senada juga diungkapkan oleh Soetjiningsih (2001) bahwa faktor genetik merupakan modal dasar
mencapai hasil pertumbuhan. Faktor internal seperti biologis, termasuk genetic dan faktor eksternal
seperti status gizi. Faktor internal (genetic) antara lain termasuk berbagai faktor bawaan, jenis kelamin,
obstetrik dan ras atau suku bangsa. Apabila potensi genetik ini dapat berinteraksi dengan lingkungan
yang tidak baik maka akan menghasilkan gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan di Negara
maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Di Negara sedang berkembang, gangguan
pertumbuhan selain disebabkan oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak
memungkinkan seseorang tumbuh secara optimal.
• Faktor eksternal (lingkungan) antara lain faktor prenatal dan pasca natal. Faktor lingkungan prenatal
adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam kandungan.
• Lingkungan prenatal yang mempengaruhi gangguan pertumbuhan adalah:
• Gizi pada saat hamil. Apabila gizi ibu buruk akan menyebabkan berat badan bayi lahir rendah,
terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir.
• Mekanis. Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan yang kurang. Demikian
posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan
pertumbuhan terhambat.
• Toksin. Berbagai jenis obat yang bersifat racun.
• Endokrin / hormone. Produksi hormone pertumbuhan terganggu.
• Radiasi. Seperti radiasi dari bom atom dan bocornya pipa gas beracun.
• Infeksi Intrauterine. Seperti varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus influenza.
• Stres pada ibu hamil. Apabila ibu hamil stress akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
• Anoksia Embrio
• Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat. Faktor lingkungan
pascanatal yang mempengaruhi gangguan pertumbuhan adalah lingkungan biologis, lingkungan fisik,
faktor psikososial dan faktor keluarga dan adat istiadat. Lingkungan biologis meliputi ras, jenis kelamin,
umur, gizi, perawatan ksehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolism.
Lingkungan fisik meliputi cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan rumah dan radiasi.
Faktor psikososial meliputi kualitas interaksi antara orang tua dan anak. Faktor keluarga dan adat
istiadat meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga.
• Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi ibu juga berperan menyebabkan kasus gizi kurang.
Juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yaitu kemiskinan yang tidak memungkinkan orang tua
memberikan makanan bergizi tingkat tinggi pada anaknya. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit
peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu peran ibu sebagai genetik faktor yaitu pengaruh biologis
terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikologisnya terhadap pertumbuhan postnatal.
Memberikan ASI sedini mungkin segera setelah lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh
kembang anak. Keuntungan untuk bayi selain gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti pada ASI yang
melingungi bayi terhadap berbagai macam infeksi
• Hasil penelitian Satoto (1990) mengatakan bahwa growth faltering oleh hampir semua anak sejak usia 2
– 6 bulan lebih awal dari pada tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Growth faltering ini sangat
dipengaruhi oleh pola pemberian ASI, pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dalam bentuk
makanan yang rendah energi dan sangat rendah protein menurunkan pemberian ASI yang pada
gilirannya menurunkan pertumbuhan gizi anak dan peningkatan kerentanan anak terhadap infeksi.,
kerentanan terhadap infeksi juga dipengaruhi oleh buruknya sanitasi lingkungan keluarga dan perilaku
perawatan kesehatan anak yang kurang baik. Jadi faktor determinan kuat yang mempengaruhi
pertumbuhan adalah lingkungan asuh anak dan konsumsi makanan anak terutama masukan energi,
protein, dan Fe. Sedangkan faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah keadaan gizi dan kesehatan ibu serta keadaan sosial ekonomi keluarga. Juga
jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan keterlibatan sosial budaya dimana anak laki – laki
cenderung tumbuh lebih baik daripada anak perempuan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
• Faktor dalam (internal)
• Genetik
• Pengaruh genetik bersifat heredo-konstitusional yang artinya bahwa bentuk untuk konstitusi seseorang
ditentukan oleh faktor keturunan. Faktor genetik akan berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan,
kematangan tulang, gizi, alat seksual, dan saraf.
• Pengaruh hormon
• Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal yaitu saat janin berumur 4 bulan. Pada saat itu,
terjadi pertumbuhan yang cepat dan kelenjar pituitary dan tiroid mulai bekerja. Hormon yang
berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitary.
• Faktor lingkungan (eksternal)
• Faktor yang berasal dari lingkungan dapat dikelompokkan menjadi faktor pranatal (selama kehamilan),
dan faktor post natal.
• Faktor Pranatal (Selama Kehamilan), meliputi :
• Gizi --- Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering
menghasilkan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati. Disamping itu dapat pula
menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah
terkena infeksi, abortus, dan sebagainya.
• Toksin, zat kimia --- Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap obat-obatan kimia
karena dapat menyebabkan kelainan bawaan. Ibu hamil yang perokok atau peminum alkohol akan
melahirkan bayi yang cacat.
• Infeksi --- Infeksi pada trimester pertama dan kedua kehamilan oleh TORCH (Toxoplasmosis, Rubella,
Cytomegalovirus, herpes Simplex), PMS (Penyakit Menular Seksual), dan penyakit virus lainnya dapat
mengakibatkan kelainan pada janin.
• Kelainan imunologi --- Kelainan imunologi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
karena dapat menyebabkan terjadinya abortus, selain itu juga kekurangan oksigen pada janin juga akan
mempengaruhi gangguan dalam plasenta yangdapat menyebabkan bayi berat lahir rendah.
• Psikologi ibu --- Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin
yang terdapat di dalam kandungan karenajanin dapat ikut merasakan apabila ibunya sedang sedih. Ibu
hamil yang mengalami gangguan psikologi, maka dia tidak akan memperhatikan kondisi kandungannya
dan akan berakibat pada kelahiran bayi yang tidak sehat.
• Faktor postnatal, meliputi:
• Pengetahuan ibu --- Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam
perkembangan anak. Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang, maka tidak akan memberikan stimulasi
pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak akan terhambat, sedangkan ibu yang
mempunyai pengetahuan baik maka akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya.
• Gizi --- Makanan memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pada masa
pertumbuhan dan perkembangan, terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang anak, seperti
:protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Seorang anak yang kebutuhan zat gizinya kurang
atau tidak terpenuhi, maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
• Budaya lingkungan --- Budaya lingkungan dalam hal ini adalah masyarakat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau mempersepsikan pola hidup sehat.
• Status sosial ekonomi --- Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Hal ini dapat terlihat pada anak dengan status sosial ekonomi tinggi, pemenuhan
kebutuhan gizinya sangat baik dibandingkan dengan anak yang status ekonominya rendah.
• Lingkungan fisik --- Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, mempunyai dampak
yang negatif terhadap pertumbuhan anak.kebersihan lingkungan maupun kebersihan perorangan
memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Demikian pula dengan populasi udara baik yang
berasal dari pabrik, asap rokok atau asap kendaraan dapat menyebabkan timbulny penyakit. Anak sering
sakit, maka tumbuh kembanganya akan terganggu.
• Lingkungan pengasuhan --- Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat penting dalam
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Interaksi timbal balik antar ibu dan anak akan menimbulkan
keakraban antara ibu dan anak. Anak akan terbuka kepada ibunya, sehingga komunikasi dapat dua arah
dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan
antara keduannya.
• Stimulasi --- Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, misalnya : penyediaan alat mainan,
sosialisasi anak, keterlibatan ibudan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak, perlakuan ibu
terhadap perilaku anak. Anak yang mendapatkan stimulasi terarahdan teratur akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi.
• Olahraga atau latihan fisik --- Olahraga atau latihan fisik dapat memacu perkembangan anak, karena
dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplay oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur. Selain itu,
latihan juga meningkatkan stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel.
LO 6
MENGETAHUI DAN MENJELASKAN TAHAP TUMBUH KEMBANG BAYI 0 – 1 TH
• Perkembangan bayi 0 – 12 bln dibagi menjadi empat kategori:

