Enzim

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

• Pengertian enzim

• Kata enzim berasal bahasa Yunani “enzyme” yang berarti “di dalam
sel”. Tahun 1978, Wilhem Kuhne yang merupakan psikolog asal Jerman
mendeskripsikan enzim sebagai “proses”. Kemudian, istilah enzim
digunakan menjadi biokatalisator yang berfungsi untuk mempercepat
reaksi biologis tanpa ikut bereaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis
yang membantu percepatan reaksi biologis.
• Enzim tersusun atas dua bagian:
• Apoenzim
• Gugus prostetik
• Apoenzim merupakan enzim yang tersusun dari protein. Apoenzim adalah jenis
yang paling mendominasi dari semua struktur enzim yang ada. Sifatnya yang
labil menjadi mudah berubah apabila dipengaruhi suhu dan
pH. Sementara gugus prostetik adalah enzim yang tersusun dari nonprotein.
Berdasarkan bahan penyusunnya, gugus prostetik terbagi menjadi dua:
• Koenzim (tersusun dari bahan organik): Tugasnya memindahkan zat kimia dari
satu enzim ke enzim lain. Contohnya FADH, NADH, Vitamin B.
• Kofaktor (tersusun dari bahan anorganik) Contoh: Klor dan kalsium yang
mengoptimalkan enzim ptialin dalam menguraikan molekul gula kompleks.
• Sifat-sifat enzim
• 1. Enzim merupakan biokatalisator
• Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator berarti dia hanya mengubah
kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya.
• 2. Enzim bekerja secara spesifik

Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang spesifik
juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan enzim sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk
khusus, sehingga hanya bisa membuka satu “gembok” saja. Contoh: Enzim amilase yang hanya
bekerja pada substrat berupa amilum (pati).
• 3. Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversible)
• Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah; dari substrat menjadi
produk atau produk menjadi substrat.
• 4. Enzim Menyerupai Protein
• Ada beberapa sifat enzim yang menyerupai karakter dari protein, yaitu:
• Bekerja pada suhu optimum.
• Kinerja menurun dalam kondisi asam kuat atau basa kuat.
• Kinerja menurun pada pelarut organik.
• Terdenaturasi pada suhu panas.
• Dipengaruhi oleh aktivator (pemicu), inhibitor (penghambat), dan
konsentrasi substrat.

Anda mungkin juga menyukai