Pemicu 1-CINDY
Pemicu 1-CINDY
• Pembuahan ialah penyatuan gamet pria dan wanita tejadi dalam daerah ampulla tuba falopii
• Spermatozoa setelah di saluran kelamin wanita belum mampu membuahi oosit harus melalui
• Kapasitasi dan reaksi akrosom
• Setelah spermatozoa memasuki oosit ,sel telur ini menanggapinya dengan tiga
cara berbeda
• Reaksi kortikal dan zona
• Melanjutkan pembelahan meiosis 2 merupakan pronukleus wanita
• Penggiatan metabolik sel telur …awal embriogenesis tebentuk pronukleus pria
• Pemulihan kromosom diploid separo asal dari ayah separo dari ibu terbentuk
zigot kombinasi kromosom berbeda dengan ke dua orang tuanya
HAL UTAMA PEMBUAHAN
• Penentuan jenis kelamin individu baru sparmatozoa X …satu mudigah wanita XX,spermatozoa Y..satu
mudigah priaXY
• Setelah zigot mencapai tingkat 2 selmenjalani serangkain pembelahan
mitosismorula(4hari)tingkat blastomer
PEMBENTUKAN BLASTOKISTA
• Hari ke 8
• Blastokista sebagian terbenam dalam stroma endometrium
TROFOBLAS BERDEFERENSIASI
• Menjadi 2 lapis
• Sitotrofoblas selapis sel berinti tunggal
• Sinsitipotrofoblas atau sinsitium
• Sel2 masa sel dalam = Embrioblas berdeferensiasi menjadi 2 lapis
• Selapis sel kecil kuboid lapisan Hipoblas
• Selapis sel kolumner tinggi lapisan Epiblas
HARI KE 9
• Membentuk organ dan susunan yang memelihara hubungan dengan dunia luar
• Lempeng telinga ,lempeng lensa mata
• Susunan saraf pusat ,saraf tepi
• Epitel perasa ,telinga, hidung dan mata
• Epidermis,rambut dan kuku
• Kelenjar bawah kulit
DERIVAT MESODERM
• Dibentuk oleh somit membentuk miotom(jaringan otot),sklerotom(tlg rawan dan tulang), dermatom(jar
sub kutan kulit),
• Susunan pembuluh yaitu jantung pembuluh arteri,pembuluh vena, pembuluh getah bening,semua sel
darah, sel getah bening
• Susunan kemih kelamin, ginjal ,kel kelamin,limpa anak ginjal
DERIVAT ENTODERM
• Talidomid pil anti muntah pada 1962 di German anak lahir tak mempunyai anggota tubuh
• Difenilhidantoin dan trimetadion untuk epilepsi bisa menyebabkan cacat jantung mikrosefali dll
• Merokok bisa menyebabkan bayi kecil
HORMON
• Hipoksia menyebabkan cacat bawaan yang bermacam macam pada hewan percobaan
FAKTOR KROMOSOM DAN GENETIK
• Zat Gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram. Zat
gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah :
• Protein
• Protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun. Dalam kaitannya dengan
proses kerja otak, protein, terutama dalam bentuk asam amino seperti glisin glutamate dan
tryptophan sangat diperlukan membentuk neurotransmitter penghantar impuls saraf dan
mempengaruhi perilaku seperti emosi, control dan konsentrasi
• Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang dibutuhkan namun tubuh justri tidak
dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan, contohnya antara lain
cystine dan lysine.
• Lemak
• Secara kimia, otak yang banyak mengandung membrane lemak. Khususnya untuk
perkembangan otak, ahar otak dapat berfungsi dengan baik diperlukan asam lemak omega 3
dan omega 6. Omega 3 Asam alfa linoleat termasuk dalam kelompok asam lenak tak jenuh
ganda rantai panjang (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid =LCPUFA). LCPUFA merupakan
pembuat utama system saraf. Ekkurangan (defisiensi) omega 3 akan menyebabkan adanya
gangguan pada system penglihatan, daya ingat, gangguan perilaku dan kekebalan tubuh.