• Sosial: Bagaimana bayi Anda berinteraksi dengan wajah manusia dan suara. Contohnya termasuk belajar
untuk tersenyum dan coo. Keterlambatan sosial dapat menunjukkan masalah dengan penglihatan atau
pendengaran atau dengan perkembangan emosional atau intelektual.
• Bahasa: perkembangan bahasa reseptif (seberapa baik bayi benar-benar mengerti) adalah ukuran yang
lebih baik kemajuan dari perkembangan bahasa ekspresif (seberapa baik bayi benar-benar berbicara).
Perkembangan bahasa lambat dapat menunjukkan masalah penglihatan atau pendengaran dan harus
dievaluasi.
• Perkembangan motorik kasar: Memegang kepala mereka ke atas, duduk, menarik, berguling, dan
berjalan adalah contoh perkembangan motorik besar. Pemula sangat lambat harus dievaluasi untuk
memastikan tidak ada risiko fisik atau kesehatan bagi perkembangan normal.
• Perkembangan motorik Halus: koordinasi mata-tangan, mencapai atau menggenggam, dan
memanipulasi benda-benda adalah contoh perkembangan motorik kecil. Prestasi awal dapat
memprediksi seseorang akan menjadi baik dengan tangan mereka, tapi penundaan tidak berarti mereka
akan menjadi terhambat semua nantinya.
• Bulan Ke 1

