Disusun oleh :
MAS MEI SANTI WULANDARI
G3A019166
PLASENTA NORMAL
Paritas
Riwayat
kehamilan atau
persalinan
Faktor resiko sebelumnya
plasenta previa
Merokok
Plasenta yang
besar
Multifetal
gestasion
Kelainan pada
endometrium
PATOFISIOLOGI
Setelah trimester ketiga kehamilan atau mungkin lebih
awal kehamilan terjadi peregangan pada dinding
rahim.
Akibatnya isthmus uteri tertarik menjadi bagian
dinding corpus uteri yang disebut segmen bawah
rahim.
Pada plasenta previa, hal ini menyebakan lepasnya
tapak dari plasenta. Tapak plasenta terbentuk dari
jaringan maternal yaitu bagian dari desidua basalis
yang bertumbuh menjadi bagian dari uri. Darah
terutama berasal dari ibu yaitu dari ruangan
intervilosa.
Perdarahan pertama biasanya tidak banyak,
sehingga tidak berakibat fatal.
Namun semakin bertambah nya usia kehamilan,
perdarahan akan semakin banyak.
Perdarahan relatif lebih banyak oleh karena
segmen bawah rahim dan serviks tidak mampu
berkontraksi dengan kuat oleh karena elemen
otot yang dimiliki sangat minimal.
Demikianlah perdarahan akan berulang tanpa
sebab, tanpa nyeri dan darah berwarna merah
segar.
GEJALA KLINIS
Perdarahan pervaginam
Darah berwarna merah terang pada umur
kehamilan trimester kedua atau awal trimester
ketiga merupakan tanda utama plasenta previa.
Tanpa alasan dan tanpa nyeri
Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah
darah yang hilang,
Pada janin, turunnya bagian terbawah janin ke
dalam Pintu Atas panggul (PAP) akan terhalang.
DIAGNOSA
1. ANAMNESIS
• Gejala pertama : perdarahan pada
kehamilan setelah 28 minggu/trimester
III
• Sifat perdarahan : tanpa sebab, tanpa
nyeri, berulang, darah bewarna merah
terang.
PEMERIKSAAN FISIK
USG transvaginal
Dapat digunakan untuk menentukan plasenta
previa letak rendah dan lebih akurat
diibandingkan USG transabdominal.
DIAGNOSA BANDING
Solusio plasenta
Vasa previa
Laserasi serviks atau vagina
PENATALAKSANAAN
Nifedipin 3 x 20 mg/hari