Omega 3 terdapat pada brokoli, bayam, daun selada, unggas dan beberapa ikan seperti tuna,
salmon, sardine.
• Omega 6 merupakan LCPUFA. Omega 6 diubah menjadi asam arakhidonat (AA). AA berfungsi
sebagai penghantar rangsang antar sel saraf dan membantu perkembangan otak.
• Karbohidrat
• Karbohidrat merupakan sumber zat atau energy. Energy sangat dibutuhkan otak sebagai
sumber energy sel-sel otak dan pembentukan kabel saraf otak untuk proses berpikir.
Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam memori otak.
• Zat Gizi Mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada
dalam makanan seperti vitamin dan mineral.
• Vitamin
• Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta
pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak seperti peran Vitamin A dalam
membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Vitamin A banyak terdapat pada
wortel, hati sapi, hati, ayam, jeruk dan bayam
• Mineral
• Mineral adalah unsure pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan
balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium,
potassium, kalsium, besi, seng, yodium dan klorida / sebut saja sodium, potassium dan
kalsium berperan dalam proses neurotransmitter antara satu sel dengan sel saraf lain
termasuk sel otak. Mineral lain yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin
(selaput lemak pelindung akson). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantar saraf,
pemrosesan indormasi dan kecerdasan.
• Standar Emas Makanan Bayi dan Anak yaitu,
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD),
• ASI Eksklusif,
• MP-ASI,
• ASI sampai dengan 2 tahun atau lebih
• Global Strategy on Infant and Child Feeding, pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak
lahir sampai umur 24 bulan sebagai berikut :
• (1) Menyusui segera dalam waktu satu sampai dua jam pertama setelah bayi lahir (IMD),
• (2) Menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan,
• (3) Mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang baik dan benar sejak bayi berumur 6
bulan; dan
• (4) Tetap menyusui sampai anak berumur 24 bulan atau lebih.
• TATALAKSANA INISIASI MENYUSU DINI menurut WABA & UNICEF :
• Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan
• Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan untuk tidak atau mengurangi mempergunakan obat kimiawi
• Bayi dikeringkan secepatnya terutama kepalanya, kecuali tangannya , tanpa menghilangkan lemak putih (vernix).
Mulut dan hidung dibersihkan,tali pusat diikat.
• Bila tak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
• Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri
• Ibu didukung dan bilaperlu dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
• Biarkan kulit Bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak selama 1 jamatau lebih sampai proses
menyusu awal selesai
• Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, dekatkan puting ke bayi tapi jangan memasukkan puting ke mulut
bayi. beri waktu 30 menit atau 1 jam lagi
• Setelah kontak kulit ibu-bayi sekitar 1 jam, atau lebih, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, diberi vit K
dan dicap/tanda.
• Rawat gabung Bayi: Ibu– bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja
tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
• Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
• Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan
bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
• Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
• Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan
membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
• Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan
tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih
sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
• Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup
sang bayi.
• Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi.
Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang
tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
• Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan
menyusu setelah 6 bulan.
• Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnyaoksitosin yang
penting karena:
• Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
• Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat
menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
• Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih
cepat keluar.
• Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah sebagai berikut:
• MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa
ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya.
• Pemberian MPASI dilakukan di sela-sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misalnya
untuk pertama 1 kali dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari.
• Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena sangat kecil kemungkinannya
menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang
lebih banyak kandungan gizinya.
• Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih
manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan ada
kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan
pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis.
• Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena
bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam bisa
ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan
setelah anak berusia 2 tahun.
• Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi, atau ikan yang Anda buat
sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri.
• Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, namun cukup
satu per satu saja. Berikan dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan
yang diberikan, untuk mengetahui jika ia memiliki alergi terhadap makanan tertentu.
• Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan, susu dan
gandum.
• Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih
dahulu, karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi.
• Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali mengandung suatu
jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin
botulinnum (infant botulism).
• Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya.
• Tahapan pengenalan MPASI:
• Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula
bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras
yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras
merah, kacang hijau, atau labu kuning.
• Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang
disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.
• Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan
dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi
trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan
trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10
kg = 1.100 cc
• Mulai usia 7 bulan
• Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya
bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas
mengunyah.
• Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang.
• Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.
• Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah,
timun suri, peach.
• Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.
• Kwashiorkor, ditandai dengan : edema, yang dapat terjadi di seluruh tubuh, wajah sembab dan
membulat, mata sayu, rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut dan rontok,
cengeng, rewel dan apatis, pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi), bercak merah ke coklatan di
kulit dan mudah terkelupas (crazy pavement dermatosis), sering disertai penyakit infeksi terutama akut,
diare dan anemia.
• Marasmus, ditandai dengan : sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit, wajah seperti orang tua,
cengeng dan rewel, kulit keriput, jaringan lemak sumkutan minimal/tidak ada, perut cekung, iga
gambang, sering disertai penyakit infeksi dan diare.
• Marasmus kwashiorkor, campuran gejala klinis kwashiorkor dan marasmus.
• DIAGNOSIS
• Klinik : anamnesis (terutama anamnesis makanan, tumbuh kembang, serta penyakit yang pernah diderita) dan
pemeriksaan fisik (tanda-tanda malnutrisi dan berbagai defisiensi vitamin)
• Laboratorik : terutama Hb, albumin, serum ferritin
• Anthropometrik : BB/U (berat badan menurut umur), TB/U (tinggi badan menurut umur), LLA/U (lingkar lengan atas
menurut umur), BB/TB (berat badan menurut tinggi badan), LLA/TB (lingkar lengan atas menurut tinggi badan)
• Analisis diet dan pertumbuhan Riwayat diet rinci, pengukuran pertumbuhan, indeks massa tubuh (BMI), dan
pemeriksaan fisik lengkap ditunjukkan. Tindakan pengukuran tinggi badan-banding-usia atau berat badan-untuk-
tinggi pengukuran kurang dari 95% dan 90% dari yang diharapkan atau lebih besar dari 2 standar deviasi di bawah
rata-rata untuk usia. Pada anak yang lebih dari 2 tahun, pertumbuhan kurang dari 5 cm / th juga dapat menjadi
indikasi defisiensi.
• Klasifikasi :
• KEP ringan : > 80-90% BB ideal terhadap TB (WHO-CD
• KEP sedang : > 70-80% BB ideal terhadap TB (WHO-CDC)
• KEP berat : £ 70% BB ideal terhadap TB (WHO-CDC)
LO 4
MENGETAHUI DAN MEJELASKAN CIRI – CIRI NEONATUS YANG SEHAT
• Masa neonatus adalah dapat dikatakan dengan singkat masa usia anak dari sejak lahir kedunia sampai
dengan 4 minggu (0-28 hari). Anak mengalami tubmuh dan berkembang tidak hanya di mulai dari masa
neonatus, namun sejak dalam kandungan. Oleh sebab itu bayi baru lahir yang normal mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut :
• Berat badan 2500-3500 gram
• Panjang badan lahir 47 - 52 cm
• Lingkar dada 30 - 38 cm
• Lingkar kepala 33 - 35 cm
• Denyut jantung > 100 kali per menit
• Pernafasan pada menit pertama cepat 80 kali per menit, kemudian menurun kira-kira 40 kali per menit
• Kulit merah, karena di bawah kulit terdapat lemak, vernik caseosa
• kuku-kuku jari panjang
• Pada alat kelamin/genitalia bayi perempuan: labia mayora sudah menutupi labia minora
• Pada bayi laki-laki, testis sudah turun ke skrotum
• lanugo sudah tidak terlihat lagi
• Makanan harus keluar dalam 24 jam sesudah lahir. BAK 5-6 x/hari dan BAB 1 x/.6 jam
• Pada masa neonatus ini terbagi dalam dua masa, yaitu antara lain :
• 1. Masa Portunate
• Masa portunate pada bayi berlangsung antara 15 - 30 menit pertama sejak bayi lahir sampai tali
pusatnya dipotong.