• Dapat mengangkat kepala sejenak


• Ternyata kepala dari sisi ke sisi ketika berbaring telentang
• Tangan tetap terkepal
• Refleks pegang kuat hadir
• Tampak dan mengikuti objek bergerak di depan mereka di kisaran 45 derajat
• Melihat pola hitam dan putih
• Menenangkan saat sebuah suara terdengar
• Teriakan untuk mengekspresikan ketidaksenangan
• Membuat suara serak
• Tampak tajam pada orang tua ketika mereka berbicara dengan dia
• Bulan Ke 2

• Lift kepala hampir 45 derajat ketika berbaring di perut


• Bobs kepala maju saat dipegang dalam posisi duduk
• Pegang penurunan refleks
• Mengikuti benda menggantung dengan mata
• Visual mencari suara
• Membuat suara selain menangis
• Teriakan menjadi khas (basah, lapar, dll)
• Menyuarakan suara-suara akrab
• Senyum sosial ditunjukkan dalam respon terhadap berbagai rangsangan
• Bulan Kedua Ke 3

• Mulai menanggung berat badan parsial pada kedua kakinya saat dipegang dalam posisi berdiri
• Mampu menahan kepala ketika duduk tapi masih bobs maju
• Ketika tengkurap dapat mengangkat kepala dan bahu antara 45 dan 90 derajat
• Beruang berat pada lengan
• Pegang refleks absen
• Memegang benda tetapi tidak mencapai bagi mereka
• Kopling memiliki tangan dan menarik di selimut dan pakaian
• Mengikuti obyek 180 derajat
• Menempatkan suara dengan memutar kepala dan melihat ke arah yang sama
• Jeritan, berbisik, mengoceh, dan tertawa
• “Pembicaraan” ketika berbicara
• Mengenali wajah, suara, dan objek
• Tersenyum ketika ia / dia melihat orang-orang akrab, dan terlibat dalam bermain dengan mereka
• Menunjukkan kesadaran untuk situasi aneh
• Bulan Kedua Ke 4

• Drooling dimulai
• Kontrol kepala yang baik
• Duduk dengan dukungan
• Memberatkan pada kaki saat dipegang tegak
• Mengangkat kepala dan dada dari permukaan dengan sudut 90 derajat
• Rolls dari belakang ke sisi
• Menggali dan bermain dengan tangan
• Mencoba untuk meraih benda tapi lampaui
• Menggenggam benda dengan kedua tangan
• Koordinasi mata-tangan dimulai
• Membuat suara konsonan
• Tertawa keras
• Suka diguncang, memantul atau mengayunkan
• Bulan Ke 5

• Tanda-tanda tumbuh gigi mulai


• Memegang kepala ketika duduk
• Rolls dari perut ke belakang
• Ketika berbaring telentang menempatkan kaki ke mulut
• Sukarela menggenggam dan memegang benda-benda
• Bermain dengan jari-jari kaki
• Membawa benda langsung ke mulut
• Watches benda yang jatuh
• Mengatakan “ah-goo” atau kombinasi vokal-konsonan yang sama
• Tersenyum di gambar cermin
• Mendapat kesal jika Anda mengambil mainan pergi
• Dapat memberitahu keluarga dan orang asing terpisah
• Mulai menemukan bagian / nya tubuhnya
• Bulan Ke 6

• Mengunyah dan menggigit terjadi


• Ketika tengkurap dapat mengangkat dada dan bagian perut dari permukaan bantalan berat di tangan
• Mengangkat kepala ketika ditarik ke posisi duduk
• Berguling dari belakang ke perut
• Bears mayoritas berat badan saat ditahan dalam posisi berdiri
• Menggenggam dan meraih benda kecil
• Gelar botol
• Meraih kaki dan menarik ke mulut
• Mengatur tubuh untuk melihat obyek
• Ternyata kepala dari sisi ke sisi dan kemudian melihat ke atas atau bawah
• Lebih menyukai rangsangan visual yang lebih kompleks
• Kata salah satu suara suku kata seperti “ma”, “mu”, “da”, dan “di”
• Mengenali orang tua
• Bulan Ke 7

