Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP PENYALURAN DANA BANK SYARIAH

Pembiayaan
Penyediaan uang atau tagihan atau yang dipersamakan dengan
itu berdasarkan persetujuan dan kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang/tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Bagi hasil dalam transaksi syariah menggunakan NISBAH


(proporsi keuntungan antara nasabah dan Bank Syariah)
Sistem Bagi Hasil
Sistem pembagian hasil usaha yang dibagi berdasar Nisbah (%)
dan disepakati di awal akad.
Pada dasarnya mengacu pada akad Kemitraan (Partnership)
Dalam penyaluran dana diaplikasikan dalam prinsip investasi
a. Skema Mudharabah
b. Skema Musyarakah
c. Skema Muzara’ah
d. Skema Musaqah
Skema Mudharabah

Akad antara dua pihak dimana salah


satu pihak menyerahkan harta kepada
yang lain agar diperdagangkan dengan
pembagian keuntungan diantara
keduanya sesuai dengan kesepakatan
Penyaluran Dana dengan Skema Mudharabah terdiri dari 2 jenis :
1. Mudharabah Mutlaqah
Pihak Bank Syariah sebagai shahibul maal yang memberi kewenangan
penuh kepada mudharib untuk menjalankan usaha tanpa batasan
tempat, jenis produk, pelanggan, pemasok.

2. Mudharabah Muqayyadah
Jenis mudharabah dimana shahibul maal memberi batasan kepada
mudharib dalam mengelola dana.
Skema Musyarakah

Kerja sama investasi para pemilik modal yang


mencampurkan modal mereka pada suatu usaha
tertentu.

Dengan pembagian keuntungan berdasar NISBAH yang


telah disepakati
 Apabila rugi = ditanggung semua pemilik
 Bank syariah dan nasabah bertindak sebagai mitra
sesama pemilik modal
Skema Muzara’ah

Kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik


lahan dan penggarap dimana pemilik lahan
memberikan lahan pertanian kepada penggarap
untuk ditanami dan dipelihara dengan bagi hasil
yang telah disepakati.
Skema Musaqah

Bentuk yang lebih sederhana dari muzara’ah,


dimana penggarap hanya bertanggung jawab atas
penyiraman dan pemeliharaan.
MARGIN

Adalah jumlah keuntungan yang diperoleh penjual


dalam akad jual beli.

Skema Akad Jual Beli :


a. Skema Murabahah
b. Skema Salam
c. Skema Istishna’
b. Skema Salam

Jual beli dengan skema salam ini merupakan jual beli


yang pelunasannya dilakukan terlebih dahulu oleh
pembeli sebelum barang pesanan diterima.
a. Skema Murabahah

Skema ini digunakan oleh bank untuk nasabah yang menginginkan


suatu barang, namun tidak memiliki uang.
 Bank Syariah = sebagai penjual
 Nasabah = sebagai pembeli

Jika barang sudah diterima nasabah :


 Barang dibayar dengan diangsur dalam jangka waktu yang telah
disepakati

Keuntungan Bank Syariah, adalah :


- Berupa margin atau selisih antara harga jual barang dengan harga
pokok pembelian barang
c. Skema Istishna’

Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan


barang tertentu dengan kriteria persyaratan tertentu
yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni’)
dan penjual (pembuat /shani’).
Ujrah

Imbalan yang diberikan oleh pengguna jasa sebagai


bentuk pertukaran alat jasa/manfaat yang diberikan
oleh pemberi jasa dalam akad ijarah (sewa
menyewa)

a. Ijarah
b. Ijarah muntahiya bittamlik
• Ijarah
Transaksi sewa menyewa antara pemilik objek sewa dengan
penyewa untuk mendapatkan imbalan oleh objek sewa yang
disewakan.

• Ijarah Muntahiya Bittamlik


Akad pemindahan hak guna atas suatu barang atau jasa dalam
waktu tertentu melalui pembayaran sewa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai