pada Pengukuran
Hemodinamik
Allief Himamana
CoAss Anestesi
FK Unissula
Hemodinamik adalah pemeriksaan
aspek fisik sirkulasi darah, fungsi
jantung dan karakterisitik fisiologis
vaskular perifer (Mosby 1998,
dalam Jevon dan Ewens 2009).
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk mendeteksi,
mengidentifikasi kelainan fisiologis secara dini dan
memantau pengobatan yang diberikan guna mendapatkan
informasi keseimbangan homeostatik tubuh.
-Volume
-Pembuluh darah
-Jantung
Faktor penentu
hemodinamik
PRELOAD : menggambarkan tekanan saat pengisian
atrium kanan selama diastolik
CONTRACTILITY : menggambarkan kekuatan otot
jantung untuk memompakan darah ke seluruh tubuh.
AFTERLOAD : menggambarkan kekuatan/tekanan
darah yang dipompakan oleh jantung
KONSEP DASAR RESUSITASI
CAIRAN :
PRELOAD mempengaruhi SV
SV mempengaruhi CO
CO mempengaruhi DO2
Cardiac Cycle
Apa itu Pulse Pressure?
Sistolik-Diastolik
-Selisih antara Sistolik dan diastolik
-Sebagai indikator kerja jantung
-Normal= 40-60 mmHg
-Saat ventrikel kiri memompa, tekanan aorta meningkat Semakin besar SV,
semakin meningkat pula tekanan pada aorta.
-Pada sistem darah arteri, aorta memiliki compliance paling tinggi karena terdapat
serabut elastin dan kolagen. Hal tersebut sebagai peredam saat ventrikel kiri
berkontraksi untuk mengurangi pulse pressure. Jika aorta kaku, pulse pressure
akan meningkat.
Compliance
Kemampuan pembuluh darah untuk meregang akibat
adanya tekanan.
Peningkatan dari Pulse
Pressure
-Menunjukkan ada gangguan pada fungsi jantung
-Regurgitasi Katup : darah kembali melalui katub, membuat darah yang
dipompa berkurang, jantung memompa lebih keras
-Kekakuan aorta : karena deposit lemak pada pembuluh darah
-Hipertiroidism : peningkatan hormon tiroksin, menjadikan detak jantung
meningkat
-Beresiko terjadi atrial fibrilasi
-Berhubungan dengan penyakit jantung coroner
Penurunan dari Pulse
Pressure
-Ditemukan pada kasus Gagal Jantung