• Duduk tanpa dukungan, mungkin bersandar ke depan pada kedua tangan


• Beruang berat penuh pada kaki
• Bouncing saat dipegang dalam posisi berdiri
• Beruang berat di satu sisi ketika berbaring di perut
• Transfer benda dari satu tangan ke tangan lain
• Benda poni pada permukaan
• Mampu terpaku pada benda-benda kecil
• Merespon nama
• Kesadaran mendalam dan ruang mulai
• Memiliki preferensi selera
• “Pembicaraan” ketika orang lain sedang berbicara
• Bulan Ke 8

• Duduk dengan baik tanpa dukungan


• Beruang berat pada kaki dan dapat berdiri berpegangan pada perabotan
• Menyesuaikan postur untuk mencapai obyek
• Memungut benda menggunakan indeks, keempat, dan kelima jari jempol terhadap
• Mampu melepaskan benda
• Menarik tali untuk mendapatkan objek
• Menggapai mainan yang berada di luar jangkauan
• Mendengarkan secara selektif untuk kata-kata familiar
• Dimulai menggabungkan suku kata seperti “mama” dan “papa” tetapi tidak melampirkan arti
• Memahami ada kata (tetapi tidak selalu mentaatinya!)
• Tidak suka mengganti popok ketika sedang berpakaian
• Bulan Ke 9

• Dimulai merangkak
• Menarik hingga ke posisi berdiri dari duduk
• Duduk untuk waktu yang lama (10 menit)
• Dapat mengembangkan preferensi untuk penggunaan satu tangan
• Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengambil benda
• Merespon perintah verbal sederhana
• Memahami “no no”
• Peningkatan minat dalam menyenangkan orang tua
• Menempatkan tangan di depan wajah untuk menghindari itu dicuci
• Bulan Ke 10

• Beraliah dari perut ke posisi duduk


• Duduk dengan jatuh ke bawah
• Pulih keseimbangan dengan mudah sambil duduk
• Lift satu kaki untuk mengambil langkah sambil berdiri
• Memahami “bye-bye”
• Mengatakan “papa” atau “mama” dengan makna
• Mengatakan satu kata lain selain “mama” dan “papa” (hi, bye, tidak, pergi)
• Tangan melambai gerakan bye
• Obyek permanen mulai berkembang
• Mengulang tindakan yang menarik perhatian
• Memainkan permainan interaktif seperti “pat-a-cake”
• Menikmati ketika dibacakan dan mengikuti gambar dalam buku
• Bulan Ke 11

• Berjalan berpegangan pada perabotan atau benda lainnya


• Menempatkan satu objek demi satu ke dalam wadah
• Mencapai kembali untuk mengambil obyek ketika duduk
• Menggali benda lebih teliti
• Mampu memanipulasi objek dari ruang pas ketat
• Rolls bola ketika ditanya
• Menjadi gembira ketika tugas dikuasai
• Menjadi kesal ketika dibatasi
• Menggeleng untuk “tidak”
• Bulan Ke 12

• Berjalan dengan satu tangan • Memahami arti dari beberapa kata

• Mungkin berdiri sendiri dan mencoba langkah • Mengulangi kata-kata yang sama berulang-ulang
pertama saja &

• Duduk dari posisi berdiri tanpa bantuan • Meniru suara, seperti suara anjing dan kucing
membuat
• Upaya untuk membangun dua tower blok tapi
mungkin gagal • Mengenali obyek berdasarkan nama