• Tindakan-tindakan atau bantuan yang diberikan pada bayi baru lahir (BBL) antara lain :
• Membersihkan muka bayi, daerah mata, hidung dan mulut
• Melaksanakan penilaian APGAR Skor pada menit pertama dan menit kedua. APGAR Skor meliti
A=Apperence (Warna Kulit), Pulse = Denyut Jantung, Gremace (Kepekaan Refleks), A=Activity (Tonus
Otot-Keaktifan Bayi), R= Respiratory (Usaha Nafas-Pernafasan)
• Membebaskan jalan nafas bayi dengan cara ; menghisap lendir, darah, air ketuban yang terhisap bayi.
• Memotong tali pusat bayi yang terhubung dengan ari-ari sehingga ibu dan bayi terpisah, mengikat dan
merawat tali pusat.
• Membersihkan badan bayi dari segala kotoran dengan menggunakan minyak, air hangat, sabun.
• Membungkus badan bayi agar tidak kedinginan.
• Membawa bayi ke ibunya untuk disusukan dan agar ibu lebih kenal lebih dini dengan bayinya.
• Melaksanakan pengukuran anthropometris bayi meliputi panjang badan, berat badan, lingkar kepala,
lingkar dada, lingkar lengan.
• Melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh bayi untuk mengetahui apakah bayi lahir dalam kondisi
cacat/tidak yang meliputi pemeriksaan pada ; anus, sekitar kepala, anggota gerak dan anggota tubuh
lainnya.
• Memberi dan memakaikan pakaian bayi
• Memasang dan memberi identitas bayi dan merawat mata dalam keadaan bersih, rapi dan terbungkus
hangat bayi dibawa ke ruang perawatan.
• 2. Masa Neonate
• Masa neonate berlangsung pada saat pengguntingan tali pusat, anak menjadi individu yang terpisah
dan "berdiri sendiri".
• Masa ini ditandai dengan penyesuaian terhadap lingkungan baru. Menurut kriteria kesehatan
penyesuaian tercapai ditandai dengan terlepasnya tali pusat. Sedangkan menurut kriteria psikologi,
penyesuaian tercapai apabila telah mencapai kembali berat badan yang berkurang setelah lahir dan
mulai menampakkan tanda-tanda kemajuan perkembangan dalam tingkah laku (masa plateu).
• 4 (empat) pemnyesuaian utama yang harus dilakukan sebelum anak dapat memperoleh kemajuan
perkembangan tingkah laku, yaitu :
• Perubahan suhu dalam rahim ibu dengan suhu lingkungan
• Perubahan pernafasan, sebelum lahir bayi bernafas dengan plasenta dan setelah lahir bernafas dengan
paru-paru.
• Menghisap dan menelan sebagai cara untuk memperoleh makanan yang semula dari plasenta melalui
tali pusat.
• Cara pembuangan melalui organ-organ sekresi yang mana sebelum lahir melalui plasenta dan tali pusat.
• Keempat proses penyesuaian tersebut terlihat dengan menurunnya berat badan fisiologis selama
minggu pertama
• Hari pertama sampai dengan minggu kedua dari kelahiran, berat badan bayi akan menurun karena bayi
mulai kehilangan cairan melalui buang air besar dan kecil, melalui keringat, uap air melalui pernafasan
sedangkan pemasukan tidak mencukupi, sebab pemasukan air susu ibu (ASI) masih kurang.
• Turunnya berat badan tersebut disebut penurunan berat badan fisiologis apabila penurunan berat
badan tersebut tidak boleh lebih dari 10 % dari berat badan lahir.
• Pada masa neonatus, bayi akan lebih banyak tidur dan untuk mempertahankan hidupnya neontaus
diperalati dengan beberapa kemampuan-kemampuan antara lain :
• Insting,
• Reflek dan
• Kemampuan untuk belajar.
• Insting
• Insting adalah suatu kemampuan yang telah ada sejak lahir, bersifat psikofisis (mempunyai segi psikis
dan fisik/jasmani) yang tujuan utamanya adalah memberikan reaksi terhadap lingkungan dengan
rangsangan yang khas dan terjadi tanpa belajar. Misalanya ; reaksi menyusui, kebutuhan akan rasa
aman, insting sosial yang memungkinkan anak berkomunikasi dengan lingkungan misalnya senyum bila
ibu mengajak bayi bicara.
• Refleks
• Refleks adalah suatu gerakan yang terjadi secara otomatis/spontan tanpa disadari pada bayi yang
normal.
• Perkembangan motorik bayi diawali dengan reflek-reflek yang sebagian sudah terjadi dalam kandungan.
Reflek-reflek ini akan berkurang sejalan dengan pertumbuhan usianya.
9 REFLEKS BAYI
Bila Tak Ada
Refleks Stimulasi Respons Pola Perkembangan Respons,
Menunjukkan
Kilatan cahaya
atau Bayi akan menutup kedua Kelainan pada saraf
Blinking Menetap
hembusan matanya di otak
udara
Kelainan saluran
Bila ada objek Bayi langsung pernapasan dan
disentuhkan atau melakukan Menghilang di usia 3 kelainan pada
Sucking
dimasukkan ke gerakan seperti sampai 4 bulan mulut termasuk
mulut mengisap langit-langit
mulut
9 REFLEKS BAYI
Bila Tak Ada
Pola
Refleks Stimulasi Respons Respons,
Perkembangan
Menunjukkan
• Sosial: Bagaimana bayi Anda berinteraksi dengan wajah manusia dan suara. Contohnya termasuk belajar
untuk tersenyum dan coo. Keterlambatan sosial dapat menunjukkan masalah dengan penglihatan atau
pendengaran atau dengan perkembangan emosional atau intelektual.
• Bahasa: perkembangan bahasa reseptif (seberapa baik bayi benar-benar mengerti) adalah ukuran yang
lebih baik kemajuan dari perkembangan bahasa ekspresif (seberapa baik bayi benar-benar berbicara).
Perkembangan bahasa lambat dapat menunjukkan masalah penglihatan atau pendengaran dan harus
dievaluasi.
• Perkembangan motorik kasar: Memegang kepala mereka ke atas, duduk, menarik, berguling, dan
berjalan adalah contoh perkembangan motorik besar. Pemula sangat lambat harus dievaluasi untuk
memastikan tidak ada risiko fisik atau kesehatan bagi perkembangan normal.
• Perkembangan motorik Halus: koordinasi mata-tangan, mencapai atau menggenggam, dan
memanipulasi benda-benda adalah contoh perkembangan motorik kecil. Prestasi awal dapat
memprediksi seseorang akan menjadi baik dengan tangan mereka, tapi penundaan tidak berarti mereka
akan menjadi terhambat semua nantinya.
• Bulan Ke 1
• Mulai menanggung berat badan parsial pada kedua kakinya saat dipegang dalam posisi berdiri
• Mampu menahan kepala ketika duduk tapi masih bobs maju
• Ketika tengkurap dapat mengangkat kepala dan bahu antara 45 dan 90 derajat
• Beruang berat pada lengan
• Pegang refleks absen
• Memegang benda tetapi tidak mencapai bagi mereka
• Kopling memiliki tangan dan menarik di selimut dan pakaian
• Mengikuti obyek 180 derajat
• Menempatkan suara dengan memutar kepala dan melihat ke arah yang sama
• Jeritan, berbisik, mengoceh, dan tertawa
• “Pembicaraan” ketika berbicara
• Mengenali wajah, suara, dan objek
• Tersenyum ketika ia / dia melihat orang-orang akrab, dan terlibat dalam bermain dengan mereka
• Menunjukkan kesadaran untuk situasi aneh
• Bulan Kedua Ke 4
• Drooling dimulai
• Kontrol kepala yang baik
• Duduk dengan dukungan
• Memberatkan pada kaki saat dipegang tegak
• Mengangkat kepala dan dada dari permukaan dengan sudut 90 derajat
• Rolls dari belakang ke sisi
• Menggali dan bermain dengan tangan
• Mencoba untuk meraih benda tapi lampaui
• Menggenggam benda dengan kedua tangan
• Koordinasi mata-tangan dimulai
• Membuat suara konsonan
• Tertawa keras
• Suka diguncang, memantul atau mengayunkan
• Bulan Ke 5
• Dimulai merangkak
• Menarik hingga ke posisi berdiri dari duduk
• Duduk untuk waktu yang lama (10 menit)
• Dapat mengembangkan preferensi untuk penggunaan satu tangan
• Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengambil benda
• Merespon perintah verbal sederhana
• Memahami “no no”
• Peningkatan minat dalam menyenangkan orang tua
• Menempatkan tangan di depan wajah untuk menghindari itu dicuci
• Bulan Ke 10
