Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR

BETON
PRACETAK
M BUSTANIL ARIFIN
10111710010071
Pengertian Beton Pracetak

• Beton Pracetak adalah salah satu Teknik didalam konstruksi sipil


dimana beton dicetak dengan formwork (perancah) berbentuk
tertentu pada suatu stockyard (fabrikasi) yang kemudian diangkut ke
lokasi pembangunan untuk selanjutnya diinstal (dipasang) pada
tempatnya.

• Berbeda dengan Teknik konvensional dimana konstruksi beton


dilaksanakan langsung dilokasi dan menunggu setting dilokasi pula.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Dibutuhkan kemahiran dan ketelitian yang
tinggi.
1. Pengendalian mutu teknis dapat dicapai, 2. Diperlukan peralatan produksi
karena proses produksi dikerjakan di
(transportasi)
pabrik dan dilakukan pengujian
laboratorium 3. Panjang dan bentuk elemen yang terbatas,
sesuai dengan kapasitas alat angkat dan
2. Waktu pelaksanaan lebih singkat alat angkut. Jarak maksimum transportasi
3. Dapat mengurangi biaya pembangunan yang ekonomis dengan menggunakan truk
adalah antara 150 sampai 350 km,
4. Tidak terpengaruh cuaca tergantung tipe produknya. Sedangkan
5. Penyelesaian finishing mudah. Variasi untuk angkutan laut, jarak maksimum
finishing permukaan struktur pracetak transportasi dapat sampai diatas 1000 km.
dilakukan saat pembuatan komponen 4. Hanya dapat dilaksanakan di daerah yang
6. Lahan proyek tidak luas, mengurangi sudah tersedia.
kebisingan, lebih bersih dan ramah 5. Di Indonesia sering timbul gempa dengan
lingkungan, karena komponen pracetak kekuatan besar.
dibuat ditempat lain. 6. Diperlukan ruang yang cukup untuk
pekerja.
7. Memerlukan lahan yang besar untuk
pabrikasi dan penimbunan (stock yard).
METODE PELAKSANAAN BETON PRACETAK

1. TAHAP DESIGN  Concreting. Pembuatan beton. Penakaran


Proses perencanaan suatu produk dan pencampuran beton, biasanya dipabrik
secara umum merupakan kombinasi dari tersedia concrete batching plant yang meiliki
ketajaman melihat peluang, kemampuan control kualitas secara computer.
teknis, kemampuan pemasaran.  Compaction / pemadatan beton, memakai
Persyaratan utama adalah struktur harus external vibrator dengan high frequency.
memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan
kestabilan pada masa layannya  Curing beton , dengan steam curing. Pada
elemen-elemen beton yang besar steam
2. TAHAP PRODUKSI curing diberikan kedalam beton dengan cara
 Moulding / membuat cetakan. Pabrik diselubungi suhu 60 – 70o C selama 2 – 3 jam.
beton pracetak biasanya telah memiliki
workshop / bengkel khusus untuk
membuat dan maintenance cetakan,
tempat merakit tulangan (Bar catching)
dan sambungan.
 Reinforcing. Tulangan yang telah dirakit
ditempatkan kedalam cetakan.
3. TAHAP PASCAPRODUKSI
 Handling. Pasca umur beton memenuhi, unit beton pracetak
dipindahkan ke storage / gudang disusun secara vertical dan
diberi bantalaan antar unit pracetak.
 Transportasi unit pracetak ke lapangan
 Instal. Memasang unit pracetak pada struktur, memasang
joint (Cast in site)
 Finishing, no coating
4. TAHAP PENGANGKATAN  Pengangkatan harus dilakukan dengan
(HANDLING) hati-hati agar tidak terjadi beban kejut
 Umur beton pada saat pengangkatan harus
yang besar dan mengakibatkan elemen
telah memperhitungkan kekuatan beton pada pracetak tersebut retak.
umur tersebut berdasarkan hasil trial mix beton  Pengangkatan elemen pracetak yang
dan gaya- gaya eksternal yang bekerja pada berat harus memperhitungkan batas
elemen struktur tersebut.
 Pelaksana harus memberikan perhitungan yang
kemampuan alat angkat. Perhitungan
rinci kepada direksi lapangan mengenai kemampuan alat angkat harus diberikan
kekuatan beton pada saat pengangkatan. kepada direksi lapangan untuk disetujui.
 Beton tidak diperkenankan untuk mengalami  Titik angkat elemen pracetak harus
retak struktur lentur dan geser pada saat diperhitungkan dan disampaikan kepada
pengangkatan.
direksi lapangan untuk disetujui.
 Pengangkatan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat angkat crane.  Pengangkatan harus menggunakan alat
bantu transfer beam untuk menjamin
tidak adanya gaya tambahan pada elemen
pracetak.
5. PENGECORAN  Alat bantu berupa talang dapat
 Sebelum pengecoran dilakukan, digunakan namun harus diperhatikan
harus diperiksa terlebih dahulu posisinya supaya tidak merusak bekisting
dimensi bekisting dan perkuatan dan menggeser tulangan.
telah terpasang sesuai rencana.  Setelah proses pengecoran dilakukan,
 Beton yang digunakan harus tidak elemen pracetak harus diberikan curing
boleh mengandung bahan aditif yang yang memadai agar tidak terjadi retak
menghambat proses pengerasan susut.
awal beton.
 Pengecoran harus menggunakan
bahan penggetar khusus internal
(vibrator).
 Alat getar internal harus dihindari
agar tidak merusak dan merubah
presisi bekisting.

Anda mungkin juga menyukai