• Ternyata halaman dalam buku • Memahami perintah verbal sederhana

• Mengikuti cepat benda bergerak • Menunjukkan kasih sayang

• Mengatakan tiga atau lebih kata lain selain • Menunjukkan kemandirian dalam akrab
“mama” atau “papa” sekitarnya
• Menempel tua dalam situasi yang aneh
• Pencarian untuk objek di mana ia terakhir
terlihat
LO 7
MENGETAHUI DAN MENJELASKAN JADWAL, JENIS, DAN MANFAAT IMUNISASI
IMUNISASI DIWAJIBKAN/DIANJURKAN
Jenis Vaksin Keterangan
Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat diberikan sejak lahir. Imunisasi ini betujuan untuk
memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tubercolocis (TBC). Apabila vaksin BCG akan diberikan
BCG pada bayi di atas usia 3 bulan, ada baiknya dilakukan dulu uji tuberkulin. BCG boleh diberikan apabila
hasil tuberkulin negatif.
Vaksin Hepatitis B yang pertama harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, kemudian
Hepatitis B dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3 hingga 6 bulan. Jarak antara dua imunisasi Hepatitis B minimal 4
minggu. Imunisasi ini untukmencegah penyakit Hepatitis B.
Polio Imunisasi Polio diberikan untuk mencegah poliomielitis yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan
tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi
umur lebih dari 6 minggu. Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin
DPT
Hepatits B. Ulangan DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Usia 12 tahun mendapat vaksin TT
(tetanus) melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Campak Vaksin Campak-1 diberikan pada usia 9 bulan, lalu Campak-2 pada usia 6 tahun melalui program BIAS.
IMUNISASI TAMMBAHAN
Jenis Vaksin Keterangan
Pemberian Vaksin Hib (Haemophilus influenzae tipe B) ditujukan untuk mencegah
penyakit meningitis atau radang selaput otak. Vaksin Hib diberikan mulai usia 2 bulan
Hib dengan jarak pemberian dari vaksin pertama ke vaksin lanjutannya adalah 2 bulan.
Vaksin ini dapat diberikan secara terpisah ataupun kombinasi dengan vaksin lain.
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit gondongan (mumps), campak
(measles), dan campak jerman (rubela). MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan
MMR
apabila belum mendapat imunisasi campak di umur 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan
imunisasi ulangannya.
Vaksin ini direkomendasikan pada usia diatas 2 tahun, diberikan sebanyak 2 kali dengan
Hepatitis A
interval 6 sampai 12 bulan.
Vaksin Tifoid direkomendasikan untuk usia diatas 2 tahun. Imunisasi ini diulang setiap 3
Tifoid
tahun.
Apabila hingga usia di atas 1 tahun belum mendapatkan PCV, maka vaksin diberikan
Pneumokokus (PCV) sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2 hingga 5 tahun diberikan satu kali.
Anak usia dibawah 8 tahun yang diimunisasi influenza untuk yang pertama kalinya
Influenza direkomendasikan 2 dosis dengan jarak minimal 4 minggu.
MANFAAT IMUNISASI

• Imunisasi dapat menghindarkan bayi dari serangan penyakit


• Imunisasi memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit menular
• Imunisasi akan meningkatkan kesehatan nasional
Nama Vaksin Jenis Vaksin Kontraindikasi
Rotarix Mencegah diare karena •Bayi anda mengalami reaksi alergi setelah
rotavorus mendapatkan Rotarix sebelumnya.
•Bayi anda alergi terhadap komponen
vaksin Rotarix. Komponen/komposisi
vaksin dapat dilihat di bawah.
•Bayi anda mempunyai kelaian pada
saluran pencernaan.
•Bayi anda mempunyai riwayat
intususepsi.
•Bayi anda menderita Severe Combined
Immunodeficiency Disease (SCID), yaitu
gangguan sistem imun berat.
Sebelum imunisasi beritahu dokter bila
•Alergi lateks
•Mempunyai masalah dengan sistem imun
•Menderita kanker
•Akan berhubungan dekat dengan
seseorang yang mempunyai gangguan
sistem imun atau akan mendapatkan
pengobatan kanker.
Synflorif Mencegah infeksi pnemokokus Synflorix sebaiknya tidak
IPD diberikan apabila :
•Anak mempunyai riwayat
alergi/hipersensitif terhadap zat
aktif yang terkandung di dalam
vaksin. Tanda alergi adalah
kulit kemerahan, gatal, sesak
napas, atau bengkak pada wajah
dan bibir.
•Anak sedang sakit infeksi
yang ditandai dengan demam
tinggi, suhu lebih dari 38 C.
Apabila ada infeksi berat atau
demam tinggi, imunisasi
sebaiknya ditunda. Apabila
sakit ringan seperti pilek atau
common cold, imunisasi dapat
diberikan.
Infanrif HIB (DPaT- Mencegah infeksi difteri, •tidak sepenuhnya efektif dalam sistem kekebalan tubuh anak-anak yang kurang aktif, misalnya karena
HiB) Tetanus dan pertusis tanpa cacat genetik, infeksi HIV, atau pengobatan dengan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan, seperti
demamVaksin ini hanya kemoterapi, dosis tinggi kortikosteroid, atau obat-obatan untuk mencegah penolakan transplantasi.
memberikan perlindungan •Anak dengan riwayat pribadi atau keluarga kejang demam. Anak-anak harus diberikan parasetamol atau
terhadap meningitis yang ibuprofen untuk mencegah demam setelah vaksin ini
disebabkan bakteri •Anak-anak yang memiliki suhu 40 º C atau lebih tinggi dalam waktu 48 jam dari dosis sebelumnya vaksin
Haemophilus influenzae tipe batuk rejan.
B (Hib), tidak akan •Anak-anak yang runtuh atau tidak responsif setelah sebelumnya dosis vaksin batuk rejan.
melindungi terhadap •Anak-anak yang menangis dan ditenangkan persistantly selama lebih dari tiga jam dalam waktu 48 jam
meningitis yang disebabkan dari dosis sebelumnya vaksin batuk rejan.
oleh organisme lain. •Anak-anak yang sudah kejang-kejang dalam waktu tiga hari sebelumnya dosis vaksin batuk rejan.
•Anak dengan sindrom Guillain-Barre atau neuritis brakialis setelah dosis vaksin tetanus sebelumnya.
•Anak berisiko pendarahan setelah suntikan ke dalam otot, misalnya karena gangguan penggumpalan
darah seperti hemofilia, atau jumlah trombosit berkurang dalam darah (trombositopenia).
•Bayi yang lahir sangat prematur (dilakukan selama kurang dari 28 minggu).
Tidak untuk digunakan dalam
•Anak umur lebih tiga tahun dan orang dewasa.
•Demam atau penyakit yang parah tiba-tiba.
•Anak dengan alergi diketahui bahan dari vaksin (termasuk neomisin, polimiksin dan polisorbat 80).
•Anak yang memiliki reaksi alergi yang parah dengan dosis sebelumnya karena vaksin iini atau vaksin
lainnya terhadap penyakit ini.
• Anak dengan penyakit saraf berat (ensefalopati), seperti kejang berkepanjangan (kejang), kesadaran
berkurang, atau koma dalam waktu tujuh hari dari setiap menerima vaksin
•Anak dengan penyakit progresif atau tidak stabil yang mempengaruhi otak dan sistem syaraf, misalnya
epilepsi kurang terkontrol.
•Tidak boleh digunakan jika anak Anda alergi terhadap satu atau salah satu bahan nya.
•Jika anak mengalami reaksi alergi setelah vaksin, segera lapor dokter
HIB Vaksin ini hanya memberikan perlindungan terhadap meningitis
yang disebabkan bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib),
tidak akan melindungi terhadap meningitis yang disebabkan oleh
organisme lain.

Infanrif HIB IPV Mencegah infeksi difteri, Tetanus, Polio dan pertusis tanpa
demamVaksin ini hanya memberikan perlindungan terhadap
meningitis yang disebabkan bakteri Haemophilus influenzae tipe
B (Hib), tidak akan melindungi terhadap meningitis yang
disebabkan oleh organisme lain.