• Mungkin berdiri sendiri dan mencoba langkah • Mengulangi kata-kata yang sama berulang-ulang
pertama saja &
• Duduk dari posisi berdiri tanpa bantuan • Meniru suara, seperti suara anjing dan kucing
membuat
• Upaya untuk membangun dua tower blok tapi
mungkin gagal • Mengenali obyek berdasarkan nama
• Mengatakan tiga atau lebih kata lain selain • Menunjukkan kemandirian dalam akrab
“mama” atau “papa” sekitarnya
• Menempel tua dalam situasi yang aneh
• Pencarian untuk objek di mana ia terakhir
terlihat
LO 7
MENGETAHUI DAN MENJELASKAN JADWAL, JENIS, DAN MANFAAT IMUNISASI
IMUNISASI DIWAJIBKAN/DIANJURKAN
Jenis Vaksin Keterangan
Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat diberikan sejak lahir. Imunisasi ini betujuan untuk
memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tubercolocis (TBC). Apabila vaksin BCG akan diberikan
BCG pada bayi di atas usia 3 bulan, ada baiknya dilakukan dulu uji tuberkulin. BCG boleh diberikan apabila
hasil tuberkulin negatif.
Vaksin Hepatitis B yang pertama harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, kemudian
Hepatitis B dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3 hingga 6 bulan. Jarak antara dua imunisasi Hepatitis B minimal 4
minggu. Imunisasi ini untukmencegah penyakit Hepatitis B.
Polio Imunisasi Polio diberikan untuk mencegah poliomielitis yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan
tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi
umur lebih dari 6 minggu. Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin
DPT
Hepatits B. Ulangan DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Usia 12 tahun mendapat vaksin TT
(tetanus) melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Campak Vaksin Campak-1 diberikan pada usia 9 bulan, lalu Campak-2 pada usia 6 tahun melalui program BIAS.
IMUNISASI TAMMBAHAN
Jenis Vaksin Keterangan
Pemberian Vaksin Hib (Haemophilus influenzae tipe B) ditujukan untuk mencegah
penyakit meningitis atau radang selaput otak. Vaksin Hib diberikan mulai usia 2 bulan
Hib dengan jarak pemberian dari vaksin pertama ke vaksin lanjutannya adalah 2 bulan.
Vaksin ini dapat diberikan secara terpisah ataupun kombinasi dengan vaksin lain.
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit gondongan (mumps), campak
(measles), dan campak jerman (rubela). MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan
MMR
apabila belum mendapat imunisasi campak di umur 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan
imunisasi ulangannya.
Vaksin ini direkomendasikan pada usia diatas 2 tahun, diberikan sebanyak 2 kali dengan
Hepatitis A
interval 6 sampai 12 bulan.
Vaksin Tifoid direkomendasikan untuk usia diatas 2 tahun. Imunisasi ini diulang setiap 3
Tifoid
tahun.
Apabila hingga usia di atas 1 tahun belum mendapatkan PCV, maka vaksin diberikan
Pneumokokus (PCV) sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2 hingga 5 tahun diberikan satu kali.
Anak usia dibawah 8 tahun yang diimunisasi influenza untuk yang pertama kalinya
Influenza direkomendasikan 2 dosis dengan jarak minimal 4 minggu.
MANFAAT IMUNISASI
Infanrif HIB IPV Mencegah infeksi difteri, Tetanus, Polio dan pertusis tanpa
demamVaksin ini hanya memberikan perlindungan terhadap
meningitis yang disebabkan bakteri Haemophilus influenzae tipe
B (Hib), tidak akan melindungi terhadap meningitis yang
disebabkan oleh organisme lain.
• BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
• DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun
demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
• Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah
penyuntikan