Havrix Mencegah infeksi hepatitis A •demam


•penyakit akut
•penyakit kronis progresif.
Avaxim Mencegah infeksi hepatitis A •demam
•penyakit akut
•penyakit kronis progresif
Varilrix Mencegah infeksi •Mendadak sakit demam berat
varicela-cacar air •Anak di bawah usia satu tahun.
•Kehamilan .
•Menyusui
•Orang yang memiliki reaksi alergi terhadap vaksin varicella lain, atau dosis pertama vaksin ini.
•Alergi terhadap neomisin antibiotik.
•Orang-orang yang sistem kekebalan tubuh memiliki kemampuan yang sangat menurun untuk
melawan infeksi, misalnya karena penyakit seperti leukemia , limfoma , infeksi HIV atau sindrom
imunodefisiensi.
• Orang yang sedang menerima pengobatan yang menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh,
misalnya dosis tinggi kortikosteroid, kemoterapi , radioterapi, atau imunosupresan , misalnya untuk
mencegah penolakan transplantasi.
•Orang yang mmendapat terapi darah atau transfusi plasma, atau suntikan imunoglobulin manusia,
dalam tiga bulan sebelumnya.
•Orang yang pernah vaksin campak di bulan sebelumnya.
Hati-hati pada:
•Penderita gangguan pada kulit, seperti eksim parah.
•Anak-anak dengan riwayat pribadi atau keluarga kejang demam
•kemoterapi untuk kanker
•kortikosteroid dalam dosis tinggi (namun vaksin dapat diberikan kepada orang yang memakai
dosis rendah kortikosteroid untuk asma
•Obat penekan kekebalan obat-obatan, misalnya abatacept, adalimumab, anakinra, azathioprine,
ciclosporin, efalizumab, etanercept, infliximab, leflunomide, mofetil, tacrolimus
•radioterapi luas untuk kanker.
•hindarkan pemberian salisilat selama 6 minggu setelah vaksinasi karenadilaporkan terjadi Reye’s
Syndrome setelah pemberian salisilat pada anak dengan varisela alamiah.
Engerix B Mencegah infeksi Hepatitis B
HB Vax Mencegah infeksi Hepatitis B
Infanrix Mencegah infeksi difteri, Tetanus, Polio dan pertusis tanpa demam
Okavax Mencegah infeksiVaricella-cacar air
Polio Mencegah infeksipolio
Pediacel Mencegah infeksi difteri, Tetanus, Polio, HiB dan pertusis tanpa
demamVaksin ini hanya memberikan perlindungan terhadap meningitis yang
disebabkan bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib), tidak akan
melindungi terhadap meningitis yang disebabkan oleh organisme lain.

Synflorix vaksin Pneumokokus 10 strain


Prevenar vaksin Pneumokokus 13 strain
Tetract HIB Mencegah infeksi difteri, Tetanus, Polio dan pertusis HiB demamVaksin ini
hanya memberikan perlindungan terhadap meningitis yang disebabkan
bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib), tidak akan melindungi terhadap
meningitis yang disebabkan oleh organisme lain.

Havrix Mencegah infeksi Hepatitis A


BCG Mencegah infeksi BCG
Campak Mencegah infeksi Campak •Kontraindikasi alergi berat terhadap
kanamycin dan erithromycin.
•Defisiensi imun (mutlak)
•Mendapat injeksi gammaglobulin
dalam 6 minggu terakhir
•wanita hamil
•penyakit immune deficiency atau
individu yang diduga menderita
gangguan respon imun karena
leukimia, lymphoma atau generalized
malignancy. Bagaimanapun penderita
HIV, baik yang disertai gejala ataupun
tanpa gejala harus diimunisasi vaksin
campak sesuai jadual yang
ditentukan.
•malnutrisi. Demam ringan,
infeksi ringan pada saluran nafas atau
diare, dan beberapa penyakit
ringan lainnya bnukan sebagai
kontraindikasi.
DPT Mencegah infeksi difteri, Tetanus,
Polio dan pertusis demam
DT Mencegah infeksi difteri, Tetanus
Tetanus Mencegah infeksi Tetanus
DPT HB Mencegah infeksi difteri, Tetanus,
Polio dan pertusis Hepatitis B
Act HIB Mencegah infeksi otak HiBVaksin ini
hanya memberikan perlindungan
terhadap meningitis yang disebabkan
bakteri Haemophilus influenzae tipe B
(Hib), tidak akan melindungi terhadap
meningitis yang disebabkan oleh
organisme lain.

Trimovax Mencegah infeksi Gondong Campak


Rubela (campak Jerman)
MMR II Mencegah infeksi Gondong Campak
Rubela (campak Jerman)
Euvax B Mencegah infeksi Hepatitis B
Vaxigrip Mencegah infeksi Alergi terhadap salah satu bahan obat ini
Influenza •alergi terhadap telur, neomisin, atau thimerosal
•berada di bawah usia 6 bulan
•memiliki gangguan neurologis aktif
• memiliki penyakit akut (kecuali untuk penyakit ringan tanpa
demam)
•Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap
vaksin influenza.
•Orang yang menderita penyakit Guillain-Barré syndrome (GBS)
dalam 6 minggu sebelum mendapatkan vaksinasi influenza. *
•nak-anak yang berusia kurang dari 6 bulan dan
•penyakit sedang sampai berat dengan gejala penyerta berupa
demam

Typhim,Typherix Mencegah infeksi tifus •Hipersensitif


•penyakit infeksi akut
•anak usia < 2 thn

Pedvax Mencegah infeksi


EFEK SAMPING IMUNISASI

• BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
• DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun
demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
• Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah
penyuntikan

Anda mungkin juga